CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

504. Sesak Nafas



504. Sesak Nafas

0KAMAR YOHAN DAN TIARA     
0

tiara sedang rebahan dengan berbantalkan paha suaminya. Wanita cantik ini Sedang bingung memposisikan tubuhnya supaya bisa tidur atau berbaring dengan nyaman. Namun mau posisi bagaimanapun yangvia lakukan, tetap saja terkadang nafasnya terasa sesak dan tidurnya menjadi nyaman.     

"Sayang... Mengapa kamu terus-menerus bergerak dari tadi. Menghadap kanan menghadap ke kiri miring ke sana yang ke sini tidur terlentang dan sebagainya cuma satu posisi yang belum kamu coba dari tadi yaitu tengkurap." Kata yohan yang memang sedikit bingung dan terusik dengan gerakan istri Cantiknya itu.     

Tiara langsung bangun dan duduk dengan wajah yang cemberut setelah mendengar perkataan suaminya yang menyebalkan itu.     

"Tengkurap katamu? Puh... Mana bisa? Yang ada aku akan seperti mainan jungkat jungkit. Perut sebesar ini, aku mana bisa tidur tengkurap. Dasar Menyebalkan!" Kata wanita cantik ini dengan bibir manyun.     

Yohan meraih tangan istrinya yang sedang merajuk itu, kemudian memeluknya dari belakang.      

"Iya, maaf. Aku hanya bercanda saja. Lalu kenapa kamu dari tadi bergerak terus-menerus? Apakah ada yang sakit atau terasa tidak nyaman? Jika benar, aku akan memanggil Glen untuk memeriksa mu." Kata laki-laki tampan ini yang terlihat sibuk meraba kening, dan perut istrinya secara berganti sambil bertanya bagian mana yang tidak nyaman.     

wanita cantik ini hanya bisa tertawa terbahak-bahak karena merasa geli dengan gerakan suaminya. Wajahnya yang tadinya ditekuk cemberut sekarang berubah bahagia.     

"Puff... Sudah, sudah! Cukup, ha... Ha... Geli... Sayang, geli..."kata Tiara sambil terus tertawa sampai bulir air matanya hampir menetes. Tidak hanya itu, perutnya bahkan terasa keras dan sedikit kram akibat terlalu banyak tertawa. tangan wanita cantik ini sibuk menyingkirkan tangan suaminya dari perutnya, yang sedari tadi bergerak kesana kemari.     

"Sayang, aku ini sedang khawatir kepadamu dan bayi kita. Kenapa kamu malah tertawa seperti itu?" Kata laki-laki tampan yang mulai merasa jengkel. Wajah seriusnya telas menjelaskan, bahwa ucapannya bukanlah sebuah bualan saja.     

"Maaf, tetapi aku benar-benar tidak apa-apa. Cuma terasa sedikit sesak nafas saja, jika posisi tidurku tidak nyaman." Jelas wanita cantik ini kepada suaminya yang wajahnya terlihat lebih menakutkan, daripada saat dia melakukan rapat bersama para pegawai yang melakukan penyelewengan dalam bekerja.     

Mendengar penjelasan istrinya Yohan keduanya semakin santai dan tenang. Laki-laki tampan ini justru semakin panik dan khawatir kepada istrinya. Mungkin ia akan membiarkan istrinya yang sedang hamil itu mengalami sesak nafas, meskipun itu hanya sedikit. Bisa saja hal itu akan membahayakan untuk Tiara dan juga calon baby mereka.     

"Apa? Sesak nafas! Ini tidak bisa dibiarkan." Laki-laki tampan ini dengan cepat bangun dari tempat tidurnya dan menggendong istrinya menuju kamar depan tampan yang berada di sebelah kanan kamar adik perempuannya. Kamar itu jaraknya tidak terlalu jauh dari gambar pasangan Yohan dan Tiara, hanya berjarak 2 kamar saja.     

"Ough... Hai, kamu mau membawa aku kemana?" Teriak tiara secara spontan karena terkejut dengan tindakan suaminya. Wajah wanita cantik ini terlihat bengong dan bingung. Sebenarnya apa yang akan dilakukan oleh yohan kepadanya.      

Meskipun Tiara berteriak dan Bertanya kepada laki-laki tampan ini. Yohan sama sekali tidak menggubris perkataan istrinya itu sama sekali. Yang paling penting baginya saat ini adalah tiara hatus segera mendapatkan pertolongan dengan cepat, sebelum sesak nafas semakin parah.     

Untung saja pintu kamar pasangan ini tadi sedikit terbuka dan tidak terkunci dari dalam. sehingga laki-laki tampan ini bisa dengan mudah menggeser pintu, dan keluar dari kamar menuju kamar dokter Glen.     

