CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

323. Jangan berfikiran yang aneh-aneh



323. Jangan berfikiran yang aneh-aneh

0Yohan memandang ke arah sama dengan yang lakukan oleh Tiara Ia hanya heran mengapa istrinya terlihat begitu seriusmelihat ke arah seberang jalan, seolah ada seseorang yang sedang.     
0

"Sayang... Aku sedang melihat apa? Apakah ada sesuatu yang ingin kau beli lagi atau yang sedang kau inginkan? Bilang saja aku akan mengantarkanmu ke tempat itu." kata Yohan kepada Tiara.     

"Tuan... Ini sepedanya. Saya sudah cukup puas memakainya." kata Tiara kepada penjual balon yang sedang berdiri di belakangnya sambil mengembalikan sepeda kayu milik laki-laki itu.     

Penjual balon itu dengan segera menerima sepeda yang diberikan oleh Tiara.     

"Terima kasih, tuan dan nyonya. Semoga jalan-jalan kalian berdua menyenangkan. Saya pamit dahulu." kata penjual balon itu kakak dayuhan dan Tiara kemudian dengan cepat ia mengayuh sepedanya meninggalkan tempat itu.     

"sayang kamu bisa menjawab ku apa yang kamu lihat tadi, sampai wajahmu terlihat sangat serius." Tanya Yohan kepada Tiara.     

" Oh, bukan apa-apa. Aku hanya seperti melihat papa masuk ke dalam tempat itu." kata Tiara jawab Tiara sambil menunjuk ke arah CS bar yang berada di seberang jalan.     

" Oh, itu hanya sebuah tempat minum saja. Apa salah? Para pengusaha sudah terbiasa keluar masuk tempat seperti itu, hanya untuk sekedar minum berapa botol saja. biasanya mereka akan merayakan setelah keberhasilan atau mungkin kesepakatan kerja antara dua perusahaan sekaligus bersenang-senang sambil minum- minum di dalam." jelas Yohan padat ialah bahwa semua yang dilakukan papanya sesuatu yang biasa saja.     

"Aku tahu semua itu sudah biasa. tetapi masalahnya bukan itu, papa memiliki sebuah penyakit yang membuatnya tidak bisa lagi mengkonsumsi minuman minuman beralkohol dengan kadar tinggi." Jelas Tiara kepada  suaminya. wanita cantik ini terlihat sedikit khawatir jika terjadi kepada Papanya. Walaupun pada dasarnya Jerry Jiang sendiri tidak terlalu memperdulikan tentang hal itu.      

"sudahlah tidak perlu kau terlalu memikirkannya. Papa mau itu sudah dewasa dan dia bukan anak kecil lagi. Iya tahu apa yang baik dan buruk untuk dirinya sendiri. Sebaiknya engkau memikirkan kesehatanmu sendiri dan juga calon bayi kita. Sebaiknya kita kembali lagi ke hotel sekarang." Kata Yohanes kepada Tiara dan menasehati istrinya ini. Supaya Tiara tidak terlalu berpikiran yang aneh-aneh atau pun yang berat-berat karena itu bisa saja membuatnya stres dan efeknya tidak baik untuk dirinya dan juga kandungannya.     

"Oh, baiklah. Aku akan mengikuti semua yang kau katakan sayang."  Jawab Tiara mengiyakan perkataan suaminya. Keduanya kemudian berjalan kaki lagi menuju hotel yang tidak terlalu jauh jaraknya dari tempat mereka jalan-jalan saat ini.     

KEDIAMAN KELUARGA KIM     

di saat yang sama di kediaman keluarga Kim. Nyonya Kim sudah sejak pagi menunggu kabar dari Putra dan menantunya itu, tetapi keduanya sama sekali belum memberi kabar.      

Di dalam hati Mama Yohan ini sudah mulai muncul rasa khawatir yang berlebihan. Hari ini juga ia harus mengetahui bagaimana kabar keduanya, bagaimanapun caranya. Jika tidak maka sampai siang hari pun ya akan tetap gelisah.      

