CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

67. Membantu Tara atau Meminta kepada Tiara



67. Membantu Tara atau Meminta kepada Tiara

0PERUSAHAAN JIANG GRUP     
0

Sudah beberapa hari sejak Tara pulang dari kota Paris dan pulang ke apartemen Jonatan selama 3 hari. sekarang Tara harus berkutik lagi dengan setumpuk kertas diatas meja kerja miliknya.     

Tara memangku dagunya dengan salah satu tangannya dan tangan yang lain memainkan sebuah pena dia tas meja, sebagai penghilang rasa bosan. sambil melamun ia masih memikirkan cara untuk mendapatkan Yohan lagi.     

"Hah...Bosan aku dengan semua pekerjaan ini, semua ini hanya membuat lelah saja. bisa-bisa aku cepat tua dan keriput" keluhnya.     

seorang laki-laki tua berjalan ke arah Tara dengan tergesa-gesa.     

"Tara apakah kau sudah mendapatkan hasil dari pekerjaanmu? apa kau bertemu dengan Yohan di Paris?" tanya Jerry Jiang.     

" maksud papa apa?" Jawab Tara yang berlagak bodoh, seolah tidak mengerti apa yang di maksud oleh Papanya.     

" Tak usah berlagak bodoh kau Tara, tentu saja Soal tender itu. bukannya tujuanmu ke Paris kemarin untuk memuluskan jalanmu mendapatkan tender proyek itu dari Yohan?"     

kata Jerry yang sudah tidak sabar mendengar kabar baik dari Tara, ia ingin memastikan bahwa nama perusahaan Jiang Grup lah yang akan disebut sebagai pemenang tender proyek pembangunan hotel di kota J saat pesta ulang tahun perusahaan Lianxi Grup nanti.     

" Cuiih! Tender, tender dan hanya tender saja yang papa pikirkan. apa papa tahu apa yang aku alami disana? aku di kerjain Tiara habis-habisan." Tara rasanya tak mau lagi mengingat peristiwa memalukan di kota Paris.     

" Apa maksudmu?" kata Jerry kembali bertanya.     

Jerry Jiang menarik kursi yang ada di depan meja kerja Tara dan duduk diatasnya.     

"apa Papa tahu?penanggungjawab proyek pembangunan hotel di kota J milik Lianxi Grup ini adalah anak sialanmu itu? Apakah papa pikir Tiara itu akan dengan senang hati memberikan proyek ini kepada kita, setelah apa yang kita lakukan kepadanya?" jawab Tara.     

Tara menatap kearah papanya dengan serius. ia harus bisa menjelaskan dengan baik kepada papanya yang sudah memasang muka masam di depannya.     

" Sial! apa kau serius?" Jerry yang kesal, ia tidak ingin kehilangan proyek besar lagi.     

" Apa kau melihatku seperti orang yang sedang bercanda? aku bahkan sudah mencoba menggoda Yohan dengan kecantikanku, tetapi sialnya dia tidak tergoda sama sekali dan malah mengatakan bahwa aku adalah seorang rubah betina. Sekarang kita hanya bisa menggunakan rencana cadangan saja" Tara melambaikan tangan meminta Jerry untuk mendekat kepadanya, ia ingin membisikkan sesuatu.     

"Dasar anak sialan kau, bahkan dengan papamu saja kau tidak bisa sopan. katakan apa rencananya?" Jerry mendekat telinganya untuk mendengarkan rencana Tara     

"Lupakanlah proyek hotel ini, sepertinya ini akan sangat sulit buat kita untuk mendapatkannya kecuali papa mengemis sedikit kepada Tiara sialan itu atau...?" Tara tersenyum licik entah apa lagi yang dia maksud benar-benar membuat Jerry penasaran.     

" Atau? atau apa? katakanlah" kata Jerry penasaran.     

" Hey...tenanglah, yang aku maksud adalah kita bisa merubah target, dari pemenang tender proyek menjadi ke pemilik perusahaan Lianxi Grup tetapi jelas itu tidak akan mudah jika papa tidak turun tangan langsung" kata Tara menjelaskan rencana barunya.     

Jerry Jiang seakan tidak percaya mendengan rencana bodoh anaknya itu. tetapi kalau di pikir-pikir itu ada benarnya juga.     

