CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

215. Krisis Keuangan perusahaan (2)



215. Krisis Keuangan perusahaan (2)

0Jonatan mulai berfikir. bagaimana caranya ia melanjutkan proyek pembangunan hotel ini dengan modal yang sedikit itu. jelas sekali proyek ini baru berlangsung 50% Sedang 50% lagi masih dalam proses pengerjaan.     
0

"Jonatan, ayo berfikir. Kamu tidak bisa berhenti di tengah jalan seperti ini. Sudah banyak hal aku korbankan demi untuk mendapatkan proyek besar ini. Jadi aku tidak akn menyerah begitu saja." pikiran Jonatan.     

Sekertaris Anne memperhatikan perubahan ekspresi dari wajah atasannya itu. ia berjalan mendekat dan memeluknya dari belakang.     

"Bosku sayang, apa kau sedang pusing memikirkan hal ini?." bisiknya pelan di telinga Jonatan.     

Jonatan menyangga dagunya dengan kedua tangannya. "Tentu saja. bagaimana aku tidak pusing, ini berkaitan dengan nasib perusahaan JT Grup kedepannya. apa kau punya ide sayang?"      

Jonatan bertanya kepada Sekertaris Anne yang terkenal cerdas dengan taktik bisnisnya. Hmm... Jonatan memang sangat beruntung, ia di kelilingi oleh para wanita cantik dan licik yang cinta mati kepadanya.     

"Tenanglah, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. tinggal bagaimana cara kita menanganinya. Apa kau percaya kepadaku?" kata Sekertaris Anne yang sedang duduk berhadapan dengan direktur Lee.     

Jonatan menjulurkan tangannya meraih tangan sekretaris pribadinya itu.     

"Sayang, apa rencanamu? Cepat katakanlah, aku sudah tidak sabar mengetahuinya."      

Jonatan memandang dengan serius Sekertaris Anne, berharap wanita cantik ini bisa memberikan solusi untuk masalah perusahaan kali ini.     

"Mendekatlah! Sweety..."      

Sekertaris Anne membisikkan sebuah rencana atau trik tipuan kecil untuk mengelabui perusahaan Lianxi Grup.      

"Apa kau yakin ini aman??? Kau tahu kita tidak boleh gegabah. Lianxi Grup itu bukanlah perusahaan kecil dan presdir Kim itu orang yang pandai dan banyak pengalaman di bidang bisnis dan yang aku dengar ia juga tidak pernah mengampuni, apalagi melepaskan orang yang berani menghianati ya." tanya Jonatan sedikit meragukan ide dari Sekertaris Anne. Ia tidak ingin mengambil resiko yang begitu besar.     

"Tentu saja, Tetapi semuanya terserah kepadamu saja direktur Lee, nasib perusahaan ini Sekarang ada di tanganmu. Ingin kau bawa bangkit dan jatuh itu terserah kau saja. Satu lagi sayang, Masih ada jalan lain yang bisa kau tempuh yaitu jika kamu bisa mendapatkan suntikan dana dari pihak lain secepatnya, tentu saja kita tidak perlu melakukan kecurangan ini." jelas Sekertaris Anne. Memberikan alternatif pilihan cara penyelesaian krisis keuangan perusahaan ini kepada direktur tampan di hadapannya.     

ini adalah jalan terakhir yang bisa diambil oleh Jonatan sementara waktu, kecuali ia segera mendapatkan suntikan dana dari pihak lain yang mau menjadi investor untuk perusahaan JT Grup saat ini.     

" Baiklah, aku setuju. Kamu siapkan semuanya, biar nanti selanjutnya aku yang lakukan."  Jawabnya sembari memberikan kecupan manis sebagai Hadiah kecerdasan Sekertaris Anne.     

Jonatan menyetujui usul dari Sekertaris Anne dan memintanya untuk mengurus semuanya.     

Sekertaris Anne beranjak dari ruangan direktur Lee. ia akan membuat sebuah rancangan tahap awal rencana yang ia bicarakan dengan Jonatan.     

Sekertaris Anne sedang bekerja sangat serius di depan komputer, beberapa kali ia mengernyitkan dahinya. seakan terlihat sangat pusing mengolah data yang ada.     

