CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

324. Kedatangan Nyonya besar di perusahaan (1)



324. Kedatangan Nyonya besar di perusahaan (1)

0Nyonya Kim tak mau mengikuti nasehat suaminya. Ia sudah terlanjur kesal kepada Yohan dan Tiara yang seoalah tidak mau membalas pesan singkat maupun Panggilan teleponnya.     
0

"Sudahlah, katakan saja di mana alamat Hotel itu. Aku tahu apa yang akan aku lakukan selanjutnya, tidak perlu engkau terlalu khawatir seperti itu. Lagipula, aku juga tidak mungkin membuat celaka Putra dan menantu ku sendiri." Jawabnya Kim yang seakan tidak peduli dengan nasehat suami nya.     

"Ayolah, sayang... Kau jangan kekanak-kanakan seperti ini. Mereka berdua bukan anak kecil lagi, yang harus berada di dalam pengamatan dan perlindungan mu selama 24 jam. " Jawab tuan Kim yang bersikukuh melarang istrinya untuk berangkat menemui Tiara dan Yohan.      

Nyonya Kim tetap mengerjakan apa yang ia inginkan. Ia segera berganti pakaian dengan pakaian yang lebih bagus dan nyaman di gunakan untuk berpergian. Setelah itu, mengambil tas tangannya yang ada di lemari penyimpanan dan memakai sepatu dengan cepat. Sedangkan tuan Kim hanya bisa membujuk dengan membuntuti istrinya kemanapun dia bergerak.     

"Sudah, jangan mengikuti aku terus-menerus. Cepat, katakan dimana dua anak nakal itu sekarang! Kau jangan memancing kemarahan dan emosiku. Kau tahu benar, apa yang bisa aku lakukan ketika emosi ku sudah memuncak." Kata nyonya Kim memperingatkan kepada suaminya untuk Segera mengatakan hal yang sejujurnya dan jangan mengikutinya lagi seperti ekor di belakang tubuhnya.     

"Tidak! Aku tidak akan mengatakannya. Kamu harus dirumah saja bersamaku dan jangan pergi kemana-mana!" Kata tuan Kim kepada istrinya. Laki-laki ini kemudian duduk dengan cemberut di tepian tempat tidur. Ia sedang memasang wajah merajuk, dengan membuang muka dari pandangannya kepada istrinya.     

Nyonya Kim tetap acuh dan berjalan menuju pintu keluar. Ketika sampai di depan pintu wanita cantik ini segera menoleh kearah suaminnya.     

"Jika kau tidak mau mengatakannya! Aku masih memiliki seribu cara untuk mengatasinya."  Kata wanita cantik ini yang kemudian berjalan meninggalkan suaminya yang masih cemberut dan kesal di dalam kamar itu.     

Tuan Kim meremas wajahnya sendiri dengan jari- jemari tangannya. Laki-laki ini sudah mulai pusing mengendalikan istrinya yang bertingkah laku kekanak-kanakan itu.      

"Sayang... Sampai kapan kau akan berhenti memperebutkan Tiara dengan Yohan??? Aku tahu kamu khawatir. Tetapi tidak harus seperti ini juga." Gumam tuan Kim lirih.     

Laki-laki ini kemudian memilih untuk tidur saja, guna mempersiapkan diri dan tenaganya. Jika nanti ada perang dunia ketiga di dalam rumahnya. Siapa lagi kalau bukan anak dan istrinya yang sama-sama seperti anak kecil itu kalau bertengkar.     

-----     

Disaat yang sama nyonya Kim sudah masuk kedalam mobil dan meminta Joni untuk mengantarkannya ke perusahaan Lianxi Grup milik putranya. Ia ingin bertemu dengan asisten Steve dan bertanya langsung kepadanya.     

" Dasar papa! Memang papa pikir aku tidak akan bisa menemukan lokasi Yohan berada sekarang. Jika kau memilih untuk bungkam dan aku tidak bisa memaksamu berbicara. Berbeda lagi dengan asisten Steve, bukan? Aku ingin tahu, apa dia juga akan berani tidak menjawab pertanyaan dari ku?" Gumam nyonya Kim dalam hati.      