"Sayang... Mengapa engkau terlihat sangat gelisah seperti itu? Apakah engkau sedang memikirkan Yohan dan juga Tiara?" Tanya Tuan Kim yang baru saja keluar dari kamar mandi.      

"Iya sayang. Sampai siang ini mereka belum juga memberikan kabar kepadaku, padahal aku sudah menelepon mereka berdua berkali-kali dan juga mengirimkan pesan singkat. Tetapi tetap saja tidak ada balasan dari keduanya. Aku menjadi sedikit khawatir, aku takut terjadi sesuatu kepada mereka berdua." Jawab nyonya Kim kepada suaminya.     

"sudahlah kendalikan dirimu. janganlah kau berfikir yang aneh-aneh tentang mereka berdua. aku akan menelpon Steve untuk bertanya apakah dia tahu di mana Yohan dan Tiara sekarang ini." Kata  tuan Kim yang kemudian mengambil handphonenya di atas meja dan menelpon asisten Steve.     

Steve : "Hallo... Tuan besar. Adakah yang bisa saya bantu?."      

Tuan Kim: "Steve Aku ingin bertanya apakah engkau tahu di mana Yohan dan Tiara saat ini?."     

Steve: "Oh, Presdir dan nyonya Tiara sedang menginap di hotel Queen di pusat kota S dekat taman bermain L."      

Tuan Kim : "Baiklah, Terimakasih atas informasinya."     

Steve : "Sama-sama Tuan."     

Tuan Kim mengakhiri panggilan teleponnya dengan asisten steve setelah mendapatkan informasi yang dibutuhkan.     

"Bagaimana... Apakah Papa sudah mendapatkan informasi dimana Yohan dan Tiara sekarang berada? "Tanya Nyonya Kim dengan tidak sabar kepada suaminya itu.     

Tuan Kim menganggukkan kepalanya, kemudian berjalan mendekat ke arah istrinya yang sedang duduk di sofa di kamar tidur itu. laki-laki tampan ini segera duduk dan memegang erat tangan istrinya yang sudah terasa dingin itu karena terlalu khawatir dengan Putra dan juga menantunya.     

"Mama tak perlu khawatir Yohan dan Tiara sekarang sedang berada di sebuah hotel mewah di kawasan pusat kota S. Mungkin karna Mereka merasa lelah sudah berjalan jalan seharian, karena itulah mereka memutuskan untuk menginap di hotel saja. daripada melakukan perjalanan pulang ke kediaman kita yang jaraknya lumayan jauh dari tempat itu. Yohan pasti tidak ingin istrinya terlalu telah." jelas Tuan Kim kepada istrinya.     

"Baiklah, katakan kepadaku dimana hotel itu. Aku akan segera menjemput mereka berdua. berani-beraninya mereka berdua mengabaikan telepon dan juga pesan singkat yang aku kirimkan. sehingga membuatku khawatir berlebihan, sampai panik memikirkan nasib keduanya. Mereka berdua harus diberi pelajaran, supaya terbiasa memberikan kabar di manapun mereka berada." Kata Nyonya Kim kepada suaminya sambil menanyakan alamat hotel tempat Yohan dan Tiaramenginap.     

"Haits... Sayang, jangan terlalu berlebihan kepada mereka berdua. biarkan mereka menikmati sedikit waktu kebersamaan yang istimewa, tanpa ada campur tangan kita sebagai orang tua. Aku tahu engkau sangat sayang kepada menantu kita. Tapi tidak harus berlebihan seperti ini." Kata tuan Kim yang tidak setuju dengan keinginan istrinya untuk menjemput paksa Putra dan menantunya tersebut.     

Mendengar perkataan suaminya wanita cantik ini hanya menggelengkan kepala, tanda bahwa ia tidak menyetujui usulan dari suaminya itu untuk melepaskan Yohan dan Tiara begitu saja.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.