CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

532. seseorang yang tidak mudah di lupakan.



532. seseorang yang tidak mudah di lupakan.

0Jonatan yang baru membuka matanya. Melihat cahaya yang menembus tirai bewarna putih di jendala sudsh sangat terang.     
0

"Sial! Aku kesiangan." Kata laki-laki tampan ini dalam hati.     

Jonatan Seharusnya berangkat ke kantor lebih pagi untuk menemui Sekertaris Anne, ada sesuatu yang penting yang harus ia kerjakan dengan Sekertaris cantii itu.     

Ketika Jonatan turun dan duduk di tepian tempat tidur. Laki-laki tampan ini sempat melirik kearah handphone miliknya yang ada di atas meja dekat tempat tidur.     

Ada puluhan panggilan tidak terjawab, yang hampir semuanya tidak terjawab dan beberapa dari temannya.     

"Tara... Untuk apa lagi dia meneleponku?" Kata jonatan sedikit bergumam pelan. Laki-laki ini mencoba menelepon Tara untuk bertanya, tetapi telepon wanita cantik ini sedsng tidak aktif.     

Jonathan mulai berfikir, hari sudsh siang. Bukankah seorang laki-laki biasanya tengah bekerja? Mungkin saja handphone tiara sudah tidak ada ditangan pelayan laki-lakinya itu atau yang disebutkan oleh anne bisa saja kekasih mantan tunangannya jonathan itu. Tetapi jonathan sama sekali tidak perduli, yang ingin ia temui adalah tiara. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan orang-orang disekitar wanita cantik itu.     

Laki-laki ini mencoba untuk menelepon tiara lagi. Yang jelas hari ini ia harus berhasil berbicara dengan wanita cantik itu.     

-----------     

KEDIAMAN KELUARGA KIM     

tiara sedang  sedang duduk santai di balkon kamar tidurnya. Menikmati pemandangan dari lantai atas. Taman kediaman kim memang sangat indah, membuatnya tidak bosan memandang meskipun dalam waktu yang lama.     

"Nyonya muda, apakah masih ada yang bisa saya bantu lagi?" Kata Hana Setelah selesai menyajikan teh dan beberapa buah yang sudah dipotong kecil-kecil diatas piring.     

"Hana, aku bosan. Aku ingin jalan-jalan. Maukah kau menemaniku untuk pergi ke kantor suamiku?" Tanya Tiara kepada pelayan barunya ini.      

Wanita cantik ini sudah merasa bosan di kediaman  orang tua suaminya itu. Sudsh berbulan-bulan ia tidak melihat dunia luar. Sekali melihat itupun adalah rumah sakit. Terakhir kali ia keluar dari kediaman ini, ketika suaminya mengajaknya jalan-jalan ke taman bermain dan menginap di hotel. Itupun juga tidak berlangsung lama, karena mama mertuanya tiba-tiba muncul di hotel tempat mereka menginap dan membuat keributan.     

Tiara tidak menyalahkan atau membenci mama mertuanya atas kejadian itu. Semua itu dilakukan oleh mama mertuanya karena ia terlalu khawatir dengan dirinya dsn juga bayi di dalam kandungannya. Meskipun Semua akan berujung di rumah sakit milik Glen lagi dan lagi. Rumah sakit itu sudah seperti rumah kedua saja bagi wanita cantik ini, sejak ia dinyatakan positif hamil. Tubuhnya memang sedikit lemah dan mudah sekali pusing dan pingsan secara tiba-tiba. Mungkin hql inilah yang membuat suaminya dan juga Keluarganya over protective kepadanya.     

"Nyonya muda, itu...? " Jawab Pelayan baru ini dengan tidak yakin. Sebenarnya Hana tidak keberatan, jika hanya menemani Nyonya muda ke perusahaan tuan mudanya. Tetapi jika tuan muda dan nyonya besar mengizinkan hal itu.     

Tiara cuma tersenyum. Wanita cantik ini bisa menebak, apa yang membuat hana ragu dan gelisah. Ini jelas berhubungan dengan suaminya yang galak dan pemarah itu.     

"Kau pasti takut suamiku marah ya?" Kata Tiara sambil menoleh memandang kearah Hana yang berdiri di sampingnya.     

"Iya, nyonya muda. Saya takut tuan muda tidak mengizinkan. Selain itu tuan besar dan nyonya besar tidak sedang berada di rumah. Saya harus izin kepada siapa?" Kata hana menjelaskan kepada Tiara.     

Wanita cantik ini lupa, jika selain suaminya. Masih ada papa dan mama mertuanya yang harus mengetahui kemanapun wanita cantik ini akan pergi. Repot memang, tetapi tiara sedang benar-benar ingin pergi berkunjung ke perusahaan tempat ia dan suaminya berkerja itu. Sudah lama sekali ia tidak menginjakkan kaki di perusahaan Lianxi grup dan duduk di kursi di ruangan kerjanya. Entah ruangan itu masih menjadi miliknya atau tidak sekarang ini. Sebab wanita cantik ini tidak masuk begitu saja dalam beberapa bulan terakhir.      

