CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

544. Kamu atau Aku yang mendapatkannya?



544. Kamu atau Aku yang mendapatkannya?

0VILLA KELUARGA JIANG KOTA J.     
0

Sesampainya di villa Keluarga Jiang. Tara langsung turun dari mobil dan berlari kearah garasi mobil dengan perasaan gembira dan tidak sabar untuk memeluk dan mencium mobil barunya. Tetapi ketika wanita cantik ini sampai di dalam garasi mobil, wanita cantik ini langsung tercengang ketika melihat garasi mobil itu ternyata kosong dan tidak ada mobil satupun di dalamnya. Jangankan sebuah mobil sport yang sedang ia dambakan dan impikan. Jejak mobilnya saja tidak ada di dalam garasi itu.     

"Papaaaaaaa... " Teriak tara jengkel dengan suara sekeras-kerasnya yang mampu dikeluarkan oleh wanita cantik ini untuk melampiaskan kekesalannya. Lagi-lagi wanita cantik ini merasa di tipu mentah-mentah oleh papanya.     

Mendengar teriakkan nona mudanya, Seketika bibi Rose dan sopir pribadi tara yang baru saja meletakkan koper di kamar wanita ini. Langsung berlari keluar ke garasi mobil, karena takut terjadi sesuatu dengan nona mudanya.     

Tara lang menelepon papanya untuk meminta penjelasan atas semuanya yang terjadi. Apakah papanya ini memng sengaja, hanya memberikan iming-iming gambar mobil sport impiannya. Supaya wanita cantik ini berangkat ke kota J ini tampa merasa terpaksa Tetapi karena keinginan sendiri. Tetapi justru handphone papanya tidak aktif, meskipun di telepon berkali-kali. Sepertinya kalai ini pun, papanya sengaja melakukannya.     

Wanita cantik ini tidak kehabisan cara, jika tidak bisa menelepon ke handphone papanya. Maka ia akan menelepon ke telepon rumah. Tetapi hasilnya sama saja. Di tolak mentah-mentah oleh papanya.     

Kata Pelayan yang menerima telepon darinya. tuan besar sedang tidur, dan telah berpesan tidak mau di ganggu siapapun, ketika beristirahat. Tara mulai pusing dan memutuskan untuk menelepon mamanya, tetapi mama cantik itu tidak sedang berada di kediaman Jiang saat itu. Sonya sedang berbelanja beberapa keperluan dapur bersama pelayan di supermarket. Wanita cantik ini sedang memiliki hobby baru, memasak untuk suaminya.     

Ingin rasanya wanita cantik ini membanting handphone miliknya saat ini. Tetapi jika ia melakukannya, bukankah akan sulit menghubungi orang-orang yang dekat dengannya nanti, jika handphone miliknya rusak. Satu-satunya orang yang bisa menjelaskan semua ini dan menghubungkan tara dan papanya sekarang, hanya asisten Mo.     

Wanita cantik ini tidak akan membuang-buang waktu lagi. Tara langsung menghubungi asisten kepercayaan Papanya itu melalui video call.     

"Hallo, nona Jiang. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya asisten mo yang suaranya masih terdengar sangat tenang dan sopan.     

"Asisten Mo, sudahlah. Kau jangan berpura-pura lagi. Aku tahu kau bekerjasama dengan papaku untuk mengerjaiku, bukan? Mana mobil yang kalian janjikan? Aku sudah sampai di villa, tetapi tidak ada mobil satupun. Kecuali mobil jelek itu." Kata tara sambil menunjuk kearah mobil yang baru saja wanita cantik ini naiki untuk pulang ke villa.      

Asisten Mo cuma tersenyum melihat raut wajah marah sang nona besar.      

"Apakah yang nona maksud mobil ini?" Kata asisten Mo yang malah sengaja duduk di di bagian depan mobil sport warna merah milik tara yang di titipkan di garasi rumahnya.      

Tentu saja semua yang dilakukan oleh asisten Mo sudah mendapatkan persetujuan sang direktur. Mereka berdua memang sengaja untuk membuat tara marah dan terbakar semangat untuk mendapatkan mobil itu segera.     

Mata tara terbelalak. Ternyata mobil itu memang ada, cuma buka di villa Keluarga jiang. Melainkan di rumah asisten Mo.     

"Kau! Kau berani menyentuh dan duduk diatas mobilku." Kata tara sambil mengernyitkan dahinya.      

"Oh, sayang sekali nona muda Jiang. Mobil ini belum bisa dikatakan menjadi milik siapapun saat ini. Tentu saja mobil ini tidak bisa didapatkan dengan semudah itu nona muda. Direktur berpesan, jika anda bisa bekerja dengan baik disana selama satu bulan disana dan tidak mrmbuat masalah. Maka bulan depan, mobil ini akan direktur kirimkan untuk nona. Tetapi jika nona muda jiang gagal, maka mobil ini akan menjadi milik saya." Kata asisten Mo sambil tersenyum manis kepada Tara. Hal ini membuat tara harus menggigit bibirnya sendiri karena Jengkel.     

