CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

390. Suara Hati



390. Suara Hati

0Emily mengambil dan menarik kursi dekat asisten Steve dan duduk di sampingnya. gadis cantik ini hanya tersenyum sendiri mengambil piring dan mengisinya dengan makanan secukupnya.     
0

"Sial! Mengapa dia duduk disana? Mengapa tidak mengambil tempat duduk di dekatku." Gumam dokter Glen dalam hati.     

Dokter Tampan ini semakin tidak mengerti dengan perubahan sikap Kitty kecil. Setelah bertemu dengan dia di Amerika waktu itu, ia merasa tidak ada yang berubah dengan sikap dan penampilan Kitty kecil. Gadis cantik ini masih seperti dahulu yang selalu manja dan selalu ingin dekat dengannya Jika bertemu. Tetapi hari ini ia seperti sedang melihat wanita lain yang tengah duduk di hadapannya. bukan kita kecil yang selalu menjaga kepadanya Tetapi wanita lain yang berusaha untuk menghindarinya.     

Emelly melihat kearah piring makanan milik asisten Steve yang hampir kosong. Laki-laki tampan ini hanya makan dalam jumlah sedikit. Mungkin karena tubuhnya sudah lelah karena itu ia tidak terlalu selera untuk makan. Lagi tadi malam, Ia jodoh kurang tidur. Terlalu banyak permasalahan yang terjadi mendadak dan tidak diprediksi sebelumnya. Tidur menjelang matahari terbit, seharian membantu sang presdir menghadapi masalahnya. Sampai di seret nyonya besar ke lingkaran masalah antara mama dan putranya itu. Pada malam harinya masih menunggu direktur Jerry Jiang di rumah sakit dan dikerjai Emelly, dan yang terakhir melakukan pelacakan jejak hilangnya istri sang Presdir.     

"Ya, Tuhan... Jika aku sibuk seperti ini terus-menerus, kapan aku ada waktu cari pendamping hidup." Isi hati asisten steve yang sedang merintih dan meratapi nasib. Masih sendiri saja sudah sulit mencari waktu untuk diri sendiri, apalagi jika ia sudah menikah. Yang ada, pagi kerja habis-habisan dengan presdir dan pulang masih di marahi sama istri gara-gara pulang telat.     

Asisten tampan ini masih makan sambil melamun, sebenarnya matanya masih terasa sangat ngantuk. Tetapi apalah daya, mau izin pulang juga tidak bisa. Mau telepon perusahaan, handphone masih disita nona muda. Mingkin jika sang presdir masih ada tenaga untuk marah, ia juga akan terima nasib saja.      

Di tengah-tengah lamunannya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara Emelly yang baru saja meletakkan beberapa potong daging dan sayuran diatas piring makannya.     

"Kak, Steve. Makan yang banyak ya... Kakak kelihatan kurusan." Kata gadis cantik ini sambil tersenyum kepada asisten Tampan itu.     

"Kakak....???"  Kata dokter Glen dan nyonya Kim secara bersamaan karena terkejut kepada asisten pribadi Yohan.     

"Te... Te... Terimakasih, nona muda." jawab asisten Steve dengan suara tergagap.  Asisten steve sendiri pun terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Emelly, di tambah ekspresi Dokter glen dan Nyonya Kim yang membuatnya menrinding ngeri.     

"Nona muda, apa yang kau lakukan. Apakah benar-benar ingin membuatku mati muda? Perlakuanmu kepadaku hari ini bisa membuatku digantung hidup-hidup oleh kedua orang yang ada di depanmu saat ini. Please! Nona muda, jika nona ingin bermain-main dengan nyonya, Dokter glen dan juga presdir. Jangan libatkan saya! Nona tahu, saya ini hanya orang kecil. Mana mungkin sebanding dengan mereka." Suara hati asisten steve yang ingin menagis dan melarikan diri dari tempat itu secepatnya.     

Asisten Steve sama sekali tidak berani menjawab rasa penasaran dari Nyonya Kim dan Dokter Glen. Ia tahu pasti kedua orang itu sedang bertanya-tanya, mengapa Nona muda sampai memanggil seorang asisten pribadi dari kakaknya dengan sebutan 'kakak?'. jangankan untuk menjelaskan asisten setiap sendiri pun baru mendengar kata-kata itu baru saja. Karena sebelumnya Nona muda malah memanggilnya dengan sebutan 'Paman Steve'.     

"He...he... Asisten Steve itu masih muda. Bahkan asisten Steve lebih muda dari kakak Glen. Apakah salah jika aku memanggilnya kakak?"  kata gadis cantik ini menjawab pertanyaan mamanya dan kakak tampan. Emelly hanya tersenyum manis, meskipun mama dan kakak tampan sedang bengong mendengarkan jawabannya.     

"Apa-apaan Kitty kecil ini, mengapa dia mengatakan, jika asisten Steve lebih muda dariku. Maksudnya aku sudah tua begitu?"  gumam dokter glen dalam hati. Perasaannya sedang jengkel dan dahinya mengkerut serta bibir manyun. Dokter muda ini makan makanan di piringnya dengan cepat. Ia tidak tahan lagi berlama-lama melihat kemesraan Kitty kecil yang seperti di sengaja oleh keduanya.     

 "Dasar anak nakal! Bisa-bisanya dia berkata seperti itu di hadapan laki-laki muda secara terang-terangan. Aku penasaran, apa  hibungan antara asisten steve dengan Emelly." gumam nyonya kim dalam hati.      

"Matilah sudah! Setelah ini aku pasti benar-benar akan di gantung hidup-hidup di depan pintu gerbang dan dilempar untuk makanan hewan peliharaan Presdir."  Pikir asisten Steve yang semakin gelisah.     

"Terserah kau saja. Kau benar, asisten steve memang masih sangat muda."  Jawab nyonya Kim dengan santai.     

"Puh... Syukurlah, Nyonya besar tidak marah. Hatiku sedikit lega." Gumam asisten steve yang sudah bisa bernafas lega, meskipun hanya sementara. Masih banyak masalah yang belum ia bahas dan selesaikan dengan Presdir.      

Emelly sengaja menginjak kaki asisten steve sambil berbisik pelan kepada asisten tampan itu. " Kak, Steve. Bisakah kau bersikap sedikit normal. Jangan khawatir, aku akan mengatasi semuanya. Tidak akan terjadi apa-apa kepadamu."      

"Dasar nona muda. Kau memang selalu melakukan segala sesuatu yang kau inginkan tanpa seizinku dan pemberitahuan sebelumnya. Kau selalu membuatku terkejut."  gumam asisten sambil menghabiskan makanan yang ada di piringnya.     

Tidak selang beberapa lama, terdengar suara tuan Kim yang berjalan menuju kearah mereka. "Sayang... Kau sudah sehat? Aku senang melihatnya."  Kata tuan kim sambil tersenyum.     

Nyonya Kim dan yang lainnya menoleh ke arah tuan Kim. "Sayang... Kau sudah pulang? Duduklah! Mari kita sarapan dahulu, setelah itu  ceritakan kepadaku. Bagaimana keadaan yohan dan Tiara?"  Kata nyonya kim mempersilahkan suaminya untuk duduk.     

Tuan Kim duduk di dekat Nyonya kim dan Dokter Glen. Kemudian nyonya kim melayani suaminya dengan mengambilkan makanan untuk tuan Kim.      

Tuan Kim menikmati makanannya dengan tenang. Ia sama sekali belum melihat dan memperhatikan perubahan di sekelilingnya, khususnya perubahan penampilan putri cantiknya itu. Jika ia sadar, kira-kira apa Yang akan di pikirkannya?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.