CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

342. Satu persatu diantara kalian



342. Satu persatu diantara kalian

0Dokter Glen cuma tersenyum. " Tiara baik-baik saja. Aku akan memindahkan dia ke kamar inap."   Jawab dokter Glen kepada Nyonya Kim.     
0

"suster tolong siapkan kamar untuk nyonya Kim Yohan." Perintah dokter Glen kepada seorang perawat yang berjalan mendekat kearah mereka berdua.     

" Baik, dokter." Jawab perawat itu. sebelum perawat itu beranjak dari tempatnya untuk melaksanakan perintah dari sang dokter tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dengan keras.     

 Brakkk...     

"Tidak perlu! Aku akan membawanya pulang." Kata Yohan dengan dingin sambil menggendong istrinya di pelukannya.  Ia tahu, pasti suaminya sangat marah saat ini.      

Nyonya Kim mengernyitkan dahinya dan wajah merah padam mulai membuka mulutnya ketika mendengar perkataan Yohan yang ingin membawa pulang istrinya yang tidak sehat itu begitu saja.     

"Apa maksudmu? Tidak! Mama, tidak setuju kau membawa Tiara pulang sebelum ia benar-benar sehat!"  Kata Nyonya Kim dengan penuh emosi.     

Dokter Glen hanya diam saja tanpa mengatakan sesuatu apapun. Sepertinya Tiara telah mengatakan semuanya di dalam ruangan itu. Alhasil, Yohan sekarang sedang marah besar. " Lebih baik aku diam saja, biarkan mereka menyesuaikan masalah mereka berdua sendiri." Gumamnya dalam hati.     

Nyonya Kim masih berdiri menunggu jawaban Yohan. Tetapi Yohan masih berdiri terdiam tidak menjawab apapun. Ia memandang kearah asisten Steve yang berdiri di dekat mamanya. "Steve... Kamu urus semua administrasi Tiara, aku akan membawanya ke mobil." Perintah yohan kepada asisten pribadinya itu.     

"Baik, Presdir."  Jawab asisten Steve. Ia kemudian segera meninggalkan tempat itu dan menuju ke bagian administrasi untuk membayarkan semua tagihan pembayaran untuk pengobatan Tiara.     

" Sial! Dia benar-benar sedang marah. Sorot matanya itu sama sekali tidak bisa berbohong. Sebaiknya aku segera pergi dari tempat ini, kalau tidak! dia juga akan mencincang ke hidup-hidup karena ikut-ikutan berbohong melindungi istrinya."   Gumam Dokter Glen dalam hati.     

"Tidak! Yohan, tidak setuju untuk membawa Tiara pulang. Sekarang bawa Tiara ke kamarnya. Biarkan dia dirawat sampai sembuh dulu baru kita akan membawanya pulang." kata Nyonya Kim dengan tegas sekali lagi. "Glen... Tunjukkan dimana kamar untuk merawat Tiara." Tambah wanita cantik ini.     

"Yohan bener tante Tiara tidak harus dirawat di rumah sakit. Ia bisa menjalani pengobatan di rumah saja, mungkin itu akan lebih efektif dalam proses penyembuhannya." Jawab dokter tampan ini sambil melirik ke arah sahabatnya itu.     

Nyonya Kim tidak akan menyerah begitu saja dengan keputusan dari yang anaknya itu bagaimanapun Tiara harus tetap dirawat di rumah sakit ini sampai sembuh itu adalah keputusan final di dalam hatinya.     

"Tidak! Aku bilang tidak, ya tidak! Berkata di rumah sakit, ya di rumah sakit!! Suster cepat siapkan kamar untuk menantuku." Perintahnya yakin kepada perawat yang sedang berdiri di depan dokter Glen.     

Perawat cantik sedang bingung dan melempar pandangannya kearah dokter tampan yang ada di depannya. berharap dokter pun akan membantunya untuk memberikan jawaban antara iya atau tidak untuk dilaksanakan.     

