CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

521. Berhati-hatilah!



521. Berhati-hatilah!

0RUANG KERJA DIREKTUR JERRY JIANG     
0

Setelah tara beranjak pergi dari ruangan kerjanya. Jerry Jiang segera menelepon asisten pribadinya, Asisten Mo untuk mengantarkan dokumen yang diminta oleh putrinya. Sepertinya kali ini rencana akan berhasil. Ya, berhasil untuk mengirim tara keluar kota dan belajar bekerja di bawah naungan dan perintah orang lain. Supaya tara bisa mengendalikan dirinya dan tidak berlaku sesuka hatinya saat bekerja. Apalagi Han adalah laki-laki yang tegas dan bukan tipe yang mudah untuk di kendalikan oleh putrinya. Tinggal lihat saja dan menunggu hasilnya.     

"Hallo, asisten Mo. Apakah kamu bisa mengantarkan dokumen milik tara malam ini? Dan satu lagi siapkan mobil yang diinginkan oleh putriku dan untuk sementara tempatkan di garasi rumahmu. Jika tara sudah setuju aku akan mengirimkan itu kepadanya nanti, saat dia hari pertama bekerja di perusahaan milik Han." Kata Jerry jiang kepada asisten pribadinya via telepon.     

"Baik, direktur. Apakah ada lagi yang harus saya siapkan untuk nona muda?" Tanya asisten Mo sebelum melangkah ke tahap selanjutnya (sekali jalan dalam mengerjakan tugas dari atasan).     

"Sebentar! menurutmu, apa yang harus aku berikan kepada tara, supaya ia bisa bekerja dengan baik disana dan tidsk membuat masalah?" Tanya direktur Jerry kepada asistennya.     

"Maaf, tuan. Mungkin lebih baik, anda memberikan hadiah-hadiah itu secara bertahap saja Sesuai dengan perubahan sikap dan prestasi nona muda. Maaf ini hanya pendapat saja, saya tidsk bermaksud mnagajari anda." Kata asisten Mo yang segera menjelaskan, karena takut direktur Jerry akan salah paham dengan maksudnya.     

"Kenapa kau meminta maaf. Ide yang kau berikan sangat bagus dan masuk akal. Baiklah, mungkin untuk sementara mobil dan kartu kredit dengan isi lebih byk sedikit sudsh cukup. Kamu siapkan hal itu saja." Kata Jerry jiang sambil berterima kasih.     

" Baik, direktur." Jawab asisten Mo.     

Setelah selesai berbicara di dslam telepon dengan asisten pribadinya. Sekarang giliran direktur Jerry jiang menghubungi direktur Han, untuk membahas pekerjaan sekaligus meminta pekerjaan untuk Tara.     

Direktur Jerry menelepon beberapa kali nomor handphone direktur Han, namun tidsk juga di terima. Mungkin laki-laki tampan itu sedang perjalan pulang dari kantor. Direktur Jerry kemudian mementu untuk menghubunginya lagi nanti.     

Jerry jiang beranjak dari ruangan kerjanya, sebab hari sudah sore menjelang malam. Ia tidak tidak bisa terus-menerus bekerja demi kesehatannya, supaya lebih cepat pulih.     

Keluar dari ruang kerja dan berjalan menuju tangga ke lantai atas. Laki-laki ini sudah di sambut hangat oleh istri Cantiknya Sonya Jiang, yang sedari tadi memang menunggunya selesai bekerja.     

"Sayang... Kau sudah selesai dengan pekerjaanmu? Bagaimana jika aku menyiapkan air hangat untuk kau mandi?" Wanita cantik ini sambil menebar senyuman manisnya untuk suaminya yang baru saja selesai bekerja.     

Sonya sudah berjanji akan merubah sikapnya dan juga lebih sering di rumah. Tentu saja ia akan mulai dari suaminya dengan melayaninya dan menyiapkan kebutuhan Jerry jiang dengan tangannya sendiri. Siapa tahu suaminya akan luluh hatinya dan mempersingkat masa hukuman rumah di buatnya.     

"Oh, tidak perlu. Biasanya juga pelayan yang menyiapkannya untukku." Kata Jerry jiang dengan sengaja.     

Laki-laki ini ingin tahu setulus apa niat Istrinya untuk melayaninya. Semuanya benar-benar dari hatinya memang ingin berubah lebih baik, atau hanya sekedar ingin fasilitas mewahnya kembali? Mungkin laki-laki ini akan bertidak sedikit mengesalkan untuk sedikit menguji niatan istrinya. Namun apapun niat Istrinya, baginya itu sudah lebih baik. Daripada tidak di coba sama sekali, setidaknya lama-lama Istrinya akan terbiasa melakukannya.     

"Tidak! Biarkan aku melakukannya." Kata wanita cantik ini sambil cemberut karena penolakan suaminya.      

Suaminya ini mana tahu, jika ia sudahenunggu lebih dari satu setengah jam hanya untuk mengatakan hal itu. Meskipun ia bingung memulainya darimana. Wanita cantik, bahkan sudah belajar masak dari koki Keluarganya sejak pagi dan mengorbankan kuku Cantiknya yang baru selesai pakaikan kutek kuku mahal beberapa hari yang lalu.     

