CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

204. Bucket bunga (2)



204. Bucket bunga (2)

0Di saat asisten steve memberikan bucket bunga itu kepada sang presdir dan kemudian yohan menerima dengan kedua tangannya.     
0

Ceklakk….     

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dengan lebar. Berdiri dua orang pegawai perempuan yang sedang membawa beberapa tumpukan berkas di tangan masing-masing sedang berdiri bengong di depan pintu. Mereka berdua terlihat syok dengan pemandangan yang tak biasa di hadapannya.     

Sang presdir menoleh dan menatap tajam keduanya. Seolah berkata apa yang sedang kalian lakukan di depan sana. Cepat pergi!     

"Maaf, maafkan kami presdir" ucap sekertaris youli meminta maaf atas ketidak sopanan mereka membuka pintu ruangan sang presdir tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.     

Sekertaris youli berkali-kali membungkukkan badannya untuk minta maaf. Ia takut jika Sang presiden akan marah dan bisa saja dengan tiba-tiba memecatnya dari pekerjaan saat ini.     

Jika sekertaris youli sibuk meminta maaf, justru sekertaris Tang masih saja bengong dan tidak percaya dengan apa yang iya lihat hari ini. Ia masih memandang dua laki-laki yang terlihat mesra di depannya.     

" Yohan kau dan asisten steve…??? Tidak! Kalian berdua...Tidaaakkk...katakan semua itu bohong!!!"     

Dalam pikiran Tania Tang masih begitu kalut, tidak mungkin yohan yang ia cintai dengan diam-diam dan ia kejar sepenuh tenaga cintanya adalah seorang pecinta sesama jenis alias Gay. Mungkinkah itu alasan yohan selalu menolaknya setiap ia mendekatinya, bahkan ketika Tania menyatakan perasaannya yohan hanya bersikap acuh dan tidak perduli.     

Mungkinkah? Mungkinkah? Begitu banyak tanda Tanya di otak Tania saat ini.     

Buukk…semua berkas di tangan Tania berjatuhan ke lantai.     

Sekertaris youli menepuk bahu sekertaris tang. " Hey, apa yang kau katakan? Cepatlah minta maaf." Bisik youli kepada Tania.     

Tania tidak perduli dengan ucapan sahabatnya itu. Ia berjalan mendekati sang presdir dengan penuh emosi.     

Plakkk…      

Tamparan keras mendarat di pipi sang presdir.     

Yohan dan asisten Steve bingung, apa yang dimaksud oleh Sekertaris Tang. Tidak mungkinkah wanita cantik ini sedang berfikir ia dan asisten Steve mempunyai hubungan spesial???, Jikalau pun benar ia berfikir begitu, itu adalah kesempatan bagus untuk Yohan. Setidaknya ia tidak perlu lagi pusing dikejar-kejar oleh mantan teman sekolahnya dulu.     

" Ya! Seperti yang kau lihat sekarang." Jawab Yohan santai.     

Asisten Steve mengerutkan dahinya. "Ta...tapi presdir, itu?? Itu saya...." Kata asisten Steve tergagap. ia ingin sekali menyangkal semua perkataan dari atasannya itu.     

"Steve tutup mulutmu! Biarlah Sekertaris Tang mengetahui semua kebenarannya." Jawab Yohan mencegah asisten steve untuk berbicara.     

Asisten steve bisa menepuk dahinya sendiri sambil mengusap wajahnya, dalam hatinya berkata "Mati aku! Presdir... Tahukah engkau satu pernyataan yang kau ucapkan ini bisa membuatku lebih sulit mencari jodoh" keluh asisten Steve dalam hati. Ya apa boleh buat inilah masih asisten pribadi sang presdir yang wajahnya tampan tapi sampai sekarang masih single.     

"Yohan, kau jahat. Kau menyia-nyiakan cintaku hanya untuk hubungan asmaramu dengan steve" teriak Tania dengan air mata berjatuhan di pipinya.  Ia tak menyangka jika laki-laki yang ia cintai selama ini adalah seorang gay.     

