CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

563. Pertengkaran



563. Pertengkaran

0Tiara masih menangis. "Sayang, hqruskan kau sekejam ini kepadaku? Mengapa kau melakukan hal yang sama seperti Jonatan." Kata tiara secara tidak sadar keceplosan menyebutkan nama mantan tunangannya itu. Padahal tiara sudsh berjanji akan melupakan laki-laki playboy itu.     
0

" Jadi istriku menyusulku sampai ke hotel ini, karena mengira aku selingkuh dan menemui wanita lain di hotel ini? Hmm... Aku suka ini." Kata sang presdir dalam hatiku yang merasa puas telah membuat istri Kesayangannya itu cemburu sampai rela menjadi penguntit di belakangnya.     

Laki-laki yang duduk di kursi dipojokkan ruangan itu segera berdiri dan berjalan mendekati Tiara. Mana mungkin ia rela, tiara memeluk laki-laki lain di hadapannya seperti itu.     

"Sayang, apakah kau sudah puas memeluk laki-laki lain di hadapanku?" Kata sang presdir yang sedang berdiri tepat di belakang tiara dengan wajah muram dan marah.     

Seketika tiara membuka matanya dan menoleh kebelakang. Betapa terkejutnya tiara ketika melihat suaminya berada di belakangnya. Lalu siapa laki-laki yang tengah tiara peluk sedari tadi. Jantung tiara seakan berhenti berdetak sejenak. Tiara sangat bingung dengan keadaan yang ada saat ini.     

"Kau! Yohan? Lalu dia???" Kata tiara sambil menoleh kearah laki-laki yang masih duduk di hadapannya.      

Laki-laki itu segera menoleh mendengar kata-kata Tiara yang terdengar bingung.      

"Kau, asisten Steve!" Kata tiara yang merasa terkejut, ketika melihat wajah orang yang ia peluk erat sedari tadi. Pantas saja laki-laki itu tadi tubuhnya gemetar dan mengeluarkan keringat dingin saat tiara memeluknya sambil menangis.      

Asisten steve pasti sangat ketakutan, sebab di ruangan itu juga ada sang presdir. Apa yang akan dilakukan oleh laki-laki posesif itu, ketika melihat istrinya memeluk laki-laki lain di hadapannya. Nasib asisten Steve bisa saja tidak akan jauh berbeda dengan jonatan. Malam ini bukan akan menjadi malam spesial perayaan ulang tahun asisten steve yang ke 26 tahun. Tetapi bisa menjadi hari terakhir ia melihat dunia, atau masuk rumah sakit karena patah tulang adalah hukuman paling ringan.     

Tiara melangkahkan kakinya mundur, karena tiara terlalu terkejut. Jika disini ada asisten steve juga, berarti ini bukan kencan berdua yang di lakukan oleh suaminya.     

"Apakah aku telah salah paham kepada yohan. Oh, tidak! Aku bahkan telah memeluk laki-laki lain dan menangis tersedu-sedu di pundak asisten steve, sedangkan suamiku juga berada di ruangan ini. Oh, tuhan apa yang harus aku lakukan?" Kata tiara dalam hati. Wanita cantik ini terlihat bingung dan juga takut, jika suaminya Sampai menyakiti asisten pribadinya karena kesalahan tiara.      

Tiara tahu, yohan sangat cemburuan dan posesif. Ia tidak akan melepaskan siapa saja yang menyentuh istrinya tanpa izinnya. Tetapi kali ini yang salah adalah tiara, bukan asisten steve. Tidak mungkin yohan akan melukainya, jika memang Steve tidak salah.     

"Sa.. sayang, tunggu dulu. Aku bisa menjelaskannya kepadamu. Please! Jangan marah." Kata tiara sambil terus berjalan mundur. Tiara hampir saja jatuh, ketika salah satu kakinya tersandung kaki meja.     

"Ahhh...." Tubuh tiara seakan tertarik kebelakang, ketika kakinya tergelincir. Untuk saja suaminya yang cekatan itu bisa menangkap tubuh mungilnya dengan cepat.     

"Sayang!" Teriak yohan dan memeluk tubuh tiara yang masihb gemetar ketakutan.     

Wanita misterius yang di lihat tiara masuk ke dalam hotel itu, berjalan mendekat. Kemudian mengambilkan kursi untuk Tiara duduk dan Asisten Steve memberikan segelas air putih untuk istri bos besarnya itu.     

Yohan duduk bercangkok daripada istrinya sambil memandang Tiara dengan tatapan tajam dan bukan lagi tatapan lembut. Sepertinya laki-laki ini memang sengaja memberi kesan intimidasi kepada istrinya,supaya istrinya bisa menjelaskan alasannya mengikuti Yohanes sampai ke hotel itu.     

"Apakah ada yang kau jelaskan padaku?" Tanya Yuri kepada istrinya yang sedang duduk di hadapannya.     

"Aku... Aku... Aku tadi benar-benar tidak sengaja. Aku mengira laki-laki itu adalah engkau sehingga aku memeluk dan menangis di bahunya begitu saja. Sayang, maafkan aku. Aku benar-benar tidak tahu, jika itu bukan kau." Tiara berusaha menjelaskan tentang hal yang baru saja terjadi.     

