CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

514. Kolam ikan Kesayangan



514. Kolam ikan Kesayangan

0KEDIAMAN KELUARGA KIM     
0

 Yohan dan asisten Steve yang baru saja sampai di kediaman papa dan mama sang presdir itu, Segera turun dari mobil seperti biasanya. Mereka berdua berjalan masuk kedalam rumah dengan santai tanpa rasa curiga atau khawatir.     

Suara bising dan teriakan dari arah taman samping, tiba-tiba menarik perhatian sang presdir untuk mengetahui lebih lanjut apa yang sedang terjadi disana. Karena tidak hanya suara istri cantik yang terlihat antusias, tetapi juga ada suara sahabatnya (Glen), adik perempuannya (Emelly) serta papa dan mamanya.     

"Hana, ada apa di taman samping. Mengapa terdengar berisik sekali?" Tanya yohan yang penasaran sambil merenggangkan dasi yang mengikat di lehernya.     

Pelayan baru istrinya ini terlihat tertunduk dan tidak berani berbicara. Pelayan wanita ini takut salah berbicara dan malah membuat tuan muda ini marah.     

"Itu... Itu... Itu tuan muda..." Kata hana setengah ragu-ragu.     

"Katakan cepat, jangan membuat aku semakin penasaran." Kata tuan muda ini yang mulai marah, jika pelayannya menjawab pertanyaan dengan berbelit-belit.     

Pelayan wanita ini mulai ketakutan karena sang tuan muda sudah mulai mengerutkan keningnya, jelas itu tanda ia tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh pelayan ini.     

"Nyonya muda sedang bermain menangkap ikan di kolam." Jawab Hana singkat.      

Pelayan wanita ini tidak berani berkata lebih banyak dari itu.     

"Apa!?" Kata yohan yang terkejut dan langsung bergegas melangkahkan kakinya menuju taman samping.      

Bagaimana mungkin papa dan mamanya, serta Dokter glen dan adik perempuannya yang seorang dokter itu membiarkan seorang wanita hamil bermain dengan ikan di kolam yang airnya kotor. Meskipun air itu terlihat bersih dan jernih, siapa yang menjamin akan tidak akan banyak kuman-kuman penyakit dan virus berbahaya di dalamnya.     

Sesampainya di taman samping, laki-laki tampan di langsung saja berteriak dengan keras, ketika melihat istrinya sedang memegang jaring ikan dan berdiri di tepian kolam dengan kaki telanjangnya menggantung menyentuh air kolam yang kotor.     

"Apa-apaan kalian ini!?" Teriak yohan dengan suara keras dan pandangan tajam mengarah ke semua orang di taman itu.     

Tuan Kim dan nyonya Kim yang duduk di bangku taman dekat kolam. Emelly dan dokter Glen yang basah karena mengejar ikan di dalam kolam serta istri Cantiknya yang sedari tadi cuma tertawa sambil memegang jaring ikan di tepian kolam.     

Semua orang di taman itu Seketika terdiam sejenak dan memandang kearah yohan yang berdiri tepat di teras dekat taman.     

"Sa... Sayang, kamu sudah pulang?" Kata tiara yang terkejut  mendengar suara menggelegar dari mulut suami tampannya itu.      

Wanita cantik ini terlihat panik dan akan Segera berdiri dari tepian kolam ikan yang basah itu.      

"Berhenti! Jangan bergerak!" Teriak yohan dengan cepat.     

Yohan yang takut istri terpeleset, Segera berlari mendekat dan Segera menggendong Tiara pergi dan meletakkan diatas kusi di depan papa dan mamanya.     

"Kalian semua! Mengapa mengizinkan istriku bermain air kolam yang kotor seperti itu?" Kata yohan dengan tatapan tajam dan dingin.     

Semua orang di Taman itu masih terdiam. Sebelum tuan kim angkat bicara untuk menjelaskan semua yang sedang mereka lakukan di taman  dan kolam ikan itu.     

"Hmm... Begini. Tadi istrimu tiba-tiba ingin bermain air dan menangkap ikan dengan masuk kedalam kolam sendiri. Ya, papa tidak mungkin mengizinkan dia yang sedang hamil itu masuk kedalam kolam. Jadi, papa minta adikmu dan Glen yang menangkap ikan itu." Jelas tuan kim kepada putranya yang terlihat cemberut dan marah itu.     

Tidak lama kemudian emelly yang berada di dalam kolam menambah  perkataan papanya.     

"Iya, papa benar. Mana baby kakak ikut nyebelin seperti papanya. Tangkap ikan saja minta pakai tangan, kalau pakai jaring kan lebih mudah. Kakak lihat kami dari tadi tisak dapat ikan seekor pun. Mereka gesit sekali larinya dan Kakak cantik cuma tertawa ters dari tadi." Keluah Emelly yang sudah lelah  mengejar ikan kesana kemari di dalam kolam bersama kakak tampan Sampai pakai keduanya basah kuyup akibat berkali-kali terpeleset masuk kedalam air kolam.     

