432. Real or dream
432. Real or dream
Semua yang ia rasakan di mimpinya seakan terasa nyata, tubuh mungil yang biasa ia peluk, aroma tubuh itu, hangat tubuhnya, rambut lembutnya yang menempel di hidung yohan pun terasa sangat nyata.
"Akhirnya aku bisa memelukmu lagi." Gumam yohan dengan bibir tersenyum, namun mata masih tertutup rapat.
Laki-laki tampan ini seolah enggan membuka mata. Ia tidak ingin kehilangan mimpi indah itu begitu saja. Laki-laki tampan ini semakin lama semakin menempel, dan memeluk erat istrinya. ia sama sekali tidak tahu bahwa semua itu bukanlah mimpi, tetapi kenyataan yang tengah diatur oleh Mama dan papanya.
Lambat laun, seiring berputarnya waktu. Yohan mulai merasakan sesuatu yang berbeda di telapak tangan kanannya.
Laki-laki tampan ini seolah merasakan sesuatu yang bergetar dari permukaan datar yang ia sentuh.
"Emm.. apa ini? Mengapa terasa aneh? Apa yang sedang aku sentuh?" Pikiran yohan yang sedang bertanya-tanya. Apakah mungkin, mimpi akan terasa sangat begitu nyata? Ia seolah sedang merasakan detak jantung bayinya yang berasa di kandungan istrinya. Bibirnya tersenyum manis.
Hhmm... Benar-benar mimpi yang sangat manis dan sulit untuk di ungkapkan kebahagiaan yang ia rasakan. Semakin ia rasakan, semakin ia tidak rela untuk bangun untuk saat ini. tanpa sadar laki-laki tampan ini menggeserkan telapak tangannya di permukaan perut Ya Tiara beberapa kali dengan gerakan ke atas dan ke bawah bahkan ya membuat gerakan memutar dari atas ke bawah, ke kanan dan ke kiri, ingat ini berhenti di bagian perut sedikit bawah. Dug... Dug... dug... seperti itulah yang yohan rasakan, bahkan detak jantung calon papa tampan ini. Seolah mengikuti irama yang sama dengan detak jantung sang bayi.
timnya pada senyap ketika merasakan belaian lembut dari tangan selanjutnya menyentuh permukaan perutnya. " Sayang... Apakah kau suka di peluk dan di belai oleh papa? Seperti kau terasa sangat antusias? Mama bisa merasakannya." Gumam tiara yang mulai berbicara sendiri. Ia terus saja berbicara dengan bayi di perutnya meskipun sangat pelan.
Yohan seperti samar-samar mendengar suara Tiara yang sedang berbicara sendiri. Entah, apa yang sedang ia bicarakan. Semuanya terdengar kurang jelas. Maklum saja, orang yang merasa masih sedang di alam mimpi, tentunya belum saar sepenuhnya.
"Sayang, apakah kau menyukainya? Katakan terimakasih kepada papa. Hmm... Apa? Papa tidak mendengarnya? Oh, kasihan baby kecilku. Ya, sudah. Biar mama saja yang menyampaikannya." Kata wanita cantik ini dengan suara begitu pelan.
Secara perlahan dia menggeser posisi tubuhnya yang tadinya miring menjadi menengadah menghadap ke atas.Tetapi walaupun posisinya berganti perlukan suaminya pun tidak pernah berubah. Wanita cantik ini mulai menoleh kearah wajah suaminya yang sangat dekat di hadapannya. Kemudian secara perlahan mendekatkan bibirnya ke bibir suaminya. Kemudian mengecup lembut bibir itu sembari berkata, "Papa... Terimakasih." Ini adalah kata-kata yang ia ucapkan untuk mewakili perkataan terimakasih yang ingin disampaikan oleh bayinya, yang sejak tadi ialah sendiri yang bertanya dan menjawabnya sendiri juga.
"Cup"
Bibir lembut itu mulai menyentuh dan terasa hangat. Dari situlah yohan mulai sadar, jika semua yang ia rasakan bukanlah sekedar mimpi manis saja. Tetapi merupakan kenyataan yang indah, yang ia rasakan sebagai mimpi.
"Tidak, ini semua bukan mimpi." Gumamnya dalam hati.
laki-laki tampan Indonesia ketika membuka matanya lebar-lebar dan melihat istrinya sedang memecahkan mata sambil mengecup bibirnya.
"Tiara? Kenapa bisa aku disini dan memeluknya? Akankah dia marah, jika melihatku nanti?" Gumam yohan sekali lagi dalam hati.
