CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

443. Memotong daging? atau Hati?



443. Memotong daging? atau Hati?

0Dokter tampan ini hanya bisa menggerakkan BG dengan wajah suram sambil mengepalkan tangan di bawah meja. entah mengapa ia merasa sangat tidak nyaman dengan segala sesuatu yang ia lihat di hadapannya saat ini. Bahkan jika bisa ia lakukan? Saat ini juga ia ingin sekali membalik meja yang ada di hadapannya untuk meluapkan rasa kesal di dalam hatinya.     
0

"Sial! Mengapa aku seperti ini? Darahku rasanya mendidih dan ingin sekali memukul orang? Apa yang terjadi kepadaku?" Gumam dokter tampan ini dalam hati. Ia menghela nafas dengan kasar beberapa kali.     

Pandangannya terhadap asisten steve sudah seperti banteng yang melihat kain merah yang siap diseruduk saja, sedangkan sang matador Cantik cuma tersenyum dan melambai-lambaikan kain itu.     

Dokter cantik di hadapannya merasa heran, dengan perubahan ekspresi laki-laki tampan dihadapannya dengan cepat. Baru beberapa menit lalu mereka sedang tertawa dan bercanda. Tetapi sekarang wajah Glen, sudah seperti CEO yang perusahaannya punya hutang ratusan miliar saja.     

"Hai, kau kenapa? Salah makan sesuatu?" Tanya dokter Angel dengan bibir belepotan dengan saos dari makanan yang baru saja di nikmatinya.     

Dokter glen yang mengalihkan pandangannya dari Emelly ke dokter Angel karena mendengar suara panggilan wanita cantik ini. seketika tertawa melihat wajah konyol dokter cantik di hadapannya.     

"Puff... Ha... Ha... Dasar konyol! Kau ini usia berapa? Makan masih belepotan seperti itu?" Kata dokter Glen sambil mengabil tisu di meja dan mengusap saos tomat yang menempel di ujung bibir wanita cantik ini.     

Gelak tawa sang dokter muda mengundang perhatian seseorang yang sejak tadi sudah memperhatikannya dari jauh. Gadis cantik ini seketika mengambil pisau dan garpu ya ada diatas meja dekat piring saji makanan. Dengan kuat ia memegang pisau itu dan menancapkannya dengan kuat diatas daging steak, hingga menimbulkan bunyi berisik.      

Cetak...     

Bunyi tancapkan pisau tajam yang menembus daging steak hingga membentur piring keramik diwajahnya. Tidak hanya itu, gadis cantik ini mulai memotongnya dengan perasaan penuh emosi dan amarah.     

Sreet... Sret... Sret...     

Suara gesekan pisau yang mulai memotong daging itu dengan kasar. Sialnya, daging itu sama sekali tidak mau diajak kerjasama. Sudah bekerja keras dan memotongnya dengan sepenuh tenaga, masih saja belum terpopotong sempurna.     

"Aku cincang kau...! Aku cincang kau...! Aku cincang kau...! Aku cincang kau...!" Gumam gadis cantik ini beberapa kali. Dua tangannya memang mengiris daging steak tetapi matanya mengarah melihat ke arah lain. Entah siapa atau apa yang akan ia cincang sebenarnya? Daging steak itu untuk dimakan atau sesuatu yang lain untuk dihancurkan?.     

Asisten Steve yang memperhatikan tingkah laku nona muda ini, merasa ngeri-ngeri dan lucu. di satu sisi ia merasa ngeri karena melihat Emelly yang dengan kasar menusuk-nusuk daging steak yang tidak bersalah itu dengan kesal, tetapi merasa lucu ketika melihat hasilnya. Daging tetap utuh dan hanya ke geser kekanan dan ke kiri saja.     

Laki-laki tampan ingin sekali tertawa tetapi tidak tega. Ia takut gadis cantik ini semakin terluka dan malu. Entah apa yang terjadi sebenarnya dengan nona muda ini? Beberapa detik yang lalu masih baik-baik saja, tetapi sekarang tingkah lakunya sudah berubah seperti gadis kecil manja pada umumnya.     

"Puh..." Asisten steve cuma menghela nafas. Ini bukan hal wajar untuk nona besar seperti Emelly, sapai tidak tahu cara memotong daging steak. Yang jelas, emosi yang tidak jelas membuatnya berbuat sedikit konyol?      

"Nona muda, apa yang terjadi kepadamu? Apakah aku membuatmu kesal lagi? Tetapi aku tidak melakukan apa-apa, selain makan steak dan minum saja." Gumam asisten steve dalam hati. Ia merasa tidak tega jika gadis cantik ini akan menjadi bahan gunjingan bagi orang-orang yang tidak sengaja melihat tingkah laku anehnya.     

Laki-laki tampan ini secara berdiri kemudian berjalan ke belakang gadis cantik ini. Asisten Steve mengeluarkan kedua lengannya kemudian memegang kedua lengan gadis cantik ini dengan lembut untuk menghentikan gerakan kasar Emelly.     

"Nona, tenanglah sedikit. Biar aku bantu, kau tidak akan bisa memotongnya jika terus seperti itu." Bisik asisten steve dengan pelan.     

Laki-laki tampan ini memegang tangan Emelly dan mengambil alih gerakannya. Mereka mulai memotong daging steak itu dengan perlahan tetapi penuh dengan tenaga.      

"Oh... Manis sekali pasangan muda itu? Aku jadi merasa iri. Sayang... Mengapa kau tidak pernah melakukan hal manis seperti itu denganku?" Gumam salah satu pasangan pengunjung restoran itu yang posisinya tidak jauh dari Emelly dan asisten steve.     

Perbuatan asisten Steve ini memang mampu membuat pasangan lain merasa iri dan meleleh dibuatnya. Entah darimana laki-laki tampan ini belajar hal-hal manis seperti itu. Sepertinya ia menjadi ahli karena terlalu lama ikut dengan presdir mesum yang manis dan romantis kepada istrinya itu. Sedikit banyak asisten steve telah melihatnya.     

Emelly yang terkejut dengan perilaku asisten steve, bukan malah melihat kearah daging steak yang ia potong bersama asisten tampan itu. Melainkan menoleh dan memandang kearah wajah tampan sang asisten sambil bengong.     

"Apa-apaan yang dilakukan oleh asisten Steve ini? Apa ia sedang melindungiku dari rasa malu di depan umum? Puh... Dasar aku memang konyol! Melakukan sesuatu tanpa berfikir dahulu, hanya gara-gara kesal dengan kakak tampan." Gumam Emelly dalam hati.     

"Terimakasih, Kak Steve. Telah memberiku muka, maaf telah membuatmu malu." Bisik Emelly di tepat di depan daun telinga Asisten tampan ini yang posisi wajah mereka memang sangat dekat.     

Asisten steve yang terkejut, mulai menghentikan membantu memotong daging steak yang berada diatas piring. Jika Emelly bisa mengatakan hal yang sedemikian rupa. Sudah pasti, gadis cantik ini telah sadar sepenuhnya. Jika ia sejak tadi melakukan hal konyol.     

Wajah asisten steve seketika merah merona. Ia sama sekali tidak menyangka, nona muda seperti Emelly bisa mengucapkan kata 'Terimakasih' juga kepada orang lain.     

Jika asisten steve dan Emelly bisa terlihat begitu mesra di hadapan banyak orang, lalu bagaimana dengan tanggapan dokter tampan yang ada di meja sebelah sana?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.