CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

533. Janji Bertemu di sebuah Cafe Bersejarah



533. Janji Bertemu di sebuah Cafe Bersejarah

0TELEPON JONATAN     
0

"Ayolah, kita bertemu di cafe biasa. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan." Kata Jonatan dengan manja.     

"Tidak! Terimakasih. Tidak ada yang perlu di bicarakan lagi diantara kita berdua. Kau sudah memilik Tara, bersama saja dengan kekasihmu itu berkencan di cafe yang biasa kau datangi denganku dulu." Kata wanita cantik ini menolak ajakan jonathan dengan tegas sekali lagi.     

Obrolan demi obrolan masih terus berlanjut, karena jonathan juga tidak akan menyerah begitu saja. Untuk bebicara dengan Tiara sungguh sulit. Apalagi kalau yang tiba-tiba mengangkat telepon wanita cantik ini adalah seorang laki-laki. Seperti saat ini adalah waktu yang tepat untuk menanyakan hal itu kepada Tiara. Siapa laki-laki yang mengangkat teleponnya kemarin saat direktur tampan ini menelepon berulang kali, sampai-sampai jonathan mengira ini bukan nomor tiara. Tetapi hanya permainan Sekertaris Tang saja yang ingin memanfaatkan direktur tampan ini.     

"Tunggu! Siapa bilang kau tidak ada urusan denganku? Apakah kau lupa kita masih ada hubungan kerjasama dalam satu proyek?" Kata Jonatan mulai mengingatkan kepada tiara, bahwa wanita cantik ini masih sebagai penanggungjawab proyek yang di kerjakan jonathan dari pihak perusahaan Lianxi Grup. Jadi, tentu saja masih ada alasan mereka berdua untuk saling bertemu.     

Yang penting bagi jonathan mereka berdua harus bertemu dan bertatap muka secara langsung terlebih dahulu. Setelah itu baru rencana berikutnya bisa ia susun dengan Sekertaris Cantik, Anne.     

"Soal itu kau bisa tanyakan kepada Presdir Kim. Aku sedang tidak bekerja di kantor sekarang." Jawab tiara dengan sedkit ragu-ragu.     

Kenapa jonathan masih menyebabkan, bahwa wanita cantik ini adalah penanggungjawab proyek? Padahal tiara sudsh berbulan-bulan tidak masuk kerja ke perusahaan. Apakah mungkin suaminya tidak memecatnya seperti yang selalu Yohan katakan, ketika tiara jatuh sakit akibat kecapekan kerja. Melainkan cuma memberikan kepada wanita cantik ini izin cuti sementara. Ya, pasti seperti itu. Suaminya sudah berjanji untuk membantunya membuat mantan tunangannya itu jatuh dan bertekuk lutut memohon maaf kepadanya. Ini baru setengah jalan, wanita cantik ini yakin. Bahwa ini semua sudah direncanakan oleh yohan dan dia hanya perlu mengikutinya permainan yang disediakan oleh suaminya.     

"Tentu saja, aku sudah bertanya. Mana mungkin aku bisa meneleponmu sayang. Pasti aku akan mencari pengganti pekerjaanmu saat ini." Kata Jonatan yang mulai merayu dengan kata-kata manisnya.     

"Katakan apa yang kau inginkan dariku?" Kata Tiara yang sama sekali tidak menaruh rasa curiga kepada jonatan. Wanita cantik ini hanya berfikir, jika semua telah diatur oleh yohan.     

"Aku ingin bertemu denganmu, sayang. Ya, untuk berkonsultasi tentang proyek kita berdua." Kata Jonatan yang mulai mencari alasan pertama yang masuk akal untuk mengajak mantan tunangannya itu bertemu. Jika tidak, tiara pasti akan menolak tawaran laki-laki tampan ini secara mentah-mentah lagi.     

"Oke, kapan kita bertemu?" Tanya tiara kepada Jonatan.      

"Yes! Akhirnya berhasil juga." Kata jonatan pelan. Namun tiara sempat mendengarnya, meskipun tidak begitu jelas.     

"Kamu mengatakan apa? Aku tidak jelas mendengarnya?" Tanya wanita cantik ini ingin memastikan saja. Apakah yang baru saja di gumamkan oleh Jonathan itu adalah sesuatu yang penting atau tidak.     

"Oh, tidak sayang. Kita bertemu di cfe Jasmine pukul 2 siang." Kata Jonatan  menjawab pertanyaan tiara dengan sedikit gugup. Bisa gagal semuanya, jika tiara sampai mendengarnya.     

"Baiklah, pukul 2 siang. Kau bawa semua dokumen yang ingin kau bahas denganku. Satu lagi, jangan panggil aku dengan panggilan menjijikkan yang keluar dari mulutmu itu." Kata tiara kepada jonatan yang merasa sedikit risih dan tidak nyaman dengan panggilan sayang dari jonathan. Mungkin jika itu dulu, hati wanita cantik ini pasti akan berbunga-bunga mendengarnya, tetapi jika sekarang ini hanya akan membuat perutnya semakin mual saja.     

"Baiklah, sayangku. I LOVE YOU FOREVER." kata Jonatan sebelum menutup teleponnya.     

