CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

543. Syarat dan penjelasan



543. Syarat dan penjelasan

0Yohan menerima telepon dari mamanya tetapi laki-laki tampan ini berjalan keluar dari ruangan rawat Tiara. supaya istrinya itu tidak mendengarkan isi pembicaraan antara laki-laki tampan ini dan Mamanya. Bukannya Yuan tidak ingin terbuka kepada istrinya, Tetapi hanya tidak ingin wanita cantik itu bertambah beban pikirannya ketika mendengar mamanya sedang mengomel dan marah karena terlalu khawatir terhadap menantunya itu.     
0

Siapa yang lebih paham dengan watak dan kebiasaan Nyonya kin dibandingkan putranya ini. Yohan mobil membuka pintu Kemudian duduk di kursi di depan ruangan Tiara sambil berbicara dengan mamanya.     

"Hallo, mama. Ini aku Yohan." Kata laki-laki tampan ini yang masih terlihat tenang dan mengendalikan rasa panik dan khawatirnya kepada istrinya. Jika tidak mamanya akan ikut panik dan mengomel semakin parah nanti.     

"Hallo, sayang. Kenapa handphone Hana ada padamu? Apakah tiara sedang bersamamu sekarang?" Tanya nyonya Kim yang terdengar dsri suaranya, jika wanita cantik itu sedang panik dan khawatir.     

"Iya mama." Jawab Yohan dengan singkat.     

"Syukurlah. Sekarang Tiara dimana? Mama ingin berbicaranya dengannya. Mama khawatir ketika tadi sampai di rumah dan tidak mendapati istrinya itu berada di kamarnya ataupun sekitar kediaman keluarga Kim. Para pelayan berkata jika Tiara sedang keluar bersama Hana. Tetapi mereka tidak meninggalkan pesan sama sekali." Kata Nyonya kim menjelaskan alasannya menelepo pelayan pribadi menantunya itu. Tentu saja tujuan awalnya adalah memarahi Hana, karena keluar dengan Nyonya mudanya tanpa melaporkan terlebih dahulu kepada nyonya besar ini. Tetapi karena Tiara sekarang sudah bersama dengan suaminya, Nyonya sudah sedikit merasa tenang dan tidak khawatir lagi.     

"Tiara sedang di kamarnya, dia harus banyak beristirahat." Kata yohan sekali lagi hanya jawaban singkat yang membuat orang bertanya-tanya ketika mendengarnya.     

"Kamarnya? Banyak istirahat? Apa maksudmu?" Kata Nyonya kim berbalik bertanya karena penasaran dengan ucapan yohan.     

"Kami berada di Rumah Sakit. Tiara tadi pingsan, kata Glen dia harus di rawat." Kata yohan kepada mamanya.     

"Apa?! Sudah mama bilang, istrimu itu tubuhnya lemah. Mengapa tetap saja pergi keluar. Katakan di kamar mana kalian saat ini?" Kata Nyonya kim terkejut dan marah-marah. Sekali lagi menantunya itu melanggar larangannya dan membuatnya kembali masuk Rumah Sakit. padahal mama mertuanya ini sudah mengingatkannya berapa kali supaya banyak istirahat dan tidak melakukan pekerjaan berat sampai bayinya lahir.     

"Mama, Aku akan memberitahumu di mana kami saat ini berada, tetapi dengan syarat yang harus memenuhi sebelumnya." Kata yohan kepada mamanya.     

"Katakan apa itu? Jangan membuat mama semakin khawatir." Kata Nyonya Kim mendengarkan dengan serius ucapan yohan. Tidak biasanya putranya itu sampai mengajukan syarat kepadanya, hanya untuk menjenguk Istrinya.     

"Mama boleh datang untuk mengucapkan suami tetapi dengan syarat jangan marah-marah dan kendalikan emosi mama. Tiara sejak tadi sudah menolak untuk dirawat di rumah sakit ini karena khawatir ketika Mama pulang tidak menemukannya di rumah. Jika Mama tahu kalau Tiara dirawat di rumah sakit Mama akan memarahinya. Jadi aku mohon demi menjaga perasaan dan kesehatannya. Mama untuk mengendalikan emosi mama, supaya tiara tidak semakin tertekan dan stress." Kata yohan menjelaskan kepada mamanya secara perlahan dan dengan bahasa yang halus. Supaya tidak menyinggung perasaan mamanya. Sebab yohan tahu, mamanya sangat sayang kepada istrinya. Jikalau mamanya Sampai marah, itu juga mungkin karena Istrinya yangbkeras kepala.     

"Oh, baiklah. Mama mengerti. Mama berjanji tidak akan mengomel di depan istrimu hari ini." Kata Nyonya kim berjanji kepada Yohan.     

"Mama bisa datang ke kamar VIP-1." Jawab yohan memberikan alamat kamar tempat Istrinya di rawat.     

"Baiklah... mama, papa dan adikmu akan kesana nanti. Kau jaga Tiara baik-baik dan jangan kemana-mana sebelum kami datang." Kata Nyonya kim yang kemudian mengakhiri panggilan teleponnya dengan yohan.     