"Sial! Kalian memang sangat licik. Baiklah, aku terima tantangan kalian berdua!" Kata tara yang langsung memutuskan panggilan teleponnya, daripada emosinya semakin naik karena melihat ekspresi wajah menjengkelkan dari asisten Mo.     

Wanita cantik ini Segera masuk ke dalam rumah untuk beristirahat. Meskipun hatinya sedang jengkel saat ini, pada kenyataannya tara tidak bisa berbuat apa-apa untuk saat ini. Lebih baik ia beristirahat dan besok bersiap untuk pergi ke perusahaan A&D milik Han.     

-------------     

RUMAH SAKIT KOTA S     

Hari sudah menjelang malam Yohan yang tertidur di kursi tidak menyadari, jika istri Cantiknya itu sudah duduk di dekatnya sambil memandang wajah tampannya.     

"Seperti yohan terlalu lelah. Dia     

sampai tertidur sangat lama dan tidak menyadari, jika aku sudah duduk disini lebih dari 10 menit." Kata wanita cantik ini sambil tersenyum manis.     

"Sayang, bangunlah. Ayo kita makan terlebih dahulu." Kata tiara membangunkan suaminya secara perlahan. Wanita cantik ini mengecup kening suaminya, ketika melihat laki-laki tampan itu mulai membuka mata.     

"Hmm.... Sayang, kenapa kamu duduk disini? Kembalilah ke tempat tidurmu." Kata yohan yang baru saja membuka mata dan melihat istrinya duduk di sampingnya.     

Ruangan yang yang begitu besar hanya di tempati oleh mereka berdua. Apalagi yohan sedang tidur, tentu suasana kamar itu terlihat sangat sepi dan lengang. Membuat tiara semakin bosan dan ingin jalan-jalan keluar ruangan tanpa sepengetahuan suaminya. Tidak jauh, hanya di dekat-dekat kamar itu sama. Supaya laki-laki tampan ini tidak khawatir dan panik saat terbangun dan mendapati istrinya telah hilang dari kamar.     

Baru saja wanita cantik ini, akan turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju pintu keluar. Dokter tampan yang super cerewet sudah terlebih dahulu masuk ke dalam kamar untuk memeriksa perkembangan keadaan kesehatan wanita cantik ini dan mengomel kepadanya.     

Dokter tampan ini Bertanya kepada Tiara, Sebenarnya wanita cantik ini mau kemana dan melakukan apa? Mengapa turun dari tempat tidur dan malah berjalan-jalan keluar?     

Pada akhirnya wanita cantik ini harus mencari alasan yang tepat untuk mengindari kemarahan dokter Glen. Tiara berkata, jika ia ingin keluar untuk jalan-jalan dan mencari makanan karena perutnya lapar. Meskipun di ruangan itu sudsh ada makanan yang disediakan oleh Rumah Sakit. Tetapi wanita cantik ini sama sekali tidak berselera untuk memakannya dan tiara juga tidak ingin membangunkan suaminya yang terlihat sudah sangat lelap dalam tidurnya.     

Alasan Tiara ini, bukan membuat dokter Glen terdiam. Justru membuat dokter Tampan itusemakin marah dengan wajah cemberut. Glen malah berkata kepada wanita cantik ini, jika suaminya itu bisa membuatnya mati atau minimal babak belur nanti. Jika sampai wanita cantik ini menghilang dari kamar hanya karena mencari makanan, sebab kelaparan.     

Pada akhirnya dokter Tampan ini juga yang harus mengalah dan membelikan makanan sesuai yang diinginkan wanita cantik ini dengan menyuruh pegawainya untuk membelikan makanan dan minuman untuk ibu hamil satu ini.     

"Kau ingin makan?" Kata yohan yang segera bangun dan duduk. Kemudian merapikan kemejanya, untuk bersiap mengambilkan makanan di meja untuk Istrinya dan menyuapinya.     

"Sayang, kau mau kemana?" Tanya Tiara sambil menyambar pergelangan tangan yohan yang berdiri dan lewat di depannya.     

"Tidak perlu. Aku tidak ingin makan makanan itu." Kata tiara mencegah suaminya untuk mengambil makanan diatas meja dekat tempat tidurnya.     

"Baiklah, kalau begitu kamu ingin makan apa? Biar aku meminta Doni untuk membelinya sekarang." Kata laki-laki tampan ini menawarkan kepada istrinya sambil membelai lembut rambutnya.     

"Tidak perlu." Jawab tiara singkat.     

Yohan mengeryitkan dahinya. Apa maksudnya dengan tidak perlu. Jelas-jelas tadi mengeluh lapar, sekarang ditawarkan makanan apapun tidak mau?     

"Ayolah, sayang. Kamu harus makan! Tadi bukannya bilang lapar? Katakan kau ingin apa. Jika kau tidak ingin doni yang beli, biar aku saja yang berangkat membelinya." Kata laki-laki tampan ini sampai harus mengalah untuk pergi sendiri, hanya untuk membujuk Istrinya makan. Meskipun tubuh dan pikirannya sudah lelah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.