CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

364. Panik



364. Panik

0Sesampainya di kediaman keluarga besar Kim. Yohan turun dari mobil dengan sambil menggendong adik perempuan. Dengan cepat para pelayan yang kalang kabut mencari Tiara di halaman dan taman depan merapat untuk menyambut kedatangan sang tuan muda dan juga nona muda mereka. Apalagi Yohan tidak pulang sendiri, tetapi bersama beberapa bodyguard miliknya yang mengawalnya dari rumah sakit sampai ke kediaman keluarga besar Kim dengan selamat.     
0

Laki-laki tampan ini mengernyitkan dahinya. Ia merasa ada sesuatu yang aneh di kediaman keluarga ini. Tidak biasanya semalam ini, para pelayan berkeliaran di sekitar rumah. Apalagi sampai keluyuran dengan bebas ke taman di jam istirahat.     

"Sebenarnya apa yang terjadi? Dan apa yang sedang mereka cari malam-malam seperti ini."  Gumam Yohan dalam hatinya sudah merasa penasaran. Tetapi ia harus mengantar adiknya ini dulu ke kamar tidurnya. Setelah itu barulah ia akan bertanya kepada orang-orang ini.      

"Selamat datang tuan muda dan nona muda." Kata seluruh pelayan yang menyambut kedatangan Yohan dan Emelly. Seperti biasanya hanya kata-kata itu saja yang terucap dari bibir para pelayan itu dan tidak lebih lagi. Setelah itu mereka hanya akan diam dan hanya akan menjawab jika di tanya saja.      

Asisten Steve dan para bodyguard hanya berdiam diri sambil menunggu sang presdir kembali dari menidurkan adik perempuannya itu di kamarnya.     

" Dasar bocah nakal! Kau selalu saja merepotkan kakakmu ini. Meskipun begitu, aku tetap saja menyayangi mu Kitty kecil. Tetapi jangan berharap kau bisa lepas dari hukuman besok pagi."  kata Yohan sambil mengecup lembut kening Emelly.  Setelah itu laki-laki tampan ini meninggalkan kamar Emelly sambil tersenyum.     

"Dasar bocah nakal! Kau pikir bisa menipuku dengan cara pura-pura tidur seperti itu. Haits... Aku ini kakakmu, semua tipuan klasikmu itu aku sudah hafal semuanya."  Gumam Yohan dalam hati. Setelah ia menutup rapat pintu kamar Emelly.     

Laki-laki tampan ini segera melangkahkan kakinya menuju kearah kamar tidur pribadinya. Tetapi di halangi oleh nyonya Kim.     

"Sayang, kamu mau kemana?"  Teriak Nyonya Kim dengan sengaja memanggil Yohan yang tengah berjalan menuju kamarnya.     

"Tentu saja ke kamar ku mama. Mau kemana lagi? Aku mau tidur, sudah ngantuk sekali. Lagi pula, aku juga ingin memberitahu tiara jika Emelly sudah pulang. Supaya ia tidak terus khawatir dengan anak nakal itu." Jawab Yohan kepada mamanya.     

Wanita cantik ini terlihat sangat bingung. Jika Yohan sampai tahu kalau Tiara tidak berada di rumah, putranya ini pasti akan sangat marah dengan emosi yang meledak-ledak dan sulit untuk dikendalikan. "Matilah semua! Bagaimana caraku menjelaskan kepada Yohan jika istrinya tiba-tiba menghilang ati rumah. Dasar penjaga bodoh! Apa saja kerja mereka, sampai wanita selemah Tiara pergi saja tidak ada yang tahu. Ingin rasanya aku lempar mereka semua ke kolam buaya." Gerutu Nyonya Kim di dalam hati karena kecewa dengan dirinya sekaligus para bodyguard yang menjaga di area kediamannya.     

"Emm... Itu, sebaiknya kau selesaikan dahulu urusanmu dengan  asisten Steve dan para bodyguard mu sebelum kau berangkat tidur." Kata nyonya Kim yang berusaha mengalihkan perhatian Yohan. Wanita itu sedang pusing sekaligus tidak siap menerima kemarahan putranya.     

