CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

208. Oh, Buah Mangga (3)



208. Oh, Buah Mangga (3)

0Yohan memandang ke arah bibi Alaen yang terlihat khawatir dengan keadaan istrinya. Ia  tahu sang pelayang sangat menyayangi Tiara." tenanglah bibi. Ia hanya sedang hamil muda, jadi tubuhnya sedikit lemah dan perlu banyak istirahat" jelas sang presdir menenangkan wanita tua yang sudah lama melayaninya itu.     
0

" syukurlah…akhirnya nyonya muda hamil juga. Selamat ya tuan muda" katanya denga wajah berseri-seri bahagia. Ia sangat bersyukur, jika nyonya mudanya ini sekarang sedang hamil. Dengan begitu kedudukannya di keluarga besar kim akan lebih kuat dan orangtua sang presdir juga pasti sangat bahagia. Tiara dan yohan memang pernah pulang ke villa waktu itu, ketika tiara baru keluar dari rumah sakit setelah pingsan di pesta perayaan ulang tahun perusahaan lianxi grup. Tetapi, bibi alaen hanya di minta untuk melayani dan menjaganya dengan baik tanpa mengetahui, jika nyonya mudanya saat itu sedang dalam keadaan mengandung.     

Yohan meninggalkan asisten steve dan bibi Alaen yang masih tersenyum bahagia di ruangan tamu. Ia melangkahkan kakinya menuju kamarnya untuk mandi dan istirahat sebentar. Sambil menunggu kabar dari para bodyguard yang telah ia tugasi untuk mencarikan buah mangga muda. Ia berharap para bodyguard itu bisa mendapatkan buah itu, jika tidak! Laki-laki tampan ini mungkin saja tidak berani pulang untuk bertemu dengan istrinya. Konyol memang tapi itulah Yohan, ia tidak ingin mengecewakan Tiara.     

Asisten steve dan bibi alaen berbincang berdua setelah sang presdir naik ke lantai atas menuju kamar tidurnya untuk mandi dan istirahat. Mereka berdua saling berbincang-bincang dan bibi Alaen ingin mengetahui keadaan Nyonya mudanya itu lebih lanjut. Cuma ia tidak enak jika harus banyak bertanya kepada tuan mudanya yang terlihat sudah sangat lelah itu.     

"Steve, apakah kamu tahu bagaimana keadaan nyonya muda? Ayolah katakan yang sebenarnya! Semua yang kau tahu?!!" Tanya bibi alaen dengan wajah penasaran.      

Sungguh di dalam hatinya ia sudah menganggap nyonya mudanya itu seperti putrinya sendiri, meskipun akan terdengar sedikit aneh. Bagaimana mungkin seorang pelayan berani menyebut dirinya seperti ibu sendiri dari sang majikan. Namun berbeda dengan hubungan di dalam villa itu, antara majikan dan pelayan sudah seperti keluarga sendiri.     

Asisten Steve hanya menanggapi dan menjawab pertanyaan bibi Alaen sebisanya saja, ia mengernyitkan dahinya karena kepalanya juga ikutan pusing gara-gara istri kesayangan sang presdir yang sedang hamil itu meminta sesuatu yang sulit si temukan dan dicari saat ini.     

" Oh, aku juga belum terlalu mengerti. Sejak kemarin aku belum bertemu dengan ibu tiara." Jawab asisten steve. Wajahnya sedikit lesu ketika melihat kearah jam tangannya. Sudah 2 jam berjalan tetapi orang-orang yang ia tugaskan untuk mencari mangga muda, belum juga ada yang mengabarinya.     

' mereka semua ini kemana? Orang sebanyak itu, cari satu buah mangga muda saja tidak bisa. Apa mereka benar-benar ingin di pecat!' pikir asisten steve, sambil memijat kepalanya sendiri.     

Sudah jelas, jika orang-orang yang di perintahkan olehnya gagal, maka ia pasti akan terkena imbas kemarahan dari sang presdir. " ya, tuhan. Apa yang harus aku lakukan" gumam asisten steve. Yang hamil adalah istri bos besarnya, tetapi justru asisten steve yang pusing kepalanya karena harus mengurus semua sesuai permintaan dan perintah Yohan.     

Bibi alaen memandang wajah bingung asisten steve. Ia duduk di dekat laki-laki yang lebih muda 2 tahun dari tuan mudanya itu, sambil menyajikan segelas teh hangat di atas meja.     

" steve, minumlah. Ada apa? Kenapa kau terlihat bingung?" Tanya bibi alaen.     

Asisten steve mengambil segelas teh itu dan meminumnya, kemudian baru menjawab pertanyaan sang bibi. Setidaknya teh itu akan membuatnya sedikit rilekx dan mengurangi ketegangannya.     

"aku hanya sedang pusing mencari mangga muda untuk wanita hamil." Jawab steve dengan begitu saja kalimat itu keluar dari mulutnya, ia kemudian menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.     

Bibi alaen terkejut dan sepertinya ia salah faham dengan perkataan asisten steve. " Apa? Steve! Kapan kau menikah? Kenapa aku tidak pernah tahu? Sekarang tahu-tahu istrimu sudah hamil saja. Dasar anak nakal ya! Menikah tidak bilang dengan bibirmu ini. Apa kamu masih menganggapmu ini Keluarga??!" kata bibi alaen yang membrondong asisten steve dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.     

Asisten steve terkejut dengan reaksi dari bibi Alaen. Ia tahu sang bibi sudah salah PAM dengan Ucapnya. Asisten Steve menarik nafas panjang dan menepuk keningnya sendiri. "bibiiiii….aku belum menikah dan yang hamil itu ibu tiara, bukan istriku!" jawab steve yang betambah pusing kepalanya.     

Mendengar jawab asisten Steve bibi Alaen cuma tertawa. Ternyata ia cuma salah paham saja. Ia mengira istri asisten Steve juga sedang hamil, cuma ia juga belum pernah mendengar pemuda ini menikah.     

"Pufff...maaf! Oh…aku kira istrimu yang hamil? Awas saja, jika saat kau menikah, kau tidak memberitahu wanita tua ini. Aku tidak mau melihatmu lagi selamanya!" kata bibi alaen sembari melipat kedua tangannya di depan dada dan membuang wajah tanda merajuk jika semua itu sampai terjadi.     

Asisten steve hanya bisa tersenyum saja mendengar perkataan bibi alaen. Ini memang sangat konyol baginya, tidak salah jika bibi alaen mengira yang hamil adalah istrinya karena yang kalang kabut sejak tadi mencari mangga muda adalah laki-laki tampan dan masih single ini.     

"Puff, ha..ha.. bibi benar, aku pasti akan memberi tahu bibi nanti. Masalahnya aku sendiri juga belum menemukan wanita yang mau untuk menjadi istriku dan mengandung anakku ha..ha..." jawab asisten steve sembari tetawa.     

"Hah! Sudahlah..kau tampan, baik, pekerjaan mapan, bertanggungjawab, pasti banyak wanita yang mencintaimu. Cuma kamu saja terlalu sibuk dengan pekerjaan mu sampai tidak menyadari kehadiran mereka." Kata bibi Alaen setengah menyindir kepada laki-laki muda ini.     

"Haist.. bibi ini, kau tahu seberapa berat pekerjaan yang sekarang aku lakukan. Mana ada waktu aku memikirkan untuk kencan dan melirik wanita disekitar ku" keluh asisten Steve.     

Pletakk...     

Bibi Alaen menyentil dahi pemuda tampan ini.      

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.