CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

434. Kalian berdua menyebalkan



434. Kalian berdua menyebalkan

0Tiara mulai bingung cara pertama dan kedua. Sama sekali tidak mempan untuk membangunkan yohan. Mungkin cara ketiga, keempat, ke lima, dan seterusnya harus di tempuh sampai wanita cantik ini berhasil membangunkan suaminya.     
0

Cara terakhir akan mulai ia lakukan. Jika kali ini gagal juga. Mungkin akan ada cara yang membuat yohan sedikit syok dan langsung terbangun dan membuka matanya.     

Wanita cantik ini berjalan menuju pintu keluar dengan masih membawa tiang penyangga cairan infus itu. "huh... Benar-benar merepotkan benda ini." Gumamnya.      

Mulut tiara mulai mengomel tak karuan apa yang telah diucapkannya. Ia membuka pintu dan memanggil para bodyguard suaminya.     

"Kalian semua, masuk kedalam! Keluarkan tempat tidur itu! Itu... Itu...itu... Dan itu!" Kata Tiara memberikan perintah.     

Bodyguard itu merasa bingung harus bagaimana? Apakah mereka harus melakukan semua perintah nyonya muda atau tidak? Tetapi jika semuanya di keluarkan, bukankah kamar ini akan kosong???     

"Bos, Joni. bagaimana ini?" Bisik salah satu Bodyguard kepada pimpinannya itu.     

"Jangan memandang ke arahku aku sendiri juga tidak tahu harus bagaimana? Aku takut nanti pilpres bangun dan marah-marah kepada kita. Jika kita tidak melakukan perintah. kita juga akan kena marah. Ya, sudah mau gimana lagi? Maju mundur kena marah juga." Jawab doni sambil berbisik pelan.     

"Kalian tunggu apa? Ayo cepat lakukan!" Kata tiara sekali lagi. Satu persatu barang-barang di dalam ruangan itu telah keluar dan berada di dalam lorong.      

"Sayang... Apakah kau masih bisa menghindariku sekarang?" Bisik tiara di telinga Yohan.     

Wanita cantik ini melihat seluruh ruang sudah kosong, bahkan hanya tertinggal sofa yang dipakai oleh yohan tidur saja. Tiara menjadi bingung sendiri saat itu. Ketika tuang kosong, ia hanya berdiri sendiri. Sedangkan satu sofa sudah penuh dengan tubuh suaminya yqng tidur terlentang itu.     

" Sayang... Geser sedikit! Aku mau tidur." Kata wanita cantik ini.     

Yohan tetap acuh dan pura-pura tidak mendengar apa-apa. Meskipun di dalam hatinya sedang tertawa terbahak-bahak. Tingkah laku tiara ini tergolong unik juga. Entah istrinya mendapatkan ide aneh seperti ini darimana. Jika Glen melihat semua barang-barang di rumah sakit nya berserakan diluar, dia pasti akan marah-marah. Ketika memikirkan hal itu, yohan hanya bisa geleng-geleng kepala saja. Tetapi tentu saja semua itu hanya dalam angan-angannya saja. Jika dia menggelengkan kepalanya dengan arti sebenarnya, sudah pasti ketahuan kalau sejak tadi ia hanya pura-pura tidur.     

Bruakk....     

Belum juga yohan selesai memikirkannya. tiba-tiba sudah terdengar, suara pintu di dorong dan di buka dengan paksa. hingga membentur dinding dengan keras.     

Terlihat seorang dokter tampan sedang berdiri tegap di pintu masuk dengan wajah merah padam.     

"Kalian ini apa-apaan! Kalian berdua mau menghancurkan rumah sakitku hah!!!" Teriak dokter glen marah-marah dengan penuh emosi. Bagaimana tidak, semua barang-barang di dalam ruangan itu berpindah tempat ke lorong rumah sakit di luar ruangan.     