"Oh, jadi.... Jika dimanapun kau berada, ketika melihat seseorang yang kau anggap itu aku. Kau bisa memelumnya begitu saja, sayang?" Kata yohan dengan senyum menyeringai dan menyindir kepada istrinya. Bagaimana seorang istri Sampai salah memeluk orang lain dan mengira, bahwa itu suaminya. Sejak kapan yohan menjadi sangat mirip dengan asisten steve. Dari tinggi badan dan postur tubuh saja jelas berbeda jauh. Bagaimana bisa dikatakan mirip? Sedang pakaian mereka saja yang dipakai sekarang ini sudah berbeda.     

Mendengar perkataan suami nya Tiara menjadi gelagapan dan serba salah. Wanita cantik ini merasa semakin bingung untuk menjelaskan Semuanya dari awal hingga akhir, itu sama sekali tidak seperti yang Yohan pikirkan. Tidak mungkin Tiara bisa memeluk orang lain selain suaminya begitu saja. Jika bukan karena hati Tiara terlalu sedih ketika melihat suaminya ini bergandengan dan dipeluk oleh wanita lain. mungkin Tiara juga tidak akan salah memeluk laki-laki lain hanya karena melihat wanita itu membukakan pintu di sebuah kamar hotel untuknya. Yang Tiara tahu wanita itu masuk ke dalam kamar dengan suaminya, bukan dengan asisten Steve. tapi telah Tiara langsung berlari dan memeluk laki-laki yang membelah karena itu begitu saja tanpa melihat wajahnya terlebih dahulu.     

"Bukan seperti itu sayang. Aku mohon percayalah kepadaku. Aku benar-benar tidak sengaja melakukannya." Kata tiara menjelaskan sekali lagi, berharap yohan bisa mengerti keadaan saat ini.     

"Oh, sungguh?! Kau berbohong kepadaku, sayang. Kau membiarkan dirimu di peluk oleh orang lain begitu saja di hadapanku." kata Yohan yang sebenarnya ini ditunjukkan kepada adegan pelukan antara istrinya dan mantan kekasihnya di cafe Jasmine dan juga permainan rumah sakit waktu itu. Dalam hal ini Yohan jelas mengatakan, "biarkan dirimu di peluk laki-laki lain, bukan memeluk laki-laki lain." Harapan Yohan adalah istrinya dapat mengerti atau sedikit peka dengan ucapannya, yang menuntut sedikit penjelasan soal kejadian kemarin.     

Walaupun pada dasarnya Tiara tidak mengetahui, jika suaminya telah melihat semuanya dengan jelas dengan mata kepalanya sendiri. Namun sampai kapan istrinya ini akan merahasiakan semuanya dari suaminya ini? Namun Sampai kapan, yohan harus bersabar hanya untuk menanti sedikit kejujuran dari Tiara.     

Tiara merasa tertekan dengan ucapan yang keluar dari mulut suaminya yang seolah memojokkannya.     

"Mengapa kau selalu menyalahkan aku dari tadi? Jika saja sikapmu tidak berubah secara tiba-tiba kepadaku beberapa hari ini, mungkin aku sampai melakukan hal seperti ini dan mencurigaimu memiliki wanita lain di luar. Kau marah kepadaku saat salah memeluk laki-laki lain yang pada dasarnya aku benar-benar tidak sengaja. Lalu apa yang kau lakukan dengan wanita ini tadi di lobi hotel? Apa kau juga akan mengatakan itu tidak sengaja?!" Kata tiara berteriak sambil menangis. jari telunjuknya mengarah kepada wanita misterius yang sama sekali tidak diketahui nama dan asal usulnya. Jelas masih terngiang di pikiran Tiara bagaimana wanita misterius itu memeluk dan mencium pipi suaminya, serta menggandeng lengan yohan dengan mesra. Air matanya sudah tidak tertahan lagi, ketika harus mengingat kembali kejadian itu.     

Sebenarnya baik yohan, asisten steve juga tidak tega melihat tiara sampai menangis dan sedih seperti ini. Tetapi demi mendapatkan kebenaran untuk melindungi Istrinya lebih lanjut dari Jonatan. Yohan tidak punya pilihan lain. Jika nanti Tiara sudah bisa dengan jujur soal Jonatan, barulah yohan bisa menjelaskan semuanya.     

"Oh, jadi kau sakit hati dan kecewa ketika melihatku dipeluk dan dicium oleh wanita lain? Apakah kau tidak pernah berpikir apapun juga bisa merasakan hal yang sama? Apakah yakin kau tidak pernah melakukan hal seperti itu kepadaku?" Kata yohan yang memberikan pertanyaan-pertanyaan berupa sindiran-sindiran kecil kepada istrinya. Laki-laki ini sengaja tidak menyebutkan nama Jonatan secara langsung. Yohan masih berharap, jika Istrinya ini bisa sedikit peka dan merasa bersalah dengan perbuatan yang tiara lakukan di belakang suaminya itu.     

Deg... Deg... Deg...     

Jantung tiara seakan berhenti berdetak. Dalam hatinya berkata, "jangan-jangan yohan melihat pertemuannya dengan Jonatan di rumah sakit?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.