CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

157. Hanya Menguji Hatimu



157. Hanya Menguji Hatimu

0Tiara berlari untuk mencegah Yohan pergi. Wanita cantik ini meraih dan memeluk erat pinggang suaminya dari belakang. " Jangan! Jangan tinggalkan aku seperti mereka. Jangan tinggalkan aku Yohan." kata wanita cantik ini dengan menangis sesenggukan. Air matanya mengalir deras membasahi pipinya, seperti aliran sungai yang sudah tak bisa terbendung lagi. Maksud dari Tiara, mereka adalah keluarganya juga tunangannya Jonatan.     
0

Yohan membalikan badannya dan menyeka air mata wanita cantik ini dengan lembut sambil menatap mata Tiara dengan hangat.     

"Hey! Sayang... Kenapa menangis? Siapa yang mau meninggalkanmu! Aku tidak akan pernah meninggalkan mu percayalah." Yohan  Menatapnya dengan lembut, merasa bersalah juga telah Mengerjainya sampai menangis seperti ini. Ia tidak menyangka jika Tiara akan bereaksi sampai sesedih itu. Kalau tahu akan membuat wanita yang di cintainya sampai menangis dan teringat kembali tentang luka hatinya, mungkin ia tidak akan melakukan hal ini. Tetapi dengan ini juga, Yohan menjadi tahu bahwa cintanya tidak bertepuk sebelah tangan lagi.     

Mendengar ucapan Yohan, Tiara menjadi semakin bingung. Jika Yohan ingin mencari wanita lain terus apa Yang akan dia lakukan diluar sana?.     

" Kamu...Bukankah kamu mau pergi mencari wanita lain diluar? Karena aku menolak melayaniku?"  Tanya Tiara polos sembari Menatap wajah suaminya dengan mata berkaca-kaca penuh dengan sisa air mata yang masih membendung di kelopak matanya.     

"Puff...Siapa yang mau cari wanita lain! Aku cuma mau keluar makan malam dengan istri cantikku ini. Eh, malah dia keburu marah sampai menangis."  Yohan memencet hidung mancung istrinya kemudian memeluknya erat untuk menenangkan perasaan istrinya.     

'Hmm...gemas banget aku dengan wanita di depanku ini, ingin rasanya aku makan dia sekarang. sayangnya dia sedang lelah' Gumamnya dalam hati.     

Tiara mendongak memandang ke wajah suaminya yang tengah memeluknya.     

" Eh...makan malam?" Tiara baru sadar kalau dia sebenarnya sudah salah paham kepada suaminya tadi. Ia ingin sekali menepuk dahinya sekarang, ia baru saja menangis sesenggukan sampai memohon kepada suaminya dan ternyata hanya salah paham???? "Aduh...malunya" pikir wanita ini.     

" Iya...Kamu kira apa! Sayang...aku itu sudah punya kamu, kenapa harus cari yang lain lagi?" laki-laki ini tersenyum sambil mencubit pipi istrinya karena gemas. Yohan membelai rambut panjang Tiara dengan lembut. "Sudah, jangan menangis lagi ya." Imbuh laki-laki ini mengatakan segala sesuatu dengan lembut dan sabar.     

Tiara mengusap air matanya dan tersenyum kemudian mencium bibir Yohan secara tiba-tiba. "Cup". meskipun dengan sedikit menjinjitkan kakinya demi mencapai bibir suaminya karena yohan miliki postur tubuh yang lebih tinggi darinya.     

" Hmm..." Yohan pun menikmatinya.     

"Sayang, kamu yang berinisiatif. Bagaimana mungkin aku bisa menolaknya. Tentunya aku akan menikmatinya dengan senang hati. Pikiran yohan.     

" Terimakasih sayang" ucap Yohan membalas ciuman istrinya dengan kecupan di kening Tiara.     

