CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

422. Mengintai



422. Mengintai

0Semakin lama di dengarkan, perkataan direktur Jerry jiang semakin pedas dan membuat telinga tara semakin panas. Wanita cantik ini tidak tahu, sebenarnya papany ini tadi pagi sarapan apa? hingga semua kata-kata yang keluar dan meluncur dari mulutnya, bagaikan kembang api dan petasan yang menyala dan meledak dengan waktu yang bersamaan.     
0

"Sial! Papa ini sebenarnya kerasukan arwah siapa? Setan? Iblis mana yang sudah masuk? Bagaimana bisa ia berkata-kata sadis seperti itu dengan lancar dan tanpa terbelit sedikitpun lidahnya. Sungguh mengenaskan hidupku hari ini, gagal mendapatkan tanda tangan kerjasama 2 perusahaan, kehilangan saham JT grup yang hampir di tangan, di gendong Bodyguard gila! Masih saja mendapatkan sindiran pemecatan dari papa yang tidak tertulis. Apa-apaan ini? Apakah aku harus mandi kembang? Banyak sedekah?  Gila saja, seorang nona muda tara yang cantik, cerdas, memiliki kelas dan selera yang tinggi, harus menjadi cleaning servis Perusahaan? Yang kemana-mana membawa ember dan alat pel di tangannya. Idihh...ngeri sekali. Sebaiknya pulang saja terus tidur dan anggap ini mimpi buruk. Mungkin dengan seperti itu setelah bangun, semuanya akan kembali normal? Jika aku terlalu lama di tempat ini, bisa-bisanya aku harus masuk ruang periksa dokter psikiater yang berada tidak jauh dari kamar ini." Isi pikiran tara yang merasa geli dan bergidik memikirkan nasib dirinya, jika sampai benar-benar di lemparkan ke perusahaan cabang seperti Tiara dahulu dan bertemu dengan ceo resek seperti Han Rui.      

" Tidak akan pernah! Aku tidak akan pernah mau papa pindahkan ke perusahaan milik monster kecil itu. Lebih baik aku menjadi nona muda cantik yang hanya tinggal di rumah saja, makan, minum, tidur, jalan-jalan, ke salon, spa, shopping dan bersenang-senang. Bukankah begitu papaku tersayang...he...?" Jawab Tara sambil berdiri dan melempar senyuman nyengir seperti kuda kepada papanya.     

Dia akan bersikap masa bodoh saja dengan semua yang dilakukan papanya hari ini, dan untuk laki-laki tampan di sebelah kamar ini. Ia akan mencari cara untuk masuk dan menjenguk yohan dengan caranya yang spesial. Lagipula, peringatan papanya soal menjauhi suami tiara itu, sama sekali tidak berlaku untuknya. Baginya, yohan adalah miliknya dan tiara orang ke tiga yang merebutnya.     

Direktur Jerry hanya membalas senyuman tara dengan senyuman simpul di bibirnya.     

"Kamu mau kemana? Papa hanya mau bilang, yang papa katakan semuanya tadi bukanlah bercanda. Minggu depan kau akan bekerja dengan Han. Bukankah menurutmu, papa sangat baik hati? Bahkan papa sudsh repot-repot menyiapkan ini sejak satu minggu yang lalu untuk mu. Ya... Jika saja Keluarga Lee tidak macam-macam, mungkin aku akan membiarmu menjadi kepala penanggungjawab kerjasama itu. Ya... Karena semuanya gagal, sudah pasti kamu juga yang harus membayar kerugiannya. Bukankah kamu yang mengusulkan kerjasama bodoh itu?" Kata direktur Jerry yang semakin tidak berperasaan dan membuat kepala wanita cantik ini seakan mengeluarkan asap karena panasnya telinga.     

"What! Apa aku tidak salah dengar? Kerugian apa yang papa alami? Selama ini yang mengerjakan semuanya adalah aku sendiri. Jangan mengada-ada, jika hanya untuk membuatku hengkang dari perusahaan." Jawab tara sambil mengomel. Baginya, papanya terlalu membuat-buat alasan yang tidak jelas.     

"Tentu saja ada. Apakah kau tidak tahu seberapa mahal sewa waktu tenaga dan pikiran seorang direktur perusahaan besar sekelas Jiang grup? Jika kau mampu membayar dengan uang cash beserta hutang-hutang mu yang lain papa akan akan membiarkan mu tetap bekerja di perusahaan papa. Jika kau memilih untuk di rumah saja, papa juga tidak keberatan. Asal kau bisa tahan saja hidup tanpa fasilitas yang mewah yang biasa papa berikan untuk mu." Kata direktur Jerry jiang yang sengaja, membuat tara seolah tidak ada pilihan lain kecuali menerima keputusan yang ia buat.     