"Sial! Sampai kapan Jerry akan mengerjaiku dan putrinya seperti ini?" Kata wanita cantik ini dalam hati.      

"Apa kau yakin bisa mencampurkan air panas dan dingin dengan suhu yang pas? Jangan sampai kau membuatku matang di bak mandi nanti." Kata laki-laki tampan ini dengan setengah menyindir.     

Selama menikah dengan Jerry jiang, wanita cantik ini bahkan tidak pernah menyentuh pekerjaan rumah tangga sedikitpun. Sekalipun itu hanya sekedar menyiapkan air hangat untuk suaminya mandi sepulang kerja.      

Kehidupan Sonya begitu mudah sebagai Nyonya besar Jiang. makan, minum, jalan-jalan, shopping, berkumpul dan berfoya-foya dengan teman-teman kelas atasannya sudsh ia lakukan sejak tara dan tiara masih di bangku sekolah. Jadi sudah sangat wajar jika Jerry jiang sampai berkata seperti itu.     

"Jangan mengejekku, hanya sekedar menyiapkan air untuk mandi saja. apa susahnya?" jawab wanita cantik ini sambil menjentikkan jarinya, seolah ia yakin bisa melakukannya dengan baik.     

"Baiklah, jika kau memaksa. Tetapi jangan sampai nanti kau mengeluh, jika tanganmu Sampai melepuh karena terkena cipratan air panas." Kata Jerry jiang mengingatkan, sambil berjalan menaiki anak tangga di ikuti oleh Sonya.     

"Sayang... Aku tadi memasak makanan kesukaanmu. Kau harus mencobanya nanti." Kata Sonya sambil merangkul erat lengan suaminya dengan manja.      

"Oh, ya? Apa kau yakin bahwa itu aman?" Kata Jerry jiang sedikit meragukan hasil masakan istri Cantiknya itu. Bahkan di hatinya ingin sekali tertawa membayangkan masakan seperti apa yang berhasil di buat oleh istrinya. Mungkin lebih tepatnya, ia sudah bersyukur saja dapur kediaman tidsk meledak akibat kekacauan yang terjadi ketika istri Cantiknya itu memasak.     

"Kamu bicara apa? Mau bilang makananku beracun!" Kata sonya sambil melotot kesal.     

"Ha... Ha... Tidak, tidak sama sekali. Cuma aku tidak yakin dengan bentuk dan rasanya saja." Kata Jerry jiang yang malah tertawa ketika baru membayangkan saja.     

"Puh... Terserahlah! Yang jelas kau harus mencobanya, meskipun cuma sedikit. Aku sudah seharian masak makanan itu untukmu." Kata wanita cantik ini menekankan kepada suaminya, jika itu harus di makan alias wajib untuk di cicipi.     

"Ya... Ya... Tentu aku akan mencicipinya nanti. Sekarang aku mau mandi dulu." Jawab Jerry jiang sambil membuka pintu kamarnya.     

Wanita cantik ini segera menarik tangannya dan meninta suaminya ini untuk merebahkan tubuhnya yang lelah diatas tempat tidur untuk sementara.     

"Sayang, kau tunggu disini sebentar. Aku akan menyiapkan air hangat untuk mu mandi." Kata Sonya sambil melangkah kakinya menuju kamar mandi.     

"Oke, berhati-hatilah!" Kata Jerry mengingat.     

Belum juga laki-laki ini menaikkan kakinya keatas tempat tidur untuk merebahkan tubuhnya. Jerry sudah di kejutkan dengan teriakan istri Cantiknya itu dari dalam kamar mandi.     

"Ah... Aw.. aw.. panas."  Teriak sonya sedikit menahan sakit akibat punggung tangannya yang memerah, akibat terciprat air panas dari bak mandi.     

Jerry jiang hanya bisa menepuk dahinya sendiri, apa yang ia khawatirkan terjadi juga.     

"Sayang, kamu baik-baik saja?" Tanya Jerry jiang dari atas tempat tidurnya.     

"Oh, aku tidak apa-apa." Jawab sonya sambil membasuh tangannya dengan air dingin yang mengalir.      

"Sial! Ini sakit sekali." Kata wanita cantik ini dalam hatinya. Jika bukan karena ingin segera terbebas dari hukuman suaminya, tentu ia tidak akan mau melakukan pekerjaan yang merepotkan seperti ini.     

Setelah selesai menyiapkan air hangat. wanita cantik ini segera keluar dari kamar mandi, dan memberitahu suaminya, jika air hangatnya sudah siap.     

"Sayang... Air hangatnya sudah siap. Kau bisa mandi sekarang." Kata sonya dengan senyum manisnya.     

"Baiklah, terimakasih. Kau bisa meminta Xin er untuk mengobati tanganmu. Lain kali sebelum kau melakukan sesuatu yang yang belum pernah kau kerjakan sendiri, lebih baik kau minta pelayan untuk membantu." Kata Jerry jiang menasehati. Laki-laki ini kemudian berjalan menuju kamar mandi.     

"Sial! Kau memang menyebalkan! Jika bukan gara-gara kau, aku juga tidak akan seperti ini." Kata sonya yang mulai menggerutu karena jengkel dengan suaminya.     

*Hmm... Coba ingat-ingat kembali. Apakah sonya sudah menyiapkan air mandi untuk suaminya dengan benar?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.