CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

170. Menjemput Menantu Kesayangan (5)



170. Menjemput Menantu Kesayangan (5)

0RUANG RAPAT PERUSAHAAN     
0

Kim Yohan baru saja selesai rapat. ia dan asisten Steve keluar ruangan rapat dan berjalan menuju ke ruang kerja Yohan sambil berbincang  ringan dengan berjalan bersama secara beriringan.      

"Steve, menurutmu bagaimana dengan hasil rapat kita kali ini tentang kinerja pegawai akhir-akhir ini?" Tanya sang Presdir.     

"Menurut saya, kita harus meningkatkan kualitas kinerja para pegawai kita. sebagai atasan presdir dan juga saya sebagai asisten harus lebih tegas kepada para pegawai yang suka membolos tanpa alasan dan juga bekerja semau mereka sendiri, keluar masuk perusahaan di jam kerja sebelum jam istirahat dan masih banyak hal lainnya yang harus kita perbaiki lagi "jawab asisten Steve menanggapi perkataan dan pertanyaan dari Yohan.     

"Oke baiklah, lakukanlah sesuatu yang menurut kamu baik dan merupakan lang yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Steve,  minta Sekertaris Jiang untuk ke ruang kerjaku segera" perintah sang presdir.     

"Pastikan pemasaran serta pembangunan kita tahun ini mencapai target yang telah di tentukan." imbuhnya.      

" Baik, Presdir" asisten Steve berjalan menuju keruangan Tiara sedangkan Yohan meneruskan perjalanannya menuju ruangannya.     

Sesampainya di ruangan Tiara. asisten Steve tidak menemukan siapapun, bahkan ruangan terlihat kosong dan komputer juga sudah dimatikan. " dimana ibu Tiara? Gawat kalau sampai presdir tahu jika istrinya menghilang dari ruangannya. Pasti dia akan sangat marah "Gumam asisten Steve dalam hati. laki-laki tidak akan sanggup untuk menenangkan atasannya itu jika sudah terlanjur marah atau panik.     

Asisten Steve keluar dari ruangan itu kemudian bertanya kepada para pegawai yang dekat dengan ruangan ibu Tiara. Siapa tahu di antara mereka ada yang melihat ibu Tiara keluar atau pun menitipkan pesan ke mana dia akan pergi sebelum ia meninggalkan ruangannya. tetapi diantara mereka tidak ada yang mengetahuinya atau entah takut membicarakan tentang hal itu, dan memilih untuk tutup mulut saja.     

Steve pergi keruangan  Sekertaris Tang untuk bertanya, apa dia melihat ibu Tiara.     

Tok...tok..ia mengetuk pintu ruangan Tania dan kemudian masuk dan bertanya kepada wanita cantik itu.     

"masuk" sahut Tania dari dalam ruangannya mempersilahkan seseorang yang berada di luar pintu untuk masuk.     

asisten Steve memasuki ruangan dan berdiri di depan sekretaris Tania Tang. "Sekertaris Tang, apa kau tahu dimana ibu Tiara?" Tanya asisten Steve kepada Tania dengan sopan.     

Mendengar nama Tiara, sekretaris Tang langsung mendongak ke atas memandang kearah laki-laki yang bertanya kepadanya.     

sebenarnya Tania sungguh sangat muak dan rasanya ingin muntah saja. semua itu membuat emosinya secara spontan naik dan ingin memarahi dan mencaci maki orang yang telah menyebut nama wanita itu di hadapannya.     

"Cih! Kenapa kau bertanya kepadaku? Aku bukan baby sister dan juga bukan pembantunya. Kenapa aku harus perduli dia dimana dan kemana?" jawabnya sinis dan membuat asisten Steve naik darah karena jengkel mendengarkan jawaban darinya.     

" Sekertaris Tang! Aku bertanya kepadamu baik-baik. Jadi, jawablah dengan sopan! Jika kemampuan berbahasa mu sangat buruk, Kau bisa segera mengemasi barang-barang dan pergi ruangan ini. Perusahaan ini tidak membutuhkan pegawai yang tidak punya sopan santun sepertimu" kata asisten Steve secara tegas kepada Tania. agar wanita ini tahu apa posisinya sekarang. Ia hanya seorang sekretaris, bukan pemilik perusahaan Lianxi Grup ini dan jika Steve ingin memecatnya juga bukan hal yang sulit.     

Tania langsung berdiri dan menunjuk jari telunjuknya kearah  asisten Steve. " Kau! Kau berani mengancam ku. Kau pikir kau siapa? kau hanya asisten rendahan saja, beraninya kau berkata seperti itu kepadaku! aku adalah putri Keluarga Tang, beraninya kau menghinaku! " Sekertaris Tang tidak terima dengan perkataan asisten pribadi sang presdir itu yang seperti menghina dan menyepelekan kedudukannya.     

Mendengar jawaban Tania yang masih saja membanggakan dirinya dan juga keluarganya Steve merasa emosinya naik. tentu saja Ini semua tidak berpengaruh bagi asisten Steve ataupun Yohan karena status Tania sebagai Putri keluarga Tang tidak akan berlaku di perusahaan Lianxi Grup ini, sekalipun keluarga Tang sangat berpengaruh di kota S. keluarga besar Kim, Keluarga Yu dan Keluarga Tang, Keluarga Han dan Keluarga Jiang. adalah 5 Keluarga besar yang memiliki bisnis tersukses di kota S dan J.     

 " Heh... Kenapa tidak! Aku bahkan bisa memecat mu sekarang juga. Aku rasa Presdir Kim juga tidak akan keberatan, jika harus kehilangan pegawainya yang bisanya cuma dandan dan cari masalah dengan pegawai wanita lainnya." laki-laki ini berbicara dengan tenang dan santai disertai sindiran tajam kepada Tania.     

Wanita satu ini memang sangat keterlaluan, iya selalu saja memandang rendah kepada orang lain dan merasa dirinya paling baik dan paling cantik di antara para wanita di perusahaan itu sehingga tidak ada yang boleh mendekati presdir Kim kecuali dirinya.     

Tania menggertakkan gigi dan mengepal kuat kedua telapak tangannya. Wajahnya merah padam seperti gunung berapi yang siap untuk erupsi mendengarkan perkataan asisten Steve. ingin sekali wanita cantik ini menampakkan laki-laki yang sedang berdiri di hadapannya dan berbicara kepadanya seenak hati tanpa memikirkan perasaannya saat ini.     

" Kau brengsek Steve Chou! Baiklah...aku tidak tahu kemana Sekertaris Jiang pergi. tadi aku hanya mengantarkan tuan dan nyonya Kim ke ruangannya kemudian meninggalkan ruangan sekretaris Jiang atas permintaan tuan Kim." Jawab Tania dengan suara yang keras dan ada meledak-ledak.     

" Apa! Tuan dan nyonya besar datang kesini! Mengapa tidak ada yang memberitahu aku ataupun presdir Kim, jika kedua orang tuanya telah datang berkunjung ke perusahaan? sekretaris Tang, Bukankah ini seharusnya tugasmu untuk memberitahuku atau Presdir Kim. sebenarnya apa saja yang telah kau lakukan seharian di kantor ini? selain dan dan dan membuat masalah." Tanya asisten Steve yang seolah tidak percaya dengan perkataan Tania.     

"Ya! semua yang kau katakan benar. Apa sekarang kau puas? cepat! enyahlah Kau dari ruangan ku!." Teriak Tania kepada asisten Steve dan mengusirnya pergi dari ruangannya.sekretaris dan sudah tidak sanggup lagi mendengarkan semua ucapan asisten Steve yang cenderung memojokkan dirinya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.