"Terserah apa kata papa? Aku sudah tidak perduli. Percuma juga menolak, ujung-ujungnya pasti terpaksa juga. Ya sudahlah aku mau pulang, aku lihat papa sudah sehat. Jadi, rasanya tidak perlu lagi aku di tempat ini untuk menunggumu, yang ada aku bisa sakit jiwa mendengar perkataan papa yang pedas seperti petasan itu." Jawab tara sambil melambaikan tangan dan pergi melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.     

"Huh... Dasar Tara, aku hanya berharap dia bisa berubah saja setelah ini." Gumam Jerry Jiang.     

AREA PARKIRAN MOBIL     

Dokter Glen yang tadi sempat mengejar Kitty kecil yang berlari menjauh karena salah paham, sampai sekarang belum menemukan gadis cantik itu lokasinya sedang berada dimana. Ia sudah berkeliling beberapa tempat di Rumah Sakit. Mulai dari ruangan kerjanya, kantin, pintu masuk, sampai ke taman depan. Siapa yang lebih paham lokasi dan tempat-tempat di rumah sakit itu daripada dirinya sendiri. Tetapi luasnya lokasi tidak bisa ia jangkau secara bersamaan, dengan keterbatasan sebagai manusia. Hanya bisa lelah mencari satu persatu tempat.      

Glen sudah berusaha menghubungi telepon gadis cantik ini berkali-kali, tetapi tidak diangkat. Bagaimana mungkin Kitty kecil akan menerima Panggilan telepon kakak tampan, jika handphonenya masih tertinggal di kamar hotel sejak kemarin dan belum diambil olehnya.     

Disaat dokter tampan ini berjalan ke area parkir untuk mengambil barangnya yang tertinggal di mobil. sekalian jalan untuk mencari Kitty kecil, dokter tampan ini melihat dua orang pasangan muda-mudi yang sedang berdiri di antara dua mobil dan saling berhadapan. ia tidak tahu siapa mereka tetapi yang jelas dokter tampan ini hanya bisa melihat dari arah belakang keduanya.     

"Asisten Steve, maaf. Soal handphone yang aku pinjam darimu. Barang itu sekarang sudah tidak ada di tanganku, tetapi sudah diambil oleh Mama. Apakah engkau sangat membutuhkannya? Berikan aku sedikit waktu untuk berusaha mengambilnya dari mama lagi. Mama itu begitu banyak akal dan sangat cerdik seperti kakak Yohan. Aku tidak pernah menang Ketika melawan 2 orang itu. Jadi aku harap engkau bisa paham, dengan keadaan ini. Aku bukan sengaja melakukannya." Jelas gadis cantik ini kepada laki-laki yang ada di depannya.      

Asisten tampan ini hanya tersenyum simpul, kepada gadis cantik yang berada di depannya.     

"Nona muda, tidak perlu repot-repot mengembalikan handphone itu kepadaku. Nyonya besar sudah memberikan handphone itu kembali kepada saya tadi siang. Maaf, saya yang lancang, hingga meminta bantuan Nyonya besar untuk mendapatkannya dari nona muda. Saya sangat membutuhkan handphone itu tadi pagi, dan urusan Perusahaan saya tidak bisa memberitahu kepada nona." Jelas asisten steve dengan tetap menjaga kesopanan diantara keduanya.     

Meskipun posisi mereka sangat dekat saat ini dan membuat seseorang di belakang mereka menadi penasaran dan berusaha mencari tahu dengan memasang telinga dan mengintip dari jauh. Tetap saja keduanya terlihat sangat tenang, karena memang tidak mengetahui jika ada dokter glen yang tengah duduk berjongkok di sisi samping sebuah mobil di dekat mereka.     

Emelly yang jengkel dengan reflek memukul ringan beberapa kali dada asisten Steve. Ia hanya hanya tidak menyangka jika barang yang ia inginkan berpindah dengan cepat kepada pemiliknya. Meskipun ia sudah tahu namanya telah mengembalikan barang itu kepada laki-laki tampan didepannya, tetapi ia hanya khawatir asisten tampan ini akan membaca chat yang ia kirim untuk kakak tampan.      

"Emm... Bolehkah aku meminjam handphone itu lagi sebentar?" Tanya gadis cantik ini dengan sedikit ragu-ragu.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.