"Hana, ambilkan handphoneku. Aku akan menelepon yohan dan meminta izin kepadanya." Kata Tiara meminta tolong kepada hana untuk mengambil handphone miliknya diatas meja kamar, dekat tempat tidur.     

"Baik, Nyonya muda."      

Pelayan wanita ini Segera berbalik badan masuk ke dalam kamar. Tidak sulit untuk menemukan handphone Nyonya mudanya, meskipun hana masih baru di kediaman itu.   sebab wanita cantik itu selalu meletakkan handphone miliknya itu diatas meja atau di dalam laci.     

Ketika Hana mengambil handphone itu dari atas meja kamar. Ada telepon masuk dari nomor yang tidak di kenal atau tidak tersimpan di handphone milik Nyonya mudanya. Pelayan cantik ini Segera berjalan dengan cepat kearah balkon.     

"Nyonya muda, ada telepon masuk. Apakah Nyonya muda ingin menerimanya?" Tanya hana sedikit ragu. Sebab tuan muda tidak mengizinkan Nyonya muda untuk menerima telepon dari orang yang tidak dikenal.      

"Dari siapa Hana? Pasti dari Yohan ya? Panjang umur, sayangku ini. Baru di bicarakan sudah telepon saja." Kata tiara sambil tersenyum dan mengambil handphonenya dari tangan Hana.     

"Hallo, Sayang. Kau sudah rindu kepadaku?" Kata wanita cantik ini menjawab begitu saja, tanpa melihat siapa yang meneleponnya.     

"Eh, Nyonya muda. Itu bukan tuan yang menelepon." Kata hana secepatnya memberitahu kepada Tiara. Namun wanita cantik ini terlanjur berbicara dengan suara manja dan sangat romantis seperti biasanya, ketika sedang berbicara di telepon dengan suaminya.     

Mendengar ucapan Hana tiara Seketika melihat ke layar handphonenya. "Eh, nomor tidak di kenal? Kenapa kamu tidak bicara dari tadi." Kata tiara cemberut karena merasa malu. Entah siapa yang sedang ia panggil sayang dan memberikan ciuman jarak jauh darinya.     

"Maafkan kecerobohan saya nona muda." Kata Hana sambil menundukkan kepala. Ini memang kesalahannya, yang tidak berbicara dengan jelas kepada nyonya mudanya sebelumnya. Perihal telepon masuk itu.     

Tetapi anehnya penelepon itu sama sekali belum bicara dan hanya suara tertawa kecil yang bisa wanita cantik ini dengarkan di telinganya.     

"Hallo, maaf ini siapa? Maafkan ketidak sopanan saya saat menerima telepon anda." Kata tiara yang mulai menkonfirmasi dan Segera minta maaf. Wanita cantik ini, bukan wanita centil dan genit yang bisa memanggil sayang kepada Semua orang. Terutama laki-laki lain, selain suaminya. Jikalau pun ada, dahulu itu adalah panggilan untuk mantan tunangannya yaitu jonathan Lee.     

"Sayang... Terimakasih kau masih mengingat panggilan itu untukku. Aku tidak menyangka kau masih mencintaiku secara diam-diam." Jawab seorang laki-laki yang menelepon wanita cantik ini.     

Suara familiar membuat wanita cantik ini terkejut dan ekspresi wajahnya seketika berubah drastis. Raut wajah bahagia, sekarang berubah masam dan penuh amarah. Suara itu tidak mungkin di lupakan oleh Tiara begitu saja. Suara milik seorang laki-laki yang pernah hampir menjadi suaminya dan bertahta di dalam hatinya selama bertahun-tahun.     

Tentu tidak mudah untuk melupakan seseorang yang telah lama di cintai, apalagi hampir menikah dengannya. Hal ini juga dialami oleh Tiara, meskipun sudah berusaha melupakan jonathan dan mulai menerima serta mencintai suaminya. Tetapi bayangan jonathan tidak bisa hilang begitu saja. Mungkin seiring berjalannya waktu, wanita cantik ini akan bisa melupakan masa lalu pahitnya itu.     

"Kau! Mengapa kau meneleponku? Aku tidak ada urusan denganmu lagi." Kata Tiara menjawab perkataan jonathan dengan sedikit emosi. Wanita cantik ini merasa malas untuk berbicara dengan mantan tunangannya itu, meskipun hanya beberapa kalimat saja.     

"Sayang, mengapa kau berbicara seperti itu? Aku sama sekali tidak keberatan, jika kau masih mencintaiku. Aku juga masih merasakan hal yang sama. Bisakah kita beremu?" Kata Jonatan yang mulai menyebar rayuan gombalnya kepada Tiara dan berharap Wanita cantik ini akan masuk kembali kedalam perangkap cintanya.     

"Tuan, kau terlalu percaya diri. Aku sama sekali tidak menginginkan dirimu lagi. Aku sudah ada pengganti dirimu, dan dia 1000 kali lipat jauh lebih baik dan sempurna di mataku. Jadi jangan pernah bermimpi dan menggangguku lagi." Jawab Tiara dengan tegas untuk membuat jatuh harga diri seorang playboy seperti jonathan.     

"Ayolah, kita bertemu di cafe biasa. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan." Kata Jonatan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.