CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

235. Bisakah, Jangan terlalu Cantik



235. Bisakah, Jangan terlalu Cantik

0Ketika An an datang Joni langsung bertanya kepadanya "An an, apakah engkau tadi menemukan sebuah handphone yang tertinggal di bangku taman saat kita mengobrol? "     
0

Gadis cantik ini hanya menggelengkan kepala. "Aku sama sekali tidak melihat ada handphone tertinggal saat engkau pergi tadi. Apakah kau kehilangan handphone milikmu. Coba ingat-ingat dimana kau terakhir kali menggunakannya, bisa jadi kau meninggalkannya di tempat itu." Jawab an an.     

"Iya, aku lupa dimana aku meletakkannya. Aku hanya ingat benda itu selalu berada di saku celanaku." Jawab Joni sambil mengingat-ingat lagi kapan dan dimana dia terakhir kali menggunakan handphone.     

"An an... Apakah kau sudah mengantarkan sup hangat untuk Nyonya muda? tadi pagi tuan besar mencarimu untuk memintamu mengantarkan sup hangat kepada nyonya muda, jika nyonya muda sudah bangun." Tanya koki Lim.     

"Oh, benarkah?? Aku sama sekali tidak mengetahuinya. Aku baru saja dari kamar nyonya muda dan sepertinya Nyonya muda masih mandi. Aku juga tidak melihat tuan muda di kamar sejak pagi tadi." Jawab an an, pelayan ini juga belum mengetahui perihal pesan dari tuan besar.     

"Iya... Jadi kau belum mengetahuinya. Apakah kau belum bertemu dengan kepala pelayan Sue?? Dialah yang menerima pesan itu tadi dari tuan besar. Sepertinya itu atas perintah tuan muda, lebih baik kau segera antarkan sup hangat ini segera ke kamar Nyonya muda, sebelum tuan muda datang dan mengetahuinya. Kau bisa habis nanti jika tuan muda marah." Kata koki Lim sembari menyerang semangkuk sup hangat yang diletakkan diatas nampan kepada an an.     

"Oh, Terimakasih kak Lim. Aku akan segera mengantarkan sup ini untuk Nyonya muda." Jawab an an yang segera mengambil alih nampan sup dari tangan koki Lim. Benar yang dikatakan koki Lim, membayangkan kemarahan sang tuan muda itu sungguh sangat menyeramkan untuk gadis muda ini.     

"maaf, joni. aku tidak bisa membantumu untuk mencarikan handphone milikmu. aku harus segera mengantarka su ini kepada nyonya muda. "kata an an meminta maaf kepada pemuda itu.     

" Oh, tidak apa-apa. aku bisa mencarinya sendiri nanti. sekarang sebaiknya kau segera melaksanakan tugasmu." jawab joni memaklumi kesibukan an an. pelayan tiara ini melangkah kakinya meninggal dapur menuju kamar sang nyonya muda.     

beberapa saat kemudian ia sudah sampai di kamar tiara.     

tok... tok... an an mengetuk pintu dengan pelan.     

"siapa?" tanya tiara dari dalam kamar.     

"saya nyonya muda, an an." jawab gadis muda ini.     

"oh, masuk saja. tidak dikunci" kata tiara mempersilahkan.     

an an akhirnya masuk kedalam kamar pribadi tiara dan yohan. ia membawa semangkuk sup hangat untuk sang nyonya muda.     

"nyonya... ini sup anda. apakah anda memerlukan bantuan saya untuk menyuapi anda nyonya?" kata an an sembari meletakkan nampan berisi semangkok sup diatas meja dekat tempat tidur.     

tiara hanya tersenyum mendengar pertanyaan pelayannya itu. " tidak perlu, letakkan saja disana. nanti aku akan meminumnya setelah selesai menyisir rambut dan sedikit make up." jawab tiara.     

"hah... make up. nyonya harus hati-hati menggunakan make up, takutnya nanti ada yang yang membahayakan untuk janin nyonya muda." kata an an yang sedikit khawatir.     

" iya, an an. aku akan menggunakan yang aman saja, tentunya produk yang berbahan alami." jawab tiara untuk mengurangi ke khawatiran an an. bagaimanapun jika terjadi sesuatu dengannya. pasti pelayan kecil ini juga akan disalahkan karena ia yang bertanggung jawab untuk melayani semua kebutuhan tiara.     

"Baiklah nyonya, jika nyonya sudah tidak ada yang memerlukan bantuan saya lagi maka saya minta izin mengerjakan pekerjaan saya yang lain." kata an an meminta izin meninggalkan ruangan.     

setelah an an meninggalkan kamar, tidak berapa lama ada seseorang yang membuka pintu kamar.     

ceklakkk....pintu terbuka dengan pelan.      

yohan melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar dengan pelan setelah beberapa jam berkutat di ruang kerjanya di rumah untuk melakukan rapat melalui video call serta meyeselaikan beberapa dokumen yang harus selesai ia periksa hari ini. tetapi karena ia tidak datang ke kantor maka ia tetap bekerja meskipun di rumah.     

sang presdir tidak pernah melupakan dan melalaikan tugas dan kewajibannya tentang perusahaan meskipun ia sedang sibuk deng istri kesayangannya. ia tetap akan selalu memantau perkembangan perusahaan dan kinerja pegawai secara berkala.     

yohan berjalan mendekati istrinya yang sedang menyisir rambut di depan cermin. laki-laki tampan ini memeluk tubuh segar dan harum khas aroma sabun mandi kesukaannya dengan dari belakang. secara perlahan ia menelusupkan wajah tampannya di lekuk leher tiara.     

"sayang... mengapa kau selalu terlihat cantik dan menarik. sungguh aku merasa frustasi ketika melihatmu, yang ada aku sulit sekali mengendalikan diriku yang selalu ingin memakanmu setiap saat. kau tahu itu hukuman terberatku, aku tidak bisa melakukannya setiap saat dan kapan saja. haiist..."keluh kesah sang presdir. laki-laki tampan ini tetap saja dengan tingkah laku yang usil. bagaimana tiara bisa menyisir rambunya dengan rapi jika suaminya ini menempel seperti perangko di tubuhnya dan bibirnya tidak bisa diam dan berjalan-jalan disepanjang lekuk dan ceruk leher wanita cantik ini serta meninggalkan bekas tato kepemilikan sesuka hatinya.     

"Sayang, bisakah engkau diam dan tenang sebentar? aku tidak bisa menyelesaikan sisiran rambutku dan juga riasanku." kata tiara yang mulai protes kepada yohan.     

" tidak bisa! kalau kau terlalu cantik, aku justru tidak bisa berhenti" jawab mencari alasan.     

pletakkk...tiara menyentil pelan hidung yohan.     

" Aww..aww..sayang kamu jahat. sakit!" keluh yohan dengan bibir manyun dan wajahnya sedikit cemberut manja.     

" sudahlah, apa kau ingin aku berdandan seperti orang gila dengan rambut acak-acakku seperti ini?."kata tiara kepada yohan. ia hanya ingin merapikan segera sisiran rambutnya, setelah itu terserah apa yang akan dilakukan suaminya.     

" baiklah, aku kan menunggumu. tetapi setelah itu kau harus segera meminum sup mu, nanti keburu dingin. " kata yohan mengingatkan setelah sempat melihat sebuah mangkuk sup yang masih penuh belum tersentuh tangan.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.