CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

358. Detik-detik yang mendebarkan



358. Detik-detik yang mendebarkan

0Yohan masuk ke dalam mobil dengan cepat. ia sampai lupa jika sudah berjanji kepada istrinya untuk menunggu 5 menit lagi di dalam mobil untuk keluar dari kamar tanpa sepengetahuan Mama mertua nya.     
0

Langsung melajukan mobilnya menuju pintu gerbang dengan cepat kemudian keluar dari wilayah kediaman keluarga Kim.     

Semetara itu Tiara yang mendengar suara langkah kaki mama mertuanya berjalan mendekat kearah pintu. Wanita cantik istri Kim yohan ini segera berlari dengan cepat ke arah tempat tidur. Kemudian dengan cepat berbaring dan memakai selimut untuk menutupi sekujur tubuhnya mulai dari ujung kaki sampai ke leher. Sungguh berbahaya jika mama mertuanya itu sampai melihat penampilannya sekarang yang lengkap memakai mantel bulu, dengan dress panjang di polkadot bewarna putih dalamnya, dan lengkap dengan sepatu boots yang masih melekat di kedua kakinya.     

"Pintunya terbuka, apa Yohan tadi saat keluar lupa menutup kembali pintu kamarnya ya? sudahlah, mungkin dia memang lupa." Gumam Nyonya Kim dalam hati. Ia sama sekali tidak menaruh rasa curiga kepada menantunya. Setahu wanita cantik ini, Tiara sedang sakit dan pasti masih tidur. Jika tidak, Yohan tidak mungkin dengan tenang dan santainya meninggalkan istrinya sendiri yang sedang sakit di dalam kamar tanpa penjagaan.      

Nyonya Kim melanjutkan langkahnya untuk menengok menantu Kesayangannya itu, yang masih terlihat terbaring memejamkan mata dengan posisi miring membelakanginya.     

"Ternyata benar, Tiara masih tidur. Aku harap Yohan tadi sudah memberikan obat kepada Tiara sebelum dia pergi menjemput Emelly." Gumam wanita cantik ini dengan suara pelan. Kemudian ia duduk di tepian tempat tidur tepat di sebelah Tiara.     

Tiara yang mengetahui mama mertuanya duduk di dekatnya, sudah mulai bingung dan ketakutan jika sampai ketahuan. Katanya sudah mulai mengeluarkan keringat dingin karena kekuatan dan juga gelisah takut jika tiba-tiba mama mertua nya itu membuka selimutnya untuk memeriksa keadaannya. Bukankah sangat tidak lucu jika  mama mertuanya melihat orang sakit seperti dia berpakaian seperti orang yang hendak berpergian.     

Nyonya kin mengeluarkan handphone dan mulai menelpon untuk bertanya tentang obat Tiara. "Hallo, sayang. Mama mau tanya apakah kamu tadi sudah memberikan obat kepada istrimu?" Tanya Nyonya Kim dengan nada suara yang sangat lembut dan pelan. Saya tidak ingin membangunkan Tiara jika mengeluarkan suara yang sedikit keras.     

"Oh, aku sama sekali belum memberikan obat kepada Tiara. Glen belum memberikan resep obat sama sekali hari ini. Coba mama tanyakan kepadanya."  Jawab Yohan sambil menyetir mobil dengan cepat dan sedikit terburu-buru.     

"Baiklah, aku akan bertanya kepada dokter Glen. Hati-hati sayang saat berkendara. Jangan terlalu ngebut saat berkendara."  Jawab Nyonya Kim memberikan peringatan kepada putranya.     

Wanita cantik ini kemudian memutuskan panggilan teleponnya. "Sebaiknya, bertanya kepada Glen besok saja. Lagi pula sekarang Tiara masih tidur. Aku akan memeriksa keadaannya sekali lagi, untuk memastikan dia baik-baik saja."  Gumam Nyonya Kim dalam hati. Mama Yohan ini kemudian  memeriksa suhu badan Tiara dengan cara meletakkan telapak tangannya di kening menantunya.     

