CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

236. Sebuah Kesepakatan Besar



236. Sebuah Kesepakatan Besar

0Pertemuan Tara dan Jonatan di kafe Jasmine.     
0

Jonatan sudah membuat janji dengan Tara Jiang di sebuah kafe di dekat perusahaan Jiang group.     

Sudah sekitar 30 menit laki-laki tampan Ini menunggu pujaan hatinya itu, Tetapi Tara tak juga datang.     

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Ini adalah waktu makan siang. Jonatan yakin Tara akan segera datang dan menemuinya. Hatinya sudah mulai gelisah. Meskipun ia sudah sering bertemu, bahkan bukan hanya sekedar bertemu saja. Sudah banyak hal yang mereka lalui bersama, namun jonatan tak pernah merasa segelisah ini menunggu kedatangan Tara Jiang.     

"Kenapa sudah jam 12 siang, Tara belum muncul juga. Apakah ia lupa jika memiliki janji denganku? Tidak! Dia bukan tipe orang yang bisa melupakan hal penting, apalagi itu bisa saja menguntungkan baginya." Gumam Jonatan yang mulai gelisah.     

Jonatan mulai mengambil handphone miliknya dan menghubungi Tara. Ia sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Nasib perusahaan miliknya kini sedang bergantung kepada Tara, apalagi Sekertaris Anne sudah hampir angkat tangan atau menyerah untuk mengurai Atik laporan proyek milik perusahaan.     

"Hallo, sayang. Aku sudah menunggumu di cafe langganan kita. Apakah kamu masih lama??" Tanya jonatan.     

"Sayang, sepertinya aku tidak bisa datang menemui mu. Aku sangat sial sekali hari ini, papa memberikan aku begitu banyak pekerjaan. Andaikan kau bisa melihatnya langsung, mejaku sekarang sedang penuh dengan dokumen proyek dan juga laporan perusahaan. Oh, aku sangat bosan. Benar-benar sangat menyedihkan. Andaikan kau bisa menolong ku?" Keluh kesah Tara Jiang. Kehidupannya sekarang hampir setiap hari, wanita cantik ini harus bekerja keras berkutat dengan pekerjaan yang lumayan menguras tenaga dan pikirannya. Ia sudah tidak bisa lagi menikmati kehidupan yang leluasa dan bebas seperti dahulu.     

"Sayang... Kau sungguh sangat kasihan. Jika engkau tidak bisa datang, biar aku saja yang menghampiri mu sekarang. Oh, ya. Kau ingin makan apa untuk makan siangmu?" Tanya Jonatan kepada wanita cantik yang sedang berbicara dengannya di telepon.     

"Oh, sayang... Kami memang sangat perhatian dan baik. Emm... Aku ingin makan kimbab dan bulgogi. Apa kau bisa membawakan itu semua untukku sayang?" Jawab Tara Jiang dengan mesra dan manja seperti biasanya.     

"Oh, tentu saja. Apa yang tidak bisa aku lakukan dan berikan untuk mu syang." Jawab Jonatan menyanggupi permintaan Tara     

"Baiklah, aku akan menunggu kedatanganmu." Jawab wanita cantik ini, ia kemudian mengakhiri panggilan telepon dari jonatan.     

Setelah selesai menelepon tara, Jonatan membayar pesanan makanan dan minuman miliknya dan meninggalkan cafe Jasmine. Laki-laki tampan Ini berjalan menuju mobilnya untuk menuju restoran dan membeli makanan yang di inginkan oleh Tara.     

Setelah sekitar 1 jam Jonatan sudah tiba di depan kantor perusahaan Jiang grup dengan membawa makanan yang dinginkan oleh Tara Jiang. Laki-laki tampan ini langsung menuju ruangan kerja putri sulung Keluarga Jiang itu.     

Tok... Tok... Jonatan mengetuk pintu perlahan.     

"Masuk"      

Sang direktur dari perusahaan JT group itu masuk dengan cepat dan sengaja mengunci pintunya dari dalam.     

