CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

534. Video Call



534. Video Call

0Hal ini yang menjadi pertimbangan tiara saat ini, antara mengajak hana atau tidak saat bertemu dengan jonatan nanti. Bagi Tiara akan terasa serba salah. Mungkin lebih baik ia meminta izin saja kepada suaminya.     
0

"Aku tahu itu. Kau hanya menjalankan tugasmu." Kata tiara kepada Hana.     

Wanita cantik ini sudah berpakaian rapi dan siap berangkat untuk menemukan Jonatan. Tiara berjalan mengambil handphone miliknya dan memasukkan ke dalam tas yang ia bawa. Kemudian berjalan menuju pintu keluar kamar, sedangkan hana masih berdiri mematung dengan bingung harus berbuat apa? Mau mengikuti, tetapi takut tidak sopan dan dimarahi. Tetapi jika ia hanya diam, hasilnya juga sama. Pelayan ini akan di marahi juga oleh tuan dan nyonya besar nantinya karena membiarkan Nyonya muda pergi sendiri. Jika terjadi sesuatu, maka Hana adalah orang pertama yang akan disalahkan.     

"Ayo... Kenapa kau masih saja berdiri disana?" Kata tiara sambil menoleh dan memandang kearah Hana.     

"Hah! Saya boleh ikut, Nyonya muda?" Kata pelayan cantik ini terkejut dan tidak percaya.     

"Bukankah tadi kamu bilang mau ikut denganku? Lagipula aku hanya akan menemui teman lama saja, bukan masalah besar, jika kau bersamaku." Kata tiara yang kemudian melanjutkan langkah kakinya keluar kamar dan berjalan menuju lantai bawah.     

" Terimakasih, Nyonya muda." Kata pelayan Cantik itu sambil tersenyum manis. Hana kemudian mengikuti tiara di belakangnya. Sampai keduanya bertemu dengan bibi Sue di taman depan.     

Kepala pelayan itu bertanya kepada tiara, sama persis dengan yang hana lakukan. Mau pergi kemana? Bertemu dengan siapa, apakah sudah izin dengan tuan dan nyonya besar atau tuan muda? Hmm.... Wanita cantik ini sudah seperti tahanan rumah saja, yang kemanapun ingin pergi melangkahkan kaki harus laporan terlebih dahaulu. Repot  dan menyebalkan memang mengalami hal seperti itu, tetapi semuanya memang untuk kebaikan tiara sendiri.     

"Bibi Sue, aku hanya keluar sebentar. Aku pergi bersama Hana yang menjagaku. Aku akan izin kepada yohan. Kau tidak perlu khawatir. " Kata tiara kepada kepala pelayan yang terlihat khawatir dan tidak tenang, jika Nyonya mudanya itu keluar rumah tanpa penjagaan lebih.     

"Tetapi, Nyonya muda..." Kata-kata bibi Sue terhenti, ketika Tiara masuk ke dalam mobil sambil tersenyum dan melambaikan tangannya bersama dengan Hana.     

"Nyonya muda, semoga baik-baik saja dan pulang dengan selamat." Kata bibi Sue di dalam hatinya. Kali ini kepala pelayan ini hanya bisa mengandalkan Hana untuk menjaga menantu kesayangan Keluarga kim itu. Jangan sampai pulang dalam keadaan lecet atau hilang sehelai rambut saja. jika tidak, bahkan wanita tua ini juga tidak bisa untuk menyelamatkan hana dari kemarahan tuan dan nyonya besar nanti.     

------------     

PERUSAHAAN LIANXI GROUP     

 Sang Presdir yang sedang melakukan rapat penting, tiba-tiba sejenak menghentikan rapatnya untuk sementara waktu dan berbicara kepada asisten steve sambil berbisik. Asisten tampan ini mendekat dan berbisik di telinga sang Presdir untuk melaporkan apa yang ia terima dari Hana.     

"Ada apa Steve?" Tanya sang presdir, ketika asisten pribadinya itu memberikan kode dan berjalan mendekat kepadanya.     

"Presdir, pelayan Nyonya baru saja mengirimkan pesan singkat. Bahwa Nyonya muda baru saja menerima telepon dari orang tidak dikenal dan marah-marah. Nyonya dan orang itu akan bertemu di sebuah tempat." Bisik asisten tampan ini dengan suara pelan.     

"Baiklah, aku mengerti. Minta beberapa bodyguardku untuk mengawasi istriku dari jangan sampai dia curiga. Setelah rapat ini selesai, kita bahas di ruangan kerjaku." Jawab sang presdir memberikan instruksi kepada asisten Steve langkah awal yang harus diambil.     

Yohan kemudian melanjutkan rapat itu sampai selesai dan meminta asisten Steve untuk mengikutinya ke ruang kerja presdir.     

Sesampainya di ruangan sang Presdir. Keduanya duduk di sofa dan memulai membahas tentang pesan singkat yang di kirim oleh Hana.     

"Apakah kau sudah mengirimkan orang untuk mengawasi istriku?" Tanya sang presdir yang terlihat masih tenang.      

Yohan ingin tahu, siapa gerangan penelepon misterius itu. Sehingga istri Cantiknya itu sampai harus menemuinya secara diam-diam, tanpa izin darinya.     

