CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

545. Tidak pernah berhasil melawan Presdir Tampan



545. Tidak pernah berhasil melawan Presdir Tampan

0Tiara memegang tangan yohan sambil tersenyum.      
0

"Sekali lagi aku bilang tidak perlu. Makanan sebentar lagi akan datang."      

Wanita cantik ini menarik lengan yohan supaya suaminya tampannya ini duduk kembali dan tidak pergi kemana-mana. Meskipun wajah yohan masih terlihat bingung dengan perkataan tiara. Laki-laki tampan ini Segera duduk kembali ke sofa seperti keinginan istrinya.     

Tidak berapa lama setelah yohan duduk di sofa, terdengar pitu kamar di buka secata perlahan. Terlihat dokter tampan masuk ke dalam ruangan dengan membawa tiga bungkus nasi kotak dan satu kotak salad buah seperti permintaan Tiara. Memang menyebalkan dan merepotkan sekali istri yohan ini. Tetapi dokter tampan ini sama sekali tidak keberatan untuk membantu sahabatnya itu.     

Dokter Glen berjalan mendekat dengan tersenyum. Sepertinya dokter tampan ini akan memiliki bahan yang bagus untuk membuat sahabatnya itu terbakar api cemburu.     

"Eh'em... Nyonya Cantik. Apakah kau sudah menunggu kedatanganku dengan waktu yang lama?" Kata dokter tampan ini sudah mulai menggoda.     

Dokter glen dengan sengaja duduk di dekat pasien Cantiknya itu, sedangkan yohan berada di kursi yang berseberangan dengan Istrinya.     

"Tentu saja, aku sudah sangat lapar dari tadi." Jawab wanita cantik ini dengan apa adanya, sebab pada kenyataannya Tiara memang sedang lapar dan menunggu Dokter datang membawakan makanan yang wanita cantik ini inginkan, sama sekali tidak apa pemikiran yang lain.     

Dokter tampan ini Segera membukakan salad buah kesukaan wanita cantik ini dengan cepat. Padahal seharusnya itu adalah tugas dari yohan atau bisa jadi tiara mampu untuk melakukannya sendiri, tanpa bantuan dokter Tampan ini.     

"Wah... Terimakasih. Kamu baik sekali. Beruntung sekali nanti wanita yang akan menjadi istrimu dokter Glen." Kata tiara memuji, sambil tersenyum manis kepada sahabatnya baik suaminya itu.     

Wanita cantik ini sedang tidak sadar, jika dia sekarang ini sedang digunakan dokter tampan ini sebagai alat untuk membuat suaminya cemburu. Hanya untuk mengerjai yohan dan membuatnya bersemangat kembali.     

"Tentu saja. Wanita cantik itu akan sangat beruntung mendapatkan suami seperti aku. Laki-laki yang tampan kaya, pandai, rendah hati, ramah, tidak sombong, penyayang kepada seorang wanita, satu lagi yang lebih penting tidak mudah marah dan tidak suka memasang wajah dingin seperti es dimanapun dia berada." Kata dokter tampan ini menyindir kepada sahabatnya yang sedari tadi mengernyitkan dahi dan diam dengab wajah garangnya, seperti singa yang sedang mengamati calon mangsanya.     

Tiara cuma tersenyum. Mendengar ucapan dokter tampan ini yang penuh percaya diri. Wanita cantik ini Segera mengambil satu kotak nasi dan memberikannya kepada yohan. Ketika wanita cantik ini ingin mengambil satu kotak lagi untuk dokter Glen, suami posesif ini mencegahnya.     

"Sudah, biar dokter tampan yang yang jomblo akut itu mengambil makanan sendiri. Beruntung apanya? Kalau beruntung pasti sekarang sudsh ada wanita cantik yang mengamalkan makan dan menemaninya." Kata yohan sambil cemberut. Laki-laki tampan ini langsung membuka kotak makannya dan makan dengan lahap, tanpa perduli dengan dokter Glen yang sedang dongkol hatinya.     

"Haist, dasar babi gendut. Kau memeng orang tersadis di dunia! Kenapa orang sejelek dan menyebalkan seperti kamu ini bisa memiki istri cantik dan baik seperti tiara. Aku harap tiara tidak sedang terkena rabun dekat saat menikah denganmu." Jawab dokter tampan ini dengan ketus sambil mengomel mengeluarkan kata-kata pedas.     

Seperti biasanya yohan hanya cuek dan tetap menikmati makanannya. Setelah makanan habis, barulah laki-laki tampan ini beraksi, untuk membalas keusilan temannya. Yohan berjalan menuju kursi tiara dan meminta Istrinya berdiri sebentar. Kemudian yohan mengambil alih tempat duduk tiara dan meminta Istri Cantiknya untuk duduk di pangkuannya.     

"Kamu ingin tahu, apa itu laki-laki yang beruntung? Pertama, ketika kamu ingin memeluk seorang wanita, dia ada di depanmu dan tersenyum padamu dengan senang hati. Kedua, tidak perduli sedingin apapun dirimu, dia mampu mencairkan suasana. Ketiga... Dia nyata, bukan hanya diangan-anganmu saja." Kata laki-laki tampan ini sambil memeluk istrinya dengan manja, seolah sedang sengaja pamer kemesraan di depan sahabatnya ini.     