Secara pelan-pelan yohan menggeser posisi tangannya yang ada diatas perut istri, kemudian menjauhkan dan melepaskan kecupan bibir yang dilakukan oleh istrinya. Ia hanya tidak ingin bertengkar, ataupun membuat istrinya merasa tidak enak dengan dirinya, maupun dengan mamanya. Biarlah kali ini, ia yang mengalah demi ketenangan dan kebahagiaan istri kesayangannya itu.
" Eh, mengapa yohan menjauh? Apakah dia masih marah kepadaku?" Gumam wanita cantik ini yang sengaja masih memejamkan matanya karena ingin mengetahui respon dari suaminya, atas tindakan beraninya tadi. Perasaan tiara seketika menjadi sangat sedih, ketika merasakan pergerakan tubuh dari suaminya yang terasa mulai menjauh. Tidak ada yang tersisa, kecuali rasa kecewa dan hampa.
Mungkin saja kesalahannya sore ini dianggap Yohan lumayan fatal. Karena ia sebagai istri secara langsung dan jelas jelas menghindar dari kemesraan yang diberikan oleh suaminya. sekarang ketika ia ingin membalas dan memberikan perlakuan yang sama yang telah diberikan oleh yohan sebelumnya. Pada kenyataannya suaminya telah menolaknya, menurutnya Ini adalah sebuah bukti bahwa Tuhan Memang benar-benar marah kepadanya.
Yohan membalikkan badannya karena ingin kembali tidur di tempat tidurnya sendiri. Iya tidak ingin Tiara salah paham dan menganggapnya dengan sengaja berpindah tempat tidur hanya sekedar untuk memeluknya saja. Tetapi betapa terkejutnya perusahaan Lianxi di grup itu, ketika melihat tempat tidurnya sudah hilang tiada bekas sama sekali. Yang tersisa di ruangan itu memang hanyalah satu tempat tidur yang sedang ia tempati dengan istrinya.
"Sialan! Siapa yang berani-beraninya, sengaja mengerjai ke seperti ini?" Gumamnya dlam hati. matanya terlihat terbuka lebar sedang memandang ke sana kemari dari ujung kiri sampai ujung kanan ruangan itu. Iya sedang mencari tempat tidurnya. Siapa tahu tempat tidur itu, hanya digeser saja dari posisi semula. Tetapi kenyataannya benda itu benar-benar hilang tak berbekas dari ruangan itu.
"Sial! Siapa yang melakukan perbuatan ini? Apakah ia bertujuan untuk mengadu domba Antara Aku dan Tiara, atau kau memang sengaja ingin mempersatukan kita?Dengan menyingkirkan penghalang utama berupa tempat tidur yang terpisah. Tetapi Siapa yang melakukan hal ini? Mungkinkah Glenn? Tetapi rasanya monyet kecil itu tidak akan melakukan hal seperti itu. Bukankah dia orang yang paling protes dan merasa iri jika aku permasalahan dengan istriku. Jadi aku rasa tidak mungkin ini adalah perbuatan dari Glenn. Tetapi jika bukan dia lalu siapa?" Isi pikiran yohan yang mulai melakukan tebak-tebakan dengan mencoba mengetahui siapa yang berada di belakang kejadian hilangnya tempat tidur sang presdir.
"Mungkinkah mama? Ah.. lebih tidak mungkin lagi Mama yang melakukannya. bukan kata dia mah malah orang yang menentang ku untuk melakukan hal-hal romantis di dalam ruangan rumah sakit. Bahkan karena permintaannya itulah Tiara mulai menjauhiku dan tidak mau tidur satu tempat tidur dengan ku." Yohan mulai menebak satu persatu kemungkinan. Ia bukan sedang bermain kuis, tetap sedang menantang jiwa detektif dan petualangannya.
"Jika Glen dan mama., Tidak memiliki motif yang sama. Jadi, pilihan terakhir hanya bisa ia jatuhkan kepada papanya. Hanya papanya yang terkadsng pemikirannya, hampir sama dengan dirinya. Mungkin karena mereka memang sama-sama laki-laki. Jadi, wajar saja, jika bisa sama ketika mengambil sebuah tindakan.
Yohan mulai beranjak turun dari tempat tidur. Ia berjalan menuju sofa diruangan itu, untuk yidur disana. Ia sama sekali tidak ingin mengganggu tidur tiara, yang mungkin membutuhkan tuang yang lebih luas untuk bergerak ketika tidur.
Yohan merebahkan tubuhnya diatas sofa empuk itu dan kembali tidur. Ia berharap bisa mimpi indah lagi dengan. Tiara serta calon baby mereka berdua.
------------------------------
Hai readers.....
kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;
1. Kado (Gift) yang
2. power stone (PS)
3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ
4. jejak cantik dengan komentar positif.
Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!
Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.
1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).
See you next day, I LOVE YOU ALL....