"Maaf ya adikku yang cantik. Kakak cantik dan baby merepotkan sekali ya? Tetapi aku benar-benar ingin ikan yang ditangkapnya dengan tangan." Kata tiara sambil tertunduk dengan wajah sedih.      

Wanita cantik ini sebenarnya tidak ingin merepotkan orang lain, makanya ia ingin menangkap ikan-ikan itu sendiri. Tetapi papa dan mama suaminya tidak mengizinkan dan menantunya ini hanya boleh duduk melihat saja.     

Yohan yang melihat tiara terlihat sedih seperti tidak bisa berkata apa-apa. Amarahnya yang baru saja meledak-ledak seketika turun sedikit demi sedikit. Setalah menghirup nafas dalam dalam-dalam. Suami tampan ini melepaskan jas yang dipakainya, kemudian sepatu yang melekat di kedua kakinya, serta menyingsingkan celana dan lengan kemejanya.      

Meskipun badannya sudah lelah dari pulang bekerja, ditambah baru saja marah-marah dengan semua orang yang ada di taman itu. Tidak perduli siapapun mereka dan statusnya, jika menurutnya salah. Pastinya akan laki-laki ini marahi sesuai dengan apa yang ada di pikirannya.     

"Jangan menangis. Aku yang akan mengambilnya untukmu." Kata Presdir tampan ini sambil tersenyum dan mengecup kening istrinya, supaya ekspresi sedih di wajah tiara itu segera berubah.     

Wanita cantik ini Seketika mendongak memandang wajah suaminya yang tadinya cemberut dan merah padam karena marah. Tetapi sekarang seperti berbalik seratus delapan puluh derajat begitu manis dengan senyuman menghiasi wajahnya.     

"Eh, tidak perlu sayang. Kau pasti sudah sangat lelah. Aku tidak ingin merepotkan mu." Jawab tiara yang mencegah yohan turun ke kolam dengan memegang erat pergelangan tangan suaminya.     

Tidak hanya Tiara yang terkejut dengan perkataan yohan itu, bahkan papa dan mamanya, serta dokter Glen dan Emelly pun ikut di buat terkejut sampai bengong dengan mulut menganga.     

"Kakak! Mau masuk ke kolam kotor ini? Apa aku tidak salah dengar?" Kata gadis manis ini berbisik kepada kakak tampan di sampingnya.     

"Iya, bukan telingamu yang bermasalah. Aku yang juga mendengarnya juga tidak percaya." Jaewb dokter tampan ini kepada Emelly yang masih berdiri bengong di sampingnya.      

Begitu banyak ikan yang sedang bermain diantara kaki laki-laki tampan dan gadis cantik ini. Tetapi mereka berdua sama sekali tidak memperdulikan ikan-ikan itu, apalagi inginkan menangkapnya.     

Dokter Glen dan Emelly masih ingat betul. Saat mereka masih kecil dan bermain di sebuah taman di kota S bersama pengasuh dan nyonya Kim. Secara tidak sengaja seorang anak laki-laki yang membawa ice cream berlari dan tersandung, sehingga ice cream itu secara tidak sengaja terlempar dan mengenai pakaian Yohan.     

Yohan kecil sangatlah pemarah dan tidak suka sesuatu yang kotor ada di sekitarnya, apalagi menempel di tubuhnya. Dalam sehari laki-laki tampan itu bisa berganti pakaian beberapa kali semau dirinya, sampai pelayan pengasuh saja cuma bisa geleng-geleng kepala.     

Melihat pakaiannya yang kotor, yohan kecil lansung membuka pakaiannya dan melemparkannya ke dalam tempat sampah begitu saja tanpa banyak bicara dan pergi dari taman itu hanya memakai celana dan kaos dalam bagian atas tanpa kemeja.     

Yohan kecil mendatangi anak kecil yang terjatuh itu dengan marah-marah, bukan untuk menolongnya bangun. Tetapi memakinya karena jengkel, gara-gara anak yang ceroboh itu. Dia harus pulang dengan tanpa pakaian seperti orang bodoh.      

Laki-laki tampan ini cuma tersenyum dan membelai lembut perut istrinya.      

"Tidak apa-apa. Aku bisa menangkapnya dengan cepat. Kamu hanya perlu menunjuk ikan mana yang kamu mau." Kata yohan yang penuh percaya diri, ia yakin dengan caranya. Ia tidak akan memerlukan waktu lama untuk menangkap ikan yang di inginkan Istrinya.     

"Kamu yakin? Aku ingin ikan yang berwarna merah dengan corak putih di bagaimana perut dan kepalanya." Kata wanita cantik ini sambil menunjuk ke arah ikan yang sejak tadi memutar di kaki Emelly dan Glen, tetapi keduanya sudah berjam-jam di dalam kolam tidak biasa menangkapnya.     

*Hemm.... Kira-kira cara seperti apa yang membuat Yohan begitu percaya diri, sedangkan adik dan sahabatnya saja kesulitan melakukannya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.