Tania  merasa terhina, ternyata saingan cintanya selama ini adalah seorang laki-laki.     

"Cih! Kalian berdua benar-benar sangat menjijikkan" ucap Tania kemudian berlari sambil menangis meninggalkan ruangan sang presdir.     

"Tania, tunggu!" teriak sekertaris youli, yang masih sibuk memungut berkas yang berserakan dilantai.      

Youli meletakkan berkas-berkas itu diatas sofa di ruangan sang presdir, kemudian mengejar Sekertaris tang untuk menenangkannya.     

Sang presdir segera menarik tangannya yang sedang memegang seikat bunga mawar merah bersama-sama dengan asisten steve, sehingga bunga itu terjatuh diatas meja.     

Yohan dan asisten steve saling berpandangan satu sama lain. Wajah mereka terlihat menggelikan karena menahan tawa.     

"Ck! Ha…ha…"      

Sang presdir dan asisten pribadinya itu tertawa terbahak-bahak.     

"Sial! Mereka berdua pasti mengira kita berdua itu seorang Guy. Ini gila, benar-benar gila." Ucap sang Presdir.     

"Iya, Mereka berdua itu sangat aneh. Mana bisa kita disebut penyuka sesama jenis hanya karena memegang seikat bunga mawar bersama-sama." Komentar asisten steve. Laki-laki ini tahu jika atasannya tadi hanya bercanda saja. Kenapa ia harus ambil pusing, siapapun jodohnya suatu hari pasti akan bertemu.     

Yohan mengambil kertas catatan kecil yang terselip diantara bunga-bunga cantik itu. Ia mulai membuka lipatan kertas bewarna merah muda berbentuk hati, yang di dalamnya tertulis nama sang pengirim.     

Dalam kertas itu tertulis :     

(Dear, Tiara. Aku sangat merindukanmu, hubungi aku setelah kau menerima bunga mawar ini. kekasihmu Jonatan).     

Membaca catatan itu emosi sang presdir mulai bangkit dan rasa cemburunya mulai muncul.     

Bruakk….     

Sang presdir menggebrak tangannya ke atas meja. Ia meremas dan melempar bunga-bunga itu ke tempat sampah dan meremas habis kertas catatan dari Jonatan yang ada di tangannya.     

"Sial! Beraninya dia merayu istriku lagi setelah menyakiti dan mencampakkannya dengan menyedihkan seperti itu." Ucap sang presdir penuh dengan emosi.     

Dalam pikiran Yohan, masih saja bergumam dan mengumpat. "Dia belum tahu siapa aku. Seorang Kim Yohan tidak akan membiarkan istri kesayangannya direbut atau dipermainkan lagi oleh bajingan seperti Jonatan. Akan aku buat mereka yang menyakiti tiara hancur dan menderita."     

Asisten steve menghela nafas panjang dengan kasar. Ia tahu hal ini pasti akan terjadi. Maka dari itu ia berusaha menyembunyikan hal ini dari sang presdir, tetapi sialnya ia malah lupa membawa barang buktinya secara langsung ke hadapan sang presdir yang super cemburuan dan over protective ini.     

Direktur Lee, sepertinya kesialan mu sudah mulai mendekat. Sebaiknya kamu menjauhi ibu Tiara, atau hidupmu benar-benar akan seperti neraka karena kemarahan presdir yang tidak terkendali.     

Asisten steve mengambil dokumen-dokumen laporan yang baru saja di bawa sekertaris Tang dan asistennya Youli yang diletakkan diatas sofa, sebelum ia pergi mengejar Tania Tang. Ia berjalan menuju sofa yang berada di dalam ruangan sang presdir.      

Dokumen yang berada dalam map biru adalah laporan proyek pembangunan hotel di kota J yang tadi pagi sang presdir minta untuk diberikan siang ini.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.