CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

401. Kemarahan Kitty Kecil



401. Kemarahan Kitty Kecil

0"Jika dari para pelayan ini tidak ada satupun yang masuk ke kamarku, maka satu-satunya orang yang masuk ke kamarku dari rentang waktu pagi sampai siang hanyalah...." Isi pikiran Emelly yang mulai mememukan titik terang.     
0

"Mamaaaaa....."  Teriak Emelly kesal. Ia tahu ini adalah perbuatan mamanya. Sayangnya ia mengetahuinya sedikit terlambat.     

Boom... Boom...     

(hanya gambaran emosi Emelly yang meledak-ledak seperti boom waktu yang terlihat dari ekspresi wajah gadis cantik ini yang merah padam).     

"Kalian semua keluaaaaarrr!!!"  Teriak Emelly sekali lagi dengan jengkel kepada para pelayan di dalam kamarnya.  Ia menunjukkan kearah pintu keluar kamarnya secara langsung.     

Nyonya Kim yang baru saja tiba di kediaman keluarga Kim dan turun dari mobilnya seolah melihat banyak burung berterbangan ketakutan mendengar teriakan putri cantiknya.     

Wanita cantik ini cuma tersenyum simpul. "He... He... Rupanya dia sudah sadar dan tahu jika aku yang mengambil handphonenya. Tetapi sayang... Kamu terlambat putri cantikku. Barang itu sudah kembali kepada tuannya."  Gumam wanita cantik ini dalam hati.     

Nyonya Kim masuk ke dalam rumah dengan santai dan tenang. Kemudian duduk di sofa ruang tamu. Ia meminya seorang pelayan untuk mengambilnya secangkir teh.     

Beberapa saat kemudian pelayan itu datang dengan secangkir teh hangat dan sepiring biscuit dan camilan untuk menemani minum teh sang nyonya besar. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan tidak tahu apa-apa, Nyonya Kim duduk dengan tenang dengan surat kabar di tangannya di ruang tamu, sambil menyeruput secangkir teh yang di sajikan oleh Pelayan.     

Wanita cantik ini sedkit penasaran dengan apa yang dilakukan oleh putrinya ketika ia tidak ada di kediamannya tadi.     

"Bibi, tunggu! Apa yang terjadi, mengapa kediaman ini terlihat sangat sepi? Kemana perginya para pelayan yang lain?"  Tanya nyonya Kim kepada palayan itu dengan pura-pura tidak tahu. Tujuannya hanya memanstikan apa yang ada di pikirannya itu sama atau tidak dengan fakta yang ada di lapangan.     

"Oh, itu Nyonya besar. Nona muda kehilangan sebuah barang penting. Jadi, ia menggerakkan semua pelayan yang ada untuk mencari barang itu di dalam kamarnya. Nona bahkan meminta mereka semua mencarinya sampai ketemu meskipun harus kelubang semut sekalipun."  Jawab pelayan ini dengan apa adanya. Ia tidak mengurangi atau melebih-lebihkan kemarahan Emelly. Memang kenyataannya, belum ada pelayan yang berhasil keluar dari kamarnya sejak 2 jam mencari barang itu di dalam kamar nona muda mereka.     

"Puff... Dasar anak nakal ini, masih saja tidak berubah dan masih saja suka berbuat seenaknya sendiri. Ya, sudah. Kau bisa kembali ke dapur."  Kata Nyonya Kim yang sudah puas bertanya dan mendapatkan jawaban yang memuaskan pula.     

Drap... Drap... Drap...     

suara hentakan kaki Emelly yang melangkah dengan jengkel kearah mamanya yanhsedang duduk di kursi di ruang tamu. Wajah merah, dahinya mengernyit, kedua alis matanya hampir menyatu dan bibirnya manyun cemberut. Ia berdiri tepat di depan nyonya Kim yang masih terlihat tenang dan tidak merasa bersalah.     

"Mama... Kembalikan handphone milikku."  Kata Emelly meminta secara langsung kepada Nyonya Kim tanpa basa-basi, sambil menjulurkan telapak tangan kanannya kepada mamanya. Di hati gadis cantik ini sudah yakin benar, jika mamanya yang telah mengambil handphone milik asisten steve dengan sengaja.     

Nyonya Kim cuma tersenyum dan memandang ke arah wajah putrinya yang kusut seperti benang yang saling bertautan tidak beraturan.     

"Mengapa kau meminta kepada mama, bukankah kau yang menyimpannya sendiri? Kau bilang itu barang spesial dari orang yang istimewa. Lalu kenapa bisa hilang?"  Tanya Nyonya kim yang masih saja berpura-pura dan tidak mau mengakui begitu saja.      

Emelly duduk di kursi yang berada tepat di depan nyonya Kim.     