Setelah selesai menerima telepon dari mamanya, laki-laki tampan ini berbalik badan dan secara tidak sengaja melihat direktur Lee sedang duduk di atas kursi roda dan didorong oleh perawat menuju ruang UGD untuk mendapatkan perawatan darurat.     

"Hmm... Sepertinya orang-orang Steve sudah melakukan kerjanya dengan baik." Kata laki-laki tampan ini dalam hati.     

Yohan berjalan kembali menuju ruangan tiara dan mengembalikan handphone milik Pelayan istrinya. Kemudian meminta hana dan asisten steve kembali keperusahaan.  Asisten steve harus mewakili sang presdir untuk beberapa pertemuan bisnis hari ini, karena yohan harus menjada Istrinya untuk sementara waktu. Sedangkan hana kembali bersama asisten steve karena Sam masih menunggu  di depan pintu masuk Perusahaan. Selain itu, Hana juga bisa membawa pulang barang-barang Tiara yang tertinggal di dalam kantor presdir.     

Sesuai dengan perintah sang presdir Hana dan juga asisten Steve segera meninggalkan ruangan Tiara dan kembali ke perusahaan Lianxi group.     

Setelah asisten Steve dan juga Hana pergi. Laki-laki tampan ini berjalan menuju sofa untuk merebahkan tubuhnya sembari beristirahat, sambil menunggu papa dan Mamanya datang. Lagipula istrinya juga sedang tertidur lelap, senyawa ini adalah waktu yang paling tepat baginya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.     

-----------------     

BANDARA KOTA J     

Pesawat baru saja mendarat di Kota J. Wanita cantik ini sudah turun dari pesawat dengan wajah yang berseri-seri dan senyum yang merekah layaknya bunga yang baru saja mekar. dalam benaknya Tara sudah tidak sabar lagi untuk segera pulang ke villa keluarga Jihan dan memeluk, serta mencium mobil sport barunya. mobil yang lama telah dia idam-idamkan dan ingin untuk dibeli selama ini, tetapi Papanya belum mengizinkan dan memberikan uang padanya untuk membeli mobil itu.      

Tetapi sebelum iya bisa pulang ke villa keluarga Jiang, terlebih dahulu wanita cantik ini harus sedikit bersabar karena menunggu proses administrasi selesai. Baru setelah itu ia bisa dengan leluasa melakukan perjalanan pulang menuju villa keluarganya itu.      

Setelah proses administrasi selesai, wanita cantik ini hanya perlu menarik koper miliknya menuju pintu keluar bandara. Sebab sopir keluarga Jiang tengah menunggu di depan sana. ini adalah salah satu fasilitas penyambutan istimewa yang diberikan oleh Papanya sebagai penghargaan kepada wanita cantik ini yang telah berhasil menginjakkan kakinya pertama kali di kota dengan misi bekerja di perusahaan milik Han. sedangkan fasilitas kedua yang akan diterima oleh Tara adalah pelayanan eksklusif di villa keluarga jiang yang tidak jauh berbeda dengan kediaman siang di kota S. Setelah itu baru kejutan-kejutan yang lainnya akan segera menyusul sesuai dengan tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh wanita cantik ini selanjutnya.     

seperti biasanya karena ini adalah fasilitas istimewa yang diberikan oleh Papanya tentu saja wanita cantik ini akan memanfaatkannya dengan baik. Tara tidak mau repot-repot lagi untuk dan mengangkat koper nya sendiri menuju mobil. Apalagi pengalaman pahit yang pernah dirasakannya terakhir kali adalah pakaian miliknya sampai harus sobek dan menjadi bahan tertawaan orang banyak, hanya gara-gara mengangkat koper ke dalam mobil yang terjadi di kota Paris waktu itu.      

Wanita cantik ini memanggil sopir pribadinya dan memintanya untuk mengangkat koper-koper berat miliknya ke dalam mobil sedangkan wanita cantik ini sendiri berjalan begitu santai dan kota yang masuk ke dalam mobil milik Papanya Itu.     

setelah selesai memasukkan koper- koper milik nona muda itu ke dalam mobil, barulah mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju villa keluarga Jiang. Di dalam mobil cara memilih untuk beristirahat sejenak dan memejamkan mata. Sedangkan sang sopir pun tidak banyak bicara, dari tadi laki-laki tampan ini hanya diam dan memperhatikan gerak-gerik dari nona mudanya saja. Laki-laki tampan ini sudah mendengar banyak cerita tentang Nona muda Jiang yang mudah sekali marah dan memakai orang jika tersulut emosinya.     

Tara menyandarkan kepalanya di dekat jendela mobil dengan memakai bantal leher untuk melindunginya dari benturan sekaligus membuatnya bisa tidur dengan nyaman dan baru bangun ketika nanti sampai di tujuan saja.     

*Bagaimana reaksi Tara nanti, ketika sampai di villa keluarga jiang dan tidak mendapati apa yang ia bayangkan selama di perjalanan menuju kota J? Padahal wanita cantik ini sudah sangat bersemangat untuk mendapatkannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.