CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

156. Jangan Tinggalkan Aku



156. Jangan Tinggalkan Aku

0VILLA PRIBADI SANG PRESDIR     
0

Disisi lainnya Tiara dan Kim Yohan yang sudah sampai di villa pribadinya. " Sayang... Kenapa kita tidak pulang ke kediaman keluarga besar Kim? aku takut Papa dan Mama nanti akan marah kepada kita" Tiara dengan polosnya bertanya kepada suaminya. Wanita cantik ini hanya tidak ingin ada pertengkaran lagi diantara Yohan dan orang tuanya. Meskipun ia tahu, bahwa mereka tidak pernah bertengkar dengan serius. Yang ada hanya anak dan orang tua saling mengerjai dan usil satu sama lain dengan tujuan yang baik.     

Jelas saja Yohan lebih suka pulang ke villa pribadinya daripada ke kediaman keluarga Kim, disini ia bisa melakukan apa saja tanpa khawatir ada yang mengawasi apalagi ada yang diam-diam menguping kemesraan mereka. Maklum saja, masih pengantin baru yang masih hangat-hangatnya. Tentu saja ia ingin mempunyai dan menghabiskan quality time dengan istrinya tanpa gangguan orang lain.     

Yohan melonggarkan dasi yang dipakainya dan duduk di kursi di kamar tidur, ia berkata "Puh...Tentu saja aku ingin bebas dari mata-mata papa dan mama. mereka berdua yang suka mau tahu saja urusan pasangan baru seperti kita." Katanya setengah menggerutu.     

tentu saja alasan yang lebih penting adalah di villa pribadinya iya bisa mengerjai istrinya sampai puas tanpa gangguan.     

" Puff...ha..ha..." Wanita cantik ini tertawa. ia tahu ini adalah bentuk pemberontak suaminya yang jengkel karena gagal bercinta dengannya, gara-gara ketahuan kedua orang tuanya sedang menguping di depan pintu.     

" Haiiiist... Kenapa tertawa? ada yang lucu?" Tanya Yohan dengan memasang wajah cemberut dan sebal didepan istri kesayangannya ini. iya sama dengan berjalan menuju ke arah istrinya yang sedang berdiri di dekat tempat tidur.     

Tiara cuma tertawa" Kamu lucu, masak iya kejadian kemarin bisa membuatmu menjadi marah seperti ini?" Kata Tiara sambil menertawakan suaminya.     

Kim Yohan langsung mendekati Tiara, ketika mendengar ucapan istrinya itu. "Bagaimana jika kita lanjutkan sekarang sayang? Kamu masih punya hutang sama aku ya." Kata Yohan dengan senyum menyeringai sambil mendekap mesra istri cantiknya itu. Yohan menelusupkan wajahnya keleher istrinya, menghembuskan nafas ketelinga Tiara dengan lembut.     

Seketika jantung Tiara berdegup kencang 'deg deg deg...' secepat gerakan roda kereta api yang sedang berjalan. Organ itu seakan mau meloncat saja dari tempatnya. Entah mengapa ia selalu deg degan jika dekat dengan Yohan. Mungkinkah benih-benih cinta sudah mulai bersemi?. Semua itu hanya Tiara yang bisa menjawabnya.     

" Hah...tidak! tidak, aku capek! jalan-jalan seharian" Tiara Membalikkan badannya, Untuk mengalihkan perhatian suaminya. Di wajahnya terlihat jelas jika sedang gugup saat ini.     

Laki-laki tampan ini bisa melihat rasa gugup, malu dan juga gelisah Tiara. Wajahnya yang merona merah memperjelas semuanya.     

" Oh ya! Aku lebih capek menunggumu dari kemarin. Jadi...aku mau kau menggantinya sekarang." Yohan menggelitik pinggang istrinya sampai Tiara kegelian dan menariknya keatas tempat tidur.     

