CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

214. Krisis Keuangan perusahaan (1)



214. Krisis Keuangan perusahaan (1)

0Yohan berbisik di telinga istrinya. Kali ini Yohan dengan sengaja akan membuat kecemburuan Tiara semakin memuncak. "Sayang maafkan aku. Sebenarnya tadi aku aku bertemu dengan seorang wanita yang sangat dekat denganku. Bahkan aku bertemu dia sebelum bertemu denganmu dan menikahimu. Dia sangat baik kepadaku, bahkan tidak hanya itu. Kami juga sempat tinggal satu atap selama beberapa tahun." Kata Yohan yang sengaja menggoda dan mempermainkan kan hati dan perasaan Tiara. ia ingin tahu apakah istrinya akan benar-benar cemburu atau tidak jika istrinya cemburu itu tandanya Tiara telah jatuh cinta dan menerima dirinya di dalam hati dan kehidupannya.     
0

Mendengar perkataan Yohan seketika air mata wanita cantik ini menetes membasahi pipinya. "Sayang kamu jahat!!! Kau menghianatiku seperti dia." Teriak Tiara sembari memukul-mukul dada bidang suaminya.     

Yohan dengan cepat meraih tangan itu dan menarik tubuh istrinya merapat. "Cup" ciuman hangat adalah obat penenang paling mujarab untuk membuat Tiara berhenti memberontak.      

" Sayang, dengarkan aku. Aku belum selesai berbicara, tahukan engkau siapa wanita yang aku maksud??? Dia adalah bibi Alaen. Bukankah kita tinggal satu atap dengannya. Dia wanita yang cantik dan baik bukan?" Kata Yohan sembari tersenyum.     

" Hah! Bibi Alaen?? Sial! Kau sengaja mengerjaiku." Gumam Tiara dalam hati yang merasa malu dengan wajah merahnya.     

"Dasar pembohong!!!, Apa buktinya jika wanita yang kau maksud adalah bibi Alaen." Kata Tiara menyangkal perkataan Yohan.     

Sebenarnya di dalam hati Tiara sangat senang. Ia tahu pasti Yohan tidak akan berbohong kepadanya. "He..he... Ternyata aku hanya salah paham deng Yohan." Pikirannya.     

"Ayolah sayang! Aku tidak berbohong. Ini buktinya, aku membawa titipan bibi Alaen untukmu. Kau boleh menelepon bibi jika kau tidak percaya." Kata Yohan sembari menyerahkan tas kecil berisi manisan mangga yang di berikan oleh bibi Alaen waktu di villa pribadinya.     

Tiara menerima pemberian Yohan itu dan membukanya. Ketika melihat isinya, mata Tiara seakan berbinar melihat sesuatu yang ia inginkan sekarang ada di depan matanya.     

"Sayang... Terimakasih" kata Tiara sembari tersenyum dan mengusap air matanya yang masih tersisa di pelupuk matanya.     

"Cuma terimakasih sajakah?? Kau tahu dadaku sakit terkena pukulanmu." Kata Yohan sembari membuka jas dan juga kancing bajunya satu persatu kemudian melemparkannya ke atas sofa.     

Mata Tiara terbuka lebar. "Ka...kamu mau apa?? Kenapa membuka baju??" Tanya wanita cantik ini.     

"Pijit tubuhku, aku sangat lelah." Yohan berjalan membelakangi Tiara menuju tempat tidur. Ia kemudian tidur terlentang diatas tempat tidur dengan bertelanjang dada.      

" Sayang, tunggu apalagi. Ayo cepat kesini!" Panggil Yohan.     

"Ka...kamu, salah posisi. Harusnya kau tidur tengkurap biar aku bisa memijit punggungmu." Jawab Tiara sedikit malu dan gugup.     

"Tidak! Sayang... posisiku ini sudah benar. Bukan punggungku yang ingin di pijit, tetapi bagian yang lainnya. " Jawab Yohan sembari tersenyum menyeringai licik.     

"Sial! Apa yang dimaksud dia dengan ingin di pijit dibagian lain. Apa ia ingin aku melempar singa junior itu dengan toples kaca ini." Gumamnya dalam hati.     

