CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

542. Jangan memberontak



542. Jangan memberontak

0Setelah sang presdir selesai mengintrogasi asisten steve dan pelayan pribadi Tiara. Semuanya sudah terkuak, jika yang membuat Istrinya seperti ini adalah Sekertaris Tang dan jonathan.      
0

Jonatan sudah diberikan pelajaran, sekarang tinggal Sekertaris Tang yang harus di berikan pelajaran. Sekarang yohan, asisten steve dan Hana hanya diam duduk di sofa sambil menunggu Tiara sadar.     

Tiara sudah mulai sadar, kedua matanya mulai terbuka dan jari-jarinya juga mulai bergerak pelan. Wanita cantik ini melihat kearah yohan yang sedang memandang kearah asisten steve dan juga Hana, meskipun tanpa bicara sama sekali. Tetapi tiara hafal benar sifat Yohan. Suaminya itu pasti sedang mencari tahu kebenaran, penyebab Istrinya ini pingsan.     

"Gawat, yohan pasti sedang memarahi mereka berdua. Asisten steve dsn hana tidak bersalah. Aku harus menjelaskan ini semua kepada Yohan." Kata wanita cantik ini dalam hati.      

Tiara tidak bisa membiarkan orang lain untuk menanggung kesalahannya. Apalagi Hana adalah pelayan baru, tentu Tiara tidak ingin pelayan barunya ini diganti lagi seperti yang dilakukan Mama mertuanya kepada An an. meskipun Tiara tidak terlalu mengerti alasan dari mama mertuanya mengganti An an dengan Hana. Tetapi ia yakin, bahwa an an pasti telah melakukan kesalahan yang tidak bisa dimaafkan oleh mertuanya tersebut. Tiara tidak mau hal ini terjadi lagi kepada Hana, pelayan barunya ini sangat baik dan ceria. Tiara sangat menyukai sikap Hana ini.     

"Sayang...." Panggil tiara kepada yohan dengan suara serak.     

Yohan, asisten steve dan juga hana Segera menoleh kearah Tiara. Hana segera berlari ke arah tempat tidur pasien dan memegang telapaktangan Nyonya mudanya.     

"Nyonya muda, akhirnya Nyonya muda sadr juga. Saya sangat khawatir, Untung saja nyonya dan kandungan Nyonya baik-baik saja." Kata hana sambil meneteskan air mata bahagia ketika melihat Tiara sadar dari pingsan.     

" Maaf, aku membuatmu khawatir. Aku hanya tiba-tiba pusing saja. Sepertinya kecapean saja." Kata tiara membalas perkataan hana sambil tersenyum manis, supaya pelayannya itu tidak terlalu khawatir kepadanya.     

"Sayang... Apakah masih ada yang pusing atau sakit?" Kata Yohan yang berdiri di samping tempat tidur, sambil membelai lembut rambut kepalanya Tiara.     

Tiara hanya menggelengkan kepalanya. "Tidak. Sayang, aku ingin pulang. Aku tidak mau di rawat di Rumah Sakit lagi. Papa dan mama pasti akan khawatir nanti." Kata Tiara yang merasa takut. mereka bertiga semakin over protective jika tahu wanita cantik ini pingsan lagi. Apalagi tiara tidak izin kepada papa dan mama mertuanya tadi saat keluar kediaman Kim.     

Tetapi yohan tidak yakin akan membawa pulang Istrinya, jika tiara masih dalam keadaan yang lemah. walaupun ia bisa melihat dari ekspresi wajah istrinya yang benar-benar ingin pulang.      

"Kau tidak perlu khawatir soal mama dan papa. Biar nanti aku yang menjelaskannya. Kau istirahat saja." Kata yohan yang memahami keinginan Istrinya itu. Tiara pasti tidak ingin membuat papa dan mama laki-laki tampan ini bertambah khawatir kepadanya.     

 Tiara hanya menggelengkan kepalanya, sebagai tanda kepada suaminya. Jika wanita cantik ini menolak untuk di rawat di rumah sakit kali ini. Tiara merasa, jika ia dalam keadaan baik-baik saja dan tidak memerlukan perawatan intensif.     

"Ayolah, sayang. Kau harus di rawat dengan baik. Aku tidak mau keadaanmu semakin memburuk nanti." Kata yohan dengan serius.     

Kali ini laki-laki tampan ini tidak akan memberikan toleransi lagi kepada istrinya. Tiara harus mengikuti keinginan Yohan, apalagi laki-laki tampan ini sudah diberi peringatan keras oleh dokter  Glen sebelumnya.     

"Tidak sayang. Aku baik-baik saja. Kita pulang ya? Aku mohon." Kata tiara memohon dengan wajah memelas dan menyedihkan untuk mengambil simpati suaminya.      

"Tidak! Glen bilang kau harus di rawat disini hari ini." Kata yohan menolak dengantegas keinginan dan permohonan Tiara untuk pulang ke kediaman Kim.     

"Aku... Aku, dirawat di rumah saja." Kata tiara yang mencoba mencari jalan tengah. Wanita cantik ini mau menjalani perawatan, asalkan itu di kediaman Kim saja.     