" Apa kau gila! pemilik perusahaan Lianxi Grup. apa kau sedang bermimpi? kau tahu pemiliknya adalah Kim Yohan. bagaimana mungkin kita bisa merebutnya" Jerry hanya menganggap rencana Tara kali ini cuma ide gila dan sangat konyol saja.     

Tara menjelaskan sekali lagi dan menekankan bahwa ia serius, dan ini bukan sebuah kegilaan. mungkin lebih tepatnya adalah ambisius.     

"Haiiiisss... Aku ini tidak sedang bermimpi atau gila. Aku mengatakan yang sebenarnya. apakah papa belum mendengar kalau keluarga Kim sedang mencari calon istri untuk Kim Yohan, karena itulah pada ulang tahun perusahaan Lianxi Grup kali ini mereka mengundang semua putri para pengusaha kaya di seluruh kota S ini. Papa bisa memanfaatkan ini untuk melamar Yohan sebagai calon suamiku atau mungkin kamu lebih memilih mengemis kepada Tiara, itu juga terserah padamu" Jelas Tara panjang lebar kepada Jerry yang masih setia mendengarkan ucapannya.     

Setelah mendengarkan rencana gila Tara. tiba-tiba di dalam benak Jerry terlintas ide bagus.     

" Mencari calon istri untuk Kim Yohan. Hmm...bagus juga. Aku akan menemui tuan besar Kim, kebetulan dia adalah teman baik papa saat kuliah dulu. " Jerry begitu semangat, ia yakin kali ini akan berhasil menjadi besan keluarga Kim.     

Tara mendekat kepada papanya. ia ingin mengetahui apa keputusan papanya kali ini.     

" Jadi, apa kau akan memilih melamar Yohan untukku? apakah kau yakin? bukanya papa sudah pernah di tolak Yohan dulu, saat ingin menjodohkan aku lagi dengannya" Tara menatap mata Jerry, ia sedikit ragu dengan kemampuan Papanya.     

Jerry Jiang tahu kalau putrinya ini sedang meragukan kemampuannya dan kesungguhannya.     

" Tentu saja aku yakin. Aku kenal siapa Kim Yuchen dengan sangat baik. jika dia sudah membuat keputusan maka tidak akan ada yang bisa merubahnya" ucap Jerry mantap dengan keputusannya.     

Jerry meninggalkan ruangan Tara dengan wajah yang berseri-seri seperti orang yang baru saja memenangkan sebuah lotre dengan hadiah ratusan juta Dollar.     

Setelah Jerry meninggalkan ruangannya, Tara mengambil handphone kemudian menelpon Jonatan.     

"Hallo sayang, aku ada kabar baik untukmu"     

" Katakan! apa itu sayang? ah...hah" jawab Jonatan dengan nafas terengah-engah menikmati kebiasaan buruknya di dalam ruangan kerja dengan wanita mana saja yang dia mau.     

Mendengar suara dari telepon Jonatan, Tara merasa emosinya memuncak.     

"Sial bedebah, iblis kau Jonatan. apa kau sedang bercinta dengan wanita lain lagi. sementara aku disini sedang berusaha keras" caci-maki Tara kepada Jonatan.     

Jonatan berusaha menenangkan Tara dengan rayuan mautnya seperti biasanya.     

" Hey, tenanglah. Mereka hanya mainanku saja ketika kau tidak ada. kau tahu yang aku cintai hanya kamu. katakan apa maksudmu tadi? apa kau berhasil membujuk mundur papamu dari proyek ini?"     

" Menurutmu? Apakah seorang Tara pernah gagal melakukan tugas semudah ini"     

"Bagus, berarti kita tinggal lakukan langkah berikutnya" ucap Jonatan kemudian menutup telepon.     

setelah selesai menerima telepon dari Tara, Jonatan meminta wanita yang bersamanya pergi dari ruangannya.     

"Sayang, pergilah dahulu. aku masih banyak pekerjaan. lain kali aku akan menghubungi kamu lagi." Kata Jonatan, sambil merapikan pakaiannya.     

Wanita  cantik itupun pergi begitu saja dan membiarkan Jonatan sendiri di dalam kantornya.     

Jonatan bernafas lega. kali ini kesempatan perusahaannya untuk menang tender proyek milik perusahaan Lianxi Grup itu jauh lebih besar. itu sangat jelas karena musuh terbesar yang paling sulit di hadapi telah berhasil di singkirkan dengan mudah.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL.....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.