CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

309. Oleh-oleh untuk menantu kesayangan



309. Oleh-oleh untuk menantu kesayangan

0KEDIAMAN KELUARGA BESAR KIM KOTA S      
0

Saat malam hari di kediaman sang milyader kota situ terlihat sangat sibuk seperti biasanya para pelayan tengah menata makan malam di atas meja. tuan besar dan nyonya besar yang baru saja datang dari menghadiri pesta pernikahan anak teman tuan Kim itu tengah duduk di ruang tamu untuk beristirahat sejenak.     

" An an.... Ambilkan saya dan juga tuan besar minum." teriak Nyonya Kim kepada gadis muda pelayan menantunya itu, saat kebetulan lewat menuju dapur.     

Pelayan muda ini seketika segera berlari ke arah sang nyonya besar saat mendengar panggilannya. "iya, Nyonya dan tuan besar ingin minum apa?"  Tanya an an dengan sopan sambil berdiri di depan Tuan dan Nyonya besarnya dengan menundukkan kepala.     

"ambilkan kami secangkir kopi dan segelas jus jeruk segar yang dingin. Tolong antarkan juga hadiah ini kepada Tuan mudan dan nyonya muda di kamar mereka." kata Nyonya Kim sambil menyerahkan sebuah bungkusan oleh-oleh yang mereka beli sepulang dari pesta pernikahan.     

" baiknya Nyonya besar. Saya akan mengambilkan minuman untuk Nyonya Dan juga tuan besar terlebih dahulu. Setelah itu barulah saya mengantarkan hadiah ini ke kamar tuan dan nyonya muda." Jawaban and sambil menerima bungkusan yang diberikan oleh nyonya besar. Pelayan muda ini kemudian berjalan meninggalkan tuan dan nyonya itu menuju dapur untuk mengambilkan minuman yang diminta.     

sesampainya di dapur dan meletakkan bungkusan itu di atas meja kemudian mulai memasak air untuk membuat kopi dan memotong buah jeruk segar untuk diperas dan dijadikan jus serta menambahkan sedikit es batu ke dalam gelas. Sambil menunggu air mendidih, pelayan muda ini sesekali mengintip ke arah bungkusan itu dan menerka nerka apa yang ada di dalamnya.     

An an mengangkat bungkusan kotak itu dan menggoyang-goyang kayaknya ke atas dan ke bawah. "Hmm... Kira-kira apa ya isinya? Kenapa ringan sekali. Mungkinkah perhiasan emas, mutiara, permata, berlian. Oh, sebuah beruntung sekali itu Nyonya muda. Sudah dapat suami tampan, kaya, perhatian dan cinta pula. Masih saja Ia mendapatkan Papa dan Mama mertua yang baik dan juga sayang kepadanya. Padahal nyonyamuda itu sangat manja, setiap hari hidupnya cuma tidur dan istirahat di kamar dan tidak pernah melakukan apa-apa. Bahkan tuan muda juga sangat overprotektif kepadanya, ditambah lagi tuan dan nyonya besar selalu saja memberikan perhatian lebih kepada Nyonya mudah. Apa sebenarnya kelebihan dari Nyonya Tiara? Kapan aku bisa menjadi seperti dia, mempunyai suami seperti tuan muda?" Gumam pelayan muda di dalam hati. sampai-sampai air sudah mendidih, ia juga tidak sadar.     

Di tengah-tengah lamunannya tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahunya dari belakang hingga membuatnya terkejut.      

"Hei... An an. Apakah engkau ingin membuat dapurku terbakar!!!"  Teriak koki Lim yang baru saja selesai menuangkan air ke dalam cangkir untuk membuat kopi.     

" Hah... Apa? Apa?" Kata an am yang terkejut dan tersadar dari lamunan kosongnya.     

"Apa? Apa?... Aku bilang apa kau ingin membuat dapurku terbakar! Sudah berapa lama kau mendidihkan air itu hingga hampir habis dan membuat pancinya menjadi gosong!." kata gokil in sedikit jengkel melihat tingkah laku Jadi sudah ini yang terlalu sering melamun dan menghayal kan tuan muda.     

" Ah... Maaf, aku hanya ada sedikit beban pikiran saja. Hingga akhirnya melamun dan lupa jika aku sedang memasak air. Terima kasih koki Lim telah membantu saya menyeduhkan kopi. saya akan membawa minuman itu ke tuan dan nyonya besar sekarang." jawab pelayan muda ini sambil melihat ke arah secangkir kopi yang telah tersedih di atas meja dan juga telah di disiapkan di atas nampan oleh koki Lim.     

Pelayan muda ini kemudian mengambil minuman di atas nampan itu dan membawanya menuju ruang tamu untuk disuguhkan kepada tuan dan nyonya Kim. Setelah selesai menyajikan minuman itu di atas meja, An an kembali lagi ke dapur untuk mengambil bungkusan oleh-oleh yang ia tinggalkan di atas meja tadi.     

di dapur kaki Lim Yang penasaran ketika melihat bungkusan yang terlihat begitu indah di atas meja, ia menjadi penasaran dan berjalan mendekati bungkusan kotak itu.     

" Eh, kado milik siapa ini dan apa isinya? Mengapa ditinggalkan begitu saja di atas meja?" katanya dengan pelan sambil mengangkat bungkusan itu dan menggoyang-goyangkan nya seperti yang dilakukan oleh an ansebelumnya. Rasa penasarannya mulai muncul dan hampir saja membuka sekrup bungkusan itu dengan tangannya.     

"Krekk" segel bungkusan itu sudah mulai sedikit tertarik dan sedikit terbuka.     

"Jangaaaaannn.....!!!"      

Suara an an yang berteriak dari kejauhan untuk mencegah koki Lim membuka bungkusan itu. jika sampai bungkusan itu terbuka sedikit saja atau segelnya rusak.0 itu akan menjadi bahaya besar buat mereka para pelayan. Jika nyonya besar sampai tahu barang oleh-olehnya sudah rusak sebelum sampai ke tangan menantu kesayangannya itu, nyonya besar pasti akan sangat marah dan bisa saja menghukum mereka.     

"Hei... Haruskah kau berteriak seheboh itu?"  jawab koki Lim yang juga terkejut mendengar teriakan an an, sampai-sampai bungkusan yang ada di tangannya terjatuh di atas meja.     

" Jangan dibuka koki Lim!!! kita bisa celaka nanti!. Jangan, please! Jangan dibuka!." kata an an memberi peringatan dan dengan cepat berlari ke arah juru masak keluarga itu. Gadis ini begitu terlihat sangat ketakutan. Iya sangat khawatir, jika barang itu sampai rusak sebelum sampai ke tangan Nyonya muda.     

"Mengapa kau terlihat begitu khawatir dan cemas? memangnya bungkusannya milik siapa? " Tanya koki Lim kepada an an yang sudah terlihat pucat wajahnya.     

"Itu... Itu milik Nyonya besar! hadiah untuk Nyonya muda" jawaban an an dengan nafas sedikit terengah karena berlari dengan cepat bercampur dengan perasaan yang khawatir.     

" Hah, apa...?!. Kau bilang milik nyonya besar? An an... Kau jangan bercanda, aku memang sering marah kepadamu. Tetapi kalau tidak perlu menakutimu Dengan mengatakan hal yang seperti itu." kata koki Lim yang tidak percaya dengan ucapan an an.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     

"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.