CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

531. Mobil impian



531. Mobil impian

0BANDARA KOTA S     
0

Sesampainya di bandara Kota S. Tara Segera turun dari mobil dan dion membantu mengeluarkan koper milik sang nona muda. Kemudian  akan membantunya membawanya ke dalam. Tetapi Tara menolak bantuan dari sopir pribadinya itu dengan angkuh, seolah taidak butuh bantuan.     

"Nona, dimana saya akan meletakkan koper anda ini?" Tanya dion dengan sopan dan berniat baik.     

"Taruh saja di situ." Jawab Tara. Maksudnya adalah letakkan saja di dekat kakinya berdiri saat ini.     

"Tetapi Nona muda, ini sangat berat. Saya bisa membantu nona muda untuk membawanya kedalam dan anda cukup mencari tempat duduk sambil menunggu pesawat Anda." Kata Dion sekali lagi. Mesk8 tara sangat galak dan suka marah-marah. Tetapi tetap saja Dion merasa kasihan kepadanya.     

"Kamu cerewet sekali! Aku bilang tidak perlu, ya tidak perlu! Apakah kau sudsh tuli?!. Sebaiknya kau cepat pulang, dan melaporkan kepada papa. Bahwa kau sudah mengantarkan aku ke bandara dengan selamat dan sukses!." Kata wanita cantik ini dengannya jengkel dan emosi. Kata-katanya mengandung sedikit sindiran kecil untuk papanya.     

Ya, sukses membuat putri Cantiknya ini terbuang dari kediaman Jiang dengan dalih hukuman dan hidup mandiri untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tetapi, apakah akah semudah itu Jerry jiang berhasil membuat Tara menyerah? Tentu saja tidak! Ada banyak cara bagi wanita cantik ini untuk bertahan hidup di kota S dan kembali ke kediaman Jiang. Mungkin hanya menunggu waktu dan peraturan permainan yang akan tara buat saja.      

Wanita cantik ini memiliki sebuah rencana cantik dan sempurna. Sebuah permainan yang akan membuat papanya sendiri yang akan memohon dan menjemputnya sendiri untuk pulang ke kediaman keluarga Jiang dan menjadi seorang nona muda cantik dan dimanjakan lagi di istananya.     

"Apakah nona muda yakin?" Tanya dion sekali lagi memastikan, sebelum benar-benar kembali ke kediaman jiang dan meninggalkan nona mudanya sendiri di bandara.     

"Ya! Apa kau tuli! Cepat pergi!!" Kata wanita cantik ini dengan nada bicara Setengah mengusir. Tara bahkan mengibaskan tangannya beberapa kali, supaya sang sopir cepat pergi. Semakin lama sopir itu berdiri di dekatnya, semakin membuatnya muak saja.     

"Baiklah Nona muda. Berhati-hatilah dan semoga selamat sampai tujuan." Kata dion sebelum masuk kembali kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan Tara sendiri berdiri di depan pintu masuk bandara.     

Setelah sopirnya pribadinya itu pergi, wanita cantik ini mencoba untuk menelepon jonathan beberapa kali. Namun tidak di angkat oleh direktur Tampan itu. Seperti jonathan masih melanjutkan tidurnya, setelah Tara pergi tadi.     

"Dasar pemalas! Mau sukses darimana? Kau kerjanya cuma tidur dan bermain wanita saja ha... Ha.... Yang boleh melakukan hal seperti itu hanya aku." Kata wanita cantik ini mengumpat kepada jonathan dan memuji dirinya sendiri.     

Wanita cantik ini duduk sejenak. Sambil berfikir untuk malam ini sebaiknya ia pergi menginap di hotel atau ke apartemen jonathan. Jika wanita cantik ini pergi ke hotel? Itu sama saja menghabiskan uangnya secara cepat dan percuma, sedangkan ia harus sedikit mengirit. Sampai akhirnya nqnti menemukan cara untuk membuat papanya menyerah dengan keputusannya dan tara bisa kembali lagi ke kediaman jiang. Lagipula jika ia menginap di hotel, papanya juga tidak akan merasa kasihan dan malah membuatnya semakin cepat menjadi gembel jalanan.     

Jika wanita cantik ini pulang ke apartemen Jonatan, itu memang sangat mudah karena dia juga memiliki kunci cadangan apartemen laki-laki tampan itu. Selain itu Jonatan tidak akan keberatan dengan keberadaannya. Siapa juga akan menolak wanita cantik yang bisa di jadikan teman tidur setiap malamnya dengan tanpa membayar sedikitpun. Lebih parahnya, jika ia ditinggal di apartemen Jonatan, sama saja memancing papanya untuk semakin murka dan bahkan bisa membuatnya angkat kaki dari keluarga jiang selama tanpa bisa kembali.     

