CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

322. Kau pikir aku tidak bisa!!!



322. Kau pikir aku tidak bisa!!!

0Yohan merasa kasihan ketika melihat istrinya sedikit ketakutan melihat dia yang marah-marah sampai membentak dengan suara bernada tinggi kepada wanita cantik ini. mau tidak mau ia harus berusaha menurunkan emosinya secara berangsur. Supaya tidak menyakiti hati Tiara lebih lanjut.     
0

" Puh... Serahkan sepeda itu kepadaku! Baiklah, aku akan memboncengmu. Ingat! Hanya sebentar saja." Kata Kim Yohan. kemudian laki-laki tampan ini menaiki sepeda itu dan meminta Tiara untuk duduk di boncengan belakangnya.     

Mendengar perkataan Yohan, Tiara hangat bengong. Dalam pikirannya tidak percaya. "Yohan! Naik sepeda Kayuh??? Yang benar saja!. Tuan muda seperti dia, sejak kecil hidup mewah begitu. Mana mungkin bisa menggunakan barang-barang seperti ini?"  Gumam Tiara dalam hati. Wanita cantik ini, hanya memandangi suaminya Yanga sudah naik diatas sepeda itu dan siap untuk mengayuhnya.     

"Ayo, naik! Tunggu apa lagi." Kata Yohan meminta istrinya naik di boncengan bagian belakang.     

Tiara cuma tersenyum menyeringai, tetapi ekspresi wajahnya terlihat sedikit ragu.     

"Tidak! Aku takut jatuh. Aku tidak yakin, kalau dia benar-benar bisa melakukannya. Jika dia tidak benar-benar ahli, aku dan dia bisa jatuh. Itu bisa berakibat fatal buatku dan bayiku nanti."  Wanita cantik ini mulai berfikir dan menimbang-nimbang akibatnya.     

"Tidak perlu sayang. Aku hanya ingin mendorongnya saja sambil berkeliling, bukan untuk menaikinya." Jelas Tiara yang tidak enak hati menolak keinginan dan niat baik suaminya. Wanita cantik ini dengan cepat menggerakkan telapak tangannya beberapa kali dengan cepat.     

Yohan tahu jika istrinya sedang meragukan keahliannya yang satu ini. Mungkin Tiara mengira, tuan muda sepertinya tidak mungkin bisa melakukannya.     

"Kenapa? Kau tidak percaya! Jika aku bisa melakukannya." Kata Yohan sambil memandang kearah istrinya dengan tatapan percaya diri.     

"Bukan... Bukan seperti itu. Aku... Aku hanya sedikit takut kalau jatuh saat kau bonceng."  Jelas Tiara dengan jujur kepada Yohan. Ia tidak ingin suaminnya ini sampai salah paham.     

"Oh... padaa dasarnya, kau belum yakin kalau aku ini bisa memakai sepeda ini. Baiklah, aku akan membuktikannya kepadamu."  Jawab Yohan dengan santai.     

Laki-laki tampan ini mulai menjalankan sepeda itu untuk membericontoh cara mengayuh sepeda, serta membuk tikan bahwa ia benar-benar bisa melakukannya. Ia mengayuh sepeda itu dengan berkeliling satu putaran saja kemudian kembali kehadapan Tiara dan penjual balon itu.     

Melihat Yohan menjalankan sepeda itu dengan baik. Tiara dan penjual balon itu melotot tidak percaya. "Nyonya, tuan benar-benar bisa melakukannya dengan baik." Gumam penjual balon itu dengan suara yang pelan.     

"Iya... Jangankan engkau yang baru melihatnya beberapa menit yang lalu. Aku yang sudah hidup bersamanya berbulan-bulan saja, masih tidak percaya. Darimana dia belajar menggunakan sepeda seperti sekarang ini." Jawab Tiara kepada penjual balon itu.     

" Iya... Tuan ini terlihat sangat hebat. Anda adalah wanita paling beruntung di dunia ini, mendapatkan tuan muda seperti dia, kaya, banyak keahlian, meskipun sedikit kaku dan ekspresi wajah terlihat dingin dan datar."  Kata penjual balon itu sekali lagi memberikan komentarnya.     

