CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

347. Katakan yang sejujurnya



347. Katakan yang sejujurnya

0KEDIAMAN KELUARGA BESAR KIM     
0

ketika Emeli dan juga asisten Steve sedang panik dan sibuk membawa direktur Jerry Jiang untuk ke rumah sakit. Di saat yang sama di dalam kediaman keluarga Kim, sedang gaduh dan kacau perihal nyonya besar yang sedang marah-marah dan mengomel karena menantu Kesayangannya itu di bawa pulang secara paksa oleh putranya. Sehingga Tiara tidak mendapatkan pengobatan yang terbaik menurut Nyonya Kim.     

Mereka semua telah turun dari mobil. Yohan menggendong tubuh istrinya kekamar tidur mereka. Kemudian membaringkan tubuhnya wanita cantik ini di atas tempat tidur.     

Dokter Glen dan nyonya Kim mengikuti di belakangnya. "Glen, periksa Tiara sekali lagi. Pastikan dia baik-baik saja dan satu lagi. Kau arus menginap di kediaman ini malam ini."  Kata nyonya Kim kepada Dokter tampan itu.     

Dokter tampan ini hanya mengernyitkan keningnya. " Apa-apaan ini? Buat apa juga aku berada dirumah ini. Tiara itu baik-baik saja, ia sama sekali tidak memerlukan perawatan dan pengobatan dariku. Yang jelas sekarang, ia lebih membutuhkan kata maaf dari Yohan. Sepertinya kali ini Tiara harus berusaha ekstra untuk merayu suaminya. Aku tahu siapa sahabatku ini, dan seberapa keras kepala Yohan."  gumam Dokter Glen dalam hati. Dokter tampan ini sebenarnya tidak ingin untuk menginap di rumah itu, tetapi ia juga tidak bisa untuk menolak permintaan dari mama Yohan. Lagi pula ia juga sedang tidak ada jadwal praktek di rumah sakit malam ini.     

"Iya, Tante."  jawab dokter tampan ini sendiri melangkahkan kakinya mendekati ke tempat tidur, ditempat Tiara sedang berbaring saat ini.     

Dokter tampan ini hanya bisa memeriksa denyut nadi dan detak jantung wanita cantik ini dengan stetoskop yang menggantung di lehernya. Ia sama sekali tidak membawa apa-apa saat bodyguard sahabatnya itu membawa nya dengan paksa ke dalam mobil.     

" Tiara baik-baik saja Tante. Hanya butuh istirahat cukup saja."  kata dokter Glen setelah selesai memeriksa Tiara.     

"Baiklah, aku akan meminta an an untuk menyiapkan kamar tamu untukmu."  Kata Nyonya Kim sembari berjalan mendekati Tiara.      

"Sayang... istirahatlah. Jangan terlalu banyak berfikir. Jika kau butuh sesuatu, kau bisa memanggil mama tau an an untuk membantumu. Maafkan mama sudah membuatmu stress hari ini."  Kata wanita cantik ini sambil membelai lembut rambut Tiara.     

" Mama, aku yang salah dan terlalu banyak merepotkan semua orang serta...."  Jawab Tiara. Tetapi belum juga wanita cantik ini selesai bertutur kata, mulutnya sudah di tutup oleh jari telunjuknya lembut milik mama mertuanya.      

"Sttt... Cukup, jangan katakan lagi. Tidurlah!" kata Nyonya Kim. Wanita cantik ini kemudian beranjak dari tempat tidur menantunya itu, setelah melihat Tiara memejamkan matanya.     

"Hei... Kalian 2 bocah nakal! Kalian harus merawat dan menjaga dengan benar menantu dan juga calon cucuku. Jika tidak...."  Kata nyonya Kim sambil memperagakan gerakan telapak tangannya yang seolah menggores leher ( jika diartikan aku bunuh kalian berdua). Tetapi semua itu hanyalah sebuah perumahan saja. Jika sampai Yohan dan Dokter Glen teledor dan membuat Tiara celaka. Maka orang yang akan mereka hadapi kemarahannya paling besar adalah  dirinya (Nyonya Kim).     