"Sayang... Kamu jangan mulai genit ya...aku benar-benar sedang sibuk sekarang." Kata Tara yang sudah tahu bahwa yang datang itu adalah Jonatan. Semua terlihat jelas dari tingkah laku orang yang baru saja masuk keruangan itu. Secara logika, mana mungkin ada pegawai yang berani bertingkah seberani itu di kantor, apalagi di ruangan kerja putri pemilik perusahaan Jiang grup ini.     

"Sial! Aku ingin memberikan kejutan untuk mu, tetapi kamu malah sudah dapat menebaknya. " Kata Jonatan sembari berjalan mendekat ke meja kerja Tara Jiang.     

"Sudahlah, jangan manja. Cepat sini bawa makanan itu kepadaku. Perutku sudah sangat kelaparan. Hmmm... Baunya sangat enak...aku sudah tidak sabar untuk menikmatinya." Kata wanita cantik ini dengan mata berbinar dan senyum mengembang.     

Jonatan meletakkan makanan itu diatas meja dan mulai menyajikannya untuk dinikmati oleh Tara.     

"Hmm...ini sangat enak. Oh, ya. Ada apa kau begitu ingin menemuiku sayang. Apakah ada masalah yang rumit???" Tanya Tara yang penasaran perihal Maslah Jonatan.     

"Kau benar, aku memang memiliki sedikit Maslah yang memerlukan bantuan mu untuk menyelesaikannya. Apakah kau bersedia membantuku?? Seperti biasanya, kau bisa mengajukan syarat yang kau inginkan." Kata Jonatan menyampaikan maksudnya sekaligus kerja sama saling menguntungkan.     

"He... He... Sudah aku duga. Tidak mungkin seorang direktur Lee sampai rela berulang kali menelepon dan bahkan menghampiriku berkali-kali tanpa ada maksud tertentu. Katakan! Bantuan seperti apa yang kau inginkan Ari wanita cantik ini?" Kata Tara sedikit menyindir.     

" Aku butuh bantuanmu membantuku mendapatkan investor untuk perusahaan JT group secepatnya. Sebenarnya aku berharap perusahaan Jiang grup yang akan menjadi investor. Tetapi jika tidak bisa, kau juga bisa mencarikan perusahaan lain yang memiliki modal cukup besar untuk menyokong perusahaan ku." Jelas jonatan.     

"Hah! Kenapa kau butuh investor? Jangan katakan perusahaan JT group sudah bangkrut!!!" Tanya Tara penasaran.     

"Bukan! Bukan begitu. Kami butuh tambahan dana untuk proyek pembangunan hotel di kota J milik Lianxi Grup yang sedang aku kerjakan. Kau tahu, bukan? Jika proyek itu sangat penting untuk perusahaan ku. Kemarin kamu menguatkan dana besar-besaran tanpa perhitungan yang matang, sehingga itu berdampak kepada keuangan perusahaan yang menjadi krisis sekarang. Sayang, please! Tolong bantu aku. Tolong bujuk papa Jerry, supaya dia bisa menjadi investor di perusahaan JT group." Kata jonatan sembari memohon. Ia sampai menyatukan kedua tepak tangan dan memohon bantuan wanita cantik ini.     

"Sial! Jika perusahaan jonatan itu sampai bangkrut. Sahamku yang semula 15 persen di perusahaan itu akan lenyap begitu saja. Tidak! Aku tidak akan membiarkan itu terjadi." Gumam Tara dalam hati.     

"Tentu saja sayang, aku akan dengan senang hati membantumu. Emm... Keuntungan apa yang aku dapatkan?" Tanya Tara memancing.     

"Bagaimana dengan 15 persen saham JT Grup?" Kata Jonatan memberikan penawaran.     

"Hmm... 15 persen?? Oke, sungguh menggiurkan. Sayang...aku setuju." Kata Tara mantap.     

" Oke, deal!!!" Kata Jonatan.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.