CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

213. Ciuman lembut Sang presdir (2)



213. Ciuman lembut Sang presdir (2)

0Sang presdir memang hebat, ia tahu bagaimana cara menjinakkan singa betina yang sedang marah.     
0

'Ah…emm....'     

Ciuman itu semakin lama semakin dalam, perasaan mereka semakin menyatu dan meminta lebih dari ini. suhu tubuh yang semakin lama semakin meningkat membuat ciuman yang di berikan sang Presdir pun semakin ganas dan membuat sang istri sangat kualahan, hingga hampir kehabisan napasnya.     

"Huh...Sayang, bisakah kamu lebih santai dan jangan terburu-buru seperti itu." Keluh wanita cantik ini sambil mengatur dan menstabilkan nafasnya. Mengusap bibirnya bekas gigitan singa jantan di depannya.     

Yohan cuma tersenyum melihat bibir bengkak istrinya yang telah iya gigit Sebelumnya. Ia meraih pinggang istrinya kemudian merapatkan tubuh mungil itu kepelukannya. "Sayang, lanjut yuk" kata sang presdir yang baru saja melepaskan mangsanya dari cengkeraman bibir tebalnya yang seksi itu.     

Tiara masih diam dan memperhatikan penampilan suaminya yang baru saja datang dan langsung menyergapnya. hingga ia mulai menyadari sesuatu yang berbeda dari suaminya. Entah itu apa? Ia masih berfikir dan memandang yohan dari atas ke bawah seperti orang yang sedang meneliti dengan seksama untuk mencari sebuah jawaban.     

Tiara ingat benar jika tadi suaminya berangkat ke kantor bukan memakai pakaian yang ia kenakan sekarang, kemeja putih, dasi bewarna biru dengan garis-garis, jas hitam serta celana hitam pula. tetapi mengapa sekarang yohan pulang dengan memakai kemeja warna biru bergaris-garis horizontal, tanpa memakai dasi dengan beberapa kacing baju bagian tas terbuka meskipun jas yang dipakainya tetap sama.     

Wanita cantik ini mulai curiga, di kelilinginya tubuh suaminya dari depan sampai belakang dan mulai mengendus bau badan sang suami yang bercampur dengan aroma parfum segar yang biasa di gunakan sang presdir. Menyibak kerah baju sang suami berharap tidak ada bekas lipstick wanita lain yang tertinggal. Melihat dengan seksama ke wajah dan leher Yohan. "Dasar singa, jangan sampai aku menemukan sesuatu! Atau kau akan menyesal nanti." Gumamnya dalam hati yang sudah geregetan.     

Sang presdir menjadi bingung, sebenarnya tiara ini sedang melakukan apa? Tingkahnya konyol, bahkan lebih mirip dengan detektif saja dalam film drama. Yohan mulai mengernyitkan dahinya. Ia sudah tidak sabar melanjutkan adegan yang telah tertunda, tetapi malah sang istri sibuk membolak-balikkan badannya seakan mencari suatu barang bukti. Ia diperiksa dari atas sampai bawah, bagian depan dan belakang tubuhnya dan sebagainya.     

" Sayang…kamu sedang apa sih? Mencari apa? Katakan!" Tanya sang presdir kepada istri kesayangannya itu.      

Tiara mendongak dengan wajah masam memandang suaminya yang telah pergi seharian bekerja. Belum lagi marah-marah kepada bawahannya yang tak pecus  dalam bekerja, pasti ia sudah sangat lelah.     

Tiara semakin tidak puas mendengar ucapan yohan. aroma tubuh suaminya yang segar dan wangi dengan rambut yang masih sedikit basah membuatnya semakin curiga. 'tidak mungkin Yohan kehujanan bukan ketika pulang dari kantor??? dia pulang memakai mobil, baju juga kering dan sudah berganti pula. wajahnya segar dan aroma tubuhnya harum dengan semerbak wangi khas sabun mandi yang biasa dipakainya. Rambut basah ini??? Dia mandi dimana??? Pakaian siapa yang ia pakai??? Asisten Steve kah? Tidak! Tidak mungkin ia memakai pakaian asisten Steve, ukuran tubuh mereka berbeda..' pikiran Tiara.      

Tiara melepaskan pelukan Yohan dan membalikkan tubuhnya membelakangi sang presdir. Hatinya sedang tidak tenang saat ini. bagaimanapun ia harus mendapatkan jawaban pasti dari Yohan supaya iya tidak salah paham dengan suaminya itu.     

" Katakan kepadaku, kamu dari mana? Bertemu siapa? Kenapa kau pulang malam, rambutmu basah, tubuhmu juga harum, dan pakaian yang kau kenakan juga berubah???" Tanya tiara kepada Yohan seperti orang yang sedang mengintrogasi, wajahnya cemberut dengan ekspresi serius.     

Yohan Cuma bengong. Akhir-akhir ini tingkah laku tiara sedikit berbeda, manja, selalu ingin tahu kemana ia pergi, mudah curiga, emosian, usil, pokoknya aneh menurut yohan. laki-laki tampan ini seolah seperti tahanan rumah yang sedang wajib lapor jika ingin melakukan sesuatu dan pergi kemanapun.     

"Sayang…tentu saja aku dari kantor. Memang mau darimana lagi." Jawab sang presdir.     

Sepertinya jawaban yohan tidak memberikan kepuasan kepada tiara. Ia melipat kedua tangannya didepan dada dan sedikit memalingkan muka, tanda ia sedang merajuk.     

" bohong! Ketemu siapa?" tanyanya sekali lagi berharap yohan akan jujur.     

Yohan bingung dengan perkataan istrinya. 'Ia sedang bohong tentang apa?' pikirnya, ia tidak sadar jika istrinya telah curiga dan cemburu kepadanya.     

"Aku tidak bohong. Aku benar-benar dari kantor dan seharian disana, tentu saja kau tahu siapa saja orang yang ada di dalam kantor. Bukankah kau juga sudah kenal dengan mereka semua!" Jawab yohan dengan santai karena memang tidak merasa bertemu dengan orang lain selain para pegawainya di perusahaan.     

" Oh, ya. Lalu mengapa pakaianmu sudah berganti? Apakah di kantor juga ada yang membawakan pakain untuk sang presdir tampan ini??" Tanya tiara dengan sedikit emosi dan penuh rasa curiga, jika suaminya tengah bertemu dengan wanita lain.     

Mendengar pertanyaan istrinya sang presdir hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya. Ia bingung mau menjawab apa?. Jika ia menjawab jujur maka tiara akan tahu jika dari tadi ia tidak pulang adalah karena menghindarinya karena belum berhasil membawakan sesuatu yang ia minta. Tetapi jika ia berbohong maka istrinya akan membencinya dan mengira ia telah diam-diam bertemu dengan wanita lain.     

Yohan berjalan mendekat ke arah istrinya dan memeluknya dari belakang. "sayang, apakah kau sedang cemburu kepadaku? "Kata Yohan sembari menelusupkan kepalanya di tengkuk leher istrinya.     

Tiara mengerutkan dahinya. Sebagaimana sifatnya yang keras kepala dan juga tidak mau mengakui perasaannya kepada Yohan karena malu. kali ini ini ia pun akan melakukan hal yang sama.     

"Tidak!!! Aku sama sekali tidak cemburu. Aku hanya heran kenapa kau pulang dengan keadaan seperti itu? Apakah aku salah jika aku bertanya Kau berteman dengan siapa dan dari mana? "Jawab Tiara.     

Yohan cuma tersenyum. Terlihat sekali istrinya sedang cemburu kali ini. Cuma ia tidak mau mengakuinya saja.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.