"Siap, Tante. 24 jam saya akan menjaganya, asalkan babi gendut ini tidak ada. Jika tidak, maka seharusnya akulah membutuhkan pengamanan sekarang. Tante, nyawaku benar-benar terancam. Tidakkah kau lihat ekspresi wajahnya yang lebih  beku dari puncak Himalaya itu?"  Kata dokter tampan itu sembari menyindir sahabatnya, yang sedari tadi sejak keluar dari ruang sakit belum tersenyum sedikitpun.     

Yohan tetap saja tidak merespon celotehan sahabatnya itu secara langsung. Tetapi berbeda di dalam hatinya.      

"Sial, engkau glen lihat saja. setelah Mama pergi nanti akan ku kuliti tubuhmu itu."  Gumam Yohan dalam hati sambil menatap tajam kearah dokter Glen.     

Nyonya Kim akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar pribadi putranya itu. Ia akan mencari an an, supaya pelayan itu menyiapkan kamar tamu untuk dokter Glen menginap malam ini.     

"Baiklah, aku juga ingin keluar dari kamar ini. Aku ongi menghirup udara segar di taman depan. Mungkin kau membutuhkan waktu untuk berbicara dengan istrimu." kata dokter Glen sambil menepuk pundak sahabatnya itu.     

Ketika telapak tangan dokter tampan ini berada di bahu Yohan. Dengan cepat CEO tampan ini menangkap tangan itu dan menariknya ke belakang punggung dokter tampan ini, hingga dokter glen merasa terkunci dan tidak bisa bergerak.     

"Aw...aw... Sakit, lepaskan aku! Apa kau gila, cepat lepaskan! Tanganku bisa terkilir nanti." Kata dokter tampan ini sambil menahan sakit karena lengannya remas oleh Yohan.     

"Mau mau kemana engkau? Sekarang jelaskan kepadaku, Mengapa apa kau membantu istriku untuk berbohong kepadaku dan juga mama?"  Tanya Yohan kepada dokter Glen. Wajah laki-laki tampan ini terlihat marah dan tidak main-main untuk saat ini.      

"Sial! Dia benar-benar marah. Apa salahku juga? Aku juga sendiri tidak tahu jika istrinya itu sedang berbohong dari mana Aku ini dikatakan berbohong dan membantu istrinya. aku hanyalah seorang dokter yang tugasnya untuk memeriksa pasien, dan sialnya pasien kereta adalah istri dari gunung es ini. Aku bahkan belum melakukan apa-apa dan meminta istrinya menjelaskan sendiri kepadanya. Masih juga salah, Tiara kau benar-benar membuatku pusing!!! Cepat buka matamu dan lihat suamimu yang seperti monster ini" Gerutu dokter Glen dalam hati.      

"Baiklah, aku akan mengatakannya. Tetapi lepaskan tanganku dulu." Kata dokter Glen memberikan syarat.     

Yohan kemudian melepaskan kuncian tangannya dan duduk di sofa menunggu penjelasan sahabatnya itu.     

"Sekarang, katakanlah!"  Kata Yohan.      

Dokter Glen duduk di dekat sahabatnya itu sambil melemparkan lengannya untuk merangkul bahu Yohan.      

"Kau ingin tahu yang sebenarnya? Baiklah, aku akan berkata jujur. Istrimu itukan cantik... Baik... Rendah hati... Tidak sombong, bukan? Jadi, aku membantunya karena....."  kata dokter tampan ini sambil melirik kearah wajah Yohan yang terlihat masam dan kebakaran jenggot saat mendengar Dokter tampan ini memuji istrinya dengan begitu indah dan penuh kesempurnaan sebagai seorang wanita.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.