Mungkin jonathan sekarang sedang berteriak kegirangan di dalam kamar tidurnya, kalau perlu sampai jungkir balik diatas tempat tidur pun akan dilakukan untuk mengekspresikan rasa bahagianya.     

Hana yang sedari tadi mengmati dan mendengarkan percakapan antara tiara dan Jonatan di dalam telepon, secara diam-diam mengirim pesan singkat kepada asisten Steve melalui handphone miliknya. Pada waktu itu setelah sang Presdir menerima telepon tidak jelas di handphone milik istrinya. Laki-laki tampan yang posesif ini meminta asisten pribadinya itu untuk diam-diam melacak nomor telepon tidak dikenal itu. Yohan juga m meminta asisten Steve berbicara kepada Hana untuk mengawasi serta melaporkan kepada sang Presdir melalui asisten Tampan ini, jika nanti ada nomor tidak dikenal menelepon atau jika Nyonya muda berbicara dengan orang yang tidak diketahui identitasnya.     

"Tuan steve, Nyonya muda baru saja menerima telepon dari nomor tidak dikenal. Seperti Nyonya muda akan pergi bertemu dengan orang itu." Tulis Hana dalam pesan singkatnya kepada asisten Steve.     

Tiara melihat  jam di layar handphone miliknya, menunjukkan pukul 12 siang. Untuk menuju ke kafe Jasmine memerlukan setidaknya 45 menit dari kediaman keluarga Kim. Mungkin jika berangkat sekarang, masih ada sedikit waktu untuk tiba disana lebih awal. Tetapi sebelum itu wanita cantik ini harus bersiap terlebih dahulu, dengan berganti pakaian dan sebagainya sebelumnya pergi keluar kediaman Kim. Apalagi papa dan mama mertuanya juga tidak ada, jadi itu aka lebih mudah baginya untuk keluar dari kediaman. Kemudian segera pulang secepatnya, sebelum suami dan orang tuanya pulang ke kediaman Kim.     

Tiara beranjak dari tempat duduknya dan berjalan masuk ke dalam kamar.     

"Nyonya muda, apakah kita jadi ke kantor taun muda sekarang?" Tanya Pelayan cantik ini ingin memastikan, apa yang akan dilakukan oleh nyonya mudanya itu.     

"Tidak, mungkin lain waktu saja. Aku ada sedikit hal yang harus aku selesaikan siang ini. Jadi, aku akan pergi keluar sebentar." Jawab tiara dengan santai, supaya hana tidak curiga. Lagipula pelayan ini juga tidak mungkin akan bertanya, apa yang akan ia lakukan? Mungkin jika itu terjadi, akan terasa sangat tidak sopan. Jika seorang pelayan terlalu ikut campur urusan majikannya.     

"Keluar kediaman? Bolehkah saya ikut?" Kata Hana sambil mengikuti langkah Tiara masuk kedalam kamar dan mengambilkan wanita cantik ini pakaian ganti yang diinginkan.     

Tiara memandang curiga ke arah Hana. Dahulu saat wanita cantik ini di layani oleh An an, Pelayan itu tidak sampai hatus selalu mengikuti kemanapun wanita cantik ini pergi. Pertanyaan Hana sedikit aneh ditelinga Tiara. Seolah wanita cantik ini sedang di awasi segala bentuk pergerakannya.     

Pelayan cantik ini melihat tatapan mata penuh kecurigaan di mata Nyonya mudanya, dan segera memberikan sebuah alasan yang tepat yang bisa diterima oleh Tiara. Supaya wanita cantik ini tidak merasa curiga kepadanya.     

"Maaf, Nyonya muda. Saya tidak bermaksud lancang dan ikut campur dengan urusan Nyonya muda. Tetapi tuan besar dan nyonya besar sedang tidak ada di kediaman, serta tuan muda juga dikantor. Bagaimana jika mereka tiba-tiba pulang, dan nyonya muda tidak ada di kediaman ini. Apa yang harus saya katakan, jika mereka bertanya?" Kata hana menjelaskan kepada tiara maksud dari pertanyaan yang Pelayan cantik ini lontarkan.     

Tiara sedang berfikir sambil berganti pakaian di dalam ruangan, sedangkan Hana membantunya. Apa yang di katakan oleh pelayannya itu ada benarnya. Setidaknya nanti, jika hana ikut. Wanita cantik ini akan merasa sedikit aman karena ada yang menjaga, walaupun hana nanti hanya akan mrnunggu di dalam mobil saja dan tidak akan di ajak masuk ke dalam kafe untuk bertemu dengan jonatan.     

Tetapi mengajak Hana juga menjadi resiko tersendiri bagi Tiara. Bisa saja pelayannya itu melaporkan kepada suaminya atau orang tua yohan, jika wanita cantik ini sedang bertemu dan berkencan dengan seorang laki-laki di belakang suaminya. Bukankah hal ini lebih berbahaya lagi baginya? Walaupun pada dasarnya tiara sama sekali tidak tertarik dengan jonatan lagi, apalagi ingin berselingkuh dengan mantan tunangannya itu. Jika benar, itu pasti terjadi jika wanita cantik ini sudah gila.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.