"Ha... Ha... Mati kutu kau, monyet kecil!" Kata yohan sambil tertawa terbahak-bahak.     

"Sial! Kau selalu saja bisa membalasku. Pulang ah... Mau minta menantu sama mama ha.. ha..." Kata dokter tampan ini bercanda. Pulang apanya? Dokter Tampan ini paling malas pulang ke kediaman HSIO, gara-gara di kejar-kejar untuk segera menikah dan capek melakukan kencan dengan gadis yang dikenalkan oleh mamanya sebagai calon istri.     

"Pulang saja kalau berani. Paling juga sama tante nanti di kunci di kamar dan di jaga ketat oleh Bodyguardnya. Supaya anak Kesayangannya ini tidak kabur." Kata yohan menyindirku kepada dokter tampan ini. Tetapi yang dikatakan oleh yohan memang ada benarnya, sekali dokter Tampan ini pulang ke kediaman orang tuanya. Ia akan sulit untuk keluar kembali.     

Mereka bertiga telah selesai menikmati makan bersama. Meskipun hanya makanan sederhana berupa nasi kotak Tetapi semuanya terasa nikmat karena disantap dengan perasaan senang dan susana nyaman. Pertengkaran antara dokter Glen dan yohan hanya sebuah bumbu-bumbu penyedap persahabatan mereka saja, bukan merupakan masalah besar yang membuat keduanya saling membenci. Justru membuat persahabatan diantara mereka berdua semakin erat.     

Tidak lama setelah dokter tampan ini membuat bekas kotak makanan mereka ke tempat Sampah. Terdengar suara ketukan pintu dari luar.      

Yohan berjalan menuju pintu, sedangkan tiara segera kembali ke tempat tidur pasien untuk berbaring kembali. Sebenarnya baginya itu terasa tidak perlu, karena wanita cantik ini sudsh merasa sehat dan baik-baik saja. Tetapi karena dokter tampan itu dan juga suaminya tidak mengizinkannya untuk pulang, maka mau tidak mau wanita cantik ini hanya bisa menurut saja untuk menghindari pertengkaran lebih lanjut.     

Setelah pintu terbuka, terlihat tuan kim dan nyonya kim, serta Emelly berdiri di depan pintu sambil membawa bunga dan buah-buahan.     

"Kakak, dimana kakak cantik?" Kata Emelly sambil berjalan masuk kedalam ruangan. Gadis cantik ini meletakkan buah di meja.      

 Baru juga masuk ke dalam ruangan, Emelly sudah melihat dokter Tampan berdiri di dekat kakak ipar perempuannya untuk memeriksa keadaannya dan membenarkan Posisi selang infus yang sedikit bergeser, karena tiara terlalu banyak bergerak.     

"Bagaimana keadaanmu sayang?" Tanya Nyonya Kim kepada menantu Cantiknya.     

"Sudah membaik ma.... Sebenarnya aku ingin pulang saja. Tetapi mereka berdua tidak mengizinkan aku untuk keluar dari rumah sakit ini." Kata wanita cantik ini mengatakan hal yang ia rasakan dari tubuhnya sendiri. Namun yang lebih mengerti keadaan sebenarnya tetaplah sang dokter.     

"Kalau begitu, kau memang harus di rawat lebih lanjut. Kau bisa pulang kapan saja, asalkan sudah benar-benar sehat. Ingat! Jangan keras kepala. Lihatlah suamimu yang sudah seperti kain lusih itu wajahnya, ohan pasti sangat lelah dan khawatir dengan keadaanmu tadi." Kata Nyonya Kim yang mengingatkan tiara dengan omelan kecilnya. Tetapi yohan secepatnya memberikan kode kepada mamanya, supaya yidak meneruskan pembicaraan itu. Laki-laki ini tidak ingin Istrinya bertambah beban pikirannya dan malah tidak sembuh-sembuh.      

Wanita cantik ini bukan mengomel tanpa alasan, tetapi kenyataannya menantunya ini memang super keras kepala dan sering merepotkan saja. Tetapi selebihnya tiara adalah wanita yang baik dan sopan serta berhati lembut.     

"Tenang saja, jika besok perkembangan kesehatanmu sudah baik dan stabil. Kau bisa secepatnya pulang." Kata dokter tampan ini setelah selesai menulis laporan medis Tiara di map yang dia bawa. Tidak semua dokter atau perawat bisa masuk sembarangan ke ruangan Tiara, karena itulah dokter Tampan ini harus turun tangan langsung untuk memeriksanya. Ya, tentu saja semuanya karena atas permintaan Keluarga besar Kim.     

"Terimakasih, aku sudah tidak sabar untuk pulang." Kata wanita cantik ini sambil tersenyum manis.     

Tuan kim dan nyonya kim lebih memilih untuk duduk di sofa dan mengobrol dengan Yohan. Jika tidak, Nyonya besar ini pasti tidak bisa mengendalikan dirinya untuk mengomel kepada tiara untuk kecerobohan wanita cantik ini hari ini. Tetapi Nyonya kim sudah berjanji untuk tidak marah kepada putranya, jika wanita cantik ini ingin membesuk dan mengetahui keadaan menantunya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.