Dokter Tampan itu mengomel dan marah kesana kemari, namun Yohan dan Tiara malah enak-enakan tidur sambil berpelukan di atas sofa.     

"Kalian berdua sungguh menyebalkan. Kalaian anggap rumah sakitku ini hotel! Jangan pura-pura tidur dan tidak mendengarku ya? Aku tahu, kalian berdua itu sebenarnya bangun dan sadar. Kalian berdua menyebalkan! Aku sudah tidak sanggup lagi memiliki pasien menyebalkan seperti kalian. Kalian berdua sudah sembuh, sekarang cepat pulang! Penjaga... Cepat bawa pulang dua majikan kalain yang menyebalkan ini!." Teriak Dokter Glen memanggil doni dan para bawahannya.     

Doni dan para bawahannya ke dalam ruangan tetap yg tidak ada satupun diantara mereka yang berani menyentuh Sang presdir dan Istrinya. Sedangkan dokter Glen benar-benar marah dan emosi..     

" Tetapi Dokter... Nyonya muda masih sakit. Kami tidak berani membawanya pulang tanpa izin Presdir." Kata doni yang sedikit ragu-ragu. Jika salah langkah sedikit saja, ia dan bawahannya bisa celaka.     

"Dia sudah baik-baik saja. Aku kesini mau memberitahu tentang itu. Tetapi kalian malah membuat hancur rumah sakitku! Sekarang bawa mereka berdua." Kata dokter glen sambil marah-marah.     

Dokter tampan  mulai mengatur nafasnya yang mulai naik turun gara-gara kebanyakan berteriak-teriak tidak jelas.     

"Glen.. sabar! Tarik napas dalam-dalam, buang...ulangi sekali lagi. Puh.. sayang jantung, hati, ginjal, paru-paru. Ingat masih single, belum punya istri dan anak. Jangan emosi, jangan emosi, kendalikan dirimu." gambar dokter tampan ini yang berusaha menasehati dirinya sendiri dan menenangkan pikirannya.     

"Yes! Berhasil. Aku dan yohan bisa pulang." Gumam tiara pelan. Rencana wanita cantik ini untuk pulang paksa dari rumah sakit telah berhasil. Lagipula, ia juga sudah merasa sehat dan glen juga baru saja bilang ia sudah baik-baik saja. Jadi, untuk apa ia terlalu lama di tempat itu?     

Tiara terlihat sangat puas dengan semuanya. Wanita cantik ini seketika bangun dan Membuka mata lebar-lebar. "Horeee... Asyik pulang!" Teriaknya senang tanpa memperhatikan ekspresi wajah dokter glen yang merah padam.      

Yohan hanya tersenyum di sudut bibirnya. Tampa membuka mata dan tetap melanjutkan aktingnya yang patut mendapatkan piala Oscar itu.     

"Dasar kelinci kecil! Licik sekali kamu itu. hanya untuk menarik perhatian ku, kau sampai menghancurkan rumah sakit ini dan membuat Glen yang santai itu sampai naik darah dan mengusir kita. Ha...ha... Dasar nakal! Awas saja kau, nanti sampai rumah akan aku beri hukuman spesial atas keberhasilan mu kali ini." Gumam yohan dalam hati.     

"Ya! Cepat pulang sana! Dasar menyebalkan." Kata dokter glen sambil cemberut.     

Tiara segera mencabut jarum infus yang masih menempel di tangannya dengan tangannya sendiri, tanpa menunggu dokter tampan itu melakukannya.     

"Ough..." Keluhnya yang merasa sedikit sakit. Tetapi baginya, itu tidak berarti apa-apa. Dibandingkan kesenangannya untuk bisa pulang kekediaman Keluarga kim dan bebas melakukan apa saja.     

Entah mengapa ketika mendengar suara rintihan tiara saat mencabut jarum itu, hati yohan merasa sakit dan bersalah. Tiara masuk rumah sakit, mungkin juga karenanya dan sekarang ia masih sempat-sempatnya pura-pura merajuk.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.