"Tante ini benar-benar tidak perlu." kata dokter glen membantu suster perawat itu untuk menjawab perintah dari Nyonya Kim.     

Mendengar perkataan dokter Glen emosinya semakin naik. Dua orang anak muda ini benar-benar telah membuatnya hilang kesabaran, Tidak ada satu pun di antara mereka yang mendengarkan perintah dan kata-katanya dengan baik.     

"Glen... Kau sudah berani membantahku!" kata Nyonya Kim kepada dokter Glen dengan tatapan mata yang tajam penuh dengan amarah.     

Sedaritadi langkah kaki Yohan telah tertahan karena mendengarkan perkataan perkataan mamanya yang selalu mencegahnya untuk membawa pulang Tiara.     

"Maaf Tante, saya harus kembali ke ruangan saya masih banyak pekerjaan dan juga pasien yang harus saya tangani." Kata dokter keren meminta izin sambil tersenyum dengan terpaksa.      

"Kau mau lari kemana? Jika kau berani meninggalkan tempat ini satu langkah saja. Aku akan meratakan rumah sakit ini."  Kata Yohan kepada dokter Glen.      

"Doni, bawa dia ke mobil!"  Perintah Yohan kepada bodyguard Tampannya itu.      

" Mati aku!!! Dua singa ini sudah benar-benar marah. Habisalah sudah aku."   Gumam dokter Glen dalam hati. Ketika menerima pandangan tajam dari ibu dan putranya itu. Ia tak tahu mana yang harus di ikuti. Kedua orang ini sama-sama penting dan juga berbahaya ketika sedang marah.      

" Baik tuan"  jawab Doni dengan cepat. Iya dan para bodyguard yang lain langsung menyergap dokter Glen dan membawa dokter tampan ini di bundaknya.     

"Hei... Apa-apaan Kalian ini??? Cepat turunkan aku!!! Brengs*k! Aku bisa berjalan sendiri coba turunkan aku!." Kata dokter tampan ini mulai meronta.     

Doni melihat kearah sang presdir untuk mendapatkan perintah selanjutnya. Yohan hanya mengedipkan mata sebagai tanda menyetujui permintaan dokter  Glen dan mengizinkan Doni untuk menurunkan dokter Tampan itu dari pundaknya.     

Bodyguard Tampan itu kemudian menurunkan dokter Glen dari pundaknya dan mengawalnya dari belakang untuk berjalan menuju mobil mereka di luar rumah sakit. Dokter Glen dan Doni  kemudian berjalan menuju pintu keluar rumah sakit. Meskipun Dokter tampan ini menggerutu sepanjang jalan.     

"Dan untuk mama... Jika mama ingin menginap Disini, mama boleh pesan satu kamar yang mama suka. Aku akan membawa istri ke pulang!." jawab Yohan dengan tegas kepada mamanya yang sedari tadi ngotot ingin Tiara tetap dirawat di rumah sakit saja.     

"Kau!... Anak keras kepala!!!"  Kata Nyonya Kim dengan nada tinggi. akan tetapi pada kenyataannya wanita cantik ini memang tidak bisa membantah ataupun mencegah Yohan untuk membawa istrinya pulang dan dirawat di rumah.     

Tidak  berselang waktu berapa lama, asisten steve setelah kembali dari ruangan administrasi dan menemui Yohan dan juga sama orang yang berada di lorong depan UGD itu.     

"Presdir... Semuanya sudah selesai."  Lapor asisten Steve kepada sang. Presdir setelah melaksanakan tugas.     

"Steve... Aku belum membuat perhitungan denganmu! Setelah sampai rumah, hukuman apa yang tepat untukmu." Kata sanga Presdir kepada asisten Steve. Sepertinya semua orang yang terlibat dengan masalah ini tidak akan di lepaskan oleh Yohan begitu saja, termasuk asisten Steve sekalipun.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.