CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

184. Undangan Makan Malam (7)



184. Undangan Makan Malam (7)

0Sonya berdiri dan mendekati serta duduk di dekat putrinya. " Tenanglah! Mama lupa, Aku tadi sudah membelikanmu sebuah baju. Sebentar, mama akan mengambilnya" Sonya berjalan menuju kamarnya untuk mengambil gaun yang di belinya untuk Tara, atas perintah Jerry Jiang. Ia tahu putrinya ini tidak mungkin akan membeli gaun klasik dan modelnya tertutup, pasti di pikiran Tara itu hanya baju kuno yang tidak menarik sama sekali. Tetapi berbeda dengan orang-orang tertentu yang masih memegang nilai-nilai tradisi atau budaya tertentu, mereka pasti akan melihat seorang gadis dari pakain yang dikenakan, baru berikutnya mendalami sifat dan sikap mereka. Jadi, kesan pertama Tara untuk keluarga Kim harus sempurna. Mengingat, mama dari Yohan itu masih termasuk orang-orang yang menghargai budaya dan tradisi keluarga. Meskipun bisa di bilang mereka orang kaya dan modern, tetapi nilai-nilai itu sepertinya tidak pernah luntur dari keluarga kaya itu.     
0

Sonya  berdiri dan berjalan menuju kamarnya di lantai atas untuk mengambil baju yang sudah ia persiapkan untuk putrinya.  beberapa saat ia turun dengan membawa sebuah paper bag berisi gaun yang tadi siang ia beli di toko pakaian langganannya. Waktu yang terlalu singkat tidak cukup baginya untuk memesan baju yang spesial dari desainer ternama di kota S seperti biasanya.     

Mama Tara dan Tiara ini berjalan menghampiri Tara yang sejak tadi duduk di sofa dengan memasang wajah cemberut karena tidak puas.      

" Sayang, Coba pakailah ini. Mama yakin, kamu akan terlihat sangat cantik." Sonya Tersenyum dan duduk di samping putrinya, kemudian menyerahkan paper bag berisi gaun kepada Tara.     

Jerry Jiang juga  sudah tidak sabar untuk segera berangkat ke kediaman keluarga besar Kim, tetapi hanya karena masalah sepele saja harus tertunda. Ingin rasanya ia marah, tetapi apa boleh buat. Ia juga tidak mungkin ia berangkat sendiri ke kediaman sahabat lamanya itu.     

" Mamamu benar, Cepat pakai! Kita sudah terlambat,  hanya karena menunggumu saja. Benar-benar merepotkan! Kalian kita aku meminta kalian belanja untuk apa? Ya untuk memaksimalkan penampilan kalian malam ini. Kalian malah membeli barang-barang yang tidak berguna seperti itu." Gerutu Jerry Jiang yang merasa kesal, uangnya di hambur-hamburkan untuk hal-hal yang tidak berguna. Padahal ia sudah berpesan kepada istrinya untuk berbelanja pakaian dan keperluan lain hanya untuk memperlancar acara makan malam ini saja, bukan untuk di hambur-hamburkan untuk hal-hal yang tidak ada gunanya sama sekali dan hanya demi kesenangan mereka saja.     

"Oke! Aku akan mencoba pakaian ini diatas dulu" kata Tara sembari menerima paper bag yang diberikan oleh mamanya, kemudian ia berjalan ke kamarnya untuk berganti pakaian.     

Sesampainya dikamar. ia membuka tas itu, dahinya mengernyit, bibirnya manyun. Sudah jelas ia tidak menyukai desain juga warna pakaian yang di belikan oleh mamanya.     

Tara sudah membuka paper bag itu untuk melihat isinya. Gaun seperti apa yang telah mamanya pilihkan untuk ia pakai malam ini.     

