CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

524. Rayuan Yang gagal



524. Rayuan Yang gagal

0Wajah An an terlihat lesu dan akan menangis di depan sopir tampan ini. Meskipun joni tahu wanita cantik ini salah.  tetapi hatinya sebagai seorang laki-laki yang mencintai wanita yang menangis di depan, seolah merasa terenyuh dan sakit.     
0

"Joni, bisakah kamu membantuku? Aku tidak mau meninggalkan kediaman ini. Bisaka kau memohon kepada nyonya untuk tidak memindahkan aku?" Kata pelayan cantik ini sambil memegang lengan joni dengan erat. Wajahnya menengadah memandang ke wajah tampan yang terlihat polos tak berdaya dengan melihat air mata seorang wanita.     

Joni hanya menghela nafas dan mengedipkan matanya beberapa kali untuk berfikir. Siapakah dia yang mampu menentang kebijakan dan memohon kepada nyonya besar yang telah berbaik hati kepadanya untuk menolong orang yang berbuat salah. Laki-laki ini juga hanya seorang pelayan seperti wanita cantik di depannya, hanya saja ia dipekerjakan sebagai sopir pribadi sesuai keahliannya. Mana mungkin ia berani membuka mulut dan bersuara lebih keras melawan keputusan Nyonya besar yang diluar kendalinya.     

"An an kau tahu aku bukan siapa-siapa. Aku sama halnya dengan dirimu, hanya seorang pelayan yang mendapatkan kemurahan hati tuan dan nyonya besar. Katakan kepadaku dengan alasan apa aku bisa membantumu?" Jawab joni yang hanya setengah hati ingin membantu wanita cantik itu, karena laki-laki ini sendiri merasa tidak yakin.     

"Joni, kamu bisa! Kau telah menyelamatkan nyawa nyonya muda. Mereka berhutang Budi kepadamu. Pasti jika kau memohon untuk ku Mereka pasti akan mengabulkannya." Kata An an memberikan arahan kepada Joni, supaya joni mengerti dan mai melakukan yang wanita cantik ini inginkan.     

"Maaf! Kau salah paham. Aku menyelamatkan Nyonya muda, karena itu tanggungjawabku sebagai sesama manusia dan laki-laki yang melindungi wanita yang lemah dalam bahaya. Bukan karena ingin mendapatkan imbalan atau meminta balas budi." Jawab joni yang melepaskan tangan an an dari lengannya.      

Bagaimana mungkin jasanya yang sedikit itu bisa dimintakan sebuah imbalan, sedangkan jasa tian dan nyonya besar kepadanya jauh lebih banyak dan tidak terhitung. Tuan kim yang memberikan pekerjaan kepadanya disaat ia sedang menjadi pengangguran dan butuh pekerjaan. Nyonya besar yang menanggung biaya pengobatan ibunya yang sedang sakit, tuan dan nyonya juga yang membantu keluarganya untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak disaat keluaganya terlilit hutang dan harus menjual rumah mereka. Masih pantaskah laki-laki ini melakukan perhitungan atas jasanya? Hanya orang yang tidak yang bisa berpikir demikian.     

"Kenapa tidak? Nyawa Nyonya muda lebih berharga di bandingkan segalanya bagi tuan muda. Begitu pula tuan dan nyonya besar juga sangat menyayangi Nyonya muda. Mereka pasti akan melakukan apa saja demi Nyonya muda. Termasuk memenuhi permintaan kecilmu itu." Kata An an yang belum menyerah untuk membujuk joni, supaya membantunya.     

Laki-laki tampan ini malah tersenyum, karena merasa jijik mendengar perkataan wanita cantik itu. Bod*h saja, jika An an bisa mengatakan semua hal itu dengan sadar. Tetapi wanita cantik itu masih saja berusaha menggoda tuan muda.     

"Lupakanlah, aku tidak bisa melakukannya. Aku bisa membantumu hal lain. Tetapi bukan yang seperti kau minta itu. Maaf!" Jawab Joni yang segera membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan pelayan cantik itu.     

An an seolah tidak memiliki cara lain, selain melakukan hal ini. Mau tidak mau wanita cantik ini harus merendahkan diri dengan menggoda joni, demi terus bisa melihat tuan muda setiap hari di kediaman ini.     

peran sayang cantik ini berlari mengejar Joni dan memeluknya dari belakang. "Joni... please, tolong aku. Apakah kau sudah tidak ingin melihatku lagi. Bukankah kau bilang kau mencintaiku?" Kata An an yang mulai mengingat rasa cinta yang sudah mulai laki-laki ini kubur dalam-dalam dan melupakannya.     

Joni hanya berdiri mematung. Mengapa wnita cantik ini mengatakan hal yang seperti itu? Dimana wanita cantik ini disaat hatinya sedang mendambakan cintanya? Dimana dia, disaat laki-laki tampan itu dalam kesulitan dan terbaring tidak berdaya. Apakah wanita cantik ini hanya kan datang kepadanya disaat butuh saja? Itu sangat menyakitkan bagi Joni.     