" Ha...ha..ah, Sudah! Sudah Geli ha..ha.."  Tiara tertawa geli. Tubuhnya berguncang hebat karena bergerak kesana kemari kegelian.     

" Kasih tidak!" Yohan terus menggelitik tubuh wanita cantik ini tanpa ampun. Sampai Tiara sakit perut dan hampir pipis di celana karenanya.     

" Tidak...ha...ha... Sudah! Berhenti." Tertawa sampai lelah.     

" Ayolah...! Sayang...please!"  Yohan Meminta dengan manja. Wajah imutnya benar-benar menggoda dan membuat tidak tega untuk menolak permintaannya.     

" Tidak mau!" Tiara tetap menolak dengan wajah cemberutnya. iya bener-bener capek sekarang ini setelah pulang dari jalan-jalan seharian dengan suaminya. Sekarang ia butuh banyak istirahat dan makan makanan yang bergizi, supaya tidak mudah capek.     

Sang Presdir cemberut dan membalikkan badannya, ia akan membalas istrinya kali ini. Ia segera berdiri dari tempat tidur dan merapikan bajunya. Meskipun sedikit kecewa, tetapi Yohan tahu benar, jika istrinya memang sedang capek seharian beraktivitas. Apalagi sekarang ia sedang hamil, pasti tenaganya juga tak seperti dahulu saat sebelum hamil.     

" Ya sudah! Cari di luar saja" Yohan melirik kearah Tiara, ia ingin tahu bagaimana reaksi istrinya. Jika ia mengatakan hal seperti ini, apa kira-kira yang akan di pikirkan oleh Tiara.     

Mendengar perkataan Yohan, hati Tiara seakan tersentak. Ia terkejut dan bingung dengan Ari ucapan Yohan.     

" Heh..." Tiara Segera bangkit dari tempat tidur, dan menarik tangan suaminya. " Kemana?" Tanya Tiara seakan tidak rela, tetapi juga penasaran. Rasa penasaran besar telah menyelimuti hatinya. Ia tidak akan melepaskan suaminya untuk wanita lain, siapapun dia.     

" Pergi!" Yohan yang masih pura-pura ngambek dengan istrinya. Ia melihat ke arah istrinya yang mukanya sedih, karena  menganggap dia akan pergi keluar mencari wanita lain. Tetapi rasa cemburu itulah yang ia tunggu-tunggu sejak ahulu dari seorang Tiara.     

" Hey...Kena juga dia, aku kerjain siapa. Dia tidak bertanya aku mau keluar cari apa? Aku kan cuma bilang, mau keluar saja. keluar rumah untuk mengajak dia makam malam, bukan untuk mencari wanita lain." Gumamnya dalam hati. ia puas melihat istrinya Tiara ternyata memiliki rasa cemburu kepadanya, jika bersama wanita lain.     

" Jangan! Jangan pergi..." Tiara berlari ke arah suaminya dan memeluknya dari belakang. merengek Mencegah laki-laki tampan ini untuk beranjak pergi dari sisinya. Hati wanita ini sangat takut jika suaminya sampai meninggalkannya, ada rasa trauma di hianati dan di tinggalkan demi wanita lain seperti yang di lakukan mantan tunangannya Jonatan dahulu kepadanya dan rasa itu masih membekas di dalam relung hatinya.     

" Disini saja. Jangan! Jangan tinggalkan aku sendiri. Aku mohon...." Pintanya memelas pilu. Aroma laki-laki ini sudah sangat melekat di hati Tiara. laki-laki yang menikahinya begitu saja tanpa ada rasa cinta pada awalnya, wajah yang dingin, sifatnya yang arogan, menjengkelkan, posesif, sekarang menjadi suami yang hangat perhatian, penyayang dan tentu saja mana mungkin Tiara mau membaginya dengan wanita lain.     

"Hik...hik... hik" Air matanya mengalir begitu saja dan membasahi kemeja Yohan. entah mengapa hati Tiara tiba-tiba begitu sedih dan tidak rela saja.      

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.