"Sayang... Ayolah mendekat. Sini..sini" kata Yohan sekali lagi memanggil dan menepuk bantal di sampingnya sebagai tanda kepada Tiara untuk segera mengambil posisi tidur disampingnya.     

Tiara tersenyum manis disudut bibirnya. "Sayang... Tahukan kamu seberapa keras benda yang berada di tanganku ini??? Apa kau tidak takut tanganku licin dan benda ini secara otomatis terlempar ke tempat yang ingin dipijit???" Jawab Tiara dengan senyum menyeringai membalas ke mesuman suaminya.     

"Sayang...kamu sadis!!! Selalu saja begitu." Jawab Yohan sembari membalikkan tubuhnya dan tidur dengan posisi miring.     

"Puff" Tiara tersenyum melihat suaminya yang tengah merajuk dengan wajah cemberut. Waniat cantik ini meletakkan toples manisan di tangannya diatas meja dan berjalan kerah tempat tidur kemudian tidur di samping Yohan dan memeluk suaminya dari belakang. Mencium punggung datar itu dengan lembut.     

"Sayang... Maafkan aku. Aku hanya bercanda." Ucapnya lirih.     

Mendengar perkataan Tiara, Yohan membalikkan tubuhnya. "Iya... Aku tahu itu. Kamu tidak mungkin akan melakukan hal yang menyakitiku begitupun juga sebaliknya. Aku juga akan berusaha menjagamu dan tidak akn menyakitimu." Kata Yohan sembatii mengecup hangat kening istrinya.     

" Terimakasih sayang" kata Tiara.     

" Iya, sama-sama. Sudah sekarang sebaiknya kita segera istirahat." Jawab Yohan kemudian memeluk tubuh Tiara hingga keduanya terlelap.     

KEESOKAN PAGINYA PERUSAHAAN JT GRUP.     

Jonatan sedang sibuk-sibuknya memeriksa laporan perusahaan yang di pimpinnya.     

"Hmm... Semua berjalan dengan lancar sesuai dengan keinginanku." ucapnya ketika membolak-balikkan dokumen laporan perusahaan tentang pembangunan hotel di kota J.     

Jonatan tersenyum-senyum sendiri. Tidak terasa pembangunan hotel ini sudah berjalan hampir 50% dan semua berjalan lancar tanpa hambatan.     

Tok tok tok....     

Pintu ruangan kerja Jonatan di ketuk oleh seseorang dari luar.     

"Masuk" Ucapnya, tanpa berpaling dari dokumen-dokumen yang tengah berada di tangannya.     

Sekertaris Anne datang memasuki ruangan kerja sang direktur  tampan dan playboy itu.     

" Direktur" ucap Sekertaris Anne yang masih berdiri tegak memandang direktur tampan dan juga kekasih gelapnya itu.     

Jonatan mendongak dan melihat ke arah Sekertaris pribadinya itu.     

"Ada apa? Kenapa wajahmu terlihat lesu? apa ada masalah?"     

Jonathan bertanya kepada Sekertaris kesayangannya itu. tentu saja jika tidak ada Tara Jiang kekasih utamanya itu. selain Tara, untuk saat ini Wanita-wanita yang lain hanyalah selingan saja bagi Jonatan. Siapa wanita yang banyak memberikan keuntungan kepadanya, maka dialah yang paling dekat dengannya.     

"Direktur Lee, ini laporan keuangan kita bulan ini. sepertinya kita mengalami kekurangan dana yang cukup akan Untuk bulan depan. kita harus melakukan beberapa penghematan"  jelas Sekertaris Anne.      

Sekertaris Anne menyodorkan dokumen berisi laporan untuk pembangunan hotel di kota satu bulan ke depan.     

Wajah Jonatan Seketika menjadi muram dan keningnya mengerut. ini merupakan masalah yang cukup besar dalam perusahaan JT Grup. bagaimanapun Proyek hotel dari perusahaan Lianxi Grup ini harus tetap berjalan sampai akhir, atau perusahaan JT Grup tidak akan di percaya lagi oleh perusahaan-perusahaan besar lain ke depannya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.