Tidak berapa lama, Yohan sudah kembali kehadapan mereka berdua.     

" Bagaimana? Apakah engkau masih meragukan keahlianku? Ayao cepat naik. Aku akan memboncengmu berkeliling."  Kata Yohan sekali lagi meminta Tiara untuk naik ke atas sepada itu.     

" Oh, sayang. Aku benar-benar hanya ingin mendorongnya saja, sama sekali tidak ingin menaikinya. Please, biarkan aku mendorongnya berkeliling selama 5 menit saja. Jika kau tidak percaya, kau bisa memeganginya dari belakang."  Jawab Tiara kepada Yohan.     

"Dasar kelinci kecil! Aku tahu, kau tidak benar-benar ingin menggunakan sepeda ini. Aku sudah paham trik-trik kecilmu itu. Kau hanya ingin mengancamku dengan tipuan kecil mu itu, supaya aku mau menerima jasa penyewaan sepeda milik penjualan balon itu. Supaya aku dan dia sama-sama mendapatkan keinginannya masing-masing, Sehingga kau mengambil jalan tengah ini. Sayang, kau memang wanita yang sangat baik."  Gumam Yohan dalam hati. Laki-laki tampan ini cuma tersenyum mendengar perkataan istri.     

"Baiklah, kau boleh mendorongnya dengan. Hati-hati."  Jawab Yohan dengan lembut, kemudian ia menyerahkan sepeda itu kepada Tiara.     

"Kau... Ikut kami. Setelah Istriku bosan dengan sepeda ini, kau bisa langsung membawanya. Bukankah hal itu yang kau ingin kan?" Kata Yohan kepada penjula balon itu dengan wajah datar. Senyuman laki-laki tampan ini memang khusus untuk istrinya, sedangkan dengan orang lain ekspresi wajah Yohan tidak jauh jauh kebiasaannya sehari-hari.     

"Baik, tuan dengan senang hati."  Jawab laki-laki penjual balon itu sambil tersenyum, meskipun di dalam hatinya berkata bahwa ia merasa sekarang ini seperti obat nyamuk saja (pengganggu) dua orang kekasih yang sedang berkencan. Tetapi demi mendapatkan uang dan pembayaran jasa yang sesuai serta bukan uang yang di berikan secara cuma-cuma. Ia akan melakukannya dengan senang hati.     

Sekitar 10 menit mereka berjalan-jalan. Mereka bertiga melihat ke arah seberang jalan yang merupakan sebuah bangunan tempat hiburan CS bar. Tempat dimana orang-orang kalangan atas bisa bersenang-senang sambil minum minuman beralkohol dengan kualitas terbaik di kota itu.     

Sosok laki-laki familiar yang di lihat Tiara sedang berdiri menuju pintu masuk tempat itu sambil bercanda gurau dengan 3 laki-laki lainya.     

"Bukankah itu papa? Mengapa papa masuk ke tempat seperti itu?. Tidak papa tidak pernah pergi ke bar ataupun minum-minuman keras lagi sejak Ia memiliki masalah dengan lambungnya. Haruskah aku menyusul dan menghentikannya? Penyakitnya bisa saja kambuh kembali, jika papa. Mengkonsumsi minum-minuman keras lagi."  Gumam Tiara dalam hati sambil melihat dengan seksama kearah Jerry Jiang yang mulai masuk ke tempat itu. Hati wanita cantik ini sedang gundah gulana. ingin sekali ia mendatangi Papanya dan mencegahnya untuk melakukan kebiasaan buruknya dahulu, tetapi di sisi lain iya takut jika kehadirannya ditolak dan diacuhkan kembali oleh papanya seperti ketika di restoran tadi.     

"apa yang harus aku? haruskah aku kesana dan mengingatkannya atau aku biarkan saja jangan pura-pura tidak tahu."     

pikiran wanita ini sedang beradu antara ingin mendatangi dan juga meninggalkan tempat itu begitu saja.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.