Nyonya Kim sengaja tidak memberikan kabar terlebih dahulu kepada  asisten Steve, dan juga tidak memberitahu suaminya soal kunjungannya ke perusahaan. Jika suaminya ini sampai tahu, ia bisa saja membuat asisten pribadi Yohan itu menghilang dari perusahaan sebelum ia sampai disana.     

Setelah satu jam perjalanan ia dan Joni sudah sampai di depan pintu masuk Perusahaan milik putranya tampannya itu.      

"Selamat siang nyonya besar."  Sapa resepsionis wanita di dekat pintu masuk.      

" Oh, selamat siang. Apakah asisten Steve ada diruangannya?"  Tanya nyonya Kim kepada resepsionis wanita itu.     

"Sebentar Nyonya besar, biar saya cek jadwal beliau hari ini." A jawab resepsionis wanita ini sambil membuka buku agenda milik asisten Steve di mejanya.      

"Tidak perlu. Aku akan langsung ke ruangannya saja!"  Jawab Nyonya Kim sambil berlalu dari hadapan resepsionis wanita itu.      

Wanita cantik ini berjalan menuju lift Perusahaan untuk sampai di ruangan kerja asisten Steve. Ia tak perlu mengantri untuk sebuah lift seperti pegawai lainnya. Ia bisa memakai lift khusus presdir milik putranya.     

"Ting"      

Ketika pintu lift terbuka, sang nyonya besar siap melangkahkan kakinya dengan lantang menuju ruangan asisten Steve. Tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang.      

"Tante Kim... "      

Teriak seorang wanita muda dari arah belakang wanita cantik ini. Seketika Nyonya besar ini menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang.     

Terlihat gadis cantik sedang tersenyum memandangnya dengan setengah berlarienuju kearahnya. Wanita muda ini berhenti tepat di sampingnya dengan nafas sedikit terengah-engah.     

Nyonya Kim hanya memandangi wanita muda ini. Seperti pernah melihatnya, tetapi lupa siapa namanya. Dia adalah wanita muda yang pernah bertemu dengannya dan juga suaminya waktu itu, saat mereka ke perusahaan untuk menjemput Tiara. Bahkan wanita ini juga yang mengantarkan mereka berdua ke ruangan kerja menantunya itu.     

"Kamu... Kamu... Kamu ini??"  kata Nyonya Kim yang berusaha untuk mengingat-ingat nama wanita muda di hadapannya.     

" Tante... Saya Sekertaris Tang. Apa Tante Kim lupa? Kita sudah bertemu beberapa kali. Yang pertama kali di pesta ulang tahun perusahaan dan yang ke-dua ketika Tante dan Paman Kim mencari Sekertaris Jiang. Saat itu saya yang mengantarkan kalian berdua ke ruangannya." Jelas Tania kepada Nyonya Kim yang sudah mulai lupa dengan identik wanita muda ini.     

Mendengar penjelasan dari Tania, Nyonya Kim mulai mengingat sedikit demi sedikit sesuatu tentang wanita muda disampingnya itu.     

"Oh, iya... Iya, aku ingat! Kau nona muda dari keluarga Tang, Nona Tania Javier Tang. Apakah saya benar?"  Tanya Nyonya Kim kepada Tania.     

"Iya benar...Oh, ya. Mengapa Tante berada di sini sendiri? Adakah yang bisa saya bantu?" Tanya Tania menawarkan bantuan.     

"Aku sedang mencari asisten Steve, dimana dia sekarang?" Tanya Nyonya Kim kepada wanita muda ini.     

Wajah Tania mulai menciut, tidak tahu harus menjawab apa untuk menjawab pertanyaan Nyonya besar ini.     

"Asisten Steve.... Asisten Steve, dia sedang....."     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.