"Haiist...ini sangat kuno, sangat menyebalkan. Aku harus berpura-pura menjadi orang lain jika bertemu dengan keluarga Kim. Sudahlah pakai saja, demi pangeranku tersayang Kim Yohan" Tara tersenyum bahagia membayangkan jika nanti ia bertemu dengan Yohan dan juga Keluarganya yang super kaya itu." Hemm...Yohan aku ingin tahu bagaimana reaksimu ketika melihatku datang ke rumahmu bersama keluargaku. Sayang... Aku harap kau sudah mempersiapkan sebuah kekuatan manis untukku." gumamnya.     

Tara segera memakai gaun berwarna hijau polos dan hanya berhiaskan bunga di bagian dadanya saja dengan lengan baju sampai siku. Sederhana memang, tetapi tentu saja bukan barang murahan. tidak ada ceritanya Tara Jiang memakai pakaian murahan. Ia memadu padankan pakaian itu dengan tas tangan dan sepatu miliknya dengan warna senada. Memakai make-up yang natural dan tidak terlalu mencolok. Penampilannya malam ini memang memberikan kesan seorang gadis manis yang sederhana dan polos, seperti yang Nyonya Kim inginkan.      

Setelah selesai ia turun ke lantai bawah, untuk menemui kedua orang tuanya.      

Tak.... tak... suara derap langkahnya menuruni anak tangga, dengan senyum bangga ia menyapa kedua orang tuanya, " Papa...Mama... Bagaimana penampilanku?" Ia memutar badannya ke kanan dan kiri, supaya kedua orang tuanya bisa melihat penampilannya dengan detail.     

" Oh, Sayang! Kau sangat cantik. Mama yakin! Mereka akan menyukai penampilanmu dan Yohan pasti langsung terpana melihatmu. Sungguh buta jika ia masih menolakmu kali ini." ucap Sonya memuji putrinya dengan antusias.     

Mendengar perkataan mamanya hati Tara seakan berbunga-bunga dan menambah rasa percaya diri di dalam dirinya. "Kali ini aku pasti berhasil mendapatkan hatinya "gumam Tara dalam hati.     

" Baiklah! Sebaiknya kita berangkat sekarang" Jerry menggandeng tangan Sonya dan berjalan keluar rumah terlebih dahulu.     

" Tentu saja, aku sudah tidak sabar bertemu dengan mereka" Tara berjalan di belakang Jerry dan Sonya. Mereka bertiga  berjalan menuju mobil pribadinya. Sang supir sudah lama menanti dari sejak satu jam yang lalu di dalam mobil keluarga Jiang.     

Tara dan mamanya memasuki mobil dan duduk di bagian belakang  sedangkan Jerry Jiang duduk di depan dekat dengan sang supir. Mereka berangkat ke kediaman keluarga besar Kim segera.     

KAMAR YOHAN DAN TIARA.     

Tok... tok...suara pintu diketuk dengan pelan. "Ya! Siapa?" Suara Kim Yohan  menjawab dari dalam kamar.     

" Saya bibi Sue, tuan muda. Tuan besar dan nyonya besar, meminta tuan muda dan nyonya muda untuk segera turun ke ruang makan. akan ada tamu kehormatan yang datang untuk bertemu dengan tuan dsn Nyonya muda." Jawab bibi Sue dari balik pintu.     

" Ya! Kami akan segera turun" jawab Yohan.     

Tamu kehormatan yang akan datang? Siapa mereka? Kenapa papa dan mama tidak memberitahuku sebelumnya!. Hmm... Ya sudahlah, nanti juga tahu siapa yang datang, pikirnya.     

Yohan segera menghampiri lemari pakaiannya, untuk berganti pakaian semi formal namun tetap sopan karena bibi Sue bilang akan ada tamu istimewa.     

Ceklakk...Tiara membuka pintu kamar mandi. ia melihat suaminya sudah berpakaian rapi dan wangi. " Hemm...Kamu mau kemana? mengapa tampan sekali?"  Tiara mendekati suaminya     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.