CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

388. Jangan Coba-coba Kabur



388. Jangan Coba-coba Kabur

0Nyonya Kim melemparkan pandangannya kearah Dokter Glen dan juga asisten Steve.     
0

"Kalian berdua sudah berpakaian dengan rapi dan juga tampan seperti itu mau pergi kemana?" tanya Nyonya Kim kepada asisten Steve dan juga Dokter Glen sambil melihat penampilan mereka dari ujung kaki sampai ujung rambut.     

Dokter Glen yang masih menggunakan pakaian yang sama yang ia gunakan ketika memasuki kediaman Kim. Kemeja putih panjang dan celana hitam, sedangkan asisten Steven memakai pakaian yang sama juga kemeja abu-abu dengan dasi berwarna merah serta jas berwarna hitam dan celana hitam. Seperti pakaian yang ia kenakan saat bekerja di perusahaan. Kedua laki-laki ini datang ke dikediaman itu dengan mendadak karena dibawa oleh Kim Yohan, yang sedang merasa emosi. Sehingga yohan meminta para bodyguard-nya menggiring 2 orang tampan itu untuk sementara waktu disekap di dalam kediaman keluarga Kim, sampai tenggang waktu yang sang Presdir inginkan.     

"Tante... Saya harus pulang terlebih dahulu. Ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan. Setelah itu saya harus kembali ke rumah sakit untuk menjalankan aktivitas seperti biasanya. Tante Kim, tante tahu masih banyak pasien yang memerlukan perawatan saya." Jawab dokter Glen sopan.     

"Tidak... Kau tidak bisa meninggalkan rumah ini sebelum pamanmu pulang. Bukankah dia kemarin sudah memerintahkan untuk menjagaku? Apa kau ingin melanggar perintahnya? Glen, kau tahu siapa paman mu dan juga Yohan. Jika suatu urusan atau masalah belum selesai. Dia tidak akan melepaskan 1 orang pun keluar dari kediaman ini." katanya kin mengingatkan kepada dokter Ben ia tidak ingin menambah masalah lagi. Bukannya wanita cantik ini ingin mencegah dokter dan untuk melakukan pekerjaan mulia, tetapi ia hanya tidak ingin masalah ini semakin dalam dan melebar. jika masalah ini sudah benar-benar terselesaikan. terserah saja dokter Tampan itu mau pergi ke mana, Ia juga tidak akan menghalanginya.     

"Tetapi Tante Kim... Jika aku tidak pergi ke rumah sakit, maka siapa yang akan merawat Tiara dan juga Yohan. Bukankah itu adalah alasan yang tepat untuk saya bisa keluar dari kediaman ini? Ayolah tante... Please! masalahku dengan Yohan itu sudah selesai. Jadi, izinkan aku untuk kembali ke rumah." Kata dokter Glen yang masih berusaha untuk membujuk nyonya besar supaya diizinkan keluar dari kediaman itu. Sebenarnya bukanlah alasan utama dari dokter tampan ini untuk merawat yohan dan Tiara tetapi sebenarnya Ia hanya ingin menghindari adik perempuan dari sahabatnya itu. Ditambah lagi masih pagi seperti ini ia harus menyaksikan sebuah kejadian yang tidak ingin Ia lihat sama sekali. Semua itu membuatnya semakin jengkel dan tidak bisa mengendalikan perasaannya.     

"Tidak, yang bisa memutuskan kalian untuk bisa keluar dari kediaman ini atau tidak hari ini hanya suamiku dan juga putraku. Jadi jangan coba-coba merayuku lagi. Kalian berdua tahu jika kita tidak akan pernah berhasil. Sebaiknya sekarang kalian turun kebawah menuju ruang makan untuk sarapan pagi." Jelasnya yakin kepada dokter tampan dan juga asisten steve.     

"Puh... Nasib, Tuan muda yang di sekap oleh tuan muda lainnya."  Gerutu dokter glen sambil berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan di lantai bawah.     

Setelah Dokter glen pergi. Asisten Steve Masih berdiri tegas di tempatnya tanpa bergeming sedikitpun. Sang nyonya besar merasa heran. Bukankah tadi ia jelas-jelas sudah memerintahkan keduanya untuk pergi sarapan. Mengapa asisten pribadi putranya itu masih saja terdiam dan tidak melakukan perintahnya.     

"Steve... Mengapa kau tidak turun bersama Glen untuk sarapan? Apakah ada sesuatu yang ingin kamu tanyakan padaku?" Tanya Nyonya Kim kepada asisten Tampan itu.      

Setelah mendengar jika sang nyonya besar sudah memberikan ruang baginya untuk bicara. Asisten tampan ini baru mengangkat wajahnya dan memandang ke arah nyonya besar.     

" Nyonya besar... Saya sama sekali tidak bermaksud untuk membantah perintah dari Nyonya. Tetapi, bisakah nyonya besar membantu saya? Hal ini sangat penting bagi saya menjalankan pekerjaan saya sebagai asisten Putra nyonya. Sungguh saya tidak akan keberatan jika harus ada di kediaman ini hari ini."  Kata asisten Steve dengan sopan dan ramah.     

Wajah tampan dan tenang nya itu memang Tidak diragukan lagi dan membuat orang-orang di sekitarnya merass nyaman. Dalam keadaan apapun laki-laki ini selalu terlihat tenang dan tidak panik. Meskipun begitu ekspresi seperti ini tidak akan berlaku ketika ia sedang berada di perusahaan.     

"Katakan apa yang bisa aku lakukan untukmu?" tanya Nyonya Kim soal keinginan dari asisten steve.     

"Maaf, Nyonya besar.  sebelumnya saya minta maaf tidak ada maksud apapun di dalam hati saya. Sudikah nyonya besar membantu saya untuk mengambil handphone saya yang dibawa oleh Nona muda? Saya harus menghubungi presdir dan juga sekretaris Tang." kata steve menjelaskan lebih awal, karena ia tidak ingin menyinggung perasaannya Nyonya besar yang mungkin saja merasa seolah diberi perintah oleh asisten pribadi putranya itu.     

" Oh, hanya itu saja. Kau tidak perlu khawatir. Aku akan meminta Emelly mengembalikan kepadamu segera. Aku tahu, kau sangat membutuhkannya untuk mengontrol perusahaan dari jauh ketika yohan tidak ada di perusahaan."  Jawab nyonya Kim dengan santai.     

"Terimakasih Nyonya besar."  jawab asisten steve.      

 Didalam Asisten Steve sangat lega. Jika handphone itu tidak segera kembali, maka perusahaan akan tidak terkontrol. Kalau semua itu terjadi, presdir pasti akan semakin marah kepadaku. " Untunglah, nyonya besar bisa mengerti dan membaca apa yang aku pikirkan." gumamnya dalam hati.     

"Steve... Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan kepadamu soal Emelly. Tetapi itu tidak sekarang. Kau lebih baik turun dulu ke bawah untuk sarapan pagi. Setelah itu, barulah aku akan memanggilmu untuk bicara secara pribadi berdua saja." Kata nyonya Kim dengan nada bicara serius dan tidak sedang bercanda. Hal ini di tegaskan lagi dengan tatapan matanya yang tajam ketika memandang asisten tampan itu.     

" Mati aku... Apa yang ingin nyonya besar tanyakan kepadaku? Apakah karena kejadian tadi?" Gumam asisten steve dalam hatinya yang merasa penasaran.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.