"Maaf, aku memang mencintaimu. Tetapi aku juga tidak akan buta dengan kesalahan besar yang kau lakukan." Kata Joni sambil melepaskan pelukannya tangan an an dari pinggangnya.  Kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan wanita cantik ini berdiri terdiam sendiri dengan putus asa. Siapa lagi orang yang bisa menolong dan mencegah kepergiannya.     

Harapan satu-satunya juga sudah juga telah hilang. Mungkin kali ini wanita cantik ini harus benar-benar pergi, atau pilihan lain adalah keluar dari pekerjaan sebagai pelayan kediaman Kim. Setidaknya wanita cantik ini tidak perlu pergi ke negara yang sangar asing baginya. Untuk bertemu dengan tuan muda , wanita cantik ini mungkin hanya bisa melihatnya dari kejauhan tanpa bisa menyentuh dan melayaninya lagi seperti dahulu. Ya, mungkin itu jauh lebih baik dibandingkan tidak bisa melihatnya sama sekali.     

An an melangkahkan kakinya menuju kamar Sekarang yang bisa dilakukan oleh wanita cantik ini hanya mengenal semua barang-barangnya. Besok pagi-pagi ia harus bisa mengambil keputusan, antara pergi ke Amerika atau berhenti bekerja di kediaman kim dan mencari pekerjaan lain.     

Dalam perjalan menuju dapur, Nyonya kim berpapasan dengab Joni yang terlihat lesu dan tidsk bersemangat. Secara tidak sengaja wanita cantik ini mendengar semua percakapan antara An an dan sopir tampan ini.     

"Joni, tunggu!" Panggil Nyonya kim kepada Joni dan berjalan menuju kearah laki-laki itu.     

"Nyonya besar, anda mencari saya?" Tanya Doni yang sedikit bingung ketika melihat Nyonya besar sampai report mendatanginya.     

"Aku ingin berbicara denganmu. Ikutlah denganku." Kata Nyonya kim sambil berjalan kearah kursi kosong di depan kamar Joni.      

Wanita cantik ini kenudian duduk. Meskipun kursi itu panjang, mana mungkin doni berani duduk bersebelahan dengan Nyonya besar.     

"Duduklah!" Kata Nyonya Kim mempersilahkan.     

"Tidak Nyonya, terimakasih." Jawab Joni menolak.  Laki-laki ini tetap memilih berdiri agar terlihat tetap sopan.     

"Apakah kau ingin memohon kepadaku Seperti yang an an inginkan?" Tanya nyonya kim  sambil memendang kearah Joni dengan tatapan mata tajam dan serius.     

Wanita cantik ini bisa saja mengabulkan permintaan itu, jika memang joni menginginkannya. Tetapi dengan syarat tentunya. Jika mereka berdua bisa memenuhi syarat itu, maka Nyonya besar ini juga tidak akn keberatan.     

Jedar....     

Laki-laki tampan ini seolah tersambar petir. Mengapa nyonya besar bisa mengetahui semua isi pembicaraannya dengan An an. Apa yang akan nyonya besar pikirkan tentang dirinya? Wajah Joni terlihat gugup dan pucat. Bahkan untuk mengucapkan kata 'tidak' saja sangat sulit keluar dari mulutnya.     

Joni hanya menundukkan kepalanya dan merasa malu. Laki-laki ini tidak berani melakukan hal seperti itu.     

"Tidak, Nyonya besar. Itu semua sudah menjadi keputusan Nyonya besar dan saya yakin itu yang terbaik bagi semuanya." Jawab Joni Setelah berpikir beberapa waktu.     

"Apakah kau yakin? Kau mungkin saja tidak akan bertemu dengan an an dalam waktu yang lama. Aku tahu kau mencintainya." Kata Nyonya kim yang mulai memancing isi hatinya joni sebenarnya. Wanita cantik ini sebenarnya merasa kasihan dengan Joni. Laki-laki polos yang baik hati, tetapi jatuh cinta kepada seorang wanita yang menyukai suami orang lain.     

"Tidak, Nyonya besar. An an tidak pernah menyukai atau mencintaiku. Percuma saja mempertahankan cinta sepihak yang menyakitkan. Mungkin berpisah adalah jalan terbaik, dengan begitu kami bisa berfikir seberapa dalam cinta kami sebenarnya dan untuk siapa cinta itu harusnya di berikan." Jawab joni dengan tegas dan mantap.     

Laki-laki ini tidak boleh mengecewakan tuan dan nyonya besar. Apalagi sampai mengambil resiko membahayakan rumah tangga tuan muda dan nyonya mudanya. Sebab Joni lebih kecewa dari siapapun saat ini. Ia melihat dan merasakan sendiri, wanita yang dicintainya rela melakukan apapun untuk bertahan ditumah ini hanya demi bisa melihat tuan muda yang jelas-jelas sudah menjadi pasangan orang lain, dan bukan untuk dirinya.     

 *Apa yang akan dilakukan Nyonya kim, setelah mendengarkan jawaban joni yang ingin melangkah maju tanpa bayangan An an?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.