"Sudahlah... Mama jangan berpura-pura lagi. Aku tahu, mama yang sengaja mengambilnya. Mama juga pasti sudah tahu handphone itu milik siapa sebenarnya. Lalu kenapa mama pura-pura bertanya? Hmm... Dengan bodohnya aku tidak menyadari hal itu."  jawab Emelly sambil mengomel kepada mamanya. Ternyata gadis cantik ini terjebak dengan pertanyaan-pertanyaan manis dari mamanya, yang seolah tidak tahu apa-apa soal kepemilikan barang itu.     

"Lagipula kamu ini, jangan suka main-main dengan barang milik orang lain. Kamu tahu jelas, betapa pentingnya handphone itu untuk penunjang pekerjaan bagi asisten Steve. Tepatnya... bukan handphone-nya, tetapi data-data di dalamnya. Kalau cuma hanya handphone saja, dia beli 100 buah juga bisa." Jelas nyonya kim dengan santai dan tetap tenang. Ia tahu, jika ia sampai salah berbicara. Emelly pasti akan lebih marah kepadanya.     

Emelly masih saja terlihat cemberut. "Tetapi... Handphone itu aku yang pinjam! Aku tidak mau tahu, sekarang mama kembalikan kepadaku handphone itu. Nanti biar aku sendiri yang mengembalikannya."  kata gadis cantik ini dengan memaksa.     

"Ups!... Sayangnya, kamu sedikit terlambat sayang. Handphone itu sudah kembali kepada tuannya. Lagipula, mama sudah memintanya baik-baik kepadamu tadi pagi. Tetapi kamu  Sepertinya tidak ada niatan baik untuk mengembalikannya. Jika, pemikiran mama salah, bagaimana mungkin asisten Steve sampai meminta bantuan sendiri kepada mama untuk memintanya darimu. Mama yakin, ia sudah pernah memintamu untuk mengembalikannya. Apakah yang Mama katakan salah?"  Jelas nyonya Kim dengan sindiran halus kepada putrinya. Hal ini ia lakukan, supaya Emelly bisa memisahkan antara urusan pribadi dengan kepentingan umum.     

Gadis cantik ini hanya bisa menundukkan kepala. Emosinya yang tinggi tadi, seketika luruh dan mengilang berganti dengan rasa malu kepada mamanya dan juga asisten Steve. Tidak seharusnya ia membahayakan pekerjaan dan stabilitas perusahaan hanya karena urusan pribadinya dengan Dokter Glen. Tetapi tanpa handphone itu, ia juga akan tetap bisa melanjutkan rencananya.     

"Emm... Soal itu, Emelly minta maaf ma. Tidak seharusnya Emelly mengerjai asisten Steve. Tetapi dia juga menyebalkan! Setia dan tunduk sekali kepada kakak Yohan. Semua rencanaku gagal jadinya...."  Kata gadis cantik ini yang kemudian terdiam, sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.     

Nyonya Kim berdiri dan mendekat kearah putrinya karena gemas. Ingin sekali ia mencubit pipi tembem Emelly itu sampai merah, seperti yang sering ia lakukan ketika gadis cantik ini masih kecil.     

Pletakkk....     

sentilan kecil jari Nyonya Kim mendarat di dahi putrinya yang sedikit bandel ini.     

"Orang setia dan cerdas seperti asisten Steve itu sudah susah di cari. Jangan pernah lagi kau persulit dia salam bekerja!."  Kata Nyonya Kim memperingatkan putrinya.     

"He... He... Tidak lagi. Nanti aku hanya akan mengajaknya jalan-jalan dan bersenang-senang saja. Kasihan sekali, wajahnya yang tampan itu hanya harus menghadap ke meja dan tumpukan dokumen saja setiap hari. Aku ingin mentraktirnya makan dan jalan-jalan sebagai bentuk permintaan maaf. Apakah boleh ma? Please! Boleh ya... Aku sudah menyusahkannya dari kemarin."  Kata Emelly memohon kepada mamanya supaya di berikan izin sambil tersenyum cengar-cengir. Kedua telapak tangannya menyatu sebagai tanda ketulusan.     

" Baiklah, tetapi tidak untuk hari ini. Kau bisa melakukannya kapan saja. Sore ini kita akan menjenguk kakakmu dan istrinya. Sebaiknya kau bersiap-siap terlebih dahulu. Mama akan meminta koki Lim menyiapkan sup hangat untuk di bawa ke Rumah sakit. Setelah itu, mama juga akan membangunkan papa." Jelas nyonya Kim kepada putrinya. Dengan kata lain, hari ini tetap saja gadis cantik ini tidak boleh kemana-mana kecuali dengan papa dan mamanya. Yang jelas Emelly masih menjalani hukumannya untuk berdiam diri di rumah sampai besok pagi.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).      

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.