CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

335. Jangan panggil aku paman.



335. Jangan panggil aku paman.

0Jika Sang Presdir Dan juga nyonya besar sampai mengetahuinya, itu akan membuatnya lebih bingung lagi untuk menjelaskan kepada keduanya dan juga sangat canggung. Lagi setelah kejadian di hotel hari ini,sang presdir pasti sudah tahu jika iya lah yang membantu adik perempuannya itu untuk bersembunyi dan tidak pulang ke kediaman keluarga Kim dengan sengaja. Sedangkan dia dan juga Emelly yg hanya bertemu beberapa kali saja dan sama sekali tidak memiliki hubungan yang sangat akrab.     
0

"maaf Nona muda, mungkin anda bisa memanggil saya asisten Steve saja. Jika nona muda, tidak nyaman memanggil saya dengan sebutan nama secara langsung." jawab asisten tampan ini dengan berusaha mencari jalan tengah antara dia dan juga gadis cantik ini, supaya keduanya bisa sama-sama nyaman ketika saling memanggil saat berbicara ataupun bertemu selanjutnya.     

" baiklah jika kalau begitu mah kak assistant Steve harus memanggilku dengan sebutan Emelly saja, tidak perlu asisten Steve terlalu sungkan dan memanggil saya dengan sebutan Nona muda seperti yang dilakukan oleh para pelayan di kediaman keluarga Kim. Asisten Steven bukan seorang pelayan, Anda adalah asisten pribadi kakak saya. Jadi, anda tidak perlu terlalu sungkan seperti itu."  jawab gadis cantik ini yang sama-sama mengajukan syarat untuk panggilannya kedepannya nanti.     

Asisten Steve cuma bisa tersenyum. Ia tidak menyangka jika gadis cantik adik sang presdir, ini tidak jauh beda sifatnya seperti Kakak laki-lakinya itu. Ia yang keras kepala dan sulit untuk diajak negosiasi kecuali dia sendiri yang membuat keputusan.     

" Baik nona Emelly." Jawab asisten Steve dengan tersenyum sekali lagi.     

" Mengapa engkau masih memanggilku nona? aku bilang panggil aku Emily. Dasar menyebalkan." kata gadis cantik ini memprotes dan tidak terima.  Bagaimanapun dia juga sudah menyetujui untuk memanggil asisten tampan di hadapannya itu dengan panggilan 'asisten Steve, bukan Paman Steve?' walaupun seharusnya secara jabatan ia pantas untuk mendapatkan panggilan itu tetapi secara usia dia terlalu muda untuk mendapatkan panggilan 'paman'.     

" Maaf Nona Saya tidak bisa. Saya mohon Anda bisa mengerti posisi saya saat ini." jelas asisten Steve dengan sabar kepada gadis cantik itu yang mulai cemberut jika jengkel kepadanya. Laki-laki ini tidak memenuhi permintaannya seperti gadis cantik itu memenuhi permintaan dari asisten tampan ini.     

"kau memang pantas menjadi asisten kakakku, kalian berdua memang sama-sama keras kepala dan suka seenaknya sendiri!." jawab gadis cantik ini kepada asisten Steve. Gadis cantik ini kemudian memilih untuk mengalihkan pandangannya kepada pemandangan di luar mobil, yang ia lihat melalui kaca jendela mobil dan mengacuhkan asisten stemba kita saja.     

Setelah operasi lainnya dengan adik perempuan sang presdir itu berakhir. Asisten Steve kemudian mengeluarkan handphonenya untuk menelepon Dokter Glen, untuk memberi kabar bahwa mereka sekarang sedang berada di perjalanan menuju rumah sakitnya dengan membawa ibu Tiara yang sedang pingsan.     

" Halo... Dokter Glen. Saya asisten Steve, Saya ingin memberitahukan bahwa kami sedang berada di perjalanan menuju rumah sakit, karena ibu Tiara pingsan secara tiba-tiba. Mungkin sekitar 10 menit lagi kita akan sampai di rumah sakit. " kata asisten taman ini ketika melakukan panggilan telepon ke dengan dokter Glen.     

"Oh, baiklah. Aku akan menyiapkan semuanya. Aku akan meminta beberapa petugas medis untuk menyambut kalian di depan pintu." Jawab dokter Glen.     

" Baik, Terimakasih dokter."  kata assistant Steve yang kemudian mengakhiri panggilan teleponnya.     

Di saat yang sama di mobil yang ditumpangi oleh sang presdir dan nyonya besar. jika mobil asisten Steve dan juga masih ada sebuah perbincangan yang begitu santai dan tenang, berbeda lagi dengan kondisi mobil yang ada di depannya.     

Sang Presdir dan juga nyonya Kim terlihat sangat cemas dengan keadaan Tiara. Wanita cantik ini sudah mulai menyesal dengan sikap dan tingkah lakunya yang ia lakukan di depan kamar hotel siang ini. Kegaduhan yang ia lakukan mungkin telah mempengaruhi keadaan menantunya dan membuatnya sedikit stress. mungkin menantunya ini takut jika ia dan putranya sampai bertengkar hebat hanya gara-gara hal sepele seperti itu.      

Nyonya Kim tahu jika menantunya itu sangatlah perasa dan mudah Tidak enak hati ketika berhadapan dengannya ataupun suaminya. Meskipun mereka berdua tidak pernah sekalipun marah-marah secara langsung ataupun menyakiti fisik menantunya itu.     

"Sial! Aku lupa jika Tiara tidak boleh stress ataupun memikirkan sesuatu yang berat. Dengan bodohnya aku malah membuat kekacauan di tempat mereka bersenang-senang karena ego sendiri. Hancurlah sudah, pecah ini pasti akan lebih marah lagi kepada ku nanti. Aku hanya bisa berdoa supaya Tiara dan bayinya baik-baik saja." gumam wanita cantik ini dalam hati. Untuk sementara waktu ini, selama mereka belum sampai di rumah sakit. Ia Tidak akan berani untuk berbicara sepatah kata pun dengan putranya yang terlihat masih begitu sibuk dan cemas kepada istrinya.      

sejak mereka masuk ke dalam mobil dan mobil itu mulai berjalan ia tidak henti-hentinya memperhatikan tingkah laku dan gerakan putranya dari kaca spion mobil. Laki-laki tampan ini terlihat sibuk membelai rambut rambut istrinya dan berusaha menyadarkan istrinya dari pingsan dengan selalu berbicara kepada istrinya dengan pelan sepanjang jalan. Melihat putranya yang seperti itu di dalam relung hati wanita cantik ini semakin merasa bersalah.     

" Sayang... Sadarlah, aku bersamamu dan akan menjagamu serta bagi kita. Kalau tidak boleh kenapa-napa."  gumam yohan dengan suara yang pelan dan beberapa kali ia mendaratkan kecupan manis di kening istrinya yang masih saja belum sadar dan menutup mata.     

tidak lama kemudian mereka sudah sampai di depan pintu masuk rumah sakit dokter Glen. Supir segera membukakan pintu dan Yohan keluar dari mobil sambil  menggendong istrinya. Mereka telah disambut oleh petugas medis siap melayani dan merawat Tiara.      

Segera membaringkan tubuh istrinya diatas tempat tidur pasien untuk di bawa ke UGD. dia dan juga namanya mengikuti petugas medis yang mendorong tempat tidur pasien itu menuju UGD.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.