CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

320. Ingin sekali, aku menendang bokongnya



320. Ingin sekali, aku menendang bokongnya

0Di sepeda penjual balon itu masih tersisa dua balon saja.     
0

"Mimi... Aku ingin balon itu." terlihat seorang anak sedang terisak menangis karena belum juga mendapatkan ballon yang diinginkannya.     

"Iya, Sayang... sebentar! mimi akan mengambil uang terlebih dahulu supaya engkau bisa mempunyai balon itu." Wanita cantik ini hanya berusaha menenangkan putranya yang sedang menangis karena mau minta balon, padahal sebenarnya dari dalam kantong yang sama sekali tidak ada sepeser uang pun yang bisa digunakan untuk membeli balon itu. wanita ini terlihat bingung karena tadi saat keluar ia sama sekali tidak membawa dompet, sedangkan anak laki-laki itu masih saja terus menangis dan merengek minta balon.     

Penjual balon itu memberikan satu balonnya untuk anak kecil yang menagis tadi. Tiara dari kejauhan melihat hanya tersisa sebuah balon saja.     

" sayang,  balonnya sudah mau habis ambilkan aku satu." kata Tiara sambil menarik lengan suaminya itu, segera mengambilkan sebuah balon yang tinggal satu buah saja di pedagang balon itu.      

" Iya, Sayang..." Jawab Yohan yang dengan cepat berlari ke arah penjual balon di seberang jalan.      

"Pak, Balonnya satu." Panggil Yohan kepada rpnjual banlon itu. Sambil menyerahkan beberapa lembar uang untuk membayar jalan itu. Ketika Kim Yohan membalikkan badan dan ingin meninggalkan tempat itu, tiba-tiba penjual balon itu memanggilnya.     

"Tuan... uang yang anda serahkan kepada saya terlalu besar. Apakah anda memiliki Uang pecahan kecil? " kata penjual balon itu bertanya kepada laki-laki tampan ini karena ia tidak memiliki jumlah kembalian yang mencukupi untuk diberikan kepada Yohan.     

"Saya tidak memiliki pecahan uang kecil. Tidak apa-apa , kembaliannya untuk bapak saja." Jawab Yohankepada penjual balon itu sambil menolak uang yang berusaha dikembalikan oleh penjual balon itu kepadanya.     

"Tetapi Tuan, ini terlalu besar untuk sebuah balon. Jumlah ini cukup untuk membeli balon itu beserta sepeda saya.Jika Tuhan ingin saya mengambil semua uang ini, maka bawalah sepeda saya sebagai gantinya." Kata penjual balon ini dengan polos dan jujur. Saya tidak ingin menerima uang berlebih tanpa bekerja atau menukar barang yang sesuai dengan harga yang dijualnya.     

Seketika seorang presdir tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan dari penjual balon itu. Jika saja hari ini perasaannya tidak sedang bahagia, tukang balon ini pasti sudah habis dimarahi oleh laki-laki tampan ini karena terlalu banyak bertanya dan berbicara. sedangkan seorang presdir hanya berbicara tentang sesuatu yang perlu saja. Tetapi secara tidak langsung Yohan merasa sangat kagum dengan penjual kecil ini yang memiliki sifat jujur dan bekerja keras. "Dasar bocah! Harus aku apakan sepeda kaki itu? Jika setiap hari aku kemana-mana selalu memakai mobil Dan sopir pribadi. bahkan pelayan ke saja tidak ada yang memakai sepeda seperti itu. Tetapi orang ini benar-benar memaksa.ingin sekali aku menendang bokong saat ini, Jika saja Tiara tidak sedang memandangiku dari seberang jalan sana." gumam sang presdir dalam hati.     

"Ha... Ha.... Tuan, aku benar-benar tidak membutuhkan sepedamu. Kau memberikannya kepada orang lain kata kegunaan sendiri." Jawab Yohan yang tetap menolak niatan baik penjual balon itu. Ia menjawab lambaian tangan kepada Tiara yang tengah berdiri di seberang jalan melambaikan tangan kepadanya.     

Penjual balon ada melihat Tiara dan Yohan yang saling berpandangan. Iya menebak bahwa kedua orang ini adalah sebuah pasangan kekasih yang sedang liburan di daerah itu. Akhirnya ia memiliki cara supaya iya bisa mendapatkan uang itu dan laki-laki yang memiliki balonnya ini juga mendapatkan untung yang sama sesuai dengan barang dan jasa yang diterima.     

" Tuan... Apakah itu kekasih anda? jika anda tidak ingin menerima uang ini kembali dan juga sepeda saya. Bagaimana jika saya menyewakan saja sepeda saya ini untuk Tuan, dan kekasih Tuan selama satu jam kedepan. Anggap saja ini sebagai ganti uang yang Tuan berikan kepada saya." Kata penjual balon ini kepada  yohan sambil membersihkan sepeda miliknya untuk diberikan kepada laki-laki tampan ini.     

Tiaraberanjak menyusul Yohan yang berada di seberang jalan dan berbicara dengan penjual balon itu.     

"Mengapa lama sekali, hanya membeli sebuah balon saja."   tanya Tiara kepada suaminya, kemudian mengambil balon yang berada di tangan Yohan.     

"Sayang... Apakah engkau memiliki uang kecil? Penjual balon ini menolak jika akan membayarnya dengan uang berlebih, sedangkan kau tahu aku tidak memiliki Uang pecahan kecil itu. Yang lebih gilanya dia malah meminta Aku membawa sepedanya jika aku tidak memiliki uang kecil untuk membayarnya." Jelas laki-laki tampan ini kepada istrinya yang terlihat bengong dan bingung, ketika melihat penjual balon itu menyerahkan sepeda bututnya itu kepada ada mereka berdua.     

Tiara cuma tersenyum geli dan juga bingung. Mengapa penjual barang itu sampai seperti itu. iya memang berapa banyak uang yang diberikan oleh suaminya itu untuk membeli sebuah balon.     

"He...he... Tuan maaf, kami benar-benar tidak membutuhkan sepeda ini. Anda bisa mengambil kembalian dari uang yang diberikan oleh suami saya." Kata Tiara kepada penjual balon sambil tersenyum.     

"Oh, ternyata anda adalah istri tuan muda ini. Tidak bisa nyonya, tuan muda ini beri saya uang yang begitu banyak ketika saya mengembalikannya suami Anda tidak mau menerimanya. Memangnya balon saya ini terbuat dari emas apa? Sampai satu buah saja di beli seharga 5 juta, Karena itulah saya memberikan sepeda saya kepada tuan ini. Balon itu hanya seharga 10 ribu saja, masih untung saya tidak ikut pulang dengan tuan tampan ini. Ha... Ha..." Kata penjual balon itu sambil tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku orang kaya seperti mereka berdua yang dengan mudah membuang-buang uang tanpa berfikir panjang. Berbeda dengan dia yang harus bekerja keras demi beberapa ratus ribuan saja.     

Mendengar perkataan penjual balon itu Tiara hanya bisa bengong dengan mulut menganga. Ingin rasanya wanita cantik ini menyentil dahi suaminya ini. Tetapi semua itu bukanlah sepenuhnya kesalahan dari Yohan.     

"Lalu... Bagaimana jika kita mengambil jalan tengah saja?"     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.