"Sudah, presdir. Mereka mengikuti di belakang mobil ibu Tiara. Berdasarkan laporan terakhir Nyonya muda pergi bersama seorang pelayan wanita yang masih muda." Kata asisten tampan ini melaporkan.     

"Sepertinya Tiara mengajak Hana. Mungkin hanya bertemu dengan temannya saja. Lalu bagaimana penyeledikanmu soal nomor handphone itu kemarin." Tanya yohan penasaran, orang mana sebenarnya yang menghubungi Istrinya Sampai berkali-kali.     

"Terakhir kali nomor itu menghubungi ibu tiara dari daerah perumahan elit Golden Rose, pusat kota S. Seperti itu orang yang sama yang akan bertemu dengan ibu tiara hari ini." Jelas asisten Steve.     

"Baiklah, apakah kau sudah menjelaskan semua yang aku minta kepada hana kemarin?" Tanya yohan sekali lagi untuk mempermudah menemukan orang misterius itu dan motif dibelakangnya menemui istrinya. Jika memang cuma teman lama yang ingin bertemu dan tidak membahayakan Istrinya. Tentu Presdir Tampan ini tidak akan keberatan. Tetapi jika sebaliknya, Tentu jangan berharap laki-laki dingin ini akan melepaskannya dengan mudah.     

"Sudah presdir. Kita bisa mendengar percakapan mereka kapanpun kita inginkan. Jika ibu tiara telah bertemu dengan orang itu." Jelas asisten steve yang telah meminta hana untuk meletakkan alat penyadap suara di tas ibu tiara secara diam-diam.     

"Baiklah, jika semuanya sudah siap. Sekarang hubungi orang-orangmu, sudah sampai diman mereka dan Istriku saat ini. Aku akan menyusul kesana. Aku ingin melihat dengan meta kepalaku sendiri siapa yang ditemui oleh istriku." Kata sang presdir kepada asisten steve.     

"Siap, Presdir."      

 Ketika asisten tampan ini menghubungi anak buahnya. Tiba-tiba handphone sang presdir berbunyi. Itu adalah telepon dari istri Kesayangan. Yohan hanya tersenyum, saat wanita cantik itu melakukan video call.     

Presdir tampan itu seketika memberikan isyarat kepada asisten steve untuk sedikit menjauh, ketika berbicara dengan orang-orang yang mengikuti tiara di dalam teleponnya. Asisten Steve yang mengerti Segera menjauh dan keluar ruangan itu untuk sementara.     

"Hallo, sayang. Apakah kamu masih sibuk?" Tanya Tiara sambil tersenyum dalam video call dengan suaminya.     

"Tidak, aku baru saja selesai rapat. Apakah kau merindukan aku, sayang?" Tanya yohan krpada Istrinya. Meskipun presdir tampan ini tahu, istrinya itu sedang tidak ada di dalam rumah. Itu jelas terlihat dari gambar belakang tiara yang berada di dalam mobil dan disampingnya ada hana yang duduk diam.     

"Tentu saja, sangat rindu. Sayang, aku ingin mengunjungimu ke kantor. Tetapi sebelum itu ingin mampir sebentar bertemu dengan seseorang. Apakah boleh?" Kata tiara meminta izin kepada suaminya, meskipun wanita cantik ini tidak menyebutkan siapa yang akan ia temui saat ini.     

"Tentu saja boleh. Asalkan kau senang dan bisa menjaga diri baik-baik. Aku akan mengirimkan seseorang untuk menjagamu. Kau mau pergi kemana?" Kata yohan menawarkan penjagaan untuk istrinya. Meskipun laki-laki ini sudah mengirimkan orang-orang itu jauh lebih awal sebelum Istrinya menelepon meminta izin.      

Yohan senang dengan sikap istrinya. Awalnya laki-laki tampan ini mengira, jika tiara akn keluar dan bertemu seseorang secara diam-diam tanpa sepengetahuan dirinya. Tetapi Istrinya cantiknya itu malah meminta izin secara langsung melalui video call. Itu juga termasuk kemajuan besar dalam hubungan mereka sebagai suami istri.     

"Tidak perlu. Lihatlah, aku sudah membawa bodyguardku sendiri." Kata tiara sambil tersenyum dan memperlihatkan wajah Hana di layar handphone.     

"Tuan muda." Sapa Pelayan cantik itu kepada Yohan.      

"Baiklah, aku titip istriku. Jaga dia baik-baik. Aku akan menunggu kalian datang ke kantor nanti." Kata yohan kepada Hana dan Tiara.     

"Baik, tuan muda." Jawab pelayan ini  dengan wajah gugup karena takut kepada yohan.     

"Bye, sayang. I love you, Emmmuaacchh." Ata wanita cantik ini tanpa malu-malu memberikan kecupan jarak jauh untuk suami tanpannya itu.     

"I love you too, sayang. Emmmuaacchh." Kata yohan membalas ciuman tiara dari jarak jauh pula. Namun ketika yohan memberikan ciuman itu, tiara Segera menjauhkan layar handphonenya dari Hana. Wanita cantik ini tidak akan berbagi ciuman itu, meskipun hanya gambar saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.