Deg... Deg... Deg..     

detak jantung Tiara semakin cepat, Ia hanya bisa memejamkan matanya dengan rapat sambil berdoa semoga mama mertuanya tidak merasakan sesuatu hal yang aneh jadinya. " Ya... ampun, bagaimana ini..."     

"Syukurlah, ia tidak demam. Sepertinya Tiara baik-baik saja. Aku hanya terlalu khawatir saja. Sebaiknya aku kembali ke kamarku sebentar."  Kata wanita cantik ini pelan.      

Nyonya Kim berdiri dan memandangi Tiara sebentar, kemudian berjalan keluar dari kamar Tiara untuk kembali ke kamar tidurnya.      

"Puh... Akhirnya mama pergi juga. Aku sudah takut sekali jika sampai ketahuan. Sialan, Yohan kau meninggalkan aku dalam masalah besar."  Gumam Tiara dengan menghrla nafas lega dan menyeka keringat di wajahnya, ketika tahu jika mama mertuanya itu sudah meninggalkan kamarnya.      

Tiara melempar selimutnya dengan kasar tanpa melipatnya terlebih dahulu. Ia kemudian meminum air di dalam gelas yang di sediakan oleh Yohan sebelumnya diatas meja, jika sewaktu-waktu Tiara haus dan ingin minum. Jadi, istri cantiknya ini tidak perlu turun ke dapur sendiri untuk mengambil air minum.     

Tiara segera turun dari tempat tidur dan menyelimuti guling diatas tempat tidur miliknya. Sehingga seolah-olah wanita cantik ini sedang tidur berbaring dan menutup tubuhnya dengan selimut. Setelah selesai ia berjalan mengendap-endap menuju pintu keluar kamar. "Aku harus segera keluar dari rumah ini, atau Yohan akan meninggalkan aku. Sial! Tinggal1 menit lagi. Aku harus bergegas." Gumam tiara dalam hati.      

Wanita cantik ini memutar gagang pintu dengan pelan, supaya tidak menimbulkan suara gaduh dan membangunkan orang-orang di sekitarnya.      

Pintu kamar sudah terbuka sedikit dan wanita cantik ini sudah siap untuk melangkahkan kaki keluar dari pintu. Tetapi tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari arah samping kamarnya. Itu adalah langkah kaki Nyonya Kim yang baru saja selesai berganti baju tidur di kamarnya dan akan kembali ke kamar Yohan dan Tiara. Ia akan menjaga wanita cantik ini menggantikan putranya yang masih keluar rumah untuk menjemput Emelly.     

Tiara sangat terkejut ketika menoleh ke arah kanan dan melihat mamanya sedang menuju ke arah kamarnya. "Astaga, mama kembali. Apa yang harus aku lakukan?"  Gumam wanita cantik ini yang mulai panik dan bingung.      

Tiara segera berlari kearah tempat tidur dan berselimut kembali. Di dalam selimut ia berfikir, apakah yang ia lakukan ini sudah aman dan benar. Mama mertuanya bisa saja sewaktu-waktu membuka selimutnya dan semuanya akan terbongkar.      

"Tiara... Ayo berfikir cepat! Cari ide... Cari ide... Atau kau harus menghadapi mama suamimu dan menjelaskan semua kebohongan yang kau lakukan siang tadi." Isi pikiran Tiara yang mulai memeras otak untuk mencari jalan keluar. Wanita cantik ini memukul-mukul kecil keningnya.     

"Tiara... Ayo..."  Wanita cantik ini memejamkan matanya sejenak untuk serius berfikir, sampai akhirnya ia menemukan ide yang sedikit gila.     

'Ting' di dalam otak Tiara seolah muncul simbol seperti bohlam lampu yang menandakan ia tengah mendapatkan sebuah ide cemerlang.     

"Ahaa... Aku dapat ide bagus"  gumamnya sambil tersenyum.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.