Di sela-sela lamunan Tara untuk memberontak dengan tidak pergi ke kota J dan bekerja di perusahaan milik Han. Tiba-tiba handphone milik wanita cantik      

Berdering. Ternyata itu adalah chat dari papanya yang mengirimkan gambar sebuah mobil sport terbaru yang sangat diinginkan oleh Tara dengan pesan tertulis di bawah gambar mobil yang terparkir di halaman rumah milik asisten Mo.     

"JIKA KAU MENGINGINKAN MOBIL INI, JANGAN PERNAH BERMAIN-MAIN DENGAN PAPA." tulis Jerry jiang dalam chat yang ia kirim kepada putri sulungnya itu. Maksudnya adalah jika tara ingin mendapatkan mobil itu, tara harus berangkat ke kota J dan bekerja di perusahaan milik tuan muda Han. Bukan malah mencari cara kabur dan memanipulasi papanya dengan trik-trik kecilnya.     

Rupanya Jerry Jiang mengirimkan chat itu, Setelah mendapatkan laporan dari dion yang melihat gelagat aneh dari nona mudanya. Tara yang biasanya berpergian dengan membawa barang-barang, selalu meminta sopir ini untuk membawakan Sampai ketempat tujuan. Tetapi hari ini wanita cantik itu justru menolak mentah-mentah dan malah marah-marah, ketika dion menawarkan bantuan.     

Dion hanya takut, jika nona mudanya itu berencana untuk kabur dan tidak pergi ke tempat yang di perintahkan oleh tuan besar. Karena itulah, sopir pribadi tara ini berinisiatif untuk melaporkan kepada tuan besar semua kejadian di bandara.     

Mata Tara Seketika berbinar terang, melihat mobil barunya ternyata sudah disiapkan oleh papanya. Bagaimana tidak, mobil yang dia idam-idamkan selama ini akhirnya bisa ia miliki. Tetapi dengan syarat yang telah di berikan oleh papanya. Baginya tidak masalah. Yang penting mobil itu ada di tangannya terlebih dahulu, barulah dia nanti akan memikirkan cara untuk menyikirkan Han dari dekatnya. Lebih tepatnya kabur dari laki-laki menyebalkan itu.     

Wanita cantik ini sekarang merasa bingung sendiri. Bagaimana caranya ia harus membawa kopernya yang besar dan berat itu ke dalam? Bahkan sekarang ia sedang ada laki-laki tampan yang dengan senang hati menawarkan bantuan kepadanya untuk membawa barang-barang itu kedalam bandara.     

Namun waktu tidak akan menunggunya lebih lama. Semakin cepat ia masuk kedalam bandara dan melakukan prosedur administrasi. Maka semakin cepat pula ia kan mendapatkan mobil itu.      

"Sial! Seharusnya aku tadi tidak menolak sopir sialan itu untuk membawakan barang-barangku dalam. Mungkin aku tidak akan repot seperti ini." Kata wanita cantik ini sembari mengumpat sendiri, sambil menarik kopernya masuk ke dalam bandara.     

Ketika di dalam bandara, wanita cantik ini memutuskan untuk ke toilet sebentar. Secara tidak sengaja wanita cantik ini bertabrakan dengan An an.      

"Kau! Bukankah kau Pelayan Keluarga Kim?" Tanya Tara sambil memandang ke arah an an.     

An an hanya mengangguk malas. Melihat wajah tara itu sama saja melihat wajah istrinya tuan muda yang membuatnya mengalami hal menyebalkan dan pergi ke negara lain serta berada jauh dari tuan muda pujaannya.     

Setelah itu pelayan cantik itu pergi begitu saja tanpa sepatah katapun yang membuat tara marah dan merasa terabaikan.     

"Cih! Sialan, pelayan rendahan saja sombongnya minta ampun. Berani dia mengacuhkan aku begitu saja. Lihat saja, jika aku nanti sudah berhasil menjadi nyonya muda di kediaman Kim. Kau akan ku berhenti di detik pertama aku menginjak kediaman itu." Kata wanita cantik ini mengumpat sendiri di dalam toilet.      

Setelah selesai dari toilet, wanita cantik ini hanya tinggal menunggu keberangkatan pesawatnya saja menuju kota J. Sambil membayangkan mobil sport warna merahnya telah menunggu di halaman depan villa Keluarga Jiang yang berada di kota J.     

"Ya, tinggal beberapa jam saja." Kata tara dalam hati, Disaat kakinya sudah mulai melangkah menaiki tangga pesawat yang akan mengantarkan wanita cantik ini menemui mobil kesayangan. Ya, sebuah mobil, bukan laki-laki tampan yang ada dipikirannya saat ini.     

Akhirnya pesawat uang di tumpangi oleh wanita cantik ini terbang juga. Setelah menunggu beberapa waktu dengan sabar wanita cantik ini nantinya akan tersenyum puas, ketika sampai di kota tujuannya.     

Tara memilih untuk memejamkan mata sejenak di dalam pesawat sambil menunggu sampai di kota tujuan. Hitung-hitung mengumpulkan tenaga untuk berteriak histeris ketika melihat dan menyentuh mobil idamannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.