CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

248. Pesona Sang Dokter Muda (5)



248. Pesona Sang Dokter Muda (5)

0Hanya sepatah dua kata kata itu saja yang keluar dari mulut mereka setelah itu 2 orang didalam lift itu hanya terdiam dan tidak ada obrolan lagi di antara keduanya sampai akhirnya pintu lift terbuka di lantai 2 dimana kamar dokter Glen berada.     
0

Saat dokter Glen melangkahkan kakinya keluar dari lift ternyata pada saat bersamaan wanita itu juga keluar dari lift dan berjalan di belakangnya.Wanita itu terus menatapnya dari kejauhan seolah-olah ia pernah bertemu dengan dokter muda tampan ini sebelumnya.     

Dokter muda tetap saja bersikap acuh Tak acuh karena merasa tidak kenal ataupun pernah melihat wanita muda itu sebelumnya. Jadi, apapun yang dilakukan wanita itu tidak ada hubungannya dengan dokter muda ini.     

Dokter Glen berjalan menuju kamarnya dan meninggalkan wanita itu dengan jarak yang lumayan jauh. sesampainya di depan kamar ia langsung membuka pintu kamarnya dan masuk.     

"Puh.... akhirnya aku sampai di kamar hotel ini juga. "Kata dokter tampan ini setelah meletakkan tas kerja dan semua dokumennya di atas meja. ia kemudian langsung melemparkan tubuh lelah nya ke atas tempat tidur bahkan sepertinya saja belum ia lepaskan.     

Dokter Glen memejamkan matanya sesaat dan mengatur nafasnya supaya lebih rileks dan nyaman kok bukan untuk tidur Tetapi hanya untuk melepaskan lelah nya saja dalam beberapa menit.     

Setelah beberapa menit tubuhnya sudah mulai relaks daftarkan mulai bangun dan melepas sepatu dan kemejanya kemudian menyalakan AC di kamar tidurnya. iya bangun dan berjalan menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya dengan cara berendam dengan air dingin karena tubuhnya sudah sangat lengket karena keringat yang menempel.     

Dokter tampan ini berenang di dalam bak mandi sambil mendengarkan musik dari handphone miliknya dan sesekali memejamkan matanya merasakan kesegaran dari air dingin yang merendam setiap lekuk tubuhnya yang terasa panas karena udara di jalan raya tadi.     

"Dasar Emelly, bocah nakal! Gadis ini tetap saja tidak berubah dengan kebiasaannya yang ceroboh itu. Ia tetap saja suka memelukku dengan tiba-tiba di sembarangan tempat, tanpa perduli situasi dan kondisi di sekitar tempat itu. mungkin aku dan keluarganya sudah terbiasa dan mengetahui itu adalah kebiasaannya sejak kecil, tetapi apakah dia pernah berpikir bahwa orang di luar sana belum tentu mengerti dengan apa yang ia lakukan? Seharusnya ia tahu bahwa sekarang ia sudah tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang beranjak dewasa. mungkin orang lain yang melihat dan tidak mengenal kami akan mengira bahwa kami adalah sepasang kekasih. Hah! Pasangan kekasih...? Please glen, apa yang sedang kau pikirkan?? Emelly baru 19 tahun sedangkan kau sudah 26 tahun. Ha...ha... Dasar konyol" pikiran dokter Glen. Laki-laki tampan ini membasuh wajahnya dengan air beberapa kali untuk membersihkan pikirannya yang mulai ngawur.     

Setelah selesai mandi, dokter glen berganti pakaian dan berjalan menuju tempat tidurnya untuk beristirahat karena tubuhnya sangat lelah dan matanya juga sudah sangat mengantuk karena kurang tidur.     

KEDIAMAN KELUARGA BESAR KIM, KOTA S      

Kamar Yohan dan Tiara.     

Jika dikamar hotelnya dokter Glen baru saja berangkat untuk istirahat tidur siang, bebeda dengan Tiara dan Yohan yang berada di negara yang berbeda dan dengan perbedaan waktu yang cukup jauh dengan tempat dokter muda dan tampan itu.     

pagi harinya setelah Yohan bangun tidur, ia beranjak dari atas tempat tidur dan menuju ke kamar mandi. ia mandi terlebih dahulu dan setela seledai, ia berjalan ke almari untuk berganti pakaian dan bersiap-siap berangkat ke kantor seperti biasanya.     

sang presdir sedang mencari jam tangan miliknya yang ia lupa meletakkannya entah dimana. Yohan mencari jam tangan itu ke seluruh ruangan tidurnya mulai dari atas meja, almari, sofa, saku jasnya, siapa celananya dan di atas tempat tidur. Jam itu adalah hadiah dari Emelly, saat ulang tahun yang ke-25.     

" dimanakah aku meletakkan jam tangan itu terakhir kali?" gumamnya mengingat-ingat dimana ia meletakkan jam tangannya saat malam hari sebelum ia tidur.     

Yohan mulai membuka laci meja di dekat tempat tidur. betapa terkejutnya ketika ia melihat tumpukan obat di dalam laci itu yang masih terbungkus rapi di dalam kotak obat.     

' Saya tidak pernah melihat obat-obatan itu sebelumnya, dan juga tidak pernah meletakkan obat itu di dalam laci. lalu siapakah yang meletakkan itu di dalam laci? Apakah sesuatu terjadi dengan istrinya kemarin saat ia berada di kantor perusahaan? lalu Mengapa tidak ada seorangpun yang memberitahu jika istrinya sedang sakit?' pikirannya yang dipenuhi dengan banyak pertanyaan.     

Yohan melirik kearah Tiara yang masih tertidur pulas dan belum bangun. ia tidak mungkin bertanya tentang hal ini kepada istrinya sudah jelas Tiara pasti akan menyembunyikannya bahwa dia sedang sakit.     

Ia tahu istrinya sangat tertutup, Tiara pasti tidak mau membuatnya panik dan khawatir Karena itulah saat dia sakit ia memilih untuk diam dan tidak mau beritahu Yohan yang pada saat itu tengah bekerja di perusahaan.     

Yohan berjalan keluar dari Kamar tidurnya untuk bertemu dengan mamanya. ia ingin mengetahui apa sebenarnya yang terjadi kemarin saat Iya berada di perusahaan dan obat apa yang ada di dalam laci tempat tidurnya itu.     

Yohan berjalan dengan cepat menuju kamar papa dan mamanya. saat menuju kamar papa dan mamanya Yohan berpapasan dengan Bibi sue.     

 "tuan muda" Sapa wanita tua 50 tahun itu kepada Yohan.     

"dimanakah Mama dan Papa?" tanya Yohan.     

"tuan dan nyonya sedang berada di ruang makan. Saya kesini untuk memanggil tuan muda dan yang mudah untuk turun sarapan pagi"  jawab kepala pelayan itu.     

"Oh, baiklah. Aku akan segera turun ke bawah. tetapi untuk Tiara, biarkan dia istirahat terlebih dahulu dan antarkan makanan untuknya ketika ia sudah bangun tidur" pesan sang pemuda kepada pelayannya.     

"baik Tuan muda, akan saya laksanakan sesuai dengan pesan tuan muda." jawab sang pelayan kemudian memberikan hormat dan meninggalkan Yohan untuk melaporkan kepada Tuan dan Nyonya besarnya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.