CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

91. Pertemuan Tiara dengan Keluarga Kim (3)



91. Pertemuan Tiara dengan Keluarga Kim (3)

0Nyonya Kim mengambil tas kecilnya dan menelepon supirnya agar mempersiapkan mobil.     
0

"Kalian cepatlah! serahkan acara ini kepadaku" kata tuan Kim.     

Yohan segera menggendong tubuh Tiara menuju pintu belakang hotel karena jika lewat pintu depan pasti akan banyak tamu yang melihat dan juga banyak wartawan yang meliput acara besar perusahaan itu.     

Yohan dan nyonya Kim keluar dari ruangan itu dengan terburu-buru. mereka menelusuri ruangan demi ruangan dan juga koridor di hotel itu.     

"Sayang, kamu harus baik-baik saja" ucapnya dengan masih mendekap erat tubuh istrinya.     

Terlihat jelas raut kekawatiran di wajah Kim Yohan, sedangkan nyonya Kim sekali lagi menelepon supirnya untuk memastikan posisi mobilnya.     

"Yohan, kita langsung ke tempat parkir" kata Nyonya Kim.     

Akhirnya mereka sampai juga di tempat parkir dan mobil telah siap. Yohan segera masuk mobil bersama dengan Tiara. Ia duduk kemudian disandarkannya tubuh Tiara di pelukannya. Nyonya kim masuk kedalam mobil, kemudian duduk di bagian depan di samping sopir.     

"Pak, cepat jalan. antar kami ke rumah sakit dokter Glen" perintah nyonya kim kepada supirnya.     

Mama Yohan untuk kali ini belum bisa berkomentar apa-apa soal pengakuan Yohan. soal wanita cantik yang sedang dipelukannya sekarang ini adalah istri sahnya. Ia akan memastikan hal itu, jika wanita yang di sebut namanya tiara ini sudah sadar dan dalam keadaan baik-baik saja.     

Mobil mulai melaju ke rumah sakit dokter Glen. butuh waktu yang cukup lama untuk sampai di rumah sakit besar dan terkenal itu.     

"Hey, bisakah kamu menambah kecepatan mobil ini?" Bentak Yohan kepada sang supir.     

"Yohan, tenanglah dirimu. kita tidak bisa terlalu ngebut, itu akan berbahaya." kata Nyonya Kim.     

Yohan mengernyitkan dahinya. "Lalu, bagaimana dengan istriku? aku tidak bisa melihatnya seperti ini" Jawab Yohan.     

"Tenanglah, mama yakin, dia akan baik-baik saja. sebentar lagi kita akan sampai. Jadi, bersabarlah sejenak" kata Nyonya Kim berusaha menenangkan putranya yang terlalu panik.     

Mendengar perkataan mamanya, Yohan berusaha untuk bersikap tenang dan tenang. tetapi ini jelas sebuah kebohongan untuk dirinya sendiri. ia bukanlah orang yang bisa terlihat tenang.     

Seperti yang di katakan dokter Glen waktu itu. Yohan bisa tenang menghadapi siapapun, tetapi ia tidak bisa tenang dan panik berlebihan jika sesuatu terjadi pada istri dan calon bayinya.     

Meskipun mulutnya sudah diam, namun raut wajah khawatir masih terlihat.     

Akhirnya mereka sampai di lokasi rumah sakit dokter Glen.     

..     

Tuan Kim yang masih dalam ruangan yang sama, di tempat mereka berkumpul dan saling bertemu. ia berdiri mematung sambil memandangi dua buku kecil yang membuatnya penasaran.     

Tuan Kim mengambil buku dan kertas yang di lemparkan Yohan di atas meja. Ia ingin memastikan kebenaran ucapan Yohan melalui dokumen-dokumen itu.     

"Benarkah anak nakal ini sudah menikah?" gumamnya.     

Tuan kim mulai membuka sertifikat nikah milik putranya, di dalam dokumen itu tertulis bahwa Kim Yohan dan Tiara Jiang telah menikah tanggal 2 Februari 2018 di catatan sipil kota S.     

"Dasar Yohan! pantas saja di selalu menolak untuk di kenalkan dan di jodohkan dengan para gadis cantik dari keluarga ternama di kota ini. Ternyata diam-diam dia sudah menikahi putri keluarga Jiang" gumamnya.     

Tiba-tiba tuan Kim teringat akan temannya Jerry Jiang.     

