CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

345. Gawaaattt....!



345. Gawaaattt....!

0Mendengar penuturan dari assistance Steve, gadis cantik ini sedikit khawatir dengan kakak iparnya itu. ia takut jika Kakak laki-lakinya itu benar-benar marah kepada istrinya. Emily hanya takut jika kakaknya akan berubah seperti dahulu menjadi lebih dingin dan tidak peduli dengan siapapun di sekitarnya. Yohan adalah seorang laki-laki yang paling tidak suka dibohongi oleh siapapun, meskipun itu adalah keluarganya sendiri.     
0

"Apa? Mereka sampai bertengkar? Jangan-jangan kakak sudah tahu semuanya? Aduh... Gawat! Gawat! Gawaaattt...!!! Ya, tuhan. Aku sudah membuat kakak cantik dalam masalah."  gumam gadis cantik ini dalam hati.     

"Asisten Steve, ayo kita cepat pulang. Tetapi sebelumnya antarkan aku dulu ke hotel untuk mengambil handphone ku. Itu tertinggal di kamarku, saat aku membaca pesan singkat darimu aku langsung berlari menuju kamar kakak dan meninggalkan handphone-ku di atas tempat tidur."  kata gadis cantik ini yang segera berdiri dari duduknya.      

 Secara reflek gadis cantik ini meraih tangan asisten Steve dan menariknya berdiri dan menariknya dengan cepat untuk berjalan. Asisten tangan ini hanya memandang gadis cantik ini dengan bengong dengan mulut mengang.      

" Eh, iya nona."  jawab asisten Steve sambil tersenyum. Wajahnya tiba-tiba merona dan detak jantungnya tidak karuan. Baru kali ini ada seorang gadis memanga tangannya sambil tersenyum ramah. Entah itu sengaja atau tidak, tetapi yang jelas ia merasa nyaman saja.      

"Nona Emelly, kau sedang tidak sadar dengan apa yang kau lakukan? tingkah lakumu yang seperti ini bisa membuat orang lain salah paham." gumam asisten Steve dalam hati. tetapi asisten tampan ini tidak berani untuk komplain kepada Nona muda dari keluarga besar Kim itu. Iya tapi hanya tidak ingin melukai atau membuat Emelly malu. biarlah ia bertahan sedikit lama lagi sampai gadis cantik ini menyadari sendiri.     

sesampainya di depan mobil, cantik ini baru sadar. jika sedari tadi ia telah menggandeng tangan asisten Steve tanpa terlepas, sepanjang perjalanan dari lorong rumah sakit sampai ke parkiran.     

"asisten Steve, ayo cepat buka pintu mobilnya. Kita harus cepat! aku tidak ingin Kakak cantik dapat masalah hanya karena aku. Setelah mengambil handphone itu kita langsung pulang ke kediaman keluarga Kim. Aku akan menjelaskan semuanya kepada kakak dan juga mama, Jika semua itu adalah kesalahan ku dan juga rencanaku. Kakak cantik sama sekali tidak bersalah"  kata gadis cantik ini yang sudah tidak sabar untuk segera mengambil handphonenya di hotel dan juga pulang ke kediaman keluarganya.     

Asisten steve hanya tersenyum. asisten tampan ini bukannya tidak mau membuka pintu mobilnya sekarang juga, tetapi posisinya sekarang ia tidak bisa mengambil kunci mobil yang berada di saku celananya di bagian kanan. tangan kanannya saat ini masih di genggam erat oleh gadis cantik itu, sedangkan tangan kirinya tidak bisa menjangkau letak kunci mobil yang berada di saku celana itu Karena posisinya cukup dalam.     

"Eh, kenapa tersenyum saja. Ayo cepat buka sekarang." Kata tadi cantik ini dengan setengah memaksa tetapi sampai sekarang ia belum sadar Kenapa asisten tahapan ini sedari tadi cuma tersenyum dan tidak membuka pintu mobil dengan segera.     

"Saya tidak bisa membukanya Nona, jika tangan saya masih nona Emelly genggam." Jawab asisten Steve sekali lagi dengan tersenyum ramah. Senyuman asisten tampan ini benar-benar sangat mempesona. Maklum saja, ia bekerja seharian dengan seorang presdir yang dingin dan jarang tersenyum serta tidak terlalu suka dikelilingi oleh para wanita. Jadi, selama ini iya juga bersikap dingin dan jarang tersenyum kepada orang lain itu adalah hal yang biasa. Semuanya adalah efek dari kebiasaan kehidupannya sehari-hari dalam bekerja bersama Sang presdir dan itu terbawa dalam kehidupan pribadinya.     

"Eh,...Ma... Maaf!"  Kata gadis cantik ini dengan wajah merona. ia segera melepaskan genggaman tangannya dari tangan asisten Steve.     

Emelly kemudian dengan cepat memiringkan tubuhnya untuk mengalihkan pandangan matanya dan menyembunyikan wajahnya dari laki-laki tampan yang ada di depannya. Rasa malunya saat ini, mungkin sudah mencapai ubun-ubun. Bagaimana mungkin, ia sebagai seorang gadis telanjang. Menggandeng tangan seorang lelaki dengan begitu lama tanpa sadar. Lebih parahnya laki-laki itu adalah asisten Steve, yang merupakan asisten pribadi kakaknya.     

"Ya, ampun Emelly.... apa-apaan kamu ini! Aduh... Dasar bodoh, ceroboh, pembuat masalah. Bisa-bisanya kamu menggandeng tangannya aaaahhhhhh..... Mau ditaruh dimana wajahku ini?" Gumam gadis cantik ini dalam hati. Emelly seolah jengkel dengan dirinya sendiri dan kebiasaan buruknya yang suka yang masih seperti anak kecil suka tempel sana, tempel sini, gandeng sana, gandeng sini tanpa sadar.     

Asisten Steve sudah membuka pintu mobil untuk gadis cantik ini. Ia kemudian membukakan pintu mobil bagian belakang, supaya sang Nona muda bisa masuk duduk di bagian belakang dan dia yang akan sebagai sopirnya.     

"Nona Emelly, silakan masuk. Saya akan mengantar Anda ke hotel terlebih dahulu."  kata asisten Steve mempersilakan gadis cantik ini masuk ke dalam mobil.     

"I... Iya kakak Steve. Eh, maaf. Asisten steve." jawab gadis cantik ini dengan menundukkan kepala dan langsung masuk ke dalam mobil supaya wajahnya tidak terlihat oleh asisten Tampan itu.     

Setelah Emelly masuk ke dalam mobil. asisten Steve segera menyusul masuk ke dalam mobil juga kemudian melaju dan mobil itu dengan cepat menuju Queen hotel.     

di dalam mobil sekali asisten Steve melihat ke arah belakang melalui kaca spion mobil. Gadis cantik yang duduk di belakang cuma duduk terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu, entah apa itu yang sedang ia pikirkan. " Nona Emelly, apakah ada yang bisa saya bantu?"  kata asisten Steve. Laki-laki tampan ini mulai merasa nyaman dan tidak canggung lagi ketika berbicara dengan Emelly. Mungkin mereka sudah beberapa kali bertemu dan ngobrol bersama.     

"Tidak ada paman..."  Jawab Emelly sambil tersenyum.      

Wajah asisten Steve terlihat lesu. "Haits... Lagi-lagi dia memanggilku paman? Sepertinya aku memang harus segera mencari pasangan." gumam asisten Steve dalam hati yang kepalanya sudah mulai pusing jika memikirkan wanita.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.