"Aku bilang tidak! Ya tidak! Kau harus tetap di rawat disini." Kata yohan menegaskan keputusannya kepada tiara sekali lagi.     

"Tidak mau! Aku bilang pulang, ya pulang. Aku tidak mau di rumah sakit lagi. Aku bosaaaann..." Kata wanita cantik ini sambil menangis. Tiara bahkan langsung bangun dan turun dari tempat tidur pasien, serta melepaskan selang infus di tangannya.     

Hana Segera menangkap dan mendekap erat tubuh Nyonya mudanya itu dengan erat, supaya wanita cantik itu tidak semakin nekat.     

"Nyonya muda, saya mohon tenanglah. Ini akan mempengaruhi kandungan Nyonya muda, jika Nyonya muda keras Kepala." Kata hana mencoba untuk menenangkan Tiara. Yang masih saja memberontak dan ingin pulang.     

Yohan berjalan mendekat dan memeluk Tiara Istrinya dari arah depan, serta meminta Hana untuk melepaskan pelukannya. Laki-laki tampan ini yang akan menenangkan Istrinya. Melihat keduanya sedang berdiri saling berpelukan, asisten steve mengajak Hana untuk keluar dari ruangan itu untuk sementara waktu. Supaya Sang presdir bisa berbicara secara pribadi kepada istrinya.     

"Aku ingin pulang. Aku tidak mau papa dan mama marah lagi." Kata tiara sambil menangis terisak di dada Yohan.     

Yohan memeluk istrinya sambil mengelus lembut punggung Tiara, dengan berusaha untuk tetap tenang. Meskipun pada dasarnya ia ingin sekali marah kepada istrinya yang sangat keras kepala ini. Bagaimana mungkin tiara masih bisa berfikir papa dan mama yohan akan marah kepadanya. Yang ada keduanya orang tua laki-laki ini akan sangat khawatir, jikalaupun Mereka marah. Pasti bukan kepada Tiara. Tetapi kepada orang-orang yang bertugas untuk menjaga wanita cantik ini dan itu termasuk yohan sebagai suaminya.     

"Mama dan papa tidak akan marah kepadamu . Aku yang akan menanggung kemarahan mereka nanti." Kata yohan mencoba membujuk dan menenangkan Istrinya. Tiara tidak boleh semakin tertekan lagi, itu tidak baik untuk keadaannya.     

"Tidak, ini semua kesalahanku. Aku tidak izin kepada papa dan mama saat keluar tadi. Apa yang mereka pikirkan kepadaku nanti. Jika tiba-tiba mereka mendengar berita aku masuk ke rumah sakit dan di rawat inap." Jelas tiara kepada suaminya, tentang alasannya ngotot untuk tetap ingin pulang dan dirawat di rumah saja.     

Yohan hanya tersenyum. Ternyata hanya alasan kecil itu yang membuat istrinya begitu khawatir. Laki-laki tampan ini memegang kepala Istrinya dan mendongakkan keatas memandang wajah Tampannya.     

"Kau hanya terlalu khawatir, sayang. Papa dan mama tidak akan berfikir pendek seperti itu. Apalagi aku menemanimu disini sekarang. Jadi, please! Tetap disini demi kebaikanmu dan bayi kita." Kata yohan meyakinkan Istrinya, jika semua akan baik-baik saja dan tiara tidak perlu khawatir.     

Tiara menganggukkan kepalanya, sebagai tanda setuju. Yohan mengecup bibir tipis Istrinya sebagai tanda terimakasih, karena telah menurut dan tidak membuat laki-laki semakin serba salah.      

Yohan mengangkat tubuh istrinya dan membaringkan tubuh mungil itu keatas tempat tidur pasien seperti posisinya semua. Kemudian memencet tombol darurat untuk memanggil perawatan, supaya petugas medis itu bisa memasang selang infus kembali ke tangan Istrinya.     

Tidak berselang beberapa lama, ada seorang perawat laki-laki dan wanita yang masuk ke dalam ruangannya. Keduanya memasang kembali peralatan itu ke tubuh wanita cantik ini dan setelah itu keluar ruangan, ketika selesai melakukan tugasnya.     

Hana mengetuk pintu dan meminta izin untuk masuk ke dalam  ruangan.     

"Tuan muda, nyonya besar menelepon saya. Apa yang harus saya katakan?" Kata pelayan ini melaporkan kepada yohan terlebih dahulu, sebelum menerima telepon dari Nyonya Kim. Sebab pelayan ini mengerti kesulitan yang akan dialami Nyonya mudanya, jika Pelayan ini sampai salah berbicara.     

"Berikan handphone milikmu kepadaku." Kata yohan yang mengambil alih pembicaraan antara Hana dan mamanya.     

Laki-laki tampan ini yang akan menjelaskan dimana tiara dan keadaan menantu kesayangan mamanya itu saat ini. Sebab, Nyonya besar menelepon Pelayan cantik itu karena ketika tiba  di kediaman Keluarga Kim. Tetapi Hana da Tiara sudah tidak ada di rumah. Kata para pelayan keduanya pergi dengan diantar oleh Sam. Sedangkan Sam masih berada di depan perusahaan Lianxi Grup saat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.