CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

355. Siap, Permaisuri Kim



355. Siap, Permaisuri Kim

0KEDIAMAN KELUARGA BESAR KIM     
0

*Kamar tidur Yohan dan Tiara     

Yohan yang merasa kesal karena panggilan telepon nya, dimatikan secara sepihak oleh adik perempuannya itu. ia merasa geram dan memukul telapak tangannya yang telah menggenggam erat ke atas tempat tidur. Hal ini membuat Tiara terkejut sekaligus penasaran. apa gerangan yang membuat suami nya sampai semarah itu bahkan ekspresi wajahnya pun menakutkan.     

"Sayang, apa yang terjadi? Mengapa kau jadi marah seperti ini?" Tanya Tiara dengan suara yang lembut dan penuh perhatian.     

"Sial! Anak nakal itu tidak mau pulang dan mengatakan ingin bermalam dengan Steve. Ia menantangku, jika aku ingin asisten Steve kembali kepadaku secara utuh. Maka, aku harus menemukan mereka berdua malam ini."  Jawab Yohan kepada istrinya yang sedang merasa penasaran.     

"Apa? Emelly ingin bermalam dengan asisten Steve dan menghabiskan malam berdua saja! Maksudmu mereka tidur bersama? aku tahu asistensi Steve itu sangat baik tetapi aku tidak setuju jika mereka melakukan hal seperti itu sebelum menikah." tanya wanita cantik ini kepada suaminya. Sepertinya Tiara tengah salah paham dengan apa yang diucapkan oleh Yohan baru saja tentang asistensi dan juga adiknya.     

Pletakkk...     

Sentilan kecil dari Yohan mendarat di dahi wanita cantik ini. Yohan merasa gemas dengan istrinya yang kadang terpikir lambat dan sering salah paham dengan semua ucapannya.     

"Ough....Sakiitt! Mengapa menyentil dahiku?Sakittahu!" Kata wanita cantik ini dengan wajah cemberut. Jelas ia tidak terima dengan perlakuan suaminya ini, walaupun ia tahu itu hanya bercanda saja.     

Yohan yang tadinya berekspresi dingin dan juga emosinya sedang naik. Sekarang malah tertawa terbahak-bahak, gara-gara perkataan dan pertanyaan konyol istrinya. Memang Tiara adalah obat penurun emosi terbaik untuk yang di miliki oleh laki-laki tampan ini.     

"Pufff... Ha... Ha... Dasar konyol! Mana ada seperti itu."  jawab Yohan sembari tertawa dan menepuk bahu istrinya.     

Tiara merasa bingung. Mengapa Yohan malah tertawa, Bukankah hal seperti ini seharusnya berbahaya dan mereka berdua harus dicegah. supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Memang apa yang lucu dari perkataannya atau pertanyaan yang ia lontarkan? Asisten Steve laki-laki normal, tampan dan sehat. Sedangkan Emelly perempuan normal, cantik dan juga sehat. Hal yang ia takutkan bisa saja terjadi.     

" Sayang... Mengapa engkau tertawa? Apakah ada yang lucu dari pertanyaanku. Tukang jangka sendiri tadi yang mengatakan bahwa ingin bermalam dengan asisten steve, bukan? Kau malah tertawa, itu sangat berbahaya. Jika laki-laki dan perempuan hanya berduaan."  Kata wanita cantik ini mengulangi perkataan suaminya untuk mempertegas, bahwa pertanyaan ataupun kecurigaannya itu bukanlah hal yang salah.     

Yohan hanya tersenyum, istrinya ini benar-benar polos tetapi sangat baik hatinya. sampai-sampai ia marah kepada suaminya, hanya karena salah paham atas pengertian dari kata-kata yang dilontarkan oleh Yohan, karena khawatir dengan adik iparnya.     

"Iya... Berbahaya jika hanya berdua, seperti kamu dan aku sekarang. Sayang he... He..."  Jawab Yohan sembari tersenyum manis saat memandang istrinya.     

