CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

356. Aku akan ikut



356. Aku akan ikut

0Setelah Tiara berbaring dan berusaha memejamkan mata tetapi sulit baginya untuk tertidur kembali. Meskipun Yohan sudah berusaha membelai lembut rambut istrinya supaya lekas tertidur.     
0

"Sayang, Mengapa kau tak kunjung tidur juga.  Apakah kau masih memikirkan anak nakal itu? Awas saja, kali dia sampai ketemu nanti. Akan aku cubit pipinya dan aku pukul pantatnya."  Gerutu Yohan yang melihat istrinya tak bisa tidur karena banyak pikiran.     

"Tidak! Bukan itu. Mataku sangat sulit untuk terpejam. Entahlah, seperti ada rasa tidak enak di hati ini. Terasa ada sesuatu hal buruk yang terjadi, tetapi entah apa itu aku yang tidak mengerti." Jelas Tiara kepada suaminya.     

Di saat mereka mengobrol sambil menunggu mata keduanya mengantuk, tiba-tiba handphone milik Yohan berbunyi. Laki-laki tampan ini. Itu adalah telepon dari Doni bodyguard pribadinya.     

"Hallo, Doni. Apakah kamu sudah menemukan dimana mereka berada sekarang?" Tanya Yohan kepada Doni.     

"Siap! Benar bos. Saya dan semua anak buah saya, sudah ada di lokasi. Saya akan mengirim lokasi kepada bos."  Kata Doni memberikan laporan kepada big bos.     

" Baiklah, aku akan segera meluncur kesana sekarang."  Jawab yohan. Laki-laki tampan ini kemudian memutuskan panggilan teleponnya.     

Tiara yang sedang berbaring di samping Yohan, sedikit banyak telah mendengar isi percakapan antara suaminya dan bodyguard pribadinya itu. Wanita cantik ini memandang ke arah suaminnya dan menunggu suami tanpanya ini mengajaknya pergi untuk menjemput adik iparnya itu.     

"Sayang... Apakah Emelly sudah ketemu?" Tanya wanita cantik ini kepada suaminya.     

"Sabar ya sayang... Sebentar lagi, aku mau menjemput mereka berdua." kata Yohan sembari berdiri dari tempat tidur dan berjalan menuju lemari untuk mengambil mantel hangatnya.     

Setelah laki-laki Tampan ini sudah berpakaian rapi. Ia berjalan kembali kearah tempat tidur untuk berpamitan kepada istrinya, untuk menjemput adik perempuannya dan juga asisten Steve.     

Ketika Yohan mengecup kening wanita cantik ini. Istri cantinya itu tiba-tiba menarik mantel hangatnya karena ingin ikut serta dengan suaminnya itu untuk menjemput adiknya.     

Yohan memandang ke arah istrinya dan bertanya, "Ada apa sayang?"     

"Emm... Bolehkah aku ikut denganmu? Aku ingin menjemput Emelly juga." kata wanita cantik ini sembari memohon dengan wajah sendunya.     

Yohan memeluk istrinya. "Sayang, kamu istirahat saja dirumah. Kamu masih kurang sehat. Jadi, kamu perlu istirahat lebih." Jawwb Yohan kepada Tiara.     

" Tidak sayang. Aku baik-baik saja dan sehat. Kau bisa lihat sekarang, aku bisa berdiri tegap, bukan?"  Kata wanita cantik ini sembari berdiri diatas tempat tidur dan merangkul mesra leher suaminya serta mulai merayu laki-laki tampan ini supaya mengajaknya ikut Serta. Senyuman hangatnya semakin membuatnya terlihat cantik dan berseri-seri.     

Yohan melihat istrinya memohon Sebenarnya tidak tega. tetapi jika ia mengizinkan istrinya untuk ikut, pasti mamanya akan marah-marah.     