Sesampainya di depan kamar dokter Glen Yohan segera berteriak meminta dokter tampan ini segera membuka pintu kamarnya.     

"Hei, Monyet kecil. Cepat buka pintunya sekarang!" Teriak laki-laki tampan ini dengan ada suara sedikit panik dan keras sehingga membuat dokter tampan yang berada di dalam kamar terkejut.     

Daftar pemain yang sedang berbaring dengan nyaman di atas tempat tidur empuk itu, seketika membuka matanya karena terusik dengan suara berisik dari luar kamarnya.     

"Sial! Babi gendut itu, mengapa malam-malam begini berteriak-teriak seperti orang gila saja." Kata dokter tampan ini dengan jengkel. Baru saja mata dokter Glen akan terpejam untuk beristirahat. Sekarang harus terbuka dengan paksa karena suara yohan yang amat keras itu.     

Dokter tampan ini cara bangun dari tempat tidur dengan masih memakai piyama nya dan berjalan menuju pintu kamar. dengan mata yang masih sangat mengantuk dokter tampan ini membuka pintunya secara perlahan sambil menguap beberapa kali.     

"Huwaaa... Kenapa berisik sekali? Jangan berteriak-teriak seperti itu. Ada apa?" Tanya dokter glen yang terlihat masih sangat malas membuka mata.     

suami tampan Tiara ini tidak banyak berbicara dan langsung saja masuk ke dalam kamar. Yohan menggendong istrinya menuju tempat tidur dokter Glen di dalam kamar. Meletakkan tubuh wanita cantik itu di atasnya.      

dokter tampan ini merasa bingung kenapa Yohan tiba-tiba memindahkan istri dan menidurkan Tiara di atas tempat tidur milik dokter tampan ini.     

"Hei, Mengapa kau meletakkan istrimu di atas tempat tidurku? Apakah kau ingin aku me-nina bobo-kan istri Kesayanganmu itu ?" Kata dokter tampan ini menggoda. Karenanya dokter Glen malam ini akan mendapat masalah karena salah bicara.      

Mendengar perkataan sahabatnya itu, Seketika presdir tampan ini melempar tatapan tajam mematikan. Sebagai penegas bahwa ia sedang tidak ingin bercanda atau main-main.     

"Jika kau berani melakukannya, dalam hitungan menit saja nama besar menyatakan berpindah batu nisan besok hari." Jawab yohan dengan nada bicara serius dan tidak sedang bergurau. Laki-laki tampan ini memang benar-benar sedang panik, jadi saya tidak bisa diajak untuk bergurau atau bercanda oleh siapapun saat ini.     

Dokter glen masih bengong di dekat pintu dan belum beranjak sama sekali. Mata yang masih sangat mengantuk membuatnya sulit berkonsentrasi dalam sesaat.     

"Kenapa masih bengong disana! Cepat kesini, periksa istriku." Kata yohan yang sekali lagi berteriak untuk menyadarkan sahabatnya itu dari rasa kantuk yang berlebihan.     

"Eh, kau serius! Apa yang terjadi dengan istrimu?" Tanya dokter tampan ini dengan cepat berjalan mendekat dan segera mengambil alat-alat pemeriksaan yang ada di tas kerjanya.     

"Dia mengeluh sesak nafas tadi. Makanya aku langsung membawanya ke kamar ini." Kata yohan yang mulai turun emosinya karena dokter tampan ini sudah mulai memeriksa istrinya.     

"Maaf, Dokter Glen. Yohan sepertinya salah paham. Aku tadi bilang kepadanya, terkadang aku merasakan sesak nafas jika tidur dengan posisi tertentu yang membuatku merasa tidak nyaman. Dia malah berfikir aku sedang terkena sesak nafas." Kata tiara menjelaskan awal mula kepanikan dan kekhawatiran suaminya terjadi kepada dokter tampan sahabat suaminya itu.     

"Pantas saja saat aku memeriksa keadaanmu, Semua terasa normal saja. Denyut nadi, nafas dan detak jantung tidak ada masalah." Kata dokter tampan ini baru mengerti dengan situasi saat ini. dia bukan salah mendeteksi atau karena efek ngantuk yang berlebihan. Tetapi memang tiara tidak sakit.     

"Sialan kamu babi gendut! Kamu lagi-lagi mengerjaiku. Kau sudah mengganggu waktu tiduurku yang berharga." Kata dokter Glen sambil menemdang kecil pantat sang presdir karena jengkel.     

"Kau berani menendang pantatku, awas kau!" Kata yohan sambil mengejar-ngejar dokter glen yang berlari kesana-kemari menghindarinya, Setelah menendang pantat Yohan.     

*Apa yang akan dilakukan sang presdir, jika berhasil menangkap dokter tampan?     

---------     

Baca juga novel :     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.