CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

224. Yang Menempel dibibir mu Jauh lebih manis



224. Yang Menempel dibibir mu Jauh lebih manis

0Yohan memegang wajah Tiara dengan kedua telapak tangannya. dia memandang wajah cantik istrinya yang baru saja bangun itu dengan dalam dan dengan penuh kelembutan.     
0

"sayang, dengarkan! maafkan aku, sebenarnya aku kemarin pulang ke villa pribadi kita. dari kantor, aku tidak langsung pulang kerumah karena aku masih mencari buah mangga yang kamu inginkan. Aku bahkan sudah mengerahkan semua bodyguardku, akan tetapi tidak satupun dari mereka berhasil menemukan apa yang kau inginkan untuk saat itu. aku sudah menunggu mereka selama 3 jam dan mereka belum juga kembali. Akhirnya sementara aku hanya bisa memberikanmu manisan mangga yang diberikan bibi Alaen kepadaku." jelas Yohan kepada Tiara, kemudian ia mengingat dan meraih paper bag yang berisi satu toples manisan mangga yang diberikan oleh bibi Alaen lewat tangan suaminya.     

Tiara cuma tersenyum ramah, Ia sangat senang ternyata suaminya tidak menemui wanita lain, walaupun ia pulang sedikit terlambat dan yang lebih membuat dia bahagia adalah suaminya pulang terlambat hanya karena ingin membawakan sesuatu yang ia inginkan.     

"terimakasih sayang, tidak apa-apa. Manisan ini sudah cukup untukku sekarang." kata Tiara sambil tersenyum sendiri, ia membuka dan mengambil sedikit demi sedikit manisan dalam toples kaca itu dan memakannya secara perlahan seolah-olah sangat menikmatinya.     

Ekspresi wajah wanita cantik ini saat makan, benar-benar membuat Yohan yang melihatnya seakan sampai harus menelan sendiri air liurnya. Benar-benar terasa nikmat dan enak yang tergambarkan.     

"wow... ini sangat enak! aku sangat menyukainya" gumamnya sambil mencicipi manisan mangga yang ada di tangannya.      

gluk...gluk... melihat danmendengar beberapa kali pujian Tiara terhadap rasa manisan yang ada di mulutnya. istrinya itu makan dengan bahagia dan senang. air liur Yohan seakan ikut menetes. entah mengapa ia juga sangat ingin mencicipinya. Seperti sedang tertular virus mengidam ibu hamil di depannya.     

"Hmm... seenak itukah sayang, bolehkah aku memintanya sedikit. "kata sang presdir sedikit penasaran dengan rasa manisan mangga yang ada di tangan istrinya. Seumur hidup sampai berusia 27 tahun ia sama sekali belum pernah memakan yang namanya manisan mangga. Laki-laki ini memang tidak terlalu suka dengan buah mangga, apalagi yang masih sedikit mentah seperti yang di buat manisan.     

Tiara menarik tangannya dan menyembunyikan setoples manisan mangga itu di belakang tubuhnya. Seolah Yohan akan merebutnya dari tangannya.     

"tidak, tidak boleh! manisan ini hanya milikku dan punya aku. Aku tidak akan memberikannya kepadamu" kata Tiara sambil sedikit menggoda. ia hanya ingin tahu seberapa ingin selamanya untuk menikmati manisan mangga ini.     

gluk...gluk... penolakan Tiara membuat sang presdir harus menelan air liurnya sendiri berkali-kali. "Ayolah sayang sedikit saja berikan aku sedikit saja. aku sangat menginginkannya." kata Sang presdir memohon. Ia menginginkan manisan itu seperti anak kecil saja, jika saja itu buka Tiara yang memilikinya. Presdir tampan ini pasti sudah mengambilnya sejak tadi.     

Yohan tidak tahu kenapa dia secara tiba-tiba ia sangat menginginkan makanan itu. padahal dari tadi ia membawanya, Tak sedikitpun Ia menginginkan makanan itu untuk ia makan. akan tetapi, ketika ia melihat Tiara memakannya nafsu makannya untuk ikut menikmatinya sangatlah besar sampai-sampai tidak terbendung.     

"Ayolah Saya sedikit saja" kata Yohan memohon sekali lagi. namun Tiara  tetap tidak memberikannya.     

"Hmmm... Mengapa aku jadi tidak bisa mengendalikan keinginanku sendiri ya. Bukankah aku sama sekali tidak suka manisan itu. Masa bodoh saja, jika Tiara tidak memberikan aku sedikit saja. Bukan masalah besar bagiku. Mana mungkin seorang Presdir Kim tidak bisa mendapatkan manisan mangga itu lagi. Biar nanti aku minta asisten Steve membelinya, jika tidak sekalian saja itu pabriknya. Huh... Tiara menyebalkan, haruskan aku membeli sebuah pabrik hanya karena ingin memakan manisan satu biji" keluh sang Presdir didalam pikirannya sendiri.     

Yohan Yohan menepuk keningnya sendiri karena pusing telah gagal membujuk Tiara. Istrinya ini masih saja berpura-pura pelit sambil tersenyum genit kepadanya. Yohan melirik kecil kearah istrinya yang tersenyum, tiba-tiba ia melihat ada sedikit sisa manisan yang menempel di sudut bibir istrinya tidak tentu saja ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. sang presdir mendekat dan menyergap bibir manis dan merah itu dengan cepat, sekaligus mendapatkan yang ia inginkan.     

"Cup...hmm" bibir seksi sang Presdir yang nakal dan usil selalu saja menyergap dengan tepat sasaran tan terduga.     

ciuman rambut yang benar-benar menikmati, ada rasa asam sedikit manis dan juga gurih di dalamnya. "hmm..sayang kamu memang benar ini benar-benar sangat nikmat" kata Yohan setelah mencium bibir mungil istrinya yang sedikit belepotan dengan manisan mangga tadi.     

Tiara masih duduk mematung dengan mata terbelalak dan bibir menganga. Ia tidak menyangka, jika suaminya sangat menginginkan manisan itu sampai harus mengambil sisa manisan yang ada di sudut bibirnya.     

"sayang, kamu nakal. Mengapa kamu selalu membuatku tersipu malu dengan perbuatan." kata Tiara dengan wajah memerah karena malu.  wanita cantik ini menyodorkan setoples manisan mangga yang ada di tangannya kepada suaminya yang genit dan mesum akut itu.     

Yohan cuma tersenyum melihat istrinya yang malu-malu kucing itu. Akhirnya ia mendapatkan bonus dari gerakan cepatnya. Mendapatkan manisan tambahan sekaligus ciuman selamat pagi yang menyegarkan pikiran dan hatinya. sifat istri yang lugu dan polos inilah yang membuatnya semakin gemas dan selalu merindukan untuk bertemu dengannya ketika ia berada di suatu tempat yang jauh dari belahan hatinya itu.     

"Siapa suruh kamu pelit! aku cuma minta sedikit tetapi kamu tidak memberinya. ya... terpaksa aku harus mengambilnya sendiri." jawab Yohan sambil mendorong toples manisan mangga yang diberikan Tiara ke pangkuan istrinya itu hingga Tiara jatuh tidur terlentang di atas tempat tidur. Ia hanya ingin sedikit saja bukan semuanya.     

Yohan berjalan merangkak ke atas sambil mendekati tubuh istrinya dan menatap tajam ke wajah Tiara, dengan senyum khas genit dan mesumnya ia berkata," sayang manisan itu untuk kamu saja. Aku lebih suka yang lebih manis yang menempel di bibirmu."     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.