CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

369. Kecurigaan Yohan



369. Kecurigaan Yohan

0Yohan mengamati rekaman itu sekali lagi. pandangannya bukan berfokus pada asisten Steve dan juga adik perempuannya yang sedang berpelukan tetapi ia sedang menatap serius kepada direktur Jerry Jiang yang tengah terkulai lemah tak berdaya di atas lantai di depan pintu lift.      
0

Yohan masih ingat betul ia melihat Papa mertuanya itu dalam keadaan sehat dan baik-baik saja saat mereka bertemu di restoran di pagi hari di dekat lokasi hotel ini. Selain itu ia juga bersama istrinya Tiara melihatnya pada siang hari masuk ke dalam sebuah bar, itupun juga dalam keadaan sehat dan tidak ada tanda-tanda ia sedang sakit parah.Tetapi Mengapa rekaman CCTV ini terlihat jelas bahwa direktur Jerry Jiang tengah sakit. Bahkan untuk menggerakkan tubuhnya sendiri saja tidak bisa.      

Yohan sangat penasaran dengan dengan hal itu. Apalagi siang tadi saat Tiara dan dia melihat Papa mertuanya itu di depan bar, istri cantiknya itu hampir saja menghampiri papanya untuk mengingatkan supaya Papapnya tidak sampai minum-minuman keras karena bahaya untuk kesehatannya. Jika benar separah itu penyakitnya, pasti ia tidak akan mungkin mengambil resiko besar untuk menjadi lemah tak berdaya seperti itu.  Direktur Jerry pasti udah lebih paham dengan keadaan tubuhnya sendiri di bandingkan dengan orang lain.     

"Sepertinya ada yang tidak beres di dalam kasus ini. Apa hubungan ini semua dengan Tiara? Sepertinya semua telah direncanakan. Tetapi mengapa mereka justru melepaskan direktur Jerry Jiang dan mendatangkan istriku ke hotel ini melalui pesan singkat itu? Benar-benar aneh. Siapa yang berani menjadikan Tiara target permainannya. Aku akan menyelidiki hal ini sampai tuntas, tetapi mungkin tidak sekarang. Aku akan meminta asisten Steve menyelidiki hal ini. Sekarang fokusku adalah Tiara, aku harus segera menemukannya."  Isi pikiran sang Presdir yang tengah menemukan beberapa kejanggalan di rekaman CCTV itu dan berhubungan dengan kejadian-kejadian yang ia alami dengan isterinya satu hari ini. Sepertinya ada orang yang sedang ingin bersenang-senang dengan keluarga Jiang.      

"Nona Yu, bolehkah minta duplikat rekaman ini. Aku membutuhkannya untuk diselidiki lebih lanjut. Rasanya ini akan membutuhkan waktu yang sangat lama jika harus menonton dan mengamati rekaman CCTV yang aku butuhkan di ruangan ini. Saya rasa nona juga sudah waktu beristirahat." Kata Yohan meminta izin untuk meng-copy rekaman itu sebagai bukti sekaligus di teliti dengan seksama oleh asisten Steve.     

"Oh, tentu saja tuan muda Kim. Tetapi dengan beberapa syarat?"  kata nona Yu kepada Yohan.     

"Katakan apa syaratmu!"  jawab Yohan santai. Asalkan syarat itu tidak aneh dan masih sebatas wajar, ia akan memberikannya.     

Wanita cantik ini cuma tersenyum simpul sambil memandang Yohan tenang. " Syarat pertama, kau tidak boleh mempublikasikan rekaman CCTV ini dan yang kedua..."  Kata wanita cantik ini sambil menjeda perkataannya.      