"Sayang, mengertilah. Mama tidak akan membiarkan kamu pergi denganku setelah kejadian tadi di hotel. Apakah kau berani untuk meminta izin kepada mama? Tidak berani bukan? Jadi, jadilah anak baik di rumah. Percayalah! Aku akan membawa pulang Emelly secepatnya."  Jawab Yohan  yang tidak bisa mengabulkan permintaan dari istri cantiknya.     

"Ayolah, aku ikut. Aku akan diam-diam pergi denganmu bagaimana? Jangan sampai mama tahu." Tiara memohon kepada suaminya sekali lagi.      

Yohan hanya tersenyum. Ia penasaran dengan bagaimana cara istrinya akan keluar rumah tanpa di ketahui oleh mama mertuanya.     

"Baiklah, aku akan menunggumu di dalam mobil dan memberikan watu untuk mu sepuluh menit untuk bisa keluar dari rumah ini tanpa sepengetahuan mama. Jika lebih dari sepuluh menit, maka aku akan meninggalkan mu dan berangkat sendiri menyusul Emelly. Bagaimana, sayang? Apakah kau terima tantangan  itu?"  Yohan mengatakan itu semua dengan sengaja, memang supaya istrinya mengurungkan niatnya untuk ikut serta pergi dengannya. Tetapi ternyata tebakannya itu salah besar. Wanita cantik ini tidak keberatan dengan tu semua.     

"Oke, siap presdir. Sekarang kau boleh pergi dan tunggu aku di dalam mobil saja. Dalam waktu sepuluh menit aku akan tiba di dekat mobilmu."  Jawab wanita cantik dengan semangat.      

Mendengar perkataan istri, laki-laki tampan ini pun dengan cepat melangkahkan kakinya menuju pintu keluar kamar. Dan akan menunggu dengan cmsabar Tiara di dalam mobil selama 10 menit ke depan.     

 Ketika Yohan keluar dari kamarnya, terslihat Nyonya Kim baru saja keluar juga dari kamar tidurnya. Ia memil niat untuk bertanya kepada anak laki-lakinya itu, tentang adik perempuannya yang belum pulang. Sebenarnya sejak tadi wanita cantik ini ingin mengetik pintu kamar Yohan tetapi diurungkan. Mengingat menantunya masih kurang sehat dan membutuhkan banyak istirahat.     

"Yohan... Tunggu!" Panggil Nyonya Kim kepada putranya itu. Ia berjalan dengan cepat ketika melihat putra lewat di depan matanya.     

Laki-laki tampan ini kemudian menoleh kebelakang dan melihat mamanya sudah berdiri di belakangnya.      

"Ya, ada apa ma? Kenapa mama belum tidur juga. Ini sudah malam."  Kata Yohan yang heran melihat mamanya masih terjaga. Biasanya belum terlalu malam mamanya ini sudah tidur jika ia merasa kecapean. Apalagi, seharian tadi, mamanya sudah repot-repot menjemput dia dan juga istrinya ke hotel. Sampai mereka berdua bertengkar hebat karena hal kecil saja. Belum lagi harus melarikan istrinya dengan cepat kerumah sakit. Pasti sudah banyak tenaga yang di keluarkan oleh wanita cantik ini.     

"Tidak ada apa-apa. Mama hanya mau bertanya kepadamu. Apakah engkau tahu di mana adikmu sekarang? Aku sudah berusaha untuk menghubungi handphone-nya, tetapi sama sekali tidak dijawab." Tanya Nyonya Kim kepada Yohan dengan raut wajah khawatir. Orang tua mana yang tidak khawatir jika ank perempuannya semalam itu belum pulang. Apalagi anak perempuannya itu tidak pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya.     

"Oh, anak nakal itu? Aku akan mencarinya dan membawanya pulang segera. Mama tidak perlu khawatir. Aku kira tadinya, mama mau mengajakku bertengkar lagi? Lagipula, mama juga tidak pernah puas dengan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan mama."  Sindir laki-laki tampan ini kepada mamanya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.