Tiara sangat paham apa yang dimaksud oleh suaminya. Wanita cantik ini hanya melirik tajam dengan wajah yang masam kearah suaminya. "Tidak ada jatah makan buat singa lapar sepertimu, sebelum adik mu di temukan dan di bawa pulang!"  Kata Tiara menegaskan kepada suaminya.     

Ekspresi genit Yohan seketika berubah lesu dan malas. Ia hanya bisa menghela nafas saja, jika istri kesayangannya itu sudah berbicara seperti itu. Ya... Perintah bersyarat yang harus dikerjakan atau tidur sendirian.     

"Siap permaisuri Kim, titah akan segera hamba laksanakan."  Jawab laki-laki tampan ini sambil mengeluarkan handphone miliknya.      

Yohan menelepon Doni secara langsung karena ia tidak mungkin menghubungi asisten Steve. Sang Presdir tahu, pasti handphone milik asisten pribadinya itu telah di sita paksa oleh adik perempuannya itu.     

"Hallo, Doni. Lacak keberadaan asisten Steve sekarang dan segera laporkan kepadaku segera setelah menemukan posisinya." Perintah sang presdir kepada kepala bodyguardnya itu.     

"Siap, laksanakan."  Jawaban tegas dari Bodyguard tampan ini.      

Setelah saya memberikan perintah kepada Dani segera memutuskan panggilan teleponnya dan meletakkannya di atas meja.  Sambil menunggu kabar dari bodyguardnya itu.     

"Gimana sudah boleh minta belum?" tanya Yohan genit. Ia sengaja menggoda istrinya, supaya Tiara tidak cemberut dan merajuk berkepanjangan.     

"Tidak ada! Sebelum Emelly pulang."  Jawab Tiara singkat.     

"Hmm... Ya sudahlah. Aku bobo manis saja kalau begitu." laki-laki tampan ini kemudian merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur di samping istrinya.     

Melihat suaminya yang mulai merebahkan tubuhnya untuk beristirahat, sedangkan adik perempuannya belum pulang. Tiara semakin jengkel dan mencubit pinggang Yohan.     

"Ough.... sakit, sayang. Ada apa lagi? Ada yang salah dengan ku?" tanya Yohan yang kedua matanya sudah ngantuk berat.     

"Kenapa malah tidur. Ayo cari Emelly... Aku tidak mau mereka sampai melakukan hal-hal yang tidak diinginkan." kata Tiara yang masih saja mengkhawatirkan keadaan adik ipar perempuannya itu.     

Yohan laki-laki cuma tersenyum menghadapi istrinya yang banyak maunya kali ini. laki-laki tampan ini dengan cepat menarik pakaian bagian belakang wanita cantik ini, sehingga Tiara terjatuh ke atas tempat tidur dengan posisi menghadap ke atas dan berbantalkan lengan kekarnya.     

"Sayang, dengarkan aku. Emelly akan baik-baik saja. Steve akan melindunginya dengan baik. Satu lagi... Buang pikiran dan prasangka burukmu. Mereka bukan tidur bersama ya. Kita tunggu kabar dari Doni saja sebentar lagi. Setelah tahu posisi pasti mereka, aku pasti akan menjemput keduanya secara paksa. Jika mereka berani melakukan hal-hal aneh. Aku orang pertama yang akan memberikan hukuman kepada keduanya. Jadi, percayalah."  jelas Yohan kepada Tiara secara perlahan dengan suara yang lembut. Supaya istri cantiknya ini tidak salah paham lagi.     

Tiara memandang dan mendengarkan penjelasan suaminnya sambil mengangguk kepala. "Baiklah, aku percaya kepadamu. Tetapi jika kau sudah mendapatkan informasi tentang mereka. Kau harus memberitahukan kepadaku."  Jawab wanita cantik ini sambil tersenyum.     

"Baiklah, aku berjanji. Sekarang, kau harus istirahat terlebih dahulu, supaya tetap sehat dan tidak pingsan lagi." Sindir laki-laki tampan ini kepada istrinya sambil tersenyum.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.