"Ah…tunggu Putri keluarga Jiang? Tiara Jiang??? apakah dia anak perempuan Jerry?? Jika benar mengapa Jerry meminta perjodohan untuk Tara dengan Yohan. Sia! Jangan-jangan dua anak nakal ini juga menikah tanpa sepengetahuan keluarga Jiang. Haiist…Semoga ini tidak akan jadi masalah kedepannya" gumam Tuan Kim yang sudah mulai pusing memikirkan kelakuan pasangan muda ini.     

"Sudahlah, biar aku konfirmasi lagi kepada Yohan lagi nanti." gumam tuan Kim.     

Akhirnya tuan Kim memutuskan untuk menyimpan dokumen-dokumen itu terlebih dahulu agar tidak hilang. setelah itu ia berjalan keluar untuk menemui tamu-tamu yang lain dan setelah itu kembali keruangan untuk menunggu asisten Steve untuk mengetahui acara berikutnya.     

Semetara itu Emelly masih mondar mandir kesana kemari mencari dokter Glen. ini sungguh tidak mudah baginya mencari kakak tampan di tengah-tengah lautan manusia yang asyik menikmati indahnya pesta dan juga jamuan yang ada, ditambah lagi luasnya ruangan.     

Saat emelly berlari ia berpapasan dengan asisten Steve     

" Ought…" tubuh Emelly menabrak asisten Steve.     

" Hati-hati non Emelly. Nona mau kemana?"     

" Eh…Paman Steve. Aku mau cari kak Glen" ucapnya terburu-buru dan dengan raut wajah khawatir.     

" Dokter Glen? Siapa yang sakit?" tanya asisten Steve yang penasaran.     

" Kakak cantik pingsan paman." Jawab gadis cantik ini.     

"Apa! ibu Tiara pingsan?" kata asisten Steve dengan terkejut.     

Sedang Emelly hanya menganggukkan kepalanya.     

"Biar saya saja yang mencari dokter Glen. Non Emelly Kembali saja dulu ke ruangan" kata asisten Steve.     

Asisten Steve kemudian berjalan menuju tempat dokter Glen berada.     

Dokter Glen sedang duduk santai dan berbincang-bincang dengan temannya sesama tamu di pesta itu.     

Terlihat dokter Glen sedang tertawa bahagia dengan teman-temannya. asisten Steve mendekat dan membungkukkan tubuhnya kemudian berbisik di telinga dokter Glen.     

"Dokter, ada panggilan darurat. Ibu Tiara tiba-tiba pingsan di ruangan VIP khusus keluarga Kim" kata asisten Steve.     

Seketika tawa dokter Glen terhenti dsn raut wajahnya yang semula tertawa riang menjadi diam dan serius.     

"Apa? Baiklah…Aku mengerti" Dokter Glen meminta izin kepada teman-temannya untuk melakukan sesuatu yang penting.     

Teman-teman dokter Glen berusaha untuk mencegahnya pergi dari tempat itu. mereka masih ingin mengobrol santai dengan laki-laki sibuk satu ini. Jarang sekali mereka bisa berkumpul bersama seperti ini.     

" Hey…Glen! mau kemana kita senang-senang saja dulu. Jangan rumah sakit terus yang kamu pikirkan. Disini banyak nona besar carilah satu untukmu" kata salah satu teman dokter Glen.     

Dokter Glen berhenti sejenak untuk menjawab santai pertanyaan temannya.     

" Ah…itu gampang, mukaku juga tampan gak jelek-jelek amat. Nanti juga akan ada wanita yang menikah denganku. Sekarang aku harus pergi dulu" jelasnya.     

Mendengar perkataan dokter Glen, semua teman-temannya malah menertawakannya. mereka menganggap kehidupan Glen terlalu serius dan butuh senang-senang dalam menikmati hidup.     

"Ha…ha…hidupmu benar-benar sial. tidak bisa leluasa bersenang-senang seperti kami" sorak tema-temannya.     

Namun dokter Glen tidak menanggapinya terlalu serius. ya memang sudah sifat mereka seperti itu sejak dahulu karena itulah dia lebih dekat dengan Yohan. meskipun sedikit kasar dan dingin setidaknya Kim Yohan lebih bisa mengerti Glen dari pada temannya yang lain.     

Dokter Glen berjalan menuju ruangan bersama-sama dengan asisten Steve. sesampainya di ruangan.     

"Dimana Tiara paman?" tanya dokter Glen baru memasuki ruangan.     

"Cepatlah kamu kerumah sakit. Yohan dan mamanya membawa gadis itu kesana." kata tuan Kim sembari berdiri dan mendekati dokter Glen.     

"Baiklah, aku akan segera kesana" Jawabnya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.