Siang tadi ia sudah membuat putranya marah dengan tiba-tiba datang menggerebek kamar hotel tempat putranya menginap dengan istrinya. Hingga kejadian bertengkar hebat di rumah sakit, soal perawatan Tiara. Sekarang hanya ia di beri kepercayaan untuk menjaga menantunya, ia malah membuatnya hilang entah kemana.     

"Oh, mama suruh saja mereka beristirahat di kamar tamu kita di lantai 1, bukankah masih banyak kamar kosong. Aku benar-benar lelah malam ini dan ingin beristirahat ma. Untuk urusanku dengan asisten Steve dan Emelly, Mereka berdua akan aku urus besok pagi."  Jawab Yohan sambil meneruskan langkah kakinya menuju kamar tidurnya.     

"Tunggu, sayang. Apa Idak sebaiknya kau katakan sendiri kepada Mereka? Mama masih ada sedikit urusan dengan papamu di dalam." Kata Nyonya Kim berusaha mengulur waktu sedikit.     

"Baiklah, aku akan turun sebentar untuk berbicara dengan mereka semua."  Jawab Yohan dengan nada malas. Laki-laki tampan ini segera berjalan menuju tangga untuk turun kelantai bawah dan menemui asisten pribadinya serta para bodyguard miliknya.     

Setelah Yohan melangkahkan kakinya pergi. Nyonya Kim segera berlari dengan cepat menuju kamar tidurnya, untuk meminta bantuan kepada suaminya.     

Bruakk...     

Wanita cantik ini sampai membanting pintu dengan keras karena terburu-buru.     

"Sayang... Sayang... Ayo cepat bangun. Gawat... Gawat!!!"  Teriaknya membangunkan tuan Kim yang tengah tertidur pulas.     

Nyonya Kim menggoyang-goyangkan tubuh suaminya dengan keras beberapa kali untuk memaksa papa Yohan ini membuka mata dan bangun untuk membantunya menyelesaikan masalah.     

"Hmm... Ada apa? Mengapa kamu heboh dan panik seperti ini? Hoaamm..."  Kata tuan Kim yang masih sangat mengantuk dan memejamkan mata. Sesekali ia masih menguap menahan kantuk dan terpaksa membuka matanya sedikit.     

"Tiara... Tiara..." Kata wanita cantik ini dengan sedih dan tak mampu mengungkapkannya.     

" Iya... Tiara kenapa? hoammm.... Bukankah kau bilang Yohan dan Tiara sudah pulang tadi bersamamu. dia sudah baik-baik saja, bukan?. Apa yang kau khawatirkan lagi? Pasti ia sudah tidur di kamarnya bersama Yohan."  katatuan Kim menanggapi kepanikan istrinya Dangan santai tanpa mengetahui Masalah yang sebenarnya, perihal menghilangkannya Tiara.     

"Kau  salah. Tiara... Tiara... Menghilang dan Yohan belum mengetahuinya. Ia baru saja pulang dari menjemput Emelly."  Jelas nyonya Kim dengan suara pelan dan sedih.     

"Apa? Kau bercanda!!! Bagaimana mungkin Tiara hilang?"  Kata tuan Kim yang merasa terkejut mendengar perkataan istrinya.     

"Aku... Aku tidak sedang bercanda. Tiara benar-benar menghilang dari kamarnya. Aku, Glen dan seluruh pelayan rumah ini sudah mencarinya di seluruh penjuru rumah dan juga area sekitar kediaman ini. Tetapi sampai sekarang kami tidak menemukannya. Katakan kepadaku, apa yang harus aku lakukan? Yohan pasti akan marah besar. Jika ia mengetahuinya."  Tanya wanita cantik ini dengan sedih dan rasa bersalah di dalam hatinya.     

"Ayo, kita temui Yohan dan lihat rekaman  CCTV"  kata tuan Kim.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.