"Sial! Aku kira semuanya akan mudah. ternyata ini lebih sulit dari yang aku pikirkan." gumam Sekertaris Anne.     

Ceklakk....     

Jonatan membuka pintu ruangan kerja sekretaris Anne. ia kemudian masuk kedalam ruangan itu. jarang sekali ia sebagai direktur memasuki ruangan bawahnya, kecuali ada sesuatu yang ia inginkan secara mendesak. kebanyakan justru pegawainya yang akan menuju ruang kerjanya, jika mereka memerlukan sebuah tandatangan atau sekedar memberikan laporan.     

"Bagaimana? apa kau sudah selesai membuatnya?" Tanya Jonatan.     

Sekertaris Anne menggelengkan kepalanya.     

"Belum, ini lebih rumit dari yang aku bayangkan. berikan aku sedikit waktu lagi untuk menyelesaikannya." kata Sekertaris Anne.      

"Baiklah, aku percaya padamu." kata Jonatan.     

Jonatan duduk  di depan meja kerja Sekertaris Anne dan menunggu. Jika mungkin Sekertarisnya itu memerlukan bantuan.     

Sudah lebih dari satu jam ia menunggu, sepertinya Sekertaris Anne belum juga selesai mengolah data itu.     

"Bagaimana? Apa aku sudah bisa memeriksanya?" tanya Jonatan yang masih penasaran, seperti apa rencana yang akan di buat oleh wanita cantik di hadapannya itu.     

"Oh, maaf direktur. sepertinya ini tidak akan selesai hari ini. mungkin besok atau lusa, aku akan menyerahkan dokumen ini kepadamu." jelas Sekertaris Anne yang masih menatap serius ke layar monitor komputer.     

"Oke, aku akan menunggu kabar baik darimu." Jonatan berjalan ke arah Sekertaris Anne dan seperti biasa, ia selalu mencium Sekertaris sekaligus kekasihnya setelah Tara Jiang.     

Setelah itu Jonatan meninggalkan ruangan Sekertaris Anne, untuk kembali keruangan kerjanya.     

Ceklakk..     

Jonatan memasuki ruangan kerjanya, kemudian duduk di kursi kebesaran miliknya. dari raut wajahnya terlihat sekali bahwa masalah kali ini cukup besar dampaknya bagi pribadi maupun perusahaan miliknya.     

Ia memejamkan matanya dan mulai berfikir, bagaimana caranya ia bisa mendapatkan investor yang mau mengucurkan dana untuk perusahaannya.     

"Siapa yang harus aku datangi?" pikir Jonatan.     

Ia merubah posisinya menyangga dagunya dengan kedua telapak tangannya yang di tumpukan.     

Di dalam pikirannya tiba-tiba terbersit tentang 2 orang wanita yang mungkin bisa membantunya yaitu dua putri keluarga Jiang. Mungkin Jonatan akan meminta bantuan antara Tara dan Tiara. dua wanita ini adalah pohon uang sekaligus keberuntungan bagi Jonatan untuk saat ini.     

"Ya, Tara. ia bisa memberikan aku bantuan dengan meminta kepada papanya untuk menjadi investor ke perusahaan JT Grup. tetapi apakah Jerry Jiang akan setuju?" Jonatan berpikir kembali.     

"Jika Tiara? Meskipun ia tidak bisa memberikan bantuan dana. tetapi ia adalah penanggungjawab proyek ini, aku bisa minta perpanjangan waktu untuk proyek ini sambil berjalan mencari investor lain." gumam Jonatan.     

Jonatan mengambil handphone miliknya. ia mulai mencari nama Tara di daftar kontak miliknya dan meneleponnya.     

Tut...Tut..Tut...     

"Sedang apa dia? Kenapa tidak menjawab panggilan teleponku?"     

Jonatan mencoba menelponnya sekali lagi, tetapi hasilnya sama.     

"Hmm, ya sudah sebaiknya aku pulang dulu dan akan mengirimkan pesan singkat kepadanya." gumam Jonatan sambil mengetik pesan singkat kepada Tara Jiang untuk mengajaknya makan malam.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.