Yohan menjadi sangat penasaran dan sedikit curiga dengan nona muda satu ini. Sebenarnya apa yang ia inginkan. Bukankah Ia hanya tinggal mengucapkannya saja apa syarat kedua itu, Mengapa harus berhenti? Iya Tidak Sedang berpikir bahwa aku menyukainya, bukan? atau sebaliknya dia yang menyukaiku? Ah, kalaupun itu benar. Mungkin hanya opsi kedua yang akan terjadi. Karena aku sama sekali tidak tertarik dengan wanita ini. Walaupun pada faktanya dia sangat cantik dan cerdas sekali.     

" Oke... Aku setuju dengan syarat pertama itu. Kau tak perlu khawatir tentang itu. Sekarang syarat kedua???"  Kata Yohan yang berbalik bertanya kepada wanita cantik yang memiliki senyuman lembut itu.     

Wanita cantik ini sekali tersenyu manis kepada laki-laki tampan ini. Yang membuat Yohan semakin bingung dan cuma menghela nafas saja, sambil menunggu dengan sabar bibir merah wanita cantik itu terbuka dan mengatakan keringanannya.     

Xiou Yu mendekatkan wajahnya ke telinga Yohan dan membuat laki-laki ini sedikit salah paham dan segera menghindar.     

"Puff... Hai, tuan muda. Kau tidak perlu sampai menghindari ku seperti itu. Aku tidak akan menciummu. Ha.. ha... Apa kau lupa siapa aku?" Kata wanita cantik ini sambil tertawa terbahak-bahak.     

"Hmm... Siapa?"  Kata Yohan yang sama sekali tidak ingat.     

"Hah, beraninya kau melupakan aku.  Sudahlah! Aku tidak punya urusan denganmu. Aku hanya ingin meminta nomor telepon Glen saja. Cepat berikan kepadaku dan kau bisa membawa pergi rekaman CCTV itu."  Kata wanita cantik ini sambil menyerahkan kertas dan bolpoin kepada Yohan.     

" Hah, Sial! Aku kira dia tertarik kepadaku.  Ternyata ia lebih tertarik kepada monyet nakal itu. Sudahlah, hitung-hitungan aku bantu Glen dapat wanita. Dia juga terlalu sibuk dengan kerjaannya." Gumam Yohan dalam hati. Laki-laki tampan ini kemudian mengambil kertas dan bolpoin itu dan menuliskan nomor telepon sahabatnya tanpa ragu.       

Walaupun sebenarnya Yohan penasaran bagaimana wanita cantik ini kenal dengan sahabatnya. Tetapi untuk saat ini ia tidak memiliki waktu lebih untuk menyelidikinya. Bisa saja wanita ini dulu pernah dekat atau mengagumi sahabatnya itu. Entah dimana mereka bertemu, Yohan juga tidak tahu. Terlalu banyak wanita yang mengelilingi mereka berdua, hingga tidak satupun dari mereka yang diingat olehnya.      

"Ini! Apakah sudah cukup? Jika sudah, serahkan rekaman CCTV itu kepadaku." Kata Yohan sambil  menyerahkan kertas dan bolpoin itu kepada nona Yu.     

"Oh, Terimakasih."  Kata wanita cantik ini sambil memberikan kode kepada  pegawainya untuk memberikan barang yang Yohan minta.     

Setelah Yohan mendapatkan rekaman itu, ia segera melangkahkan kakinya keluar ruangan  menuju lobby hotel. Tempat para Bodyguardnya telah menunggu, kemudian ia keluar dari lokasi hotel dan masuk kedalam mobil.     

"Berikan benda ini kepada asisten Steve dan minta dia untuk melihat dan mempelajarinya. Aku akan melanjutkan mencari Tiara. Minta mereka mengabari aku segera ketika menemukan sebuah petunjuk keberadaan istriku."  kata Yohan kepada salah satu bodyguardnya sambil.menyerahkan hasil rekaman CCTV yang ia peroleh dari petugas Queen hotel.     

"Baik, presdir."  Jawab bodyguard itu yang langsung masuk kedalam mobil berbeda dengan Yohan dan melajukan mobilnya menuju kediaman keluarga besar Kim untuk melaksanakan perintah sang Presdir.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.