"baiklah aku ganti baju dahulu. Kita makan malam di luar hari ini."kata Tiara yang kemudian berjalan menuju lemari pakaian untuk berganti pakaian. Ia berganti pakaian dengan semangat karena hatinya bahagia.     

setelah keduanya selesai berganti pakaian.     

keduanya kemudian berjalan keluar rumah menuju mobil dan berangkat untuk makan malam bersama di sebuah restoran yang sudah di pesankan asisten Steve sebelumnya, atas perintah sang presdir sebagai kejutan malam ini untuk istrinya. Tetapi sebelum itu Yohan dan Tiara menemui bibi Alaen terlebih dahulu.     

"Bibi...Kami mau makan malam diluar, jadi bibi masak makan malam untuk bibi saja." Kata Yohan kepada pelayan yang telah lama mengikutinya itu.     

"Maaf, bibi. Apakah bibi sudah masak makan malam tadi? Maaf ini benar-benar mendadak...aku sendiri tidak tahu, semua ulah nakal tuan mudamu ini. Dia selalu memiliki begitu banyak kejutan yang tidak bisa aku prediksi sebelumnya." Kata Tiara meminta maaf. Ia hanya tidak enak hati jika bibi Alaen sudah susah payah masak tetapi malah tidak di makan sama sekali. Wanita cantik ini takut jika pelayannya yang baik itu sampai kecewa saja.     

"Oh, nyonya Tiara jangan khawatir. Saya belum masak makan malam, tadi di dapur saya cuma memanaskan makanan sisa saja. Jadi, nyonya dan tuan jangan khawatir. Silakan menikmati makan malam romantis malam ini." jawab bibi Alaen dengan tersenyum manis, meskipun dalam hatinya berkata " maafkan saya berbohong. Sebenarnya saya sudah memasak makan malam, tetapi itu demi makan malam romantis kalian. Saya rela menyembunyikannya. Semoga kalian selalu bahagia." Gumam bibi Alaen dalam hati.     

"Terimakasih bibi...kami berangkat dahulu" kata Tiara  sembari menggandeng tangan Yohan dan berjalan keluar rumah.     

Bibi Alaen hanya bisa memandangi kedua majikannya itu berjalan melenggang memasuki mobil sport warna hitam milik Yohan dan meninggalkan villa untuk makan malam di luar.     

"Haist... mereka makan malam di luar. sepertinya makan malam Yang aku masuk malam ini tidak akan dimakan lagi. "guman bibi Alaen setelah melihat kedua majikan itu keluar dengan mobilnya.     

"sepertinya aku harus menelpon asisten Steve dan memintanya makan malam di di rumah ini malam ini. Pemuda ini pasti masih dirumah dan belum pergi makan malam. "pikiran bibi Alaen.     

Bibi Alaen sudah menganggap asisten Steve seperti putranya sendiri dan begitupun sebaliknya. terkadang jika ia membutuhkan sesuatu ia akan menelepon asisten Steve untuk meminta bantuan darinya.     

Bibi Alaen berjalan menuju tempat telepon dan mulai menelepon asisten Steve untuk mengundangnya makan malam di villa pribadi sang Presdir.     

"Halo, Steve. Bisakah kau kemari sekarang?" Kata bibi Alaen.     

"Oh, ada apa bibi. Apakah bibi perlu bantuan? Tentu saja, saya akan segera kesana sekarang." Jawab asisten Steve.     

"Ya, aku perlu sedikit bantuan darimu Steve. Baiklah, aku tunggu kedatanganmu." jawab bibi Alaen singkat kemudian memutuskan panggilan teleponnya.     

tidak lama setelah itu asisten Steven datang memenuhi undangan dari bibi Alaen karena memang kediaman asisten Steve dan villa Yohan tidak begitu jauh. dan yang terjadi adalah sang presdir Makan malam dengan istrinya, sedangkan asisten nya Makan malam dengan pelayan kepercayaannya di rumah.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.