CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

379. Sedih dan Kecewa



379. Sedih dan Kecewa

0Yohan bercerita dan mengobrol kepada dengan papanya hampir sampai pagi. Setelah keduanya lelah dan mengantuk barulah mereka berangkat tidur. Tuhan kita tertidur di atas sofa sedangkan Yohan tidur di dekat istrinya, sedangkan tempat tidur pasien yang telah dipesan dan ditambahkan di ruangan itu hanya dibiarkan kosong tanpa ada yang menempati. meskipun tempat itu pasang Tuan Kim juga tidak mau menggunakannya, karena ia tidak ingin membuat sepasang suami istri itu merasa canggung, Jika ia tidur di dekat tempat tidur keduanya. Mungkin Johan akan tidak perduli, mau Siapa saja yang ada di dekat mereka, yang jelas dia adalah istrinya. Tetapi berbeda dengan Tiara ia tentu akan merasa malu.     
0

KEESOKAN HARINYA     

Matahari pagi sudah mulai menebar kehangatan dari sinarnya ke seluruh penjuru kota S. Sinar yang menerobos terang melalui jendala kaca yang di Sibak tirainya oleh tuan Kim, supaya sepasang suami-istri ini segera bangun.      

"Yohan dan Tiara ini, apa mereka ini lupa jika sedang berada di rumah sakit. Biasanya mereka tidur senyumnya itu dengan pose yang sangat romantis. Mereka berdua kirain sedang di rumah atau di hotel? Yang ada jika nanti ada dokter yang memeriksa mereka akan malu sendiri ketika melihat sepasang kekasih ini."  Gumam tuan Kim sambil geleng-geleng kepala. Melihat kemesraan putra dan menantunya itu. Tetapi ya sudahlah, dua orang pasien yang menyebalkan dan membuat orang lain merasa iri.     

"Mumpung mereka berdua masih tidur aku akan memanfaatkan waktu ini untuk mencari dan mengunjungi sahabat lamaku Jerry Jiang yang kata Yohan juga dirawat di rumah sakit. Setelah itu aku pernah mengunjungi Bibi sue dan juga Joni." kata Tuan Kim setelah selesai menyibak tirai jendela. Laki-laki ini kemudian berjalan menuju pintu keluar, dan menuju kamar dari sahabat lamanya itu. Kemarin malam sudah ditunjukkan oleh Yohan  tempat Papa mertuanya itu sedang dirawat, itu sama sekali tidak jauh dari kamar inap Tiara yang hanya jarak dua kamar saja.     

"Tuan Besar."  kata salah seorang bodyguard Yohan yang masih tinggal di tempat itu dan berjaga secara bergantian.     

Tuan Kim cuma tersenyum simpul kepada dua bodyguard laki-laki yang berdiri di depan pintu. Setelah itu ia berjalan masuk kedalam kamar inap milik Jerry Jiang. Ketika di dalam kamar ia sudah melihat sahabatnya itu duduk bersandar diatas tempat tidur sambil setengah melamun. Entah apa yang sedang di pikiran oleh laki-laki itu.     

"Jerry... Kau sudah sadar?"  Kata tuan Kim sambil menyapa sahabatnya itu. Ia berjalan mendekat ke arah tempat tidur pasien sahabatnya itu.     

"Oh, kau Yuchen. Bagaimana bisa kau tahu jika aku di rawat di rumah sakit ini?" Kata Jerry Jiang berbasa-basi. Tentu saja ia tahu, darimana sahabatnya itu mengetahui informasi soal ia sakit dan di rawat di kamar itu pasti dari putranya.     

Tuan Kim hanya tersenyum. "Aku disini untuk menunggu anggota keluarga yang sakit dan kebetulan kau juga di rawat di rumah sakit ini. Jadi, aku sekalian saja menjengukmu." jelas tuan Kim sambil mengupaskan sebuah apel dan memberikan buah itu kepada sahabatnya.     

Direktur Jerry Jiang memandang tuan Kim sambil berfikir, siapa anggota keluarga sahabatnya itu yang sakit? Jika Yohan dan Yuchen baik-baik saja serta Emelly juga sehat, pasti yang sedang sakit adalah Kim Haesu.     

"Oh, apakah penyakit lama Haesu kambuh kembali? Sejak kapan ia di rawat dirumah sakit ini?" tanya Jerry Jiang dengan penuh percaya diri.      

Tuan Kim terkejut ketika sahabatnya itu menyebutkan nama istrinya. "Istriku baik-baik saja. Dia dirumah, tadi malam memang sempat pingsan. Tetapi bukan dia yang sedang di rawat di rumah sakit ini."  Jawab tuan Kim dengan santai. Ia sengaja tidak menyebutkan nama Tiara. Tuan Kim ingin tahu, apakah sahabatnya itu masih perduli atau setidaknya ingat tentang putrinya yang sudah menjadi menantu Keluarga Kim itu. Setelah peristiwa makan malam waktu itu, Jerry Jiang sama sekali tidak pernah menanyakan kabar soal Tiara, sekalipun hanya lewat telepon atau  pesan singkat.     

"Bukan Haesu? Lalu siapa? Bukankah putrimu masih berada di Amerika? Mungkinkah Yohan? Sakit apa dia?" Tanya Jerry Jiang yang jelas-jelas hanya sedang berpura-pura tidak mengetahui jika Yohan sehat dan dalam keadaan baik, ketika ia melihatnya tadi malam. Bahkan masih sempat memarahi asisten Steve dengan lantang dan menggendong Emelly pulang dengan tangannya sendiri. Jerry Jiang semakin penasaran siapa anggota keluarga lainnya yang dimaksud.     

Tuan Kim hanya menghela nafas dengan kecewa. "Bisa-bisanya Jerry Jiang ini melupakan putrinya sendiri."  Gumamnya dalam hati.     

"Yohan dan Emelly juga baik-baik saja. Emelly sedang dirumah bersama mamanya. Ia sudah pulang kemarin dari Amerika. Yohan juga ada disini, tetapi bukan dia yang sakit."  Jawab tuan Kim yang sudah berusaha memberikan celah dan penjelasan yang disamarkan. Ia berharap Jerry Jiang bisa paham dengan siapa anggota keluarga yang ia maksud, itu tidak lain adalah Tiara putrinya.     

Jerry Jiang terlihat sedang berfikir dan terdiam. Meskipun mulutnya sedang sibuk mengunyah buah apel yang di kupaskan oleh tuan Kim. " Jika semua anggota keluarga inti di kediaman keluarga Kim baik-baik saja dan sehat. Kemungkinan yang sakit adalah seorang pelayan. Tetapi apakah mungkin? seorang tuan besar seperti Yuchen akan turun tangan sendiri untuk datang ke rumah sakit, hanya untuk menjenguk seorang pelayan? seharusnya ia tidak perlu repot-repot untuk melakukan hal itu sendiri. Ia bisa meminta kepala pelayannya untuk menggantikan dia dan memberikan sejumlah uang sebagai bantuan." Isi pikiran Jerry Jiang yang masih belum menjurus ke arah putrinya.     

"Kau dari tadi berputar-putar terus ketika berbicara? Semua anggota keluarga Kim sehat. Lalu siapa yang sakit, pelayan? haruskah kau, tuan besar datang sendiri menjenguk dia?"  Kata Jerry Jiang sedikit mengejek tuan Kim.     

Mendengar perkataan sahabatnya itu, hati tuan Kim menjadi sakit dan sedih. "Jerry... Apakah kau benar-benar sudah tidak perduli kepadanya?"  